nyasar ke pondok putra

kini semua santri baru di kumpulkan di aula, mereka mendapat sambutan dari pak kiyai dan bu nyai. pak kiyai hanya sebentar memberi sambutan pada semua santri wati baru itu karena dia juga akan menyambut para santri wan baru. usai memberi sambutan dan pidatonya pak kiyai kemudian turun dari aula dan menuju Pondok putra.

"ummi bangga dengan kalian yang mau masuk ke pesantren. ummi senang karena kalian menjadi bagian dari anak-anak ummi.. jangan sedih di tinggal orang tua, kalian harus bangga bisa masuk pesantren karena hanya orang-orang terpilih yang beruntung bisa masuk pesantren. banyak teman-teman kalian di luar sana sangat ingin masuk pesantren tapi mereka tidak bisa karena jika bukan karena ekonomi maka karena orang tua yang tidak mengizinkan. jadi kalian harus bersyukur dan bangga karena saat ini kalian sudah ada disini. jangan berkecil hati karena jauh dari orang tua, disini ummi sama abah yai adalah orang tua kalian, dan semua kakak senior kalian adalah saudara kalian. ingat tidak ada hasil maksimal tanpa proses yang sulit, kalian adalah orang-orang terpilih untuk menjadi panutan di masa depan, kalian adalah orang-orang terpilih yang akan menjadi pemimpin masa depan. jadi kalian harus membulatkan niat dan teguhkan pendirian kalian sebagai bekal masa depan.. kalian faham.. ??" kata sambutan bu nyai yang begitu menyejuk kan hati para santri baru di sana termasuk juga zoya

'hanya orang-orang terpilih.. apa aku juga termasuk? aku masuk ketempat ini juga karena menggantikan identitas hani.. dan apa itu juga termasuk? atau ini mengambil keberuntungan orang lain.. ?' batin zoya dengan wajah murungnya

"hani kamu kenapa? jangan bilang kamu sedih karena jauh dari mama papa kamu? udah jangan sedih ada aku disini.. aku bisa kok jadi papa kamu, nanti aku beli kumis palsu bagaimana?.. " kata alya yang menghibur zoya karena dia berfikir jika zoya sedang sedih karena orang tua nya

"kamu gak cocok! papaku terlalu ganteng buat ditiru sama kamu yang jelek" kata zoya dengan wajah masamnya

"hahaha... kamu lucu juga ya.. aku kira kamu gak bisa becanda" tawa alya mendengar candaan zoya

.

.

.

usai tentang sambutan itu, mereka kemudian kembali ke kamar masing-masing. saat keluar aula zoya sempat berpapasan dengan sania yang menatap sinis kearahnya, zoya hanya acuh tak acuh menanggapi karena baginya sania hanya seekor lalat menjengkelkan.

kini baru pukul 10:12. zoya hanya duduk didepan lemarinya tak tau harus melakukan apa, rasanya sangat bosan hanya melihat begitu banyak orang yang keluar masuk kamar. di tengah-tengah bosan nya alya tiba-tiba datang mengejutkannya dari belakang

dorr!!

zoya sontak terpinjat kaget dari duduknya, semua teman sekamarnya tak ada yang tak tertawa karena zoya yang meloncat berdiri. zoya sempat kesal karena alya tapi melihat wajah tak berdosa alya yang sedang tertawa zoya hanya menghela nafasnya. entah mengapa zoya tidak marah dengan tertawaan teman-teman nya. jika dia masih zoya yang dulu mungkin semua orang di sana sudah tak bernyawa di buatnya.

"hani maaf ya.. tadi aku liat kamu cuma diem doang takutnya kamu kerasukan jadi aku kagetin kamu, sebenarnya aku juga lagi usil sih.. hehe.. " kata alya cengengesan

"huh" zoya hanya mendengus kesal mendengar alya yang cengar cengir seperti orang konyol di depannya

"kamu bosen ya? ikut yuk.. aku mau liat-liat gedung pondok. penasaran aja soalnya kawasan nya luas banget" ajak alya sambil menggandeng tangan zoya. zoya tertarik dengan ajakan alya, jadi dia menyetujuinya

zoya dan alya menelusuri gedung-gedung di sana, gedung sekolah yang sangat besar dan luas, lapangan yang cukup besar ada juga gedung husus untuk para guru yang mengajar, di sampingnya ada ruangan besar untuk para OSIS lalu gedung perpustakaan yang besar, perpustakaan itu memiliki dua ruangan, ruang satu untuk putri dan ruang dua untuk putra. selain gedung perpustakaan yang di gabung, gedung yang lain terpisah jauh dengan gedung pondok putra. di samping perpustakaan ada sebuah gerbang besar, alya tertarik untuk masuk ke sana tak ada satpam yang berjaga karena hari ini adalah penerimaan santri baru jadi sepertinya para satpam sedang bertugas di tempat lain terlebih sekarang sangat ramai banyak orang tua yang lalu lalang dari gerbang itu. alya menarik tangan zoya untuk masuk ke gerbang itu zoya hanya pasrah kemana alya akan membawanya.

alya dan zoya terus berjalan menyusuri kerumunan hingga mereka sampai di gedung-gedung besar lagi. alya semakin tertarik mungkin ini gedung husus bagi yang mengambil ekstrakurikuler husus jadi alya terus menarik tangan zoya untuk terus masuk kedalam.

"hani.. kok makin kesini yang keliatan cowok semua?" tanya alya yang melihat begitu banyak santri putra dari mulai lantai-lantai gedung hingga yang berlalu lalang, zoya juga sedikit panik.

"kamu yang bawa aku ke sini ngapain nanya aku" jawab zoya yang juga melihat ke sekeliling. saat mereka mulai linglung dengan keadaan sekitar, seorang santri putra menyadari keberadaan mereka dan mulai ribut

"eh eh.. ada santri wati.. ada santri wati.. ee semuanya ada santri wati.. " kemudian satu persatu mulai mengerumuni mereka. sungguh zoya sangat malu dengan keadaan ini begitupun dengan alya juga mereka benar-benar panik saat ini

"duh gimana nih! kita kayaknya nyasar deh han.. " kata alya dengan paniknya

"terus gimana? kita tadi masuk lewat mana??" tanya zoya yang lupa jalan

alya tak sempat berfikir karena saking malu dan paniknya, alya menarik tangan zoya menyusuri jalan sebelumnya, bukannya sampai di gerbang malah semakin masuk ke pondok putra hingga sampai di musholla. alya dan zoya semakin panik tak karuan malunya sudah sampai ke ubun ubun

'ah.. sial! aku yang seorang genius ini bisa lupa jalan hingga nyasar! benar-benar memalukan! reputasi dan image ku hancur seketika!' batin zoya dengan wajah yang sudah semerah kepiting rebus saking malunya

"astagfirullah!! ada santri wati!!" teriak seseorang yang melihat alya dan zoya berdiri bagai patung di depan musholla

semakin banyak yang mengerumuni mereka, alya sudah tak tahan dengan itu hingga menutupi wajahnya, sedangkan zoya hanya mematung tak bisa bergerak. melihat zoya yang hanya diam alya membantu menutupi wajah zoya dengan sebelah tangannya

'ahh.. malu banget!! alya........ !!! kamu gagal cantik cokk!!' jerit alya dalam batinnya

"astagfirullah!! kalian semua berbalik!! jangan ada yang berani memandang!!" teriak seseorang yang baru keluar dari samping musholla. semua santri putra serentak berbalik tanpa aba-aba lagi. alya membuka tangannya melihat siapa yang datang menyelamatkan keadaan. rupanya seorang santri senior atau mungkin seorang ustadz juga. alya mendoel-doel lengan zoya beberapa kali padahal zoya juga sedang melihat santri putra itu.

"ganteng.. " bisik alya pada zoya yang membuat zoya gagal fokus pada keadaan nya sekarang

"siapa kalian! ngapain masuk disini?!!" tanya senior itu dengan tegas

"a.. anu.. ustadz.. ki.. kita nyasar.. kita santri baru ustadz, tadi kita mau liat gedung-gedung sekolah tapi nyasar sampe sini.. " jawab alya gugup

"itu.. benar" sambut zoya juga yang tak pernah mengalihkan pandangannya pada senior santri putra itu

"menunduk!! jangan mengangkat pandangan sebelum sampai gerbang!!" tegasnya lagi yang membuat zoya spontan menundukkan kepala

'apa yang membuatku menurutinya? rasanya sangat aneh' batin zoya dalam keadaan menunduk nya

"ayo" kata terakhir yang santri senior itu ucapkan hingga di gerbang. zoya dan alya merasa lega setelah sampai gerbang meski di sepanjang jalan selalu ada santri putra yang nakal dan menatapnya sambil menertawakan mereka berdua

"ini yang pertama dan terakhir! karena kalian santri baru yang baru masuk hari ini jadi kesalahan kalian di maklumi tapi jika lain kali terulang lagi maka saya akan laporkan kalian pada ummi paham!" tegasnya. setelah zoya dan alya mengangguk kan kepala sebagai jawaban, senior itu kemudian pergi meninggalkan zoya dan alya di sana.

barulah mereka berdua mengangkat wajah sambil bernafas lega setelah di tinggal berdua. rasanya pengalaman ini tak akan pernah di lupakan nya seumur hidup mereka, pengalaman langka yang hanya orang-orang tertentu yang bisa mengalaminya. mereka berdua kemudian menyusuri kembali jalan dan menuju kamar mereka, di sepanjang jalan mereka tertawa lepas mengingat kejadian sebelumnya, mereka menertawakan diri sendiri dan ini kali pertama zoya merasakan dunia baru. dirinya yang dulu sedingin kutub utara kini terbahak dengan leluasa nya menertawakan diri yang begitu konyol dan memalukan.

🌹🌹🌹🌹

Hai guys..... 👋👋

jangan lupa tinggalkan like dan komentar ya supaya author semangat nulis dan rajin up-nya~

semoga suka dan SALAM HANGAT DARI AUTHOR ☺☺🌹🌹

Episodes
1 penghianatan zoya
2 penghianatan zoya 2
3 malaikat penyelamat
4 pulang kerumah Hani
5 bertukar cerita
6 rencana zoya
7 pulang ke indonesia
8 perubahan?
9 lari pagi
10 pertengkaran
11 jalan-jalan
12 minggu depan masuk pesantren?
13 dimas, calon suami hani
14 sesuatu yang mengejutkan
15 penyadap suara
16 pertengkaran lagi
17 membeli rumah
18 masuk pesantren
19 nyasar ke pondok putra
20 sindiran ummi dan ngambeknya alya
21 drama sarapan pagi
22 mau tidak ajari aku?
23 tes
24 kesialan Zoya
25 Queen MOS? dan.. apa aku punya saudara kembar??
26 apa yang terjadi padamu selama ini?
27 akan ku buktikan kamu bukan Hani!
28 perdebatan di perpustakaan
29 drama di perpus
30 malam tragedi 7 tahun yang lalu
31 kado dari ayah
32 Hampir saja!
33 sejak kapan aku ubah profesi menjadi hantu!
34 bertemu Dimas lagi
35 kakek
36 perintah Zoya
37 penyerangan Zoya
38 penyerangan Zoya 2
39 panggil aku tuan Z! . (perubahan Zoya di mata Lance)
40 kembali ke asrama
41 hukuman untuk Zoya
42 ketakutannya Sania
43 pijatan Alya
44 Nasihat Abah Yai
45 kedatangan gino dan willy
46 pertarungan
47 terkurung
48 perdebatan tiada henti Zoya dan Al
49 pertarungan lagi
50 di rumah sakit
51 serangan untuk Gino
52 ayah masih hidup?
53 hanya mimpi
54 kematian Gino dan ledakan
55 tanggung jawab Zoya
56 tahanan paling beruntung?
57 niat Alfaeza
58 hari menjenguk Zoya
59 awal baru untuk Lance dan Diky
60 sebuah kebenaran lainnya yang terungkap
61 sisi lain Zoya
62 kebencian Santi
63 kebencian Santi2
64 makam ayah
65 di sambut hukuman bersama Sania
66 puasa?
67 puasa
68 eps 68
69 eps 69
70 eps 70
71 eps 71
72 eps 72
73 eps 73
74 eps 74
75 eps 75
76 eps 76
77 eps 77
78 eps 78
79 eps 79
80 eps 80
81 eps 81
82 eps 82
83 eps 83
84 eps 84
85 eps 85
86 eps 86
87 eps 87
88 eps 88
89 eps 89
90 eps 90
91 eps 91
92 eps 92
93 eps 93
94 eps 94
95 eps 95
96 eps 96
97 eps 97
98 eps 98
99 eps 99
100 eps 100
101 eps101
102 eps 102
103 eps 103
104 eps 104
105 eps 105
106 eps 106
107 eps 107
108 eps 108
109 eps 109
110 eps 110
111 eps 111
112 eps 112
113 eps 113
114 eps 114
115 eps 115
116 eps 116
117 eps 117
118 eps 118
Episodes

Updated 118 Episodes

1
penghianatan zoya
2
penghianatan zoya 2
3
malaikat penyelamat
4
pulang kerumah Hani
5
bertukar cerita
6
rencana zoya
7
pulang ke indonesia
8
perubahan?
9
lari pagi
10
pertengkaran
11
jalan-jalan
12
minggu depan masuk pesantren?
13
dimas, calon suami hani
14
sesuatu yang mengejutkan
15
penyadap suara
16
pertengkaran lagi
17
membeli rumah
18
masuk pesantren
19
nyasar ke pondok putra
20
sindiran ummi dan ngambeknya alya
21
drama sarapan pagi
22
mau tidak ajari aku?
23
tes
24
kesialan Zoya
25
Queen MOS? dan.. apa aku punya saudara kembar??
26
apa yang terjadi padamu selama ini?
27
akan ku buktikan kamu bukan Hani!
28
perdebatan di perpustakaan
29
drama di perpus
30
malam tragedi 7 tahun yang lalu
31
kado dari ayah
32
Hampir saja!
33
sejak kapan aku ubah profesi menjadi hantu!
34
bertemu Dimas lagi
35
kakek
36
perintah Zoya
37
penyerangan Zoya
38
penyerangan Zoya 2
39
panggil aku tuan Z! . (perubahan Zoya di mata Lance)
40
kembali ke asrama
41
hukuman untuk Zoya
42
ketakutannya Sania
43
pijatan Alya
44
Nasihat Abah Yai
45
kedatangan gino dan willy
46
pertarungan
47
terkurung
48
perdebatan tiada henti Zoya dan Al
49
pertarungan lagi
50
di rumah sakit
51
serangan untuk Gino
52
ayah masih hidup?
53
hanya mimpi
54
kematian Gino dan ledakan
55
tanggung jawab Zoya
56
tahanan paling beruntung?
57
niat Alfaeza
58
hari menjenguk Zoya
59
awal baru untuk Lance dan Diky
60
sebuah kebenaran lainnya yang terungkap
61
sisi lain Zoya
62
kebencian Santi
63
kebencian Santi2
64
makam ayah
65
di sambut hukuman bersama Sania
66
puasa?
67
puasa
68
eps 68
69
eps 69
70
eps 70
71
eps 71
72
eps 72
73
eps 73
74
eps 74
75
eps 75
76
eps 76
77
eps 77
78
eps 78
79
eps 79
80
eps 80
81
eps 81
82
eps 82
83
eps 83
84
eps 84
85
eps 85
86
eps 86
87
eps 87
88
eps 88
89
eps 89
90
eps 90
91
eps 91
92
eps 92
93
eps 93
94
eps 94
95
eps 95
96
eps 96
97
eps 97
98
eps 98
99
eps 99
100
eps 100
101
eps101
102
eps 102
103
eps 103
104
eps 104
105
eps 105
106
eps 106
107
eps 107
108
eps 108
109
eps 109
110
eps 110
111
eps 111
112
eps 112
113
eps 113
114
eps 114
115
eps 115
116
eps 116
117
eps 117
118
eps 118

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!