"Lukas, bisakah kamu sopan sedikit. Aku yang mengajak Ethan kemari dan bukan Ethan yang mengajakku." Bella merasa tidak nyaman dengan perkataan Lukas yang menyinggung Ethan.
"Maaf aku mengganggu kalian. Tidak apa-apa aku di sini sendirian. Nona Bella bisa pergi ke ruang VIP bersama kalian tanpa diriku. Kita bisa bertemu kembali nanti di sini." Ethan mencoba menghindar dari konflik ini.
"Tidak, aku ingin tetap di sini. Kalian bertiga dapat masuk ke ruang VIP tanpa diriku. Tidak apa-apa aku berdua saja dengan Ethan di sini." Bella memegang pendiriannya. Baginya tidak sopan meninggalkan Ethan sendirian.
Lukas yang menyukai Bella menjadi sangat jengkel dengan sikap keras hati Bella tapi dia tidak dapat berbuat apa-apa. Meninggalkan dan membiarkan Bella berdua saja dengan Ethan itu malah akan semakin menjauhkan dirinya dengan Bella. Lukas hanya dapat terus bersabar untuk saat ini. Suasana sedikit kembali cair setelah mereka kembali melanjutkan minum-minum.
Ethan, yang semakin meyakini bahwa Bella adalah orang yang baik, tetap waspada terhadap situasi sekitarnya. Meskipun situasinya sekarang lebih terkendali, dia tidak akan lengah. Dia tahu bahwa ini adalah malam yang penting untuk mendapatkan informasi yang dia butuhkan.
Beberapa jam berlalu, dan suasana semakin meriah. Mereka tertawa, berbincang, dan menikmati malam di klub ini. Namun, Ethan tetap memantau sekitarnya dengan seksama, mencari tanda-tanda kehadiran Vincent atau anggota mafia lainnya. Tetapi hingga saat ini, dia belum menemukan petunjuk apa pun.
"Aku harus pergi ke toilet sebentar. Aku kembali sebentar lagi, ya?"
Ethan berkata pada Nona Bella, dan Nona Bella mengangguk. Ethan mencari alasan untuk pergi sebentar. Saat Ethan pergi, dia merasa semakin curiga. Dia merasa ada yang tidak beres dengan klub ini. Dia memutuskan untuk mengambil inisiatif dan mencari tahu lebih lanjut tentang klub dan anggota VIP-nya.
Dia mendekati salah satu karyawan klub yang sedang berjalan di sekitar dan bertanya, "Maaf, saya baru pertama kali datang ke sini. Bisakah Anda memberi tahu saya lebih banyak tentang klub ini, khususnya tentang anggota VIP dan bagaimana mereka biasanya bergaul?"
Karyawan itu mengangkat alisnya dan berkata, "Anggota VIP adalah tamu istimewa kami. Mereka adalah pelanggan setia yang mendapatkan akses ke fasilitas eksklusif seperti ruang VIP di lantai atas. Mereka biasanya sangat berhati-hati dengan siapa yang mereka ajak masuk ke sana, karena privasi adalah hal yang penting bagi mereka."
Ethan kembali ke meja di mana Bella dan teman-temannya duduk, tetapi dia merasa terkejut saat melihat seseorang yang baru muncul. Lukas memperkenalkan orang tersebut sebagai kakak sepupunya dan pemilik klub malam ini. Club malam ini dinamakan "Twilight Elegance."
Kakak sepupu Lukas yang berbadan kekar itu dikenal sebagai Victor "Vic" Blackthorn. Dia memiliki dua pengawal yang berwajah kejam yang selalu setia mendampinginya. Mereka bertiga memiliki aura yang kuat dan mendominasi, dan Ethan merasa aroma werewolf yang samar-samar di udara.
Bella dan teman-temannya segera memberi hormat kepada Victor dengan hormat, menunjukkan rasa hormat mereka padanya. Victor tersenyum ramah, tetapi tetap memancarkan aura otoritas. Tanpa bersikap mendominasi, Victor tetap terlihat sangat berkuasa di daerah kekuasaannya sendiri. Auranya begitu kuat menekan orang-orang di sekitarnya.
"Terima kasih telah datang ke Twilight Elegance, Bella, Lukas, dan teman-teman. Saya harap kalian semua menikmati malam ini," kata Victor dengan suara tenang.
Bella menjawab dengan ramah, "Kami sangat senang berada di sini, Victor. Klubmu selalu menyenangkan."
Ethan mencoba menjaga ketenangannya, tetapi dia merasa tegang dengan kehadiran Victor dan pengawalnya. Dia tahu bahwa dia harus berhati-hati dalam situasi ini dan tidak menarik perhatian yang tidak perlu.
Victor, sambil mengamati Ethan dengan seksama, bertanya pada Bella, "Siapa temanmu ini, Bella?"
Bella menjawab dengan ramah, "Ini Ethan, Victor. Kami bertemu di luar klub, dan dia telah sangat membantu malam ini."
Victor mengangguk dengan sopan dan berbicara kepada Ethan, "Terima kasih atas bantuannya kepada Bella, Ethan. Twilight Elegance selalu menyambut tamu yang baik. Saya harap Anda menikmati malam ini."
Ethan merasa sedikit lebih lega setelah percakapan dengan Victor, tetapi dia tetap berhati-hati. Ethan mencium bau samar-samar werewolf dari arah Victor dan kedua pengawalnya. Diantara mereka bertiga besar kemungkinan merupakan seorang werewolf. Ini cukup membuat Ethan bertanya-tanya dalam hati. Setahu Ethan tidak ada werewolf yang mempunyai bisnis legal karena itu akan membuatnya mudah ketahuan.
"Kenapa kita tidak pindah saja ke ruang VIP? Di sana kita lebih nyaman. Privasi kita lebih terjaga."
Victor mengajak mereka untuk masuk ke dalam ruang VIP, mengundang Bella dan teman-temannya untuk menikmati fasilitas eksklusif klub ini. Bella awalnya menolak dengan lembut, alasan utamanya adalah tidak ingin meninggalkan Ethan yang tidak memiliki kartu member VIP. Namun, Victor menunjukkan kebaikannya dengan menggunakan otoritasnya sebagai pemilik klub untuk mengizinkan Ethan masuk ke ruang VIP bersama mereka.
Bella tidak memiliki alasan lain untuk menolak tawaran Victor, dan Ethan merasa agak keberatan karena dia masih merasa bahwa ini mungkin saja merupakan jebakan. Namun, dia juga tidak ingin menarik perhatian negatif pada dirinya atau Bella. Mereka akhirnya memutuskan untuk menerima tawaran Victor dan memasuki ruang VIP bersama.
Ruang VIP ini lebih eksklusif dan nyaman daripada bagian utama klub. Terdapat sofa-sofa empuk, lampu redup yang menciptakan atmosfer misterius, dan pemandangan indah dari lantai atas yang melihat ke bawah ke lantai klub utama. Orang-orang di ruang VIP ini terlihat lebih eksklusif, dan mereka adalah anggota VIP klub.
"Ini dia minuman pesananku untuk kita semua ahirnya datang. Kali ini izinkan aku sebagai tuan rumah mentraktir kalian semua." Victor telah memesankan minuman khusus yang disajikan dengan penuh gaya tanpa diketahui oleh Ethan sebelumnya. Victor berdiri seketika manakala pramusaji datang membuka pintu ruang VIP yang mereka tempati.
"Terimakasih, Kakak Victor." Lukas tampak sangat bangga dengan jamuan yang diberikan oleh kakak sepupunya. Dia memang yang sejak tadi meminta Victor untuk mendatanginya agar dapat mencari muka di depan Bella.
"Wow, ini adalah Mirage minuman khas club ini yang tidak sembarang orang boleh memesannya." Daniel mengerdipkan matanya pada Lukas.
"Baru kali ini aku mendapat kesempatan untuk mencicipi minuman khas legendaris dari club Twilight Elegance." Shopia mengambil ponsel dari dalam tasnya. Dia memotret beberapa kali sajian minuman yang sudah ada di atas meja mereka.
"Mirage terbuat dari campuran Anggur Merah dari anggur pilihan yang diambil dari kebun buah milik kami sendiri dari Asia Tenggara, sedikit Vodka import dan sari buah. Stok bahan kita sangat terbatas jadi hanya tamu kehormatan kami yang tawari. Kalian tentu akan sering mendapatkan minuman ini jika datang kemari dengan Lukas. Orang tua Lukas juga memiliki saham di club ini, jadi dia juga berhak mendapatkan layanan terbaik dari club milikku."
Victor agak mendongakkan kepala saat berbicara. Dia juga menepuk pundak Lukas beberapa kali untuk membesarkan hati sepupunya.
"Wah, keren sekali Lukas. Sungguh bahagia Bella bisa dekat dengan Lukas dan ikut serta mendapatkan kehormatan ini. Bella kenapa kamu tidak secepatnya mengumumkan bahwa kamu dan Lukas sudah berpacaran? Aku dan Daniel sangat mendukung kemajuan hubungan kalian berdua."
Shopia tersenyum sambil memegang lengan Bella. Shopia sangat ingin Bella berpacaran dengan Lukas sejak dahulu karena Lukas berasal dari keluarga yang terkenal dengan bisnis yang mendominasi di kota ini. Shopia dapat memanfaatkan hubungan Bella dengan Lukas untuk keuntungan pribadi.
Wajah Bella menjadi memerah karena rasa tidak nyaman. Bella jelas tahu bahwa Lukas mendekatinya namun selama ini Bella belum membuka diri pada Lukas karena memang dirinya tidak dapat membohongi dirinya sendiri. Ada insting dalam hatinya yang menyatakan bahwa Lukas bukanlah laki-laki yang baik untuknya. Tiap kali ajakan kencan makan malam selalu saja ditolak dengan halus oleh Bella.
Sementara itu Ethan yang merupakan orang baru dalam kelompok ini merasa mulai mengerti tentang maksud terselubung dari Lukas dan Victor. Namun Ethan memilih diam saja mengikuti permainan ini untuk menyelidiki kemungkinan keberadaan jaringan werewolf di dalam club ini.
Bella merasa senang dengan pelayanan yang mereka terima dan tampaknya tidak memiliki kekhawatiran berlebihan. Dia merasa bahwa malam ini akan berjalan lancar. Meskipun ada perasaan tidak enak yang mengganggunya sejak awal, Bella memilih untuk menikmati malam ini dengan teman-temannya dan Ethan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments