Episode 17

Di meja makan, Ayu tampak enggan untuk memakan sarapannya. Ia hanya memakan di ujung rotinya saja, pikirkannya tertuju pada suaminya yang tak kunjung kembali bahkan tak mengirimnya pesan sama sekali.

Sesekali Adi mencuri pandang terhadap Ayu, netranya selalu tertuju pada leher putih ayu yang tampak menggoda.

“Kenapa tidak di makan?” tanya Adi.

Ayu hanya menggelengkan kepalanya.

“Setelah sarapan, aku akan membantumu mencari keberadaan Suamimu. Aku akan bertanya pada orang kantor, kebetulan aku dan Abi bekerja di perusahaan yang sama. Akan tetapi, beda kantor saja.”

Tatapan Ayu yang semula kosong, kini kembali berbinar. Ia sangat berharap Adi bisa menemukan suaminya dan dirinya ingin meminta penjelasan yang tentang kebenaran pernikahannya.

“Adi, kita baru kemarin bertemu. Kamu begitu baik padaku, jika kamu butuh sesuatu jangan sungkan untuk mengatakannya.” Ucapan itu lolos dari mulut Ayu, membuat Adi seketika menghentikan aktivitas sarapannya.

Ia menatap Ayu, lalu tersenyum penuh maksud.

“Itu masalah gampang.” Sembari tersenyum.

Karena tak berselera makan, Ayu berpamitan ke kamar untuk membersihkan dirinya. Karena sebelumnya, Adi memberikan pakaian sepasang untuknya.

Adi menatap punggung Ayu yang masuk ke dalam kamar, Adi menelan salivanya dengan kasar.

“Sialan! Kenapa aku sangat bernafsu melihatnya!” umpatnya dalam hati meletakkan sendoknya dengan kasar.

Tanpa menunggu lagi, Adi menghubungi rekannya bertanya apakah Abi masuk kantor hari ini.

Adi tersenyum licik setelah mengetahui keberadaan Abi dan ternyata saat ini Abi tengah berada di kediaman mertuanya.

Adi mengakhiri panggilannya, lalu dengan cepat menghabiskan sarapannya. Ia sudah tak sabar ingin mengatakan pada Ayu dimana suaminya saat ini.

***

Abi mengerjapkan kedua matanya, ia baru tersadar bahwa dirinya saat ini tertidur di kamar istrinya dalam posisi memeluk istrinya yang juga tengah memeluk dirinya.

“Dia cantik, tapi galak!” ucapnya pelan sambil terkekeh.

Seketika Abi baru sadar, jika Ayu tengah berada di hotel sendirian saat ini. Karena kemarin seharian sibuk mencari keberadaan Adel, ia lupa mengabari Ayu. Bahkan Abi lupa meletakkan ponselnya kemarin.

“Maafkan aku, Adel. Aku akan segera menyelesaikan ini,” gumamnya dalam hati.

Perlahan melepaskan tangan Adel yang melingkar di perutnya.

Karena dirinya sudah mandi pagi tadi, Abi hanya mencuci wajahnya saja lalu segera keluar dari kamar tersebut.

Karena tak melihat seorang pun di ruang tamu, Abi pergi tanpa berpamitan. Karena sudah pukul 08.00 pasti ayah mertua dan kakak iparnya berangkat ke kantor.

Abi segera meninggalkan rumah besar milik mertuanya tersebut, mengendarai mobil dengan stabil karena jalanan cukup ramai di pagi ini.

Sebelum ke hotel, Abi mampir ke apartemennya terlebih dahulu. Ingin menggantikan pakaiannya terlebih dahulu, karena ia berencana akan mengantar Ayu kembali pulang ke desa dan menyelesaikan masalahnya pada orang tua Ayu.

Saat pintu lift terbuka karena sudah tiba di lantai atas kamarnya, bersamaan dengan Ayu dan Adi yang hendak masuk ke lift.

Karena sebelumnya, Adi mengatakan pada Ayu jika dirinya mengetahui keberadaan Suaminya.

“Aa!” panggil Ayu.

Mereka bertatapan sejenak, netra Abi menatap mereka secara bergantian.

“Ayu, kenapa kamu ada disini?” tanya Abi tampak heran, karena ia berpikir jika Ayu masih di hotel tempat ia menginap.

Plak!

Tamparan keras langsung mendarat di pipi Abi, Ayu tak bisa lagi menahan rasa kesesalannya terhadap suami.

“Ayu, kenapa kamu menamparku?!” tanya Abi terlihat mengusap pipinya yang terasa panas.

“Aa masih bertanya?! Tega Aa mengkhianati Ayu selama ini! Kurang apa Ayu Aa?” sentak Ayu bersamaan dengan air matanya keluar.

Abi terdiam.

“Aa masih tak mengerti juga?!”

Abi bukan tak mengerti, ia paham jika Ayu pasti sudah mengetahuinya apalagi saat ini ia bersama dengan Adi.

“Ikut aku ke kamar!” ajaknya mengambil tangan Ayu.

Dengan langkah besar ia melangkah masuk ke dalam apartemennya.

Adi hanya tersenyum kecut melihat pertengkaran mereka, Adi duduk di sofa yang ada di lorong tersebut sembari mengeluarkan ponsel miliknya.

Di kamar, Ayu histeris setelah mendengar pengakuan Abi.

“Aa kejam! Ayu masih setia hingga sekarang menunggu, tapi Aa ternyata sudah menikah!” sentaknya sembari memukul dada Abi.

“Neng, Aa minta maaf. Aku sudah pernah mengatakan padamu, jika aku tak bisa mencintaimu. Karena aku sudah menganggapmu adikku! Tapi kamu memaksa saat itu,” ucap Abi berusaha menjelaskannya.

“Iya, aku memang salah saat itu Aa. Aku berpikir Aa akan mencintaiku seiring berjalannya waktu, apa sedikit saja tidak ada rasa cinta terhadapku?!” tanyanya dengan air mata yang mengalir.

Abi menghela napas kasar, lalu menggelengkan kepala.

Hiks ... Hiks ....

Ayu terduduk lemas di lantai, dengan tangis yang semakin histeris setelah mendengar jawaban dari Abi, suaminya.

“Ayu masih punya masa depan yang cerah, maaf aku tak bisa mencintaimu, Neng. Cinta tak bisa di paksakan,” ujarnya berjongkok ingin mengusap air mata Ayu.

Dirinya juga sebenarnya tak tega pada Ayu, apalagi melihat Ayu menangis seperti ini. Tapi, mau bagaimana lagi, Abi juga tak bisa menyembunyikan kebohongan ini terus menerus.

Ayu menepis kasar tangan Abi, lalu mengusap kasar air matanya.

“Aku akan mengatakan ini pada Ibu dan Ayah!” ujar Ayu beranjak dari tempat duduknya.

Abi tak bisa menahan Ayu lagi, ia membiarkan Ayu pergi dan hanya bisa menghela napas berat.

Bruak!

Ayu menutup kembali pintu dengan kasar, setelah berhasil keluar dari apartemen tersebut.

Adi melihat Ayu keluar dengan kemarahan, bahkan keluar dengan wajah sembab.

Adi sudah mengetahui, pasti mereka akan bertengkar hebat.

“Ayu, kamu mau kemana?” tanya Adi langsung menghalangi langkah Ayu.

Ayu menatapnya sejenak.

“Pulang!” sahutnya singkat.

“Aku akan mengantarmu,” usul Adi.

Ayu tak menjawab.

Adi menarik tangan Ayu untuk masuk kembali ke apartemen miliknya, lalu mengunci pintu dan mengganti kodenya agar Ayu tak bisa keluar, karena sebelumnya ia mengatakan pada Ayu kode pintu rumahnya.

“Duduklah sebentar, tak baik pergi dengan kemarahan seperti ini,” ucap Adi lembut, sembari menyelipkan rambut halus yang menutupi wajahnya.

Bagaikan kerbau di cucuk hidungnya, Ayu patuh dan duduk di sofa dengan tatapan kosong.

Adi segera ke dapur mengambilkan air putih untuk Ayu, agar dirinya tenang.

Saat hendak membawa gelas berisi air putih tersebut ke ruang tamu, terbesit niat jahatnya untuk memasukkan sesuatu di minum tersebut, terlihat jelas jika dirinya memanfaatkan situasi tersebut.

“Kesempatan bagus dalam kesempitan,” ucapnya menyeringai jahat.

Ia mengambil sebuah pil dan melarutkan pil tersebut ke dalam gelas dengan tersenyum puas.

“Maafkan aku, Ayu. Aku tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini, tubuhmu itu tidak bisa di biarkan begitu saja. Aku ingin menikmatinya malam ini, tanpa aku yang memintanya,” gumamnya tersenyum bahagia.

Setelah itu dirasa pil itu terlarut dengan sempurna, Adi membawanya ke ruang tamu lalu menyerahkan gelas berisi air tersebut.

“Minumlah, agar kamu merasa tenang. Setelah itu, kita akan berangkat,” ujarnya.

Ayu mengangguk patuh, lalu mengambil gelas dari tangan Adi.

Tanpa curiga Ayu meminumnya, hingga menghabiskan setengah.

Ayu merasa ada yang aneh dengan air putih tersebut.

“Air apa ini? Kok rasanya aneh!” tanya Ayu memperlihatkan wajah masamnya.

“Ini hanya air putih biasa, tidak ada yang aneh,” sahut Adi mengambil gelas dari tangan Ayu.

“Coba kamu merasakannya, seperti ada rasa obat,” ucap Ayu.

Adi terdiam, tak mungkin ia meminum air tersebut.

“Cepatlah,” ujar Ayu menunggu Adi agar merasakan air putih tersebut.

Adi terlihat ragu, Ayu langsung menyodorkan bibir gelas tersebut ke bibir Adi, dengan terpaksa Adi juga meminum air putih tersebut.

Namun, tak terlalu banyak.

“Apa yang kamu rasakan?” tanya Ayu dengan polos.

“Tidak ada,” sahutnya berbohong

“Apa beda rasa air minum di kota dan di desa?” batin Ayu merasa aneh, tanpa curiga sedikit pun jika air minum tersebut sudah di campur sesuatu oleh Adi.

***

Terpopuler

Comments

citra sari

citra sari

Kasihan si ayu.
entah siapa yang salah

2023-07-06

0

Bocah Gaming

Bocah Gaming

kasihan ayu Thor udah di khianati Abi skrng malah mau di garap Adi,tega nian

2023-06-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!