sampai di sebuah cafe yang cukup besar dan terkesan mewah. zoya dan ketiga orang itu memilih tempat duduk di dekat jendela, bukan apa, karena zoya yang menginginkannya. sudah memakai cadar di tambah lagi cafe yang ramai orang, sungguh sangat pengap bagi zoya.
"hani kamu mau pesen apa nak?" tanya abbas lembut
"apa saja" jawab singkat zoya. abbas hanya menghela nafasnya, meski suara zoya juga lembut tapi terkesan sangat dingin. entah mengapa ada yang hilang dari putrinya itu.
"pa.. sania mau pesen steak, kentang goreng.. dessert strawberry.. dan minumnya.. hmm" sania masih memikir kan apa yang akan dia pesan selanjutnya, abbas hanya menurutinya tanpa berkomentar. santi juga memesan beberapa steak, sushi dan beberapa makanan lainnya lagi. zoya hanya diam memperhatikan mereka
'bangga sekali mereka, seharusnya semua hal ini mereka harus izin pada hani karena meski om abbas yang mengelolanya saat ini, semua harta itu milik hani sepenuhnya' batin zoya
"nak.. papa yang pesankan makanan, untuk minum kamu sendiri yang pesan ya,, papa juga ingin tau apa yang kamu suka" kata papa abbas menyodorkan buku menu pada zoya
"jus alpukat" kata zoya setelah melihat buku menu beberapa saat
"alpukat?? baiklah.. " kata papa yang merasa heran.
"bukan nya dulu kamu tidak suka alpokat? dulu kayaknya kamu alergi alpukat.. sejak kapan kamu bisa makan alpukat?" tanya santi yang juga merasa heran
"sejak aku tak melihat wajah kalian" kata hani acuh tak acuh. santi tentu sangat kesal dengan zoya, karena bahkan saat dirinya berbicara dengan baik pun zoya masih tak memberi muka padanya. santi melirik kearah abbas berharap abbas akan menegur zoya dan membelanya tapi sepertinya abbas tak merespon apapun karena sejujurnya dia juga heran dengan sikap zoya yang di anggapnya hani tentunya
tak berapa lama, pesanan mereka sampai. abbas memesan makanan yang sama dengan yang dia pesan untuk zoya, dan bahkan dia juga memesan jus alpukat seperti zoya. santi dan sania sedikit kesal dengan abbas yang sedikit romantis dengan putrinya itu. zoya tak perduli dengan tatapan maut dua orang didepannya, karena merasa lapar zoya langsung saja makan. baru akan memasuk kan steak itu ke mulutnya zoya baru ingat jika hidung dan bibirnya tertutup kain hitam itu. ah.. sial sekali dia harus makan seperti sembunyi-sembunyi
abbas yang memperhatikan zoya merasa heran seolah putrinya itu tidak terbiasa menggunakan cadar begitu sangat kaku di matanya
"nak, kalau tidak nyaman lepas saja cadar mu, lagipula hukum menggunakan cadar juga sunnah bukan wajib" kata abbas memberi saran
zoya tentu sangat ingin melepas cadar nya tapi bagaimana jika abbas merasa aneh dengan wajahnya.
'tapi juga tidak akan mengenali secara langsung kan? dia juga tidak pernah melihat hani setelah hani 12 tahun.. akh.. terserah lah.. aku juga punya banyak alibi untuk menagkis kecurigaan mereka!' batin zoya yang sudah muak dengan cadar itu. zoya tak lagi ambil pusing dan langsung melepas cadar nya. santi dan sania sangat terkejut karena kecantikan zoya yang terlihat natural, kulit putih bersih, hidung mancung dan bibir tipis yang sangat indah.
'dia.. hani? cantik sekali! aku bahkan tidak pernah libur untuk ke salon tapi masih tidak secantik kulitnya! sial!!' gerutu sania dalam hati yang iri melihat kecantikan zoya
'anak ini sudah berubah! tapi tetap saja dia bukan apa-apa bagiku' batin santi juga yang melirik zoya tak henti
'dia.. dia sangat cantik, putriku sangat cantik.. tapi tidak seperti dulu yang wajahnya sedikit mirip dengan ibunya.. mungkin ini karena keremajaan nya, jadi dia sedikit berubah' batin abbas yang menatap intens wajah mulus zoya
"ada apa? apa ada yang salah dengan wajahku?" tanya zoya heran melihat mereka bertiga tak berkedip menatapnya
"tidak nak, kamu sangat cantik.. kamu sudah jauh berbeda dari sebelumnya" kata abbas sambil mengelus kepala zoya. zoya merasakan kenyamanan saat abbas mengelus kepalanya, apakah ini rasanya tangan dari seorang ayah? pikirnya.
"oh.. tentu aku sangat cantik keturunan nenek buyut ku tak pernah gagal" sanjung zoya pada dirinya sendiri. sania menganga karena ke narsisan zoya, ya.. walaupun memang benar dia cantik tapi juga sombongnya tingkat dewa
'entah dia salah makan atau kehabisan obat! hani ini benar-benar berbeda setelah tiga tahun lebih tak bertemu.. tapi rasanya aneh juga sampai wajahnya jauh berbeda dari tiga tahun lebih sebelumnya, apa mataku yang salah atau.. memang ada yang berbeda?' batin sania yang tak kunjung berkedip menatap zoya yang makan begitu lahapnya
'ah.. seperti ada yang salah.. tapi begini jauh lebih baik, setidaknya hani tidak akan mudah untuk di bully santi lagi.. semoga putriku ini tidak lemah' batin abbas menggelengkan kepalanya
selesai mereka makan, mereka langsung pulang kerumah. baru juga zoya keluar dari mobil seseorang lagi lagi datang memeluknya secara tiba-tiba. tapi kali ini zoya tidak menolak karena entah mengapa zoya merasakan kehangatan di balik pelukan orang tersebut.
"non.. " suara wanita paruh baya itu membuat zoya teringat akan seseorang yang pernah hani ceritakan, seseorang yang memiliki kesan baik dari hani dan itupun dia seorang diri, dialah bik lili orang yang selalu merawat hani dan juga membelanya secara diam-diam.
"bagaimana kabar bibik selama hani gak disini?" tanya zoya berusaha seramah dan selembut mungkin
terdengar suara isak tangis wanita paruh baya itu dengan masih memeluk erat zoya, zoya juga membalas pelukan bik lili. ini untuk pertama kalinya zoya mau memeluk seseorang, entah bik lili memiliki kesan baik apa hingga zoya begitu nyaman padanya.
"non.. bibik baik-baik saja, hanya saja bibik sangat merindukan non hani.. " kata bik lili sambil melepaskan pelukannya
"tentu.. hani juga sangat merindukan mu bik" kata zoya sambil berusaha menyunggingkan senyum ramah meski itu sulit baginya
"ayo masuk non.. non hani pasti capek kan... kita istirahat ya" kata bik lili sambil menuntun zoya masuk, koper nya di bawakan abbas padahal bik lili yang punya tugas itu tapi saking senangnya bertemu dengan nona kecilnya bik lili sampai lupa, abbas juga tidak keberatan dengan hal itu
zoya dan bik lili sampai di kamar hani, kamar hani begitu cerah berwarna dan itu sangat mengganggu zoya. dinding berwarna pink dan tempat tidurnya juga sama, beberapa benda juga berwarna sama seperti tirai, lemari, laci dan bahkan lampu belajarnya juga. selera hani cukup heboh bagi zoya yang hanya suka warna gelap seperti hitam, coklat dan abu. tapi saat ini dirinya sedang menjadi hani, terlalu banyak mengubah hal yang hani suka juga akan menimbulkan kecurigaan. jadi untuk hal warna menyeramkan ini zoya akan berusaha untuk tidak komplain dan menerimanya dengan berat hati.
abbas juga sampai di kamar hani, melihat zoya dan bik lili yang sepertinya baru duduk di tempat tidur hani, abbas hanya menaruh koper zoya di depan pintu lalu pergi setelah menyuruh zoya istirahat dan bik lili merapikan baju-baju zoya di lemari. entah kenapa zoya merindukan orang tuanya, apakah ayahnya akan sehangat papa abbas? dan ibunya apakah juga akan seperti bik lili? ah.. entahlah memikirkannya membuat gejolak rindu di hati zoya semakin besar.
bik lili kini menata pakaian zoya di lemari sedangkan zoya hanya duduk memperhatikan. ada rasa malu di hati zoya melihat bik lili yang sedang menata baju, zoya juga teringat bagaimana hani memasak dan mencuci piring. zoya dia juga seorang perempuan sama seperti hani tapi dia bahkan tidak bisa mengerjakan hal-hal sepele sepertinya. zoya hanya tau bagaimana menggunakan pistol dan pisau terbang, ada rasa malu di hati zoya untuk hal itu.
"bik.. zo.. hani di singapur tidak pernah melakukan hal-hal seperti ini.. hani sedikit lupa bagaimana untuk mengerjakannya.. bibik mau ajari hani kan?" kata zoya sedikit ragu
"hani.. sejak kapan kamu menjadi manja? bahkan hal sepele seperti ini juga minta bibik ajarin? dulu kamu anak yang sangat rajin bahkan kamu dulu pernah loncat ke sumur demi menyelamatkan kucing" kata bik lili sedikit kaget dengan ucapan zoya
"mm... nenek tidak mengizinkan hani melakukan hal-hal itu bik.. tapi hani tidak lupa cara memanjat dinding hehe.. " cengir zoya yang membuat bik lili menggelengkan kepalanya
🌹🌹🌹🌹
Hai guys.... 👋👋
semoga suka ya sama ceritanya,, maafkan author jika ada Kata-kata yang typo karena author tak terlalu teliti😁 jangan lupa like dan komentar ya.. butuh support kalian untuk author lebih rajin nulis dan upnya..
SALAM HANGAT DARI AUTHOR🌹🌹😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Dara Herlima
semangat zoya
2024-06-05
0