Keberadaan Maha Patih Kinjiri di Kerajaan Wiyagra Malela menjadi perdebatan dikalangan beberapa orang abdi di Kerajaan Wiyagra Malela. Karena biar bagaimana pun, sekarang posisi Maha Patih Kinjiri adalah musuh.
Hanya saja para abdi kerajaan tidak ada yang berani berkomentar banyak, karena Prabu Jabang Wiyagra sendiri yang menunggu kedatangan Maha Patih Kinjiri. Maha Patih Kinjiri menyampaikan berbagai keluhannya kepada Prabu Jabang Wiyagra.
Dengan berat hati, Maha Patih Kinjiri ingin menyerahkan kekuasaan Kerajaan Reksa Pati kepada Prabu Jabang Wiyagra.
“Kenapa kamu melakukan itu Maha Patih Kinjiri? Bukankah kamu abdi setia Prabu Ditya Kalana?”
“Mohon maaf Gusti Prabu, hamba sama sekali tidak pernah setuju dengan rencana Prabu Ditya Kalana memerangi kakaknya sendiri, Prabu Sura Kalana. Sudah banyak sekali orang yang menjadi korban dalam perang saudara ini. Dan menurut dari cerita yang hamba dengar, Prabu Jabang Wiyagra-lah yang bisa mendamaikan perang ini.”
“Kenapa kamu juga berfikir sampai kesana?”
“Hamba sudah tidak memiliki jalan lain, Gusti Prabu.” Jawab Maha Patih Kinjiri dengan nada sedih.
Prabu Jabang Wiyagra dan Maha Patih Putra Candrasa saling bertatapan. Maha Patih Putra Candrasa merasa iba kepada Maha Patih Kinjiri. Sekali pun dia pernah membenci Maha Patih Kinjiri karena dia menjadi abdi setia Prabu Ditya Kalana, tapi jiwa manusia Maha Patih Putra Candrasa tetap tidak tega melihat keadaan Maha Patih Kinjiri yang sudah pontang-panting kesana-kemari tidak tentu arah.
Dia benar-benar tidak tahu harus pergi kemana untuk mencari orang yang bisa menyelesaikan masalah besar ini. Perang besar ini benar-benar sudah merambah luas kemana-mana. Banyak sekali aset Kerajaan Reksa Pati yang diperebutkan oleh para oknum di kerajaan besar tersebut.
Mereka saling menggigit satu sama lain. Semuanya sama-sama menyebarkan propaganda mereka kepada rakyat yang tidak tahu apa. Sehingga dikalangan rakyat kecil juga sudah banyak yang mulai bertikai dan saling serang satu sama lain.
Mereka semua terhasut dengan propaganda para penguasa yang sebenarnya tidak peduli kepada orang-orang seperti mereka.
“Maha Patih Kinjiri, kalau kamu bisa membuktikan kesetiaanmu, maka aku akan membantumu menyelesaikan masalah ini.” Ucap Prabu Jabang Wiyagra.
“Hamba siap melakukan apa saja Gusti Prabu. Hamba tidak akan malu jika syaratnya harus mengabdi kepada kerajaan ini. Hamba hanya ingin melihat kedamaian Gusti Prabu.”
“Baiklah. Jika memang itu keputusanmu. Aku akan menerimamu sebagai Patih di kerajaan ini. Kamu akan menjadi tangan kanan Maha Patih Putra Candrasa. Kamu bergerak dibawah perintahnya.”
“Baik Gusti Prabu.”
Setelah itu, Maha Patih Kinjiri diberi pakaian khusus. Dia juga diberi stempel ditangan kanannya dengan sebuah besi panas. Besi itu memang digunakan untuk menandai orang-orang penting yang mengabdi pada Kerajaan Wiyagra Malela.
Lambang Harimu berwarna hitam itu kini sudah menempel pada bagian tubuh Maha Patih Kinjiri. Dia diangkat menjadi tangan kanan Maha Patih Putra Candrasa. Yang artinya, sampai kapan pun Maha Patih Kinjiri tidak akan pernah bisa lepas dari Kerajaan Wiyagra Malela.
Dengan stempel tersebut, dia sudah disumpah untuk setia dan rela berkorban demi segala kepentingan Kerajaan Wiyagra Malela. Dia harus patuh kepada peraturan yang ada di kerajaan ini. Kalau sampai dia berkhianat, maka tangannya akan dipotong.
Dan Maha Patih Kinjiri akan diasingkan ke sebuah tempat rahasia yang akan sangat menyiksa dirinya. Namun keputusan Maha Patih Kinjiri untuk mengabdi di kerajaan ini sudah bulat. Dia sudah tidak mau lagi ikut campur ke dalam pemerintahan Kerajaan Reksa Pati.
Setelah penobatannya itu, Maha Patih Kinjiri mendapatkan tugas pertamanya. Yaitu untuk mengamankan seluruh desa dan semua wilayah Kerajaan Reksa Pati yang sekarang sedang mengalami kerusuhan besar. Jelas Patih Kinjiri pasti akan berhadapan dengan mantan pasukannya sendiri.
Karena sebagian dari pasukan yang pernah dikomandoi oleh Patih Kinjiri, sekarang sudah bergabung dengan para pendukung Gabah Lanang. Walau pun sebenarnya mereka terpaksa melakukan itu karena mereka terus menerus mendapatkan ancaman.
Sedangkan sebagian kecil lainnya yang berhasil lolos dari para pendukung Gabah Lanang mulai menyusun rencana agar mereka bisa bertemu dengan Patih Kinjiri yang sudah bergabung dengan Kerajaan Wiyagra Malela.
Mereka yang setia benar-benar berusaha keras agar bisa bertemu dengan pimpinan mereka. Meski tidak jarang mereka juga harus terlibat pertarungan-pertarungan kecil dengan para pendukung Gabah Lanang di sepanjang perjalanan mereka.
Selama mengasingkan diri, mereka benar-benar hidup prihatin. Dengan terpaksa mereka juga sering mencuri makanan. Karena tidak ada cara lain untuk mereka bertahan hidup selain dengan cara itu. Pergerakan mereka sedikit demi sedikit mulai menjauh dari wilayah Kerajaan Reksa Pati.
Mereka bersatu dan membentuk kelompok bandit yang cukup ditakuti di sebagian besar wilayah Kerajaan Reksa Pati, karena mereka kerap membuat aksi yang tidak biasa. Mereka sering melakukan serangan secara tiba-tiba saat para pendukung Gabah Lanang sedang lengah.
Para pendukung Gabah Lanang itu dipimpin oleh salah satu anak didik Gabah Lanang yang bernama Kelabang Jagad. Kelabang Lanang memang sudah dipersiapkan untuk hal-hal seperti ini. Dia memiliki pemikiran yang cerdik dan sangat-sangat licik. Semua itu akibat didikan dari Gabah Lanang.
Kelabang Jagad bahkan lebih dekat dengan Gabah Lanang dibandingkan dengan Prabu Ditya Kalana. Kelabang Jagad memang jarang sekali muncul karena dia dan kelompoknya dibentuk untuk menjalankan tugas-tugas kotor dari Gabah Lanang.
Dia pernah mendapatkan perintah dari Gabah Lanang untuk meracuni Prabu Ditya Kalana. Tapi percobaan pembunuhan itu berhasil digagalkan oleh Maha Patih Kinjiri. Sehingga Prabu Ditya Kalana masih bisa selamat kala itu. Prabu Ditya Kalana sama sekali tidak tahu kalau percobaan pembunuhan itu dilakukan oleh pamannya sendiri.
Dan sekarang adalah kesempatan yang sangat bagus untuk Kelabang Jagad mengambil alih kekuasaan Kerajaan Reksa Pati. Dia bahkan tidak ragu untuk duduk disinggasana Prabu Ditya Kalana. Kelabang Jagad juga menghancurkan beberapa properti kesayangan milik Prabu Ditya Kalana dan mengganti semuanya dengan segala sesuatu yang disukai oleh gurunya, Gabah Lanang.
Kelabang Jagad juga dengan keji membunuh semua abdi istana yang tidak sependapat dengannya di depan umum. Mereka yang tidak mendukung Kelabang Jagad akan dipenggal dan kepalanya digantung di tempat umum untuk menakut-nakuti semua orang yang masih tidak sependapat dengan dirinya.
Kesetiaannya kepada Gabah Lanang benar-benar tidak diragukan lagi. Bahkan setelah tahu dimana keberadaan Gabah Lanang, dia langsung menyusun strategi untuk melakukan serangan kepada kerajaan kecil yang sekarang menjadi tempat Gabah Lanang ditahan.
Dia bahkan tahu soal adanya pendekar bernama Mangku Cendrasih. Dia langsung mencari semua musuh atau pun orang-orang sakti yang tidak suka dengan Mangku Cendrasih. Kelabang Jagad tidak tanggung-tanggung, dia membayar kepada siapa saja yang bisa mendapatkan kepala Mangku Cendrasih.
Bagi siapa saja yang bisa mendapatkan kepala Mangku Cendrasih, maka mereka akan diberi hadiah besar. Mereka juga dijanjikan dengan jabatan dan posisi penting di Kerajaan Reksa Pati. Sudah pasti para pendekat jahat itu mau menerima tawaran yang menggiurkan itu. Mereka semua saling bersaing satu sama lain agar bisa membunuh Mangku Cendrasih dan membawakan kepalanya kepada Kelabang Jagad.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 361 Episodes
Comments