Tiga jam kemudian di kamar apartemen Ethan.
'KRING KRING KRING'
Telepon seluler Ethan berbunyi nyaring.
Ethan membuka mata perlahan dan merasakan Nona Amelia masih tertidur sambil memeluknya erat. Dia berusaha bergerak dengan hati-hati agar tidak membangunkannya. Perlahan-lahan, Ethan melepaskan pelukan Nona Amelia dan berdiri dari tempat tidur. Dia merasa masih lemah setelah serangan virus werewolf tiga jam yang lalu.
Ethan mengambil ponselnya yang berbunyi dengan pesan dari sekretaris Nona Amelia. Ada beberapa panggilan dari sekretaris Nona Amelia yang tidak dia angkat. Pesan tersebut meminta Ethan untuk segera kembali ke kantor untuk registrasi karyawan baru. Dia berusaha memusatkan pikirannya pada pekerjaannya dan melupakan kejadian yang baru saja terjadi.
Setelah mengenakan pakaian yang rapi, Ethan meninggalkan apartemen dengan hati-hati, berharap Nona Amelia tetap tertidur. Dia mencoba membangun pertahanan emosionalnya, berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan melupakan apa yang terjadi sebelumnya dan tetap fokus pada tugasnya sebagai pengawal pribadi Nona Amelia.
Di kantor, Ethan berusaha memperlihatkan dirinya sebagai seorang profesional yang berdedikasi. Dia memeriksa dengan cermat setiap lembar kontrak kerja yang akan dia tanda tangani. Namun, di balik penampilannya yang tenang, dia masih merasakan sedikit sakit kepala efek samping dari serangan virus werewolf yang dialaminya.
Sekretaris Nona Amelia menyadari perubahan dalam perilaku Ethan yang sekarang tampak sangat pendiam dan memandangnya dengan kecurigaan. Namun, dia memilih untuk tidak mengatakannya. Dia hanya bertanya dalam hati dimana Bosnya kok tidak ikut bersama Ethan. Bukankah tadi dia keluar bersama Ethan. Dia sudah menghubungi atasannya namun belum juga mendapat kabar.
Saat pertemuan berakhir, Sekretaris memberikan arahan terakhir kepada Ethan dan memberinya informasi hal yang dibenci Nona Amelia. Ethan mencoba tersenyum dan mengucapkan terima kasih, tetapi dalam hatinya, dia memikirkan Nona Amelia yang masih di apartemennya.
Ethan meninggalkan ruangan itu dengan hati yang berat, menyadari bahwa dia harus menghadapi dua sisi dalam dirinya yang saling bertentangan. Dia tahu bahwa dia harus menemukan jalan untuk mengendalikan virus werewolf yang ada di dalamnya agar tidak membahayakan orang-orang di sekitarnya, sekaligus menjalankan misinya.
Sementara itu, Nona Amelia terbangun di apartemennya dengan rasa kantuk dan kebingungan. Dia mencari Ethan yang sudah pergi dan mengingat sedikit tentang apa yang terjadi sebelumnya. Dia sedikit ingat matanya melihat Ethan meninggalkannya diam-diam namun saat itu dia masih lemah untuk bangun.
Dia membuka selimut dan melihat tubuhnya yang telanjang bulat di balik selimut. Namun, dia merasa ada sesuatu yang aneh, seperti sedikit kehilangan ingatan selama beberapa waktu. Dia masih agak bingung.
Bajunya sudah terlipat rapi di atas meja. Di atasnya terlihat sebuah catatan. Dia melihat catatan kertas dari Ethan yang pamit kembali ke kantor untuk tanda tangan kontrak dan menyelesaikan administrasi karyawan baru. Sekilas Nona Amelia membacanya dan berdiri dengan balutan selimut.
Betapa terkejutnya dia melihat Nona darah di atas tempat tidur. Ada tisu bekas darah juga di keranjang sampah. Dia meraba pahanya dan ada noda titik darah kering di sana.
"AAAaaa .... Ethan brengsek!"
Dia spontan berteriak sangat kesal. Ethan ternyata sudah mengambil keuntungan darinya. Betapa malunya dirinya saat ini hingga kedua tangannya menutupi mukanya. Meskipun tidak ada yang melihatnya saat ini dia merasa sangat malu dengan dirinya sendiri. Harga dirinya sudah diambil secara licik oleh Ethan.
Nona Amelia memang orang yang konservatif dalam hal kehidupan pribadi. Dia merasa harus selalu bisa menjaga jarak dengan laki-laki yang bukan pasangannya. Namun apa yang dia rasakan sekarang sungguh pukulan mental yang sangat fatal. Ethan anak buahnya sendiri yang dia benci malah yang mendapatkan tubuhnya.
Ethan berjalan tergesa-gesa menuju kamar apartemennya, hatinya penuh kekhawatiran terhadap Nona Amelia. Dia merasa bersalah karena meninggalkannya sendirian. Setiap langkahnya terasa berat, karena efek samping serangan virus werewolf masih dirasakannya.
Tiba di depan pintu apartemen, Ethan mencoba menenangkan dirinya sejenak sebelum membuka pintu. Dia tidak tahu apa yang harus dia katakan kepada Nona Amelia, tetapi dia ingin memastikan bahwa dia baik-baik saja.
Ethan memasuki apartemen dengan hati-hati, berharap Nona Amelia tidak terbangun karena kedatangannya. Dia melihat Nona Amelia duduk di tepi tempat tidur, dia sudah memakai pakaian lengkap.
"Nona Amelia," panggil Ethan dengan suara lembut. "Apakah kamu baik-baik saja?"
Nona Amelia mengangkat wajahnya dan melihat Ethan dengan ekspresi campuran antara kekhawatiran dan kemarahan. "Ethan, apa yang terjadi? Kenapa aku bangun sendirian dengan ini?" tanyanya sambil menunjuk ke noda darah di tempat tidur.
Ethan mendekati Nona Amelia dengan langkah hati-hati. "Aku benar-benar minta maaf, Nona. Aku tidak bermaksud untuk membuatmu merasa seperti ini. Anda sudah dibius dengan narkoba oleh Markus melalui kopi anda di restoran."
Nona Amelia menatap Ethan dengan mata penuh pertanyaan. "Aku ingat minum kopi dengan Markus. Tapi kenapa ada noda darah di tempat tidurku?"
"Itu darahku sendiri. Aku sakit kepala dan mimisan tadi."
Ethan berkata dengan jujur namun tidak bisa membongkar rahasianya. Ini merupakan rahasia misinya, dia tidak akan mengungkapkannya pada Nona Amelia yang baru dia kenal.
"Kamu pikir aku bodoh! Kamu aku pecat!"
Nona Amelia langsung pergi keluar dari kamar apartemen namun segera disusul oleh Ethan.
"Nona aku akan menebus kesalahanku jika aku salah. Aku akan bertanggung jawab sepenuhnya dengan kesalahanku. Aku bersedia melakukan apa saja agar jangan kehilangan pekerjaan ini. Saya tidak bisa memenuhi kebutuhan saya jika saya dipecat."
Ethan memutar otak agar tidak dipecat dari pekerjaan yang baru saja dia dapatkan. Jika dia dipecat misinya bisa gagal total. Dia terpaksa memohon-mohon pada Nona Amelia agar tidak marah padanya.
"Benar kamu akan melakukan segalanya untukku?"
Nona Amelia menghentikan langkahnya. Dia punya ide segar. Dia mempunyai cara membalas sakit hatinya pada Ethan kali ini. Dia berencana untuk memperlakukan Ethan dengan buruk untuk melampiaskan kekesalannya pada pelecehan yang sudah dilakukan Ethan padanya.
"Benar Nona, aku bersedia melakukan apapun juga asal tidak melanggar hukum dan kepantasan."
Ethan tidak punya pilihan lain saat ini dia hanya bisa terus membujuk Nona Amelia agar memaafkannya.
"Baik pertama rahasiakan soal ini! Jangan kamu katakan pada siapapun hubungan kita ini! Selanjutnya antar kembali aku ke kantor! Kita perbarui kontrak kerjamu!"
Nona Amelia menahan mulutnya agar tidak tersenyum. Dia sudah menyiapkan rencana yang licik untuk Ethan sebagai pembalasan dendam.
Ethan mengangguk menuruti perintah Nona Amelia. Ethan punya firasat buruk bahwa kesalahpahaman ini cukup fatal bagi perempuan jadi dia pasti akan diperlakukan buruk. Namun bagi Ethan dari pada gagal dalam misinya lebih baik bertahan dengan perlakuan buruk. Kerasnya medan perang yang harus bertaruh nyawa tentu tidak akan sekejam perlakuan Nona Amelia padanya. Ethan cukup tenang menghadapi ini semua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments