"Allahuakbar.. Allah... hu akbar... " suara adzan subuh berkumandang masuk ke telinga zoya yang sedang terlelap manja. suara adzan yang begitu merdu membangunkan zoya dari mimpinya. zoya duduk merenungi hatinya terasa sedih, rindu, nyaman dan juga rasa bersalah, apa yang membuatnya merasakan hal campur aduk itu sedangkan dia baru saja bangun dari tidurnya? tak lama kemudian suara iqomah terdengar lagi. zoya baru menyadari jika dirinya sedang merindukan Tuhan. zoya meraih hpnya dan membuka galeri di sana. semalam hani mengiriminya niat dan bacaan shalat serta wudhu. zoya yang notabennya memiliki IQ yang diatas rata-rata menghafalkan semua lafal sholat dan wudhu itu dalam waktu 38 menit. selesai menghafalnya zoya bergegas mengambil air wudhu dan segera shalat.
di atas sajadah nya zoya melimpahkan segala kerinduan dan rasa bersalahnya. deraian air mata mengiringi doa dan keluhannya atas dosa dosa yang selama ini zoya lakukan. zoya terus bersujud sambil menangis, awalnya zoya hanya berniat untuk shalat saja tak menyangka hatinya meluluh disaat salam terakhirnya dan mulai menangis sejadi-jadinya.
setelah tenang dari sesenggukan nya zoya melepaskan mukena nya, dalam hati zoya berjanji pada dirinya untuk tidak akan meninggalkan shalat lagi meski apapun yang terjadi. hatinya begitu tenang setelah shalat subuh dia kerjakan. tak ada niatan untuknya lari pagi di pagi ini karena dirinya masih merasa sedih akan dirinya yang dulu meski air matanya tak lagi dia keluarkan.
"pa.. ! papa.. !!" teriak sania yang membuyarkan kesunyian pagi yang damai itu. zoya sudah menduga jika itu akan terjadi pasalnya semalam zoya memblokir semua kartu sania dan santi. mulai sekarang zoya akan mengontrol mereka karena zoya tidak ingin santi dan sania berfoya-foya menghabiskan uang yang semua itu hak hani, ditambah lagi hani bahkan tidak pernah di izin kan mereka untuk memiliki haknya. zoya hanya ingin memberikan keadilan pada hani dan memberi pelajaran juga pada dua monster rakus peliharaan abbas itu.
zoya beranjak ke kamar mandi untuk mandi, sebelumnya zoya tidak sempat mandi karena takut dia ketinggalan sholat. di luar sudah ribut oleh sania dan santi, mereka marah dan tak terima jika ATM mereka di blokir. abbas yang tak tau menau tentang semua itu hanya menerima omelan dan ocehan mereka tanpa tau harus berkata apa.
20 menit kemudian zoya keluar dengan pakaian yang sangat rapi. zoya langsung duduk di samping abbas yang masih bingung dengan kemarahan dua orang didepannya.
"enak? gimana rasanya? takut gak bisa beli barang branded lagi ya? sayang banget.. padahal kan temen sosialita kalian banyak.. mereka bakal mikir apa ya kalau tau kalian udah miskin? aduh.. pasti seru deh kalau mereka tau" kata zoya yang tiba-tiba, abbas yang bingung semakin bingung karena zoya. sania dan santi seketika marah pada zoya karena mereka tau jika ini pasti kelakuan zoya
"anak sialan!! kamu ternyata yang memblokir kartu kami! di tambah lagi semua isinya ditarik!!! brengsek kamu!!" kata santi yang matanya sudah merah karena marah
"balikin uang kami!! hani kalau kamu gak balikin uang kami, kami akan laporin kamu kepolisi!!!" bentak sania juga
"hah? muka kalian tebel banget kayaknya, dilumuti bedak berapa senti? aduh... mau lapor polisi ya? kayak semua hal disini milik kalian aja.. bukannya kalian lagi numpang ya? santi..harusnya kamu tinggal di rumah suami, bukan tinggal di rumah mantan istri suami jadi kamu bebas mau bagaimana hidup. dan kamu juga... udah nyuri kasih sayang papa orang, udah hidup mewah sama harta orang, sekarang tambah lagi gak tau malu marahin orang! rasanya aku ingin memasukkan kalian ke sarang buaya.. ah.. takutnya buayanya akan marah di kasih sampah seperti kalian" kata zoya panjang lebar yang membuat santi dan sania sangat marah hingga wajah mereka sudah seperti kepiting rebus saking merahnya
abbas begitu hawatir dengan keberanian zoya, dia yang tau watak dan latar belakang santi sangat takut bila terjadi sesuatu pada zoya.
"hani! kamu sudah kelewatan batas!! lihat saja! aku akan membalas mu!!" tekan santi di setiap kata-katanya. santi dan sania beranjak dari sana ingin keluar dari rumah tapi zoya menghentikan langkahnya
"duh.. lupa!! aku lupa kasih tau kalian.. semua fasilitas yang kalian pegang sudah aku sita! maaf ya.. terlambat bilangnya~" kata zoya yang semakin membuat santi emosi rasanya santi ingin meremas wajah zoya hingga remuk
santi dengan langkah panjangnya berjalan keluar dari rumah sambil menahan emosi yang sangat memuncak. entah dia mau pergi kemana, terlintas di benak zoya untuk mengikuti santi. mungkin dia bisa menemukan hal menarik jika mengikuti mereka
"pa.. hani keluar sebentar boleh ya" izin zoya pada abbas yang tak pernah bicara sepatah katapun sejak dirinya duduk di sana
"tidak!! itu sangat bahaya!! papa bisa saja kehilangan kamu!" kata abbas dengan nada hawatir. sungguh membuat jiwa mafia zoya meronta mendengar kekhawatiran abbas, dia berfikir mungkin santi benar-benar seperti dirinya
"pa.. papa gak percaya sama hani? selama ada papa hani gak akan kenapa-napa pa.. tenang aja" kata zoya yang kemudian langsung pergi tanpa salam pada abbas. abbas tak mau tinggal diam dia berusaha mengejar zoya tapi sepertinya zoya sudah pergi dengan menaiki motor miliknya.
abbas segera menyuruh asistennya mengejar zoya, diapun juga tak ingin diam di rumah. takutnya santi akan berbuat nekat pada zoya. benar memang santi adalah orang yang memiliki dukungan dari mafia, kakaknya seorang mafia yang cukup kejam. santi memang tak punya keahlian bela diri tapi dia memiliki kakak yang sangat menyayanginya. meski santi terlihat boros tapi dia juga sebenarnya tidak kekurangan uang hanya saja dia lebih suka menggunakan uang orang lain daripada uangnya. dia juga sangat senang merebut milik orang karena dirinya sangat sombong dan menganggap dirinya sebagai seorang putri yang harus di turuti segala keinginannya.
awalnya abbas memang mencintai-Nya tapi semenjak santi nekat menculik dan menjual hani waktu kecil, cinta itu sudah tak ada lagi, abbas pernah ingin bercerai dengannya tapi santi mengancamnya dengan mencelakai hani dan neneknya, santi juga meminta tolong pada kakaknya untuk menekan abbas, hingga abbas tak bisa berbuat apapun.
zoya yang kini sudah sampai di sebuah gedung kosong yang sepertinya di jadikan sebuah markas. zoya mengendap-endap masuk kedalam. dari luar ada beberapa orang yang menjaganya, zoya mengamati sekitar, takutnya ada yang bersembunyi mengawasi secara diam-diam, tak ada yang zoya temukan hanya beberapa orang yang di temui nya sebelumnya.
"payah! sepertinya mereka memang di takuti disini. itu sebabnya penjagaan mereka hanya sebatas ini.. tapi mereka cukup bodoh karena meremehkan sekitar" gumam zoya. zoya masuk dengan tenang tapi masih sedikit mengendap karena takutnya ada yang sedang berkeliaran. zoya sampai di tempat yang terlihat ada beberapa orang yang menjaga pintu dengan ketat. zoya juga melihat sekelibat bayangan sania masuk kesana. zoya bersembunyi di balik lemari kosong di dekatnya, betapa terkejutnya zoya ternyata tempat ini adalah tempat penyeludupan obat terlarang, dan dilihat dari pakaian yang digunakan para penjaga itu ada sebuah logo disana
"jadi mereka memang mafia, tempat ini cukup mengejutkan.. santi dan sania mengandalkan mereka rupanya" gumam zoya
plak!
tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya, zoya sontak berbalik karena terkejut. betapa terkejutnya zoya melihat orang di depannya, begitupun dengan orang didepannya yang tak berhenti melototi zoya saking terkejutnya. mereka terdiam sepersekian detik saling menatap kaget
"k.. kau.. "
🌹🌹🌹🌹
Hai guys.... 👋👋
maaf ya author sedikit jarang upnya.. tapi author akan tetap berusaha untuk terus up yang banyak demi kalian☺😚 jangan lupa tinggalkan like dan komentar ya supaya author upnya rajin😁😚
semoga suka dan SALAM HANGAT DARI AUTHOR ☺☺🌹😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
kenapa enggak pake masker sih zoya...
2024-04-26
2
Asih Asih
up lagi thor..jadi penasaran.
2023-06-17
1