dimas, calon suami hani

"kembalikan!!" bentak zoya yang sudah sangat-sangat kesal karena dimas sekarang sudah meminumnya setengah. dimas tidak peduli dengan kekesalan zoya dia merasa senang dengan kekesalan zoya. zoya merebut kembali jus itu dengan kasar

"udah aku minum, lagian juga itu bekas bibir ku. jangan bilang kamu mau cicipin bekas bibir ku lagi" kata dimas dengan menaik turunkan alisnya. tentu kekesalan zoya sudah sampai puncak tanpa aba-aba melayangkan tinju kearah wajah dimas, dimas yang kaget spontan menghindar hingga tangan zoya meleset hampir mengenai wajah berharga nya.

"buseett! kasar banget sih! lagian aku juga becanda.. gak mungkin kali aku seberengsek itu! aku cuma ngetes kamu doang.. " kata dimas dengan mengelus dadanya menenangkan jantung yang hampir copot keluar.

"menurutmu aku mudah di ganggu? apa yang membuatmu merasa aku mudah di ganggu?!" tanya zoya dengan wajah tak sabarannya

"astaga.. kamu keliatan serem tau gak!" kata dimas yang merinding melihat zoya yang seperti ingin menelannya

"maaf.. maaf! gak lagi lagi deh.. " lanjut dimas menyeka keringat dinginnya

"benar-benar menyebalkan!" gerutu zoya sambil menetralkan ekspresi nya

"jadi untuk apa kalian berbohong? apa yang kalian takutkan jika santi tau?" tanya zoya kembali setelah marahnya reda

"santi? ternyata kamu juga gak sudi manggil dia mama ya.. ? baguslah aku juga tidak mau punya mertua yang modelan nya seperti dia!" kata dimas. zoya menatap dimas dengan tatapan membunuh, bukan karena dimas yang membicarakan tentang tak ingin punya mertua tapi karena pertanyaan nya yang diabaikan dimas. seketika dimas sadar setelah melihat tatapan zoya

"itu karena santi gak mungkin tinggal diam! dia memang seperti orang biasa tapi dia punya latar belakang yang kuat yang papa dan om abbas juga tak berani singgung. bisa saja dia nekat mencelakai kamu seperti dahulu" kata dimas dengan wajah hawatirnya

'seperti dulu' batin zoya yang mendapat satu lagi kebenaran yang belum terungkap

"kamu tau? apa kita pernah bertemu dulu?" tanya zoya memancing

"pernah sekali, waktu kamu ulang tahun dan itu untuk pertama kalinya ulang tahun mu dirayakan. masih ingat? saat kamu usia sembilan tahun. aku datang waktu itu aku juga ada saat kamu jatuh di kolam renang tapi aku gak bisa bantu kamu karena saat itu aku gak bisa renang" cerita dimas. zoya bisa menyimpulkan jika kecelakaan itu di sengaja dan mungkin pelakunya santi atau sania

"hm. lalu? setelah itu apa kita pernah bertemu lagi?" tanya zoya masih mengorek informasi

"gak, tapi waktu kamu di culik dan dijual santi aku pernah nyari kamu bareng papa, sayang nya kami terjebak dan hampir jadi korban juga tapi untung om abbas datang tepat waktu. jadi kami selamat dan kamu saat itu udah di rumah sakit, jadi aku gak ketemu sama kamu" kata dimas sambil memutar-mutar gelas jus nya di meja.

dan satu lagi kebenaran zoya dapatkan. zoya mengira santi hanya seorang wanita biasa, tapi sepertinya dia salah besar. awalnya ingin memancing santi agar mengeluarkan jati dirinya tapi sekarang sepertinya tidak perlu, zoya tau sedikit tentangnya dan itu sudah cukup baginya untuk menyelidiki lebih lanjut.

tak berapa lama abbas tiba-tiba datang dan duduk di antara mereka. zoya belum puas sebenarnya menggali informasi tapi sayang abbas tiba-tiba datang hingga dia harus mengurungkan niatnya dulu saat ini

"yo.. papa kayaknya ganggu ya? apa papa harus pergi lagi?" tanya abbas yang menggoda mereka

"gak perlu pa.. kita langsung belanja aja yuk lagian hani juga udah kenal sama dimas" kata zoya yang berubah 180° dari sikapnya sebelumnya. dimas merasa kaget dengan perubahan zoya yang sebelumnya seperti banteng marah sekarang berubah jadi seperti anak kucing

"kalian udah beneran saling kenal kan?" tanya abbas pada dimas

"ya.. om.. kami udah puas kok saling berkenalan lain kali kita bisa ketemu lagi" kata dimas dengan ramah

"pa.. ayo.. hani udah bosen disini hani mau belanja.. " kata zoya yang berpura-pura manis didepan abbas

abbas dan zoya lalu pergi dari tempat itu, tapi sebelum itu abbas membayar pesanan zoya yang hanya segelas jus jeruk. setelah zoya dan abbas pergi dimas baru mengekspresikan keheranan nya pada zoya

'apa aku yang salah lihat? rasanya di bukan hani yang mampu membuatku merindu begitu lama, sepertinya dia bukan hani.. lalu siapa dia? apa aku perlu menanyakannya pada dia? apa dia akan menjawab ku?' batin dimas yang masih duduk di sana

"hani.. kamu dimana.." gumam dimas melihat sebuah gelang kecil yang seukuran tangan anak kecil, itu milik hani yang tak sengaja dia temukan di tanah saat hani baru di selamat kan dari kolam setelah tenggelam. gelang itu terjatuh tanpa sengaja dan dimas menyimpannya hingga sekarang.

.

.

.

sampai di mall, zoya dan abbas memilih beberapa baju, gamis dan abaya. abbas juga memilih hijab syar'i untuk zoya, zoya hanya diam tak berkutik melihat abbas yang repot belanja seolah dia seorang ibu yang sedang memilih baju untuk putrinya. zoya menatap semua baju yang abbas pilih dalam hati zoya ingin menolak semuanya karena zoya yakin jika menggunakan baju yang begitu besar dan tertutup mungkin dia akan mati kegerahan. ditambah lagi hijab yang terlihat begitu menyiksa di mata zoya, ah.. rasanya zoya ingin membakar semua baju yang abbas sudah pilihkan untuknya

"nak.. apa baju ini cukup?" tanya abbas tiba-tiba yang membuat zoya terkejut.

"oh.. pa.. ini terlalu banyak, hani cukup dengan beberapa baju, ini sudah terlalu banyak takutnya hani gak bisa bawa nanti" kata zoya dengan sengaja agar abbas mengurangi baju yang dipilihnya

"nak.. ini bukan kebanyakan tapi kebutuhan kamu itu memang banyak.. "kata abbas dengan senyum manisnya. zoya hanya pasrah dan membiarkan abbas belanja semaunya untuk dirinya

di sana zoya juga tak sengaja melihat santi dan sania yang bejalan menghampiri mereka, zoya melihat dengan santi dan sania sudah begitu banyak belanjaan, entah apa isi semua bag yang di bawa mereka. zoya merasa risih dengan keborosan mereka, tapi saat ini zoya akan diam dan masih akan mengawasi mereka. zoya juga penasaran dengan identitas sebenarnya santi, kalau dipikir-pikir aset pribadi milik hani memang tak main-main mungkin itu sebabnya santi begitu tertarik pada abbas dan ingin menguasai semua aset milik hani.

"pa.. kok gak ngajak mama sih!" kata hani dengan suara sebal manja nya

"ngajak? sudah begitu banyak barang di tangan kalian apa kalian masih belum puas? seberapa rakus kalian?" kata zoya yang membuat mood santi dan sania anjlok

"memangnya kenapa? kamu mau marah?" kata santi dengan nada tinggi

"tentu! semua uang yang kalian pakai adalah uang milik ku apa kalian tidak malu untuk itu?" tanya zoya dengan nada dinginnya

"itu bukan urusanmu! lalu memangnya kenapa kami pakai uangmu? lagipula kamu juga gak bisa ngapa-ngapain jadi gak usah banyak omong!!" kata sania dengan nada tingginya juga

"oh? yah.. kalian benar aku sangat takut dengan kalian.. pa.. mereka mau makan hani" adu zoya sambil berpura-pura mundur ketakutan

"kalian mau lihat apa yang bisa aku lakukan? kalau begitu simpan air mata kalian untuk besok" kata zoya kembali dengan nada dinginnya.

🌹🌹🌹🌹

Hai guys..... 👋👋

maaf ya kalau author telat upnya.. author juga sedang berusaha untuk sering-sering up, jadi butuh suport dari kalian.. jangan lupa like dan komentar ya.. ☺☺

semoga suka dan SALAM HANGAT DARI AUTHOR ☺☺🌹🌹

Episodes
1 penghianatan zoya
2 penghianatan zoya 2
3 malaikat penyelamat
4 pulang kerumah Hani
5 bertukar cerita
6 rencana zoya
7 pulang ke indonesia
8 perubahan?
9 lari pagi
10 pertengkaran
11 jalan-jalan
12 minggu depan masuk pesantren?
13 dimas, calon suami hani
14 sesuatu yang mengejutkan
15 penyadap suara
16 pertengkaran lagi
17 membeli rumah
18 masuk pesantren
19 nyasar ke pondok putra
20 sindiran ummi dan ngambeknya alya
21 drama sarapan pagi
22 mau tidak ajari aku?
23 tes
24 kesialan Zoya
25 Queen MOS? dan.. apa aku punya saudara kembar??
26 apa yang terjadi padamu selama ini?
27 akan ku buktikan kamu bukan Hani!
28 perdebatan di perpustakaan
29 drama di perpus
30 malam tragedi 7 tahun yang lalu
31 kado dari ayah
32 Hampir saja!
33 sejak kapan aku ubah profesi menjadi hantu!
34 bertemu Dimas lagi
35 kakek
36 perintah Zoya
37 penyerangan Zoya
38 penyerangan Zoya 2
39 panggil aku tuan Z! . (perubahan Zoya di mata Lance)
40 kembali ke asrama
41 hukuman untuk Zoya
42 ketakutannya Sania
43 pijatan Alya
44 Nasihat Abah Yai
45 kedatangan gino dan willy
46 pertarungan
47 terkurung
48 perdebatan tiada henti Zoya dan Al
49 pertarungan lagi
50 di rumah sakit
51 serangan untuk Gino
52 ayah masih hidup?
53 hanya mimpi
54 kematian Gino dan ledakan
55 tanggung jawab Zoya
56 tahanan paling beruntung?
57 niat Alfaeza
58 hari menjenguk Zoya
59 awal baru untuk Lance dan Diky
60 sebuah kebenaran lainnya yang terungkap
61 sisi lain Zoya
62 kebencian Santi
63 kebencian Santi2
64 makam ayah
65 di sambut hukuman bersama Sania
66 puasa?
67 puasa
68 eps 68
69 eps 69
70 eps 70
71 eps 71
72 eps 72
73 eps 73
74 eps 74
75 eps 75
76 eps 76
77 eps 77
78 eps 78
79 eps 79
80 eps 80
81 eps 81
82 eps 82
83 eps 83
84 eps 84
85 eps 85
86 eps 86
87 eps 87
88 eps 88
89 eps 89
90 eps 90
91 eps 91
92 eps 92
93 eps 93
94 eps 94
95 eps 95
96 eps 96
97 eps 97
98 eps 98
99 eps 99
100 eps 100
101 eps101
102 eps 102
103 eps 103
104 eps 104
105 eps 105
106 eps 106
107 eps 107
108 eps 108
109 eps 109
110 eps 110
111 eps 111
112 eps 112
113 eps 113
114 eps 114
115 eps 115
116 eps 116
117 eps 117
118 eps 118
Episodes

Updated 118 Episodes

1
penghianatan zoya
2
penghianatan zoya 2
3
malaikat penyelamat
4
pulang kerumah Hani
5
bertukar cerita
6
rencana zoya
7
pulang ke indonesia
8
perubahan?
9
lari pagi
10
pertengkaran
11
jalan-jalan
12
minggu depan masuk pesantren?
13
dimas, calon suami hani
14
sesuatu yang mengejutkan
15
penyadap suara
16
pertengkaran lagi
17
membeli rumah
18
masuk pesantren
19
nyasar ke pondok putra
20
sindiran ummi dan ngambeknya alya
21
drama sarapan pagi
22
mau tidak ajari aku?
23
tes
24
kesialan Zoya
25
Queen MOS? dan.. apa aku punya saudara kembar??
26
apa yang terjadi padamu selama ini?
27
akan ku buktikan kamu bukan Hani!
28
perdebatan di perpustakaan
29
drama di perpus
30
malam tragedi 7 tahun yang lalu
31
kado dari ayah
32
Hampir saja!
33
sejak kapan aku ubah profesi menjadi hantu!
34
bertemu Dimas lagi
35
kakek
36
perintah Zoya
37
penyerangan Zoya
38
penyerangan Zoya 2
39
panggil aku tuan Z! . (perubahan Zoya di mata Lance)
40
kembali ke asrama
41
hukuman untuk Zoya
42
ketakutannya Sania
43
pijatan Alya
44
Nasihat Abah Yai
45
kedatangan gino dan willy
46
pertarungan
47
terkurung
48
perdebatan tiada henti Zoya dan Al
49
pertarungan lagi
50
di rumah sakit
51
serangan untuk Gino
52
ayah masih hidup?
53
hanya mimpi
54
kematian Gino dan ledakan
55
tanggung jawab Zoya
56
tahanan paling beruntung?
57
niat Alfaeza
58
hari menjenguk Zoya
59
awal baru untuk Lance dan Diky
60
sebuah kebenaran lainnya yang terungkap
61
sisi lain Zoya
62
kebencian Santi
63
kebencian Santi2
64
makam ayah
65
di sambut hukuman bersama Sania
66
puasa?
67
puasa
68
eps 68
69
eps 69
70
eps 70
71
eps 71
72
eps 72
73
eps 73
74
eps 74
75
eps 75
76
eps 76
77
eps 77
78
eps 78
79
eps 79
80
eps 80
81
eps 81
82
eps 82
83
eps 83
84
eps 84
85
eps 85
86
eps 86
87
eps 87
88
eps 88
89
eps 89
90
eps 90
91
eps 91
92
eps 92
93
eps 93
94
eps 94
95
eps 95
96
eps 96
97
eps 97
98
eps 98
99
eps 99
100
eps 100
101
eps101
102
eps 102
103
eps 103
104
eps 104
105
eps 105
106
eps 106
107
eps 107
108
eps 108
109
eps 109
110
eps 110
111
eps 111
112
eps 112
113
eps 113
114
eps 114
115
eps 115
116
eps 116
117
eps 117
118
eps 118

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!