kembali ke cerita awal..
dor..
kembali satu peluru melesat kearah nya, zoya tanpa peduli terus saja berlari
"zoya berhenti!! aku katakan sekali lagi berhenti!!" teriak lance dari belakang sembari mengejar zoya.
"ck, sial.. peluru ku tinggal satu, akan ku pergunakan dengan baik" gumam zoya sambil terus berlari
"zoya berhenti di sana atau aku akan benar-benar membunuh mu!" teriak lance kembali
"bodoh sekali, memangnya jika aku berhenti kau juga tidak akan membunuhku? heh lucu!" gumam zoya sambil terus berlari.
seluruh anggota bawahan gino kini memburu zoya, bahkan lance, sahabatnya pun kini memburunya. awalnya lance kaget mendengar berita pembantaian zoya, lance benar-benar tak menyangka jika sahabatnya itu akan senekat itu. lance datang setelah zoya hampir membantai habis bawahan gino di markas utama, tempat di mana zoya mengantar mayat gisyel sebelumnya. di markas, zoya adalah yang terkuat hingga menjadi tangan kanan gino sebelumnya. sebelumnya zoya dengan mudah bertarung dengan mereka karena kekuatan mereka masih jauh di bawah zoya, tapi bagaimanapun juga zoya adalah wanita meski yang terkuat dari yang lainnya, untuk melawan orang gino yang begitu banyak juga membutuhkan banyak tenaga. tenaganya kini berkurang, karena pertarungannya di markas utama sebelumnya cukup menguras tenaga.
"zoya berhenti atau aku akan menembak mu!!" teriak lance
setelah berlari begitu lama, zoya sampai di jalan buntu, seluruh anak buah gino mengepungnya, dan dihadapannya adalah sungai dengan arus yang begitu deras siapapun yang hanyut di sana akan mati terbawa arus
"ck, sial!" umpat zoya melihat kesialannya saat ini
"hahaha... lihatlah.. bahkan alam tak membiarkanmu kabur, berhentilah berlari ikut dengan kami secara patuh zoya!" ucap lance sambil menodongkan pistol kearah zoya
"heh! meneyerah? tak ada kata menyerah dalam kamusku, kau tau apa yang aku lakukan tidak salah lance! kau tau semuanya dan kau juga sama sepertiku! kau juga seorang anak dari korban gino! lalu untuk apa kau terus bertahan di posisimu?!" kata zoya penuh penekanan
"diamlah dan ikutlah dengan kami! jangan memberontak lagi, atau aku akan membunuh mu!" ucap lance lagi
"heh!! sepandai apapun tupai melompat pada akhirnya akan terjatuh juga! siapa yang akan menyangka 01, sylvia zoya, yang terkuat diantara anggota lainnya juga bisa sampai di titik ini? Hei.. sepertinya aku tak perlu mengeluarkan tenaga untuk merebut posisimu, haha..." ungkap willy yang juga menodongkan pistol pada zoya
"hah... aku baru berusia 16 tahun, tapi lihatlah.. begitu banyak orang yang menginginkan posisiku, willy berapa usiamu?? haha.. bahkan di usia mu yang sudah tua pun tak dapat menyaingi ku, tapi lihatlah wajah sombong mu, lucu sekali!" ejek zoya pada willy, tentu saja willy marah dengan ejekan zoya
"aku tidak setua itu! aku masih terlalu muda untuk kau sebut tua, lagi pula kau tak perlu mengeluarkan tenaga untuk mengejek ku di saat nyawamu sudah di ujung tanduk" balas willy dengan sedikit kesal
zoya menatap pistol di tangannya, lalu menatap semua orang yang menodongkan pistol kearahnya. perlahan zoya mengangkat pistolnya kearah willy lalu berkata
"hah.. rasanya tidak percaya, orang yang selalu menunduk di hadapan ku sebelumnya kini berani mengejek ku, dan juga.. seseorang yang sebelumnya selalu menemaniku bahkan menganggap ku orang spesialnya kini juga menodongkan pistol padaku, kenapa? apa TUAN KITA itu lebih spesial dariku?... lance?" tanya zoya dengan wajah datar nya
lance hanya diam mendengar perkataan zoya, tapi tak merubah sedikitpun posisinya, seolah dia tak perduli dengan zoya. lance dan zoya memanglah sangat dekat, bahkan lance menyimpan rasa untuk zoya tapi zoya pernah menolaknya karena menganggapnya sebagai saudaranya. usia nya dengan zoya tak jauh beda, zoya baru 16 tahun sedangkan lance berusia 19 tahun beda dengan willy yang sudah berusia 27 tahun
"lance kau tak ingin menyampaikan pesan terakhirmu?" tanya zoya lagi yang membuat lance mengerut kan dahi, apa maksut zoya dengan pesan terakhir? apa dia akan bunuh diri dengan melompat ke sungai? tidak! dia tidak akan membiarkannya melompat
dor...
suasana menjadi hening sepersekian detik, apa!! zoya menembak dirinya sendiri?! astaga gadis itu benar-benar nekat!
"selamat tinggal lance.. kau tau.. ? aku juga menyayangimu.. lance!" ungkap zoya dengan tersenyum pahit kearah lance
byurr....
"ahh sial!!!" pekik willy yang kemudian menembak air sungai secara brutal berharap zoya terkena pelurunya, tapi sialnya arus sungai terlalu kuat hingga tubuh zoya tak terlihat keberadaannya
"akkhh... sial!! bajingan itu tak akan membiarkan kita tenang!" umpat willy karena dia tau jika zoya tak di temukan mereka yang akan menerima imbasnya
lance menatap arus sungai dengan nanar, tak ada yang tau apa yang dipikirkan lance saat ini karena wajahnya yang datar tanpa ekspresi
"ayo kembali!" ajak lance pada semua bawahannya, mereka kemudian pergi dari tempat itu menuju markas utama untuk melaporkan hilangnya zoya. awalnya willy menolak dan ingin menelusuri sungai tapi lance mengatakan jika itu percuma karena zoya tidak akan bisa hidup dan arus akan membawa tubuhnya entah kemana
di perjalanan kembali lance meracau dalam hatinya
'zoya kumohon! kumohon zoya.. tetaplah hidup! kau harus membalas dendam mu hingga ke akarnya! jangan mati zoya! aku tak mengizinkanmu untuk mati!! apapun yang terjadi aku tak ingin kau mati! pergilah zoya, pergi sejauh mungkin! maaf aku terpaksa mendorongmu untuk melakukan hal nekat ini, aku ingin kau terbebas dari dunia gelap penuh noda darah ini! tetap lah hidup zoya atau aku tidak akan hidup dengan tenang.. aku juga menyayangimu, aku tau kau juga mencintaiku zoya, maka dari itu demi aku tetap lah hidup, jika suatu hari kau kembali untuk membalas dendam aku akan di depan mu untuk mendukungmu, aku bersumpah untuk itu sayang!' racau lance dengan menahan air matanya agar tidak terjatuh
sampai di markas utama willy, lance dan semua bawahannya yang turut mengejar zoya mendapat tamparan bertubi tubi dari gino
"aakhh... !!!!! sial!! bedebah sialan!!!" teriak gino dengan marah
"pergilah kalian!! temukan zoya dalam keadaan hidup ataupun mati!! jika di masih hidup bawa dia secara utuh! dan jika dia mati bawa mayatnya kemari!! cepat!!" bentak gino yang sudah tak sabar mengingat kondisi kedua orang tuanya dan juga adik kembarnya
"baik!" serempak semuanya menjawab tak terkecuali lance
setelah kepergian mereka semua, gino kembali menggila melempar semua benda yang ada di hadapannya, mengacak kasar rambutnya dan bahkan beberapa kali menghantam tembok dengan tangannya hingga darah segar mengalir di kelima jarinya
"hehe.. ! adelia kau tau? dia.. dia benar-benar menjadi yang seperti kau inginkan! dia benar-benar menjadi seperti yang kau sumpahkan!! hehe.... aku marah karena dia lancang menyakiti keluarga ku tapi.. aku juga senang karena dia sepertimu! dia menjadi sepertimu, kuat dan... sulit di kendalikan. aku tak dapat mengendalikan mu untuk menjadi milikku, dan sekarang aku juga belum sempat memilikinya meski pernah aku kendalikan menjadi boneka pembunuh ku! hahaha..... !! akan ku dapatkan dia kembali apapun yang terjadi!!" gumam gino meracau
🌹🌹🌹🌹
Hai guys.. 👋👋
semoga kalian suka ya sama ceritanya, SALAM HANGAT DARI AUTHOR😊😊🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Isabela Devi
wow akan suruh ini
2024-04-11
3
Alifka Raizha
gila ending pembunuhannya bikin gw merinding cok😳
2023-07-24
3