malam itu, usai makan malam yang terlambat karena bik lili yang sibuk dengan zoya hingga lupa untuk masak. zoya berbaring di kamarnya mengotak atik hpnya, zoya mencari informasi terbaru dari media tentang perkembangan kasusnya yang hilang. apakah gino masih tak menyerah mencarinya meskipun itu sudah pasti ataupun sudah menyerah karena itu harapan zoya saat ini.
benar saja rupanya gino sudah menyebarkan kehilangannya hingga ke beberapa negara termasuk Indonesia melalui media. sungguh perjuangan yang harus di acungi jempol. zoya hanya tersenyum tipis menanggapinya, bukan meremehkan tapi zoya merasa sial karena bahkan di tempat ini juga cukup bahaya baginya. berhenti dengan itu, zoya kemudian mulai menelfon hani untuk sekedar memberi kabar
beberapa saat kemudian telfon terhubung. zoya tanpa basa basi langsung bicara pada intinya
"aku sampai sore tadi, dan sekarang selesai makan malam. aku akan tidur setelah memberitau mu" kata zoya
"astagfirullah.. zoya! bukan.. hani!! ucap salam dulu!" kata hani naik tensi di seberang telfon
"oh" jawab zoya yang membuat hani kesal
"hah... assalamu'alaikum" ucap hani menyerah tak ingin berdebat dengan zoya
"...... " tak ada respon apapun dari zoya, bukan tak mau tapi zoya tidak tau harus menjawab apa
"jawab wa'alaikumussalam zo.. hani.. !" kata hani dengan sabar meski sedang kesal
"oh,, wa'alaikumsalam" jawab zoya cepat
"wa'alaikumussalam.. jawab salam yang benar! ulangi!!" perintah hani dengan nada tinggi. baru kali ini zoya mendapat banyak sekali komplain dan itupun dari hani
"wa'alaikumussalam !!" bentak zoya yang tak punya kesabaran meski setipis tisu
"hehe.. gitu dong! terus kabar papa gimana?? dia baik kan.. dan.. bik lili? dia juga sehat kan??" tanya hani dengan semangat
"ya! papamu tidak seburuk itu, mungkin sudah berubah" jawab zoya kembali ke mode awal
"baguslah.. jangan lupa untuk belajar pakai hijab ya.. soalnya gak mungkin kamu buka hijab sedang kan kemarin kamu pulang pake cadar.. selamat berjuang ya! jangan salahin aku kalau kamu mendapat masalah, ini pilihanmu! oke.. " kata hani di seberang sana yang sedang menonton TV dengan nenek di sampingnya
"masalah adalah teman hidupku, kau tak perlu hawatir" jawab zoya
"baiklah.. baiklah.. kalau begitu istirahat lah, besok kita lanjutkan mm.. zoya.. terimakasih" kata hani dengan suara tulus di akhir kalimatnya
"hm ok" zoya langsung menutup telfon nya sepihak dan tentu saja tanpa mengucap salam. hani tentu sangat kesal pada zoya tapi mau buat apa.. zoya dan dirinya berada di tempat yang sangat jauh, jadi hani tidak bisa mengomeli zoya dengan sepuas hatinya.
benar juga.. zoya belum bisa memakai hijab, sebelumnya hani yang membantunya memakai hijab dan cadar. zoya menatap cermin di depannya. zoya mengambil hijab pashmina di lemari yang hani siapkan sebelumnya. zoya menatap pashmina itu cukup heran, bagaimana orang memakai benda panjang itu di kepala mereka? mungkin jika benda panjang itu di gunakan sebagai Tali untuk gantung diri akan sangat cocok pikir zoya. zoya meraih hpnya yang ada di tempat tidur, kemudian mencari tutorial menggunakan hijab pashmina. satu jam zoya berkutit dengan hapnya zoya kemudian mulai mempraktikkan yang dia pelajari melalui youtube.
"hm.. pintar juga, dia sampai menyiapkan jarum kecil dengan kepala botak ini di koperku. sangat berguna" kata zoya sedikit menyanjung hani
zoya mulai belajar menggunakan hijabnya, hingga dua jam zoya tak menyerah untuk mempelajari nya, menggunakan hijab ini cukup sulit baginya. zoya merasa pegal dan ngantuk, akhirnya zoya memutuskan untuk tidur tanpa melepas hijabnya. abbas yang baru keluar dari ruang kerjanya sengaja masuk kamar putrinya untuk mengecek apakah putrinya itu sudah tidur atau belum. abbas merasa tersentuh melihat zoya yang tidur dengan hijabnya. meskipun sebelumnya saat makan malam zoya tak menggunakan hijab tapi abbas berfikir mungkin putrinya itu belum terbiasa di rumah ini dan menggunakan hijab tidur supaya lebih nyaman. abbas benar-benar salah paham pada zoya.
keesokan paginya zoya terbangun karena suara lantunan azan yang begitu merdu. zoya terbangun dan mendengarkan azan itu hingga selesai hatinya begitu tentram. zoya terdiam beberapa saat setelah azan selesai dia teringat jika selama ini zoya tak pernah sholat, zoya teringat juga jika ibu dan ayahnya sebelumnya memang sangat rajin sholat meski tidak ingat sepenuhnya tapi zoya tidak akan lupa tentang bagaimana sang ayah dan ibu tak pernah libur untuk pergi ke masjid. zoya melihat hpnya yang berada di atas meja belajar entah siapa yang menaruhnya di sana. zoya bangun menuju kamar mandi dan membersihkan diri, setelah selesai zoya kemudian bersiap untuk lari pagi tak lupa dengan hijabnya juga kebetulan ada hijab yang bisa zoya langsung pakai.
.
.
.
zoya duduk di sebuah bangku pinggir taman, zoya meneguk air botol tak tersisa. langit sudah mulai terang meski belum sepenuhnya terang. zoya memikirkan tentang uangnya yang dia tinggalkan, berniat untuk mengambilnya lagi
"uangku sebelumnya masih ada lumayan, mungkin sekitar 7M, tapi.. bagaimana mengambilnya? apa aku harus meretas ATM milik ku? apa aku harus mencuri di rekening sendiri.. ?" gumam zoya sambil meremas botol minum di tangannya.
"sudahlah nanti kupikirkan lagi" kata zoya yang kembali berlari
belum terlalu jauh zoya berlari, karena tak fokus melihat jalan dan sibuk dengan pikirannya zoya sampai tak memperhatikan orang didepannya begitupun dengan orang itu yang tak melihat didepannya ada zoya hinga..
brukkk......
mereka tabrakan dan terjatuh, tangan zoya menempel pada dada orang itu sedangkan lengan orang itu tak sengaja menahan kepala zoya hingga tak membentur tanah. kaget dan tak sampai tiga detik orang itu langsung menepis tangan zoya yang berada di dada bidangnya
"astaghfirullah.. " ucapnya spontan sambil berdiri, zoya yang belum menjaga keseimbangan nya kembali terjatuh karena tepisan orang tersebut. sungguh membuat zoya begitu sangat kesal dan ingin mengumpat nya
"bang**tt! sialan! apa kau tidak bisa berdiri dengan benar?!!" bentak zoya berdiri sambil memegang pinggangnya yang merasa sakit
"jangan dekat-dekat!! bukan mahrom! lain kali jangan jalan dengan mata tertutup!!" kata orang itu sambil marah-marah pada zoya padahal dirinya juga tak memperhatikan jalan
"hah?? siapa juga yang sudi dekat-dekat dengan mu! memangnya kau siapa? dan juga kalau kau memang memperhatikan jalan kenapa rela di tabrak dan tidak menghindar! dasar bodoh!!" umpat zoya saking kesalnya
pria itu tak peduli dengan ocehan zoya dan terus mengibas-ibaskan pakaiannya. selesai itu dia langsung pergi tanpa basa basi lagi berlari menjauhi zoya. zoya kesal setengah mati karena baru kali ini dirinya di abaikan orang lain rasanya dia sangat ingin menembak orang itu sayangnya zoya tak membawa pistolnya saat ini. zoya melihat sebuah benda di tanah yang kemungkinan milik pria itu
"gelang? bentuknya sangat unik. biar ku simpan saja mungkin bisa menjadi jimat dan mungkin bisa menjadi benang untuk mempertemukan ku dengan pria tampan tadi hehe.. " gumam zoya sambil cengar cengir menatap tasbih di tangannya.
🌹🌹🌹🌹
Hai guys.... 👋👋
jangan lupa like dan komen ya, biar author tambah semangat dan rajin up nya.. 😊😊
semoga suka dan SALAM HANGAT DARI AUTHOR🌹🌹 😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Dara Herlima
kire ape, eh malah tasbih
2024-06-05
1
Joelie Anasca
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2024-04-28
1
Shinta Dewiana
tasbih...jadi gelang....wk...wk..wk..
2024-04-26
2