2 bulan telah berlalu...
zoya perlahan membuka matanya, terlihat ruangan yang serba putih, ada laci di samping kanan dengan beberapa benda-benda aneh. tunggu.. dia.. di rumah sakit?? hei siapa yang membawanya kemari? apakah gino? tidak! dia tidak boleh terus tinggal di sini!!
krieett...
suara pintu di buka, menampakkan seorang suster yang datang untuk memeriksa keadaannya. betapa terkejutnya sang suster yang melihat zoya hampir melepaskan selang infus di tangannya, dengan cepat suster itu menghentikan tangan zoya.
"apa yang kamu lakukan! kamu belum sembuh dan masih tidak bertenaga, tenanglah disini tempat yang aman, apa ada sesuatu yang mengganggumu?" tanya suster itu melihat zoya yang buru-buru ingin melepas infus dan turun dari ranjang seolah-olah ia sedang ketakutan akan sesuatu
zoya diam sesaat, kemudian mulai berakting seolah-olah dia tak berdaya dan trauma yang tinggi
"si.. siapa kamu.. di maka aku? si.. siapa.. siapa yang membawaku kesini.." kata zoya dengan suara yang sengaja di bata-bata
"tenanglah, seseorang menemukanmu di tepi sungai, beruntung kamu selamat sebelumnya kami hampir putus asa menangani mu, karena peluru hampir mengenai jantungmu dan juga kamu kehilangan begitu banyak darah, tapi syukurlah nona hani bersedia mendonorkan darah untuk mu" kata suster menenangkan zoya
"si.. siapa yang mendonorkan darah untuk ku? apa.. apa ada seorang lelaki yang juga datang kemari?.. " tanya zoya dengan akting yang masih sama
"tidak, kamu tenanglah tidak akan ada yang melukaimu disini, tunggu disini akan saya panggilkan dokter dan juga nona hani yang telah membantumu" kata sang suster yang kemudian keluar dari ruangan di mana zoya masih berbaring saat ini
'seseorang membantuku? apa aku masih pantas dengan bantuan itu? lalu.. bahkan dia mendonorkan darahnya untuk ku.. rasanya sangat mustahil aku yang sudah banyak melenyapkan orang dengan sia-sia ini mendapatkan kebaikan orang lain' batin zoya sambil sedikit menghela nafasnya
tunggu.. sudah berapa lama dirinya disini? zoya sedikit mengumpat karena kebodohannya yang tak bertanya sudah berapa lama dia berbaring di sana. tak berapa lama kemudian dokter masuk bersama suster sebelumnya, dokter memeriksa keadaan zoya.
"detak jantungmu sudah mulai normal, entah apa yang kau alami, kau masih sangat muda.. apa seseorang melakukan kekerasan terhadapmu? jantung mu sedikit tergores tapi tidak parah" kata sang dokter. zoya memulai kembali aktingnya yang seperti orang yang ketakutan
"be.. berapa lama saya disini dok.. " tanya zoya dengan suara yang kecil tapi masih bisa di dengar sang dokter
"dua bulan, kau terbaring koma selama dua bulan. kami kira kamu tidak akan pernah bangun karena sebelumnya tidak ada Tanda-tanda tentang perkembangan kondisimu setelah operasi selesai. hingga suster datang dan mengatakan kau bangun dari masa kritis" ungkap sang dokter
'apa alam juga mendukungku untuk meneruskan balas dendam ku? aku belum puas dengan sebelumnya aku masih ingin menyiksa pria bajingan itu! benar-benar sangat ingin mengorek isi perut dan kepalanya!' batin zoya
melihat zoya yang termenung dokter tak lagi berkata apapun mungkin pasien nya ini butuh sedikit ketenangan entah masalah apa yang menimpanya sebelumnya semoga saja tidak merusak mentalnya, sungguh gadis di depannya ini masih sangatlah muda.
baru saja dokter ingin keluar seseorang lagi datang menghampiri mereka, awalnya dokter ingin menghalanginya tetapi orang itu memaksa karena ingin tau keadaannya
"dokter sebentar saja, aku hanya ingin bertanya apakah dia merasa baik atau tidak" paksa nya
melihat dokter itu berdebat dengan seseorang di dekat pintu, zoya berfikir mungkin itulah orang yang telah menyelamatkan nyawanya
"dok, apakah dia yang telah membantuku? " tanya zoya yang tak lagi berakting
mendengar suara zoya, akhirnya sangat dokter mengizinkan orang itu masuk, mungkin zoya juga ingin mengatakan sesuatu padanya. dokter kemudian keluar bersama dengan suster sebelumnya
"kamu gak apa-apakan? kamu merasa sakit gak? " tanya nya pada zoya
"kenapa kau membantu ku?" tanya balik zoya pada nya
"hei.. dasar aneh! siapa orang yang telah melahirkan orang bodoh sepertimu ini?! orang akan merasa bersyukur karena di tolong tapi kamu malah bertanya seolah heran kenapa aku membantumu!" oceh nya tanpa menjawab pertanyaan zoya, baru kali ini ada orang yang begitu lancang memarahinya seperti ini, tapi sepertinya zoya tidak marah malah sebaliknya hatinya merasa tenang dan ini untuk pertama kalinya untuk zoya
"itu.. aku hanya bertanya karena sebelumnya aku hampir di bunuh orang jahat" bohong zoya
"huft.. aku kira kau heran karena apa.. tentu saja aku membantumu karena aku orang baik, hehe.. aku bercanda. saat itu aku melihatmu tergeletak di pinggir sungai dengan luka yang sudah membengkak, dan bajumu juga koyak.. sepertinya kamu terbawa arus ya? seharusnya orang akan mati jika terbawa arus yang begitu deras dan apalagi kamu terluka kehilangan banyak darah, tapi sepertinya Allah masih menyayangimu itu sebabnya kamu masih hidup, jadi bersyukurlah" katanya panjang lebar pada zoya
"eh.. aku lupa, panggil aku hani,, namamu siapa? kamu gak hilang ingatan kan?" tanya nya lagi
"tidak, aku zoya" kata zoya jujur
'Allah.. sudah berapa lama aku melupakan nama itu? semenjak keluarga ku di bantai dan hidup dengan si bajingan gino itu aku tak pernah ingat lagi dengan nama itu... saat itu usiaku baru sembilan tahun.. ah.. sudah sangat lama sekali ternyata.. ' batin zoya dengan tersenyum kecut yang tak di sadari hani
"kenapa diam? kamu.. kenapa bisa ada luka tembakan di dada mu? apa kamu di buru orang jahat?" tanya hani pada zoya yang masih termenung
"kau.. berapa usiamu?" tanya balik zoya tanpa menjawab pertanyaan hani
"hah.. 16" jawab hani dengan helaan nafas karena sudah kedua kalinya dia bertanya pada zoya tapi di tanya balik tanpa di jawab
"usia kita sama" kata zoya singkat
"mm.. dimana keluargamu? aku akan menelfon mereka untuk menjemputmu nanti" kata hani
"aku tak memiliki keluarga, keluargaku tak ada yang tersisa. mereka semua mati terbunuh dan hanya aku yang hidup" kata zoya yang jujur akan hal itu. betapa kagetnya hani mendengar hal itu, ternyata zoya sangat malang, nasibnya begitu sangat buruk astaga hani sangat ingin menangis karena cerita zoya
"tidak apa, kamu jangan takut kamu bisa tinggal denganku dan nenek. oh ya jangan takut juga gak punya keluarga aku sama nenek bisa jadi keluargamu. karena kamu gak punya tempat tinggal jadi kamu terpaksa tidak bisa menolaknya, dan satu lagi.. kata dokter kamu sudah baikan besok sudah boleh pulang asal hari ini kamu istirahat dengan baik, nenek juga juga tidak keberatan" kata hani dengan semangat
'sejak kapan aku bilang tak punya tempat tinggal? aku hanya bilang tak memiliki keluarga. tapi begini lebih baik! jika aku kembali sekarang gino bisa saja menghabisi ku. ah.. orang bodoh di depanku ini bicara begitu banyak dan juga sok dekat denganku tapi itu membuatku tenang entah kenapa, aku juga tidak tau' batin zoya menatap hani di depan nya
"kamu begitu baik, tidak takut orang lain memanfaatkan mu? bagaimana jika ada orang yang memanfaatkan kebaikanmu, termasuk... aku! kamu tidak takut aku memanfaatkan mu? bagaimana jika aku orang jahat?" kata zoya sambil menatap lekat kearah hani
"tidak takut, lagipula aku berbuat baik juga atas keinginan ku. jika ada yang memanfaatkannya itu urusan mereka, dan juga aku percaya padamu.. aku yakin kamu bukan orang jahat" jawab hani dengan penuh yakin
'entah dia terlalu bodoh atau memang berhati malaikat. tapi yang pasti aku tidak akan memanfaatkanya' batin zoya lagi
"terimakasih" secara tiba-tiba zoya mengatakannya, bahkan dirinya pun tak sadar dengan apa yang di katakan nya
'heh.. sebelumnya aku tak pernah mengucapkan kalimat itu, tapi sekarang.. ' batinnya yang heran dengan dirinya sendiri
"tidak perlu berterimakasih.... mm.. saat aku menemukan mu waktu itu aku melihat ada beberapa orang juga yang menelusuri sungai dan sepertinya mereka terlihat jahat karena wajah mereka sangat sangar, aku gak berani ambil resiko untuk memberi tau tentangmu. bagaimana jika mereka berniat jahat.. jadi aku diam-diam menyembunyikan mu di balik semak-semak, dan sampai sekarang aku belum pernah bertemu mereka lagi" cerita hani yang tiba-tiba membuat zoya terkejut
"kamu.. menyembunyikan ku?" tanya zoya tak percaya
"iya, firasat ku mengatakan jika aku harus menyembunyikan mu" jawab hani polos
'dia bahkan menyembunyikan kan ku tanpa tau aku benar-benar dalam bahaya, dia memang seorang malaikat! tidak tau kapan aku pernah berbuat baik hingga aku bertemu dengan malaikat seperti dirinya' batin zoya terharu dan hampir meneteskan air matanya
🌹🌹🌹🌹
Hai guys... 👋👋
jangan lupa komen dan like ya supaya author semangat nulisnya😊😊
selamat membaca dan SALAM HANGAT DARI AUTHOR 😊😊🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Salma Cheng
perbuatan akan di balas dengan kebaikan ,,,semangat outhor 👍moga sukses dengan karyanya Thor👍😘♥️
2024-07-03
1
Tangsah Jagad
keren thor good job
2024-05-10
1
Isabela Devi
lanjut thor
2024-04-11
2