pertengkaran lagi

sania dan santi kini sudah di rumah entah sejak kapan mereka pulang. zoya yang sedang asik di kamarnya, duduk di dekat jendela dan memandangi suasana kota dari sana tiba-tiba di kejutkan oleh mereka berdua yang masuk tanpa izin. zoya mengabaikan mereka tetap memandang kearah luar meski sempat jantungnya hampir copot karena santi yang membuka pintu dengan kasar.

"hani.. kami mau minta maaf ya.. aku sama mama nyesel banget udah bikin kamu tersinggung. kami minta maaf ya.. " kata sania yang tiba-tiba dengan nada lembutnya

"hah?" zoya yang merasa ngeh dengan ke tiba-tiba an sania hanya pura-pura planga plongo menghadapinya

"hani.. mama Minta maaf ya nak.. mama nyesel banget deh udah jahatin kamu.. kamu kalau masih kesel sama mama kamu bisa kok pukul mama lagi! tapi maafin mama ya nak.. kamu.. bakalan maafin mama kan hani?.. " sambut santi juga yang tak kalah lembutnya

"maaf? apa di jalan kalian sempat di seruduk keledai? tiba-tiba banget?" tanya zoya yang masih di posisi sama tak ingin terlalu peduli dengan mereka

'sial!! jika saja kakak gak nyuruh aku buat baik-baikin kamu mana sudi aku duduk disini dengan memandang wajah burukmu!!' batin santi dengan senyum paksa menahan emosi

"hani.. kita beneran nyesel lho.. kamu gak mau maafin aku sama mama? kita kan saudara.. " kata sania sambil menenangkan tangan santi yang di genggam erat

"saudara? kita keluar dari lubang yang berbeda. papaku dan papamu juga orang yang berbeda. lalu? dari mana kita bersaudara?" tanya zoya yang sudah menatap mereka dengan mengangkat satu alisnya

"tapi mama dan papa udah bersama lho.. kita juga seharusnya saudara.. tiri.. " kata sania masih dalam mode lemah lembutnya

"oh" jawab zoya yang sudah bosan banyak bicara dengan mereka

"hani.. kalau kamu masih marah sama mama kamu boleh tampar mama! asal kamu percaya.. mama beneran minta ma.. "

plakk.. !!

satu tamparan mendarat di wajah santi yang belum menyelesaikan kalimatnya. santi dan sania begitu kaget dengan zoya yang secara tiba-tiba itu. rasanya santi ingin meremas seluruh bagian wajah zoya saat ini. matanya merah menahan marah

"apa? tadi kamu yang bilang boleh menamparmu jika aku masih marah. apa sekarang tidak terima?" tanya zoya dengan senyum devilnya

"kamu.. mama gak marah kok.. mama cuma kaget aja.. jadi kamu mau maafin mama kan?" tanya santi dengan senyum pahitnya

"tidak! aku tidak tertarik memaafkan dua virus seperti kalian" kata zoya sambil meninggalkan mereka keluar dari kamar. santi sudah tak dapat menahan emosinya hingga dia berteriak meledak kan amarah yang di pendam nya tadi

"haniii!!!.. hani kembali kamu!! dasar anak gak tau sopan santun!!! hanii!!!" teriak santi yang begitu memekak kan telinga. untunglah abbas sudah ke kantor meski terlambat karena mengejar zoya pagi tadi.

zoya yang tak peduli dengan santi hanya mengabaikan mereka dan pergi ke kolam renang. di sana zoya duduk merenungi mimpinya sebelumnya. suara pedih sang ibu, rintihan sang ayah.. dan tubuh mereka yang penuh luka dan kobaran api di tambah lagi rantai api yang melilit di leher tangan pinggang hingga kaki mereka. tak terasa buliran air mata kembali lolos di pipinya ada rasa gelisah, takut, dan rasa bersalah menyelimuti hatinya.

'apa yang bisa ku lakukan untuk kalian ayah.. ibu.. apa yang harus ku lakukan untuk melepaskan kalian dari siksaan itu?... ayah.. ibu.. maafkan zoya yang tidak bisa menjadi anak sholehah.. maafkan zoya yang tidak tau cara membantu mu.. ibu.. ayah.. kalian dengar zoya kan? zoya minta maaf karena telah menyeret kalian ke siksaan pedih itu.. ibu.. ayah.. zoya akan berusaha menjadi lebih baik.. zoya janji.. ' batin zoya dalam isak tangisnya. terfikir olehnya untuk bercerita pada hani, entah sejak kapan tapi baginya saat ini hani lah teman untuk berbagi ceritanya.

zoya mengusap matanya yang sembab, melihat kolam renang didepan tiba-tiba wajah gino muncul di benaknya. dendamnya mulai meluap rasanya sangat ingin mencekik gino tapi segera di tepisnya mengingat betapa pedih keadaan sang ayah dan ibunya.

saat zoya akan berdiri dan berbalik, matanya hampir copot keluar karena kaget oleh santi yang tiba-tiba sudah ada didepannya dengan wajah merah padamnya. zoya mengelus dada menenangkan dirinya.

"anak durhaka!! di baik-baikin malah ngelunjak! mau kamu apa sih!? sekarang minta maaf atau aku akan

berbuat kasar!!" bentak santi dengan emosi yang sudah meluap-luap

"maaf? maaf ku terlalu mahal untuk orang munafik seperti kalian!" kata zoya yang tak peduli dengan kemarahan santi dan berlalu pergi meninggalkannya

tak dapat menahan emosinya, santi dengan sekuat tenaga ingin mendorong zoya masuk ke kolam tapi sayangnya zoya cukup gesit untuk menghindar hingga santi, dia sendiri yang tercebur ke kolam. zoya menatap dingin santi yang baru muncul di air, tanpa berkata apa-apa lagi zoya berbalik ingin meninggalkan santi di sana tapi sania yang baru datang dengan cepat mendorong tubuh zoya. beruntung zoya mengendalikan keseimbangan nya dan membalikkan keadaan dengan menarik tubuh sania dan menghindar kesamping.

byurr...

sania juga bergabung dengan santi yang berendam di sana. zoya mengusap lengannya yang di sentuh sania dengan kasar

"virus!" kata zoya dengan nada menghina

"kalian harus berendam di air selama sebulan. setidaknya setelah keluar dari sana kalian tidak akan menularkan penyakit tak tau diri pada orang lain!" sambung zoya yang kemudian meninggalkan mereka di sana

"sialan!! bang***! bab*!! anj*** kamu hani!! akkhhh... dasar jal***.. !!!! aahhh...... " teriak santi melampiaskan kekesalannya pada zoya

"sudahlah! jangan berteriak lagi! mama pusing dengar teriakan kamu!! lagian juga itu gak akan membantu jadi diam saja!" gerutu santi yang segera naik

"dih.. mama juga tadi teriak dikamar hani! pokoknya sania gak terima dihina anak buangan itu!! mama harus cepet bikin dia pergi dari sini!!" kata sania lagi dengan penuh kemarahan

"cepat naik!! mama juga udah gak tahan sama anak sial** itu!!" gerutu santi juga

zoya menatap mereka dari koridor, zoya hanya diam tanpa berkedip. rasanya sangat senang membuat mereka kesal setengah mati tapi mereka tak bisa berbuat apapun padanya.

"ayah ibu.. aku akan menjadi anak yang baik. aku akan tetap berdoa untuk kalian meski dosa ku sangat banyak, aku akan belajar qur'an untuk kalian dan aku tidak akan kembali menjadi 01. karena aku adalah sylvia zoya putri kalian! tapi ayah ibu.. zoya tidak akan diam jika zoya di ganggu. tenang saja.. zoya akan berusaha menjadi versi terbaik bagi kalian.. zoya merindukan kalian.. ayah ibu.. " gumam zoya dengan menekan dadanya terasa sesak menahan rindu yang tak akan ada ujungnya. zoya menarik nafasnya pelan lalu melanjutkan

"ibu.. ayah.. zoya akan taubat demi Allah dan juga untuk kalian.. zoya juga akan membalas hutang nyawa zoya pada hani dengan mengembalikan hak miliknya dan mengusir dua parasit yang menduri di kehidupannya.. "

🌹🌹🌹🌹

Hai guys.... 👋👋

jangan lupa tinggalkan like dan komentar kalian ya.. supaya author lebih rajin up dan semangat nulisnya~

semoga suka dan SALAM HANGAT DARI AUTHOR 🌹🌹☺☺

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

hmmm...

2024-04-26

2

lilis indri hastuti

lilis indri hastuti

isabar Zoya

2023-10-15

1

t

t

😍😍😍

2023-07-05

1

lihat semua
Episodes
1 penghianatan zoya
2 penghianatan zoya 2
3 malaikat penyelamat
4 pulang kerumah Hani
5 bertukar cerita
6 rencana zoya
7 pulang ke indonesia
8 perubahan?
9 lari pagi
10 pertengkaran
11 jalan-jalan
12 minggu depan masuk pesantren?
13 dimas, calon suami hani
14 sesuatu yang mengejutkan
15 penyadap suara
16 pertengkaran lagi
17 membeli rumah
18 masuk pesantren
19 nyasar ke pondok putra
20 sindiran ummi dan ngambeknya alya
21 drama sarapan pagi
22 mau tidak ajari aku?
23 tes
24 kesialan Zoya
25 Queen MOS? dan.. apa aku punya saudara kembar??
26 apa yang terjadi padamu selama ini?
27 akan ku buktikan kamu bukan Hani!
28 perdebatan di perpustakaan
29 drama di perpus
30 malam tragedi 7 tahun yang lalu
31 kado dari ayah
32 Hampir saja!
33 sejak kapan aku ubah profesi menjadi hantu!
34 bertemu Dimas lagi
35 kakek
36 perintah Zoya
37 penyerangan Zoya
38 penyerangan Zoya 2
39 panggil aku tuan Z! . (perubahan Zoya di mata Lance)
40 kembali ke asrama
41 hukuman untuk Zoya
42 ketakutannya Sania
43 pijatan Alya
44 Nasihat Abah Yai
45 kedatangan gino dan willy
46 pertarungan
47 terkurung
48 perdebatan tiada henti Zoya dan Al
49 pertarungan lagi
50 di rumah sakit
51 serangan untuk Gino
52 ayah masih hidup?
53 hanya mimpi
54 kematian Gino dan ledakan
55 tanggung jawab Zoya
56 tahanan paling beruntung?
57 niat Alfaeza
58 hari menjenguk Zoya
59 awal baru untuk Lance dan Diky
60 sebuah kebenaran lainnya yang terungkap
61 sisi lain Zoya
62 kebencian Santi
63 kebencian Santi2
64 makam ayah
65 di sambut hukuman bersama Sania
66 puasa?
67 puasa
68 eps 68
69 eps 69
70 eps 70
71 eps 71
72 eps 72
73 eps 73
74 eps 74
75 eps 75
76 eps 76
77 eps 77
78 eps 78
79 eps 79
80 eps 80
81 eps 81
82 eps 82
83 eps 83
84 eps 84
85 eps 85
86 eps 86
87 eps 87
88 eps 88
89 eps 89
90 eps 90
91 eps 91
92 eps 92
93 eps 93
94 eps 94
95 eps 95
96 eps 96
97 eps 97
98 eps 98
99 eps 99
100 eps 100
101 eps101
102 eps 102
103 eps 103
104 eps 104
105 eps 105
106 eps 106
107 eps 107
108 eps 108
109 eps 109
110 eps 110
111 eps 111
112 eps 112
113 eps 113
114 eps 114
115 eps 115
116 eps 116
117 eps 117
118 eps 118
Episodes

Updated 118 Episodes

1
penghianatan zoya
2
penghianatan zoya 2
3
malaikat penyelamat
4
pulang kerumah Hani
5
bertukar cerita
6
rencana zoya
7
pulang ke indonesia
8
perubahan?
9
lari pagi
10
pertengkaran
11
jalan-jalan
12
minggu depan masuk pesantren?
13
dimas, calon suami hani
14
sesuatu yang mengejutkan
15
penyadap suara
16
pertengkaran lagi
17
membeli rumah
18
masuk pesantren
19
nyasar ke pondok putra
20
sindiran ummi dan ngambeknya alya
21
drama sarapan pagi
22
mau tidak ajari aku?
23
tes
24
kesialan Zoya
25
Queen MOS? dan.. apa aku punya saudara kembar??
26
apa yang terjadi padamu selama ini?
27
akan ku buktikan kamu bukan Hani!
28
perdebatan di perpustakaan
29
drama di perpus
30
malam tragedi 7 tahun yang lalu
31
kado dari ayah
32
Hampir saja!
33
sejak kapan aku ubah profesi menjadi hantu!
34
bertemu Dimas lagi
35
kakek
36
perintah Zoya
37
penyerangan Zoya
38
penyerangan Zoya 2
39
panggil aku tuan Z! . (perubahan Zoya di mata Lance)
40
kembali ke asrama
41
hukuman untuk Zoya
42
ketakutannya Sania
43
pijatan Alya
44
Nasihat Abah Yai
45
kedatangan gino dan willy
46
pertarungan
47
terkurung
48
perdebatan tiada henti Zoya dan Al
49
pertarungan lagi
50
di rumah sakit
51
serangan untuk Gino
52
ayah masih hidup?
53
hanya mimpi
54
kematian Gino dan ledakan
55
tanggung jawab Zoya
56
tahanan paling beruntung?
57
niat Alfaeza
58
hari menjenguk Zoya
59
awal baru untuk Lance dan Diky
60
sebuah kebenaran lainnya yang terungkap
61
sisi lain Zoya
62
kebencian Santi
63
kebencian Santi2
64
makam ayah
65
di sambut hukuman bersama Sania
66
puasa?
67
puasa
68
eps 68
69
eps 69
70
eps 70
71
eps 71
72
eps 72
73
eps 73
74
eps 74
75
eps 75
76
eps 76
77
eps 77
78
eps 78
79
eps 79
80
eps 80
81
eps 81
82
eps 82
83
eps 83
84
eps 84
85
eps 85
86
eps 86
87
eps 87
88
eps 88
89
eps 89
90
eps 90
91
eps 91
92
eps 92
93
eps 93
94
eps 94
95
eps 95
96
eps 96
97
eps 97
98
eps 98
99
eps 99
100
eps 100
101
eps101
102
eps 102
103
eps 103
104
eps 104
105
eps 105
106
eps 106
107
eps 107
108
eps 108
109
eps 109
110
eps 110
111
eps 111
112
eps 112
113
eps 113
114
eps 114
115
eps 115
116
eps 116
117
eps 117
118
eps 118

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!