19. Ethan Menunjukkan Kekuatan Werewolf

Dalam sekejap, situasi berubah menjadi pertarungan yang berbahaya. Ethan merasa sudah tidak mungkin musuhnya untuk menyerah. Dia merasakan adrenaline mengalir dalam tubuhnya saat dia berhadapan dengan werewolf yang telah berubah wujud.

Ethan mencoba mencabut pistolnya, tetapi sebelum dia bisa melakukannya, werewolf yang telah berubah wujud dengan cepat menyerangnya. Ethan terlempar dan pistolnya terpental. Dia segera berguling, meraih pisau perak yang disimpannya sebagai senjata cadangan di belakang pinggangnya.

Saat werewolf mendekatinya dengan taringnya yang menakutkan, Ethan melemparkan pisau perak ke arah jantung werewolf. Namun, werewolf itu dengan gesit menghindar, dan pisau itu hanya menancap di bagian punggung.

Werewolf itu meringis kesakitan, tetapi masih dalam keadaan berbahaya. Dia menggeram menunjukkan taringnya pada Ethan, siap untuk menyerang lagi. Ethan tahu bahwa dia harus bertarung dengan hati-hati.

Tepat saat werewolf itu melompat hendak menerkam, Ethan berguling menghindar sambil mengambil pistolnya yang tadi terpental dalam kegelapan, berusaha untuk kembali mempersenjatai diri.

Rupanya werewolf itu tidak bodoh, dalam lompatan saat menerkam Ethan, dia mengayunkan cakarnya ke arah Ethan berguling menghindar. Punggung Ethan tertancap kuku dan dia terlempar meluncur di tanah hingga menabrak tembok.

"UHUK UHUK UHUK"

Ethan terbaring di tanah sambil terbatuk-batuk. Darah segar keluar dari dalam mulutnya. Rupanya luka di punggungnya cukup dalam hingga mengenai organ dalamnya.

Ethan, meskipun terluka parah dan terbatuk-batuk, tidak kehilangan kewaspadaannya. Saat werewolf itu menerjangnya, dia dengan cepat mengambil pistol cadangan yang tersimpan di pinggang belakangnya. Meskipun berkaliber lebih rendah, senjata ini tetap mematikan dalam jarak dekat di tangan seorang ahli.

'DOR DOR DOR ....'

Suara pistol meledak di udara, dan proyektil-proyektil menghujani werewolf tersebut. Ethan dengan tepat membidik arah jantung werewolf, dan dengan serentak, serangannya mengenai sasaran. Werewolf itu roboh, menindih dirinya sendiri, dengan nafas yang tersengal-sengal. Meskipun terluka parah, werewolf itu masih hidup, tetapi sudah tidak memiliki kekuatan untuk melanjutkan serangannya.

Ethan merasa denyut jantungnya berpacu, tetapi dia tahu dia tidak boleh merasa terlalu aman. Dia menahan sakit di punggungnya dan segera berdiri, menjaga senjatanya siap untuk tindakan lebih lanjut.

"Dia tidak akan bisa melarikan diri lagi," gumam Ethan kepada dirinya sendiri, mengawasi werewolf yang terluka di tanah. "Sekarang, saya perlu tahu mengapa dia mencoba menyerang Nona Amelia dan apa yang dia ketahui tentang Vincent."

"Kenapa kamu ingin membunuh Nona Amelia, dan dimana Vincent?" Ethan membentak werewolf itu. Tangan kiri Ethan mencengkeram leher werewolf yang sudah terkulai lemah di tanah sambil mengguncang-gucang tubuhnya. Tangan kanannya menodongkan pistol kecilnya di kepala werewolf.

"Hehehe Kamu bukan werewolf sungguhan. Sungguh menjijikan menjadi makhluk rendahan sepertimu. Kamu hanya bisa bertarung seperti pengecut menggunakan senjata buatan manusia. Lebih baik aku mati daripada memberimu informasi."

Werewolf yang sekarat itu tersenyum mengejek Ethan. Dia merasa Ethan adalah makhluk rendahan yang menolak takdirnya untuk menjadi werewolf.

"Kamu lah yang menjijikkan! Mau mati saja terlalu banyak bicara omong kosong! Bagiku, tanpa senjata buatan manusia pun kamu masih sangat lemah."

Ethan tiba-tiba berdiri tegak. Luka di punggungnya menutup dengan instan. Mata Ethan berubah dari yang semula kecoklatan menjadi keemasan. Kata-kata ejekan werewolf yang sekarat di depannya sudah mengingatkannya akan anak buahnya yang sudah meninggal terbantai meskipun sudah membawa senjata lengkap. Ethan kembali teringat dendamnya pada werewolf.

Ethan tidak dapat lagi mengendalikan kemarahannya. Dia telah mencapai titik puncaknya, teringat akan semua penderitaan yang telah dialami oleh orang-orang yang dicintainya, dan ejekan terakhir werewolf ini adalah tetesan terakhir yang memenuhi cawan kemarahannya.

Dengan cepat, Ethan menyarungkan pistolnya, dan warna keemasan di matanya semakin kentara. Kukunya memanjang dan meruncing seperti senjata mematikan. Dengan gerakan cepat, Ethan menusukkan jarinya ke dalam lubang peluru di dada manusia-werewolf tersebut. Jari-jarinya merobek dada werewolf itu, dan dengan kekuatan yang luar biasa, Ethan mencengkeram tangkai jantung musuhnya.

"Hei, apa ... apa ... yang kamu lakukan? Jangan ... jangan!" Werewolf yang telah sekarat yang telah terkulai dalam wujud manusia merasa ketakutan melihat kekejaman Ethan. Dia merasa sangat kesakitan merasakan dadanya dirobek dengan tangan kosong. Nafasnya terasa sesak dan dadanya terasa nyilu.

Dengan tarikan yang kasar, jantung itu tercabut dari tempatnya. Ethan tidak punya belas kasihan. Dia menggenggam jantung di tangan kanannya dan memeras sekuat tenaga. Jantung itu kemudian pecah dengan suara mengerikan, darah berceceran di tangan Ethan dan menandai akhir dari pertempuran ini.

Werewolf itu mati dengan tatapan yang tak berdaya, mulutnya menganga, dan Ethan sekarang duduk di tengah genangan darah, nafasnya masih terengah-engah akibat pertarungan yang sengit. Dia merasa bercampur antara puas dan ngeri atas apa yang baru saja dia lakukan.

Ethan mengambil pistolnya yang tergeletak. Ethan bergegas ingin pergi dari lokasi pertarungan. Ethan tidak ingin terlalu lama berdekatan dengan genangan darah. Namun langkah kakinya terhenti setelah sayup-sayup mendengar panggilan dari Jacob. Ethan segera menyembunyikan pistolnya di balik jaketnya.

"Ethan! Apa yang terjadi di sana?" teriak Jacob, suaranya memecah malam yang sunyi. "Ada apa dengan suara tembakan tadi? Apakah semuanya baik-baik saja?"

Ethan tahu dia harus memberikan jawaban cepat, tetapi dia juga harus menjaga identitasnya yang sebenarnya tetap tersembunyi. "Tidak apa-apa, Jacob," jawabnya dengan suara tenang, berusaha menjaga agar suaranya tidak terdengar terlalu terengah-engah. "Hanya ada masalah kecil, tapi sudah teratasi."

Jacob terdiam sejenak melihat genangan darah di tanah dan sesosok mayat werewolf berwujud manusia yang tergeletak dengan dada yang terbelah. "Apa kamu yang membunuhnya?" Dialah yang sudah lama kita incar. Dialah yang  bekerja sama dengan pengkhianat di club. " Jacob memeriksa mayat itu dengan teliti. Jacob melihat mayat dengan perasaan ngeri. Jacob tidak menyangka sosok Ethan yang terlihat enggan memangsa manusia tetapi mempunyai kekejaman selayaknya werewolf yang ganas.

Ethan mengangguk, mengiyakan pertanyaan dari Jacob. Dia tahu bahwa situasi menjadi semakin rumit dengan kemunculan Jacob.

"Kenapa kamu membunuhnya, Ethan?" Jacob dan anak buahnya memandang Ethan dengan wajah serius. Jacob dan anak buahnya segera mengepung Ethan. Mereka yang belum mengenal Ethan langsung waspada dengan Ethan yang bisa jadi merupakan musuh yang menyamar. Pengalaman mereka di dunia hitam menyebabkan mereka menjadi waspada. Tangan anak buah Jacob sudah berada di gagang pistol yang ada di pinggangnya.

"Aku memang sedang mencarinya karena dia sudah pernah berusaha menyerang atasanku." Ethan menjawab dengan tenang. Tidak ada pilihan lain bagi Ethan selain mengaku sebagai pengawal pribadi Nona Amelia. Ethan akhirnya menceritakan dirinya sebagai pengawal pribadi Nona Amelia yang harus menyingkirkan ancaman bagi Nona Amelia.

Jacob dan anak buahnya akhirnya merasa lega setelah Ethan menjelaskan bahwa dia adalah seorang pengawal pribadi yang berusaha untuk menghadapi musuh yang sama dengan mereka, yaitu jaringan Vincent yang merupakan mafia perdagangan organ yang sering beroperasi di klub malam yang dia jaga.

Jacob memandang Ethan dengan penuh perhatian. "Kami tidak punya banyak waktu. Kita dapat berbicara lebih lanjut. Tapi untuk saat ini, kita perlu membersihkan jejak ini dan menghilangkan mayat ini sebelum ada yang menemukannya."

Ethan mengangguk sebagai persetujuan. Dia tahu bahwa membantu Jacob dan anak buahnya adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang jaringan Vincent. Ethan yang belum paham dunia hitam membutuhkan sekutu dari musuhnya Vincent. Mereka bersama-sama mengubur mayat werewolf tersebut di tempat yang terpencil di hutan.

Setelah mereka selesai, Jacob berbicara dengan serius, "Kami sebenarnya ingin mengungkap jaringan Vincent pada petugas keamanan, namun kita tidak bisa melakukannya karena kita juga takut keberadaan werewolf bisa tercium oleh pihak keamanan. Yang bisa kita lakukan saat ini hanya melawan jaringan Vincent dalam dunia hitam."

"Sebaiknya tidak perlu kita berurusan dengan aparat keamanan. Kita bisa saling bantu dalam melawan jaringan Vincent. Jika memiliki informasi tentang jaringan Vincent, kalian dapat memberikan informasi kepadaku." Ethan dengan cerdik mencoba mencari sekutu dalam mewujudkan misi balas dendamnya.

Jacob tersenyum, meskipun senyum itu tersembunyi di balik topeng kegelapannya. "Baiklah, Ethan. Kami akan memberitahu mu jika ada informasi terbaru. Jika kamu butuh bantuan mu, kami juga akan menghubungi mu."

Episodes
1 1. Pertemuan Pertama Dengan Werewolf
2 2. Serangan Kawanan
3 3. Perubahan Fisik Werewolf
4 4. Pengobatan Ethan
5 5. Melamar Kerja
6 6. Obat Bius Dari Markus
7 7. Pembaharuan Kontrak Kerja
8 8. Revisi Kontrak Kerja
9 9. Nona Amelia Berbelanja
10 10. Tercium Keberadaan Werewolf
11 11. Ethan Mengejar Werewolf di Tengah Kerumunan
12 12. Perburuan Malam Pertama Ethan
13 13. Ethan Memperkenalan Diri Sebagai Pekerja di Perusahaan Bio Harmoni
14 14. Ethan Masuk ke Dalam Ruang VIP Twilight Elegance
15 15. Ethan Ditawari Kerja Oleh Victor
16 16. Jacob Tiba-tiba Menggebrak Meja
17 17. Jacob Mengajak Ethan ke Belakang
18 18. Ethan Diajak Makan Oleh Jacob
19 19. Ethan Menunjukkan Kekuatan Werewolf
20 20. Ethan Tergeletak Tidak Sadarkan Diri
21 21. Ethan Dipecat
22 22. Ethan Mengantar Bella Pulang
23 23. Tempat Nona Amelia Menenangkan diri
24 24. Petunjuk Jejak Ban Motor
25 25. Ethan Mendatangi Markas Geng Vipers
26 26. Pertemuan Ethan dengan Big Mike
27 27. Brothers In Arms
28 28. Ethan Disuntik Bius
29 29. Ethan di Ruang Operasi
30 30. Ethan Menemukan Ginjal Jennifer
31 31. Mobil Ethan Dikejar Werewolf
32 32. Ethan Kehabisan Peluru Perak
33 33. Ethan Dijemput Team Medis
34 34. Ethan Kembali ke Rumah Sakit Jiwa
35 35. "Ternak" Manusia
36 37. Ninda Kekasih Baru Markus
37 36. Lily Morgan Memberikan Undangan Pada Nona Amelia
38 38. Lily bertemu dengan Cindy Gate dan Jackson
39 39. Ethan Menjilat Kapten Jackson
40 40. Markus Mengajak Ethan Naik Panggung
41 41. Markus Menjebak Ethan
42 42. Nona Amelia Membujuk Lily Agar menemani Ethan
43 43. Ethan Menjadi Pusat Perhatian
44 44. Jackson Mengajak Ethan Mencoba Alat Bench Press
45 45. Jackson Kalah KO
46 46. Jackson Mengajak Ethan Latihan Menembak
47 47. Officer Martinez Membuka Pembicaraan Tentang Kasus Rumah Sakit Jiwa
48 48. Ethan Bergegas Pergi ke Rumah Sakit St. Michael
49 49. Ethan Menyusup ke Dalam Rumah Sakit St. Michael
50 50. Ethan Melakukan Penggerebekan
51 51. Ethan Hendak Dibunuh
52 52. Nona Amelia Datang Dengan Tiba-tiba
53 53. Ancaman Pesan Singkat Pada Nona Amelia
Episodes

Updated 53 Episodes

1
1. Pertemuan Pertama Dengan Werewolf
2
2. Serangan Kawanan
3
3. Perubahan Fisik Werewolf
4
4. Pengobatan Ethan
5
5. Melamar Kerja
6
6. Obat Bius Dari Markus
7
7. Pembaharuan Kontrak Kerja
8
8. Revisi Kontrak Kerja
9
9. Nona Amelia Berbelanja
10
10. Tercium Keberadaan Werewolf
11
11. Ethan Mengejar Werewolf di Tengah Kerumunan
12
12. Perburuan Malam Pertama Ethan
13
13. Ethan Memperkenalan Diri Sebagai Pekerja di Perusahaan Bio Harmoni
14
14. Ethan Masuk ke Dalam Ruang VIP Twilight Elegance
15
15. Ethan Ditawari Kerja Oleh Victor
16
16. Jacob Tiba-tiba Menggebrak Meja
17
17. Jacob Mengajak Ethan ke Belakang
18
18. Ethan Diajak Makan Oleh Jacob
19
19. Ethan Menunjukkan Kekuatan Werewolf
20
20. Ethan Tergeletak Tidak Sadarkan Diri
21
21. Ethan Dipecat
22
22. Ethan Mengantar Bella Pulang
23
23. Tempat Nona Amelia Menenangkan diri
24
24. Petunjuk Jejak Ban Motor
25
25. Ethan Mendatangi Markas Geng Vipers
26
26. Pertemuan Ethan dengan Big Mike
27
27. Brothers In Arms
28
28. Ethan Disuntik Bius
29
29. Ethan di Ruang Operasi
30
30. Ethan Menemukan Ginjal Jennifer
31
31. Mobil Ethan Dikejar Werewolf
32
32. Ethan Kehabisan Peluru Perak
33
33. Ethan Dijemput Team Medis
34
34. Ethan Kembali ke Rumah Sakit Jiwa
35
35. "Ternak" Manusia
36
37. Ninda Kekasih Baru Markus
37
36. Lily Morgan Memberikan Undangan Pada Nona Amelia
38
38. Lily bertemu dengan Cindy Gate dan Jackson
39
39. Ethan Menjilat Kapten Jackson
40
40. Markus Mengajak Ethan Naik Panggung
41
41. Markus Menjebak Ethan
42
42. Nona Amelia Membujuk Lily Agar menemani Ethan
43
43. Ethan Menjadi Pusat Perhatian
44
44. Jackson Mengajak Ethan Mencoba Alat Bench Press
45
45. Jackson Kalah KO
46
46. Jackson Mengajak Ethan Latihan Menembak
47
47. Officer Martinez Membuka Pembicaraan Tentang Kasus Rumah Sakit Jiwa
48
48. Ethan Bergegas Pergi ke Rumah Sakit St. Michael
49
49. Ethan Menyusup ke Dalam Rumah Sakit St. Michael
50
50. Ethan Melakukan Penggerebekan
51
51. Ethan Hendak Dibunuh
52
52. Nona Amelia Datang Dengan Tiba-tiba
53
53. Ancaman Pesan Singkat Pada Nona Amelia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!