pulang dari rutinitasnya zoya langsung masuk ke kamar. belum sempat zoya membersihkan tubuhnya sania tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu tentu saja zoya yang notabennya benci di ganggu merasa sangat kesal dengan perilaku sania yang begitu sembarangan
"hani, dimana riasan mu? aku kehabisan lipstik dan AYELINER aku harus keluar shoping jadi aku butuh riasan mu" kata sania sambil mengobrak-abrik laci di meja rias zoya. tentu saja sania tidak akan menemukannya karena zoya bukanlah tipe orang yang suka dandan, sania sangat kesal karena tak menemukan apa yang dicarinya di sana sampai membentak zoya
"iihh!! hani kamu naro riasan mu dimana sih!! capek tau gak nyarinya!!"
zoya yang sudah kesal karena sania yang masuk sembarangan di tambah kesal lagi karena sania mengobrak-abrik barangnya tanpa izin dan sekarang malah membentak nya tanpa rasa malu. zoya sudah sangat geram gatal sekali tangannya ingin menonjok wajah jelek sania sekarang juga!
"sudah selesai?" tanya zoya dengan wajah datar menahan emosinya
"ck, barang-barang mu di mana sih!! aku udah telat nih!" bentak sania lagi
plakk..
"itu untuk ketidak sopanan mu masuk tanpa izin" kata zoya setelah menampar sania
plakk..
"itu untuk kerusuhan mu yang tanpa izin lagi mengobrak-abrik barang ku" kata zoya setelah menampar sania kedua kalinya
"dan ini untuk keberanian mu karena telah membentak ku" untuk ketiga kalinya ini zoya menjambak rambut sania menariknya hingga pintu dan menghempaskan nya keluar begitu kasar hingga sania hampir tersungkur di lantai. usai dengan itu zoya kemudian menutup kembali pintunya.
sania yang mendapat perlakuan kasar itu masih tak dapat menetralkan keterkejutan nya. baru kali ini dirinya di tampar dan bahkan di jambak sebegitu kasarnya. sadar dengan perlakuan zoya padanya sania tak terima dan menggedor pintu kamar zoya dengan keras dan brutal.
"sialan kamu hani! keluar kamu! kamu bang**t!! keluar kamu!! berani kamu nampar aku!! hani keluar sekarang atau aku dobrak pintunya!!! hani keluar!!" teriak sania yang sudah seperti orang gila mengamuk tanpa henti. zoya di dalam tak peduli dengan amukan sania, dia sendiri sedang mandi setelah berkeringat begitu banyak pagi ini.
santi dan bik lili sampai keluar dan menghampiri sania yang begitu heboh menggedor pintu kamar zoya. sania yang sudah sangat emosi karena zoya tak kunjung keluar dari kamar nya mulai menangis saking kesalnya
"sania kamu kenapa sih!! ribut banget, memangnya ada apa!" bentak santi sambil menarik tangan sania yang masih menggedor pintu tanpa henti
"hani keluar kamu!! hani aku bilang keluar.. !!!!!" teriak sania yang sudah tak sabar
beberapa saat kemudian zoya keluar dengan mengorek telinganya yang merasa berisik dengan suara sania. sania yang sudah sangat kesal di tambah semakin kesal saat zoya keluar tanpa rasa bersalah
"hm.. ada apa?" tanya zoya dengan muka tak perduli nya
sania yang sudah di batas kekesalannya langsung menjambak zoya tapi sayang zoya malah dengan cepat mundur beberapa langkah membuat sania hampir terjatuh karena menangkap angin
"gak tau diri! sudah menumpang malah berlaku seenaknya!" kata zoya sambil melangkah maju mendekati sania
"kalau tidak ingin wajahmu rusak karena ku pukul lebih baik kamu keluar dari kamar ku!" tekan zoya membuat nafas sania tercekat, entah dari mana aura dingin itu berasal membuatnya begitu tertekan
"hani!! kamu apain sania sampai seperti ini!! jangan bilang kamu memukul sania?!! awas ya kamu!" santi juga tak bisa tinggal diam melihat sania seperti orang gila di buat zoya
"memangnya apa yang aku lakukan pada tarzan didepan ku ini? dia berteriak seperti di dalam hutan mengganggu istirahat orang! jika tidak puas menggonggong disini bisa kubawa kalian ke kebun binatang, di sana ada saudara kalian juga" kata zoya begitu enteng. bik lili memperhatikan zoya begitu intens dari cara bicaranya sampai gerak badannya
'entah apakah aku yang salah atau memang hani ini bukanlah hani yang dulu.. siapa kamu nak.. hani yang dulu meski membela diri juga tidak akan sekasar ini' batin bik lili
"haaniiiiiiiii.. !!!" teriak sania melampiaskan kekesalannya yang memuncak
"ck jangan teriak! semua orang disini punya kuping dan tidak budeg!" kata zoya yang berlalu meninggalkan sania dan santi. zoya menghampiri bik lili lalu menggandeng tangan nya dan mulai manja
"bik.. hani laper.. belum sarapan. bibik buatin hani makan ya.. " rengek zoya sambil menggoyangkan lengan bik lili tentu bik lili tak bisa menolaknya
"iya non.. non mau makan apa?" tanya bik lili lembut
"nasi goreng" jawab zoya semangat
"baik non.. ayo kedapur" ajak bik lili sambil tersenyum hangat pada zoya meski hatinya masih ragu untuk percaya apakah didepan nya ini benar nona kecilnya atau orang lain
siang harinya, zoya yang tak perduli dengan santi dan sania yang sudah melapor pada abbas atas kekejaman nya. zoya berniat untuk keluar mencari udara segar, lebih tepatnya ingin jalan-jalan mencari ketenangan di luar. di rumah itu sudah di penuhi drama ibu dan anak yang terus menangis tanpa henti
zoya keluar dengan hijab lengkap dengan masker nya juga. zoya berjalan kaki menelusuri jalan yang begitu ramai. awalnya tujuan utamanya hanya jalan-jalan saja tapi teringat dengan uangnya yang masih tertinggal di kartu lama, akhirnya zoya memutuskan untuk membuat kartu lagi dan ingin memindahkan uangnya.
'seharusnya gino tidak akan menarik uangku kan? itu bukanlah gayanya sama sekali! tapi mungkin dia akan melacak keberadaan ku jika aku meretas rekening ku sendiri, mungkin dia akan curiga' batin zoya sambil terus jalan tanpa peduli sekitar
'tidak apa! itu akan lebih seru jika dia tau aku masih hidup!' batinnya lagi
zoya menyebrang jalan saat lampu merah, tapi dia hampir tertabrak karena seseorang yang ingin menerobos lampu merah. orang itu segera keluar dan menghampiri zoya yang masih berdiri di tempat
"ma.. maaf apa kamu baik-baik aja dek?" tanya orang itu dengan wajah paniknya. zoya hanya menatap sinis orang itu, kemudian pergi meninggalkannya tanpa sepatah katapun
'heh.. sejak kapan aku selembut ini membiarkan orang tanpa membalasnya?' batin zoya yang heran dengan dirinya
.
.
.
malamnya, saat zoya akan kembali ke kamarnya setelah makan malam selesai. abbas memanggilnya dan mengajaknya keruang kerjanya, di sana sania sudah merasa senang karena dia menganggap dirinya menang saat ini
'hani mampus kamu!! liat aja.. kamu akan di hukum sama papa! lalu memangnya kenapa kalau kamu anak kandungnya papa abbas? tetap aku kesayangan nya!!' batin sania yang tersenyum miring setelah kepergian zoya dan abbas
di ruang kerjanya abbas menatap zoya yang terlihat tak sedikitpun merasa bersalah. abbas menghela nafasnya, abbas tak menyangka jika putrinya itu bisa begitu kasar pada saudaranya sendiri
"hani.. papa gak tau kamu punya dendam apa sama sania, tapi dia juga saudara mu.. "
"oh? saudara?? sejak kapan? sejak dia datang kerumah ini? lalu apa dia juga menganggap ku saudaranya?" potong zoya
"nak.. "
"kau tidak ingat dengan perlakuan mereka sebelum nenek menjemput ku ke singapur? aku ingat waktu itu kau juga tak perduli dengan ku" kata zoya yang tak memberi abbas kesempatan untuk bicara. abbas diam menghela nafasnya dengan kasar. benar memang dirinya punya banyak kesalahan pada putrinya, tapi abbas tidak menyangka jika putrinya itu akan begitu berubah
"nak.. papa minta maaf.. semua ini memang salah papa. tidak seharusnya papa mendorongmu sampai ke titik ini,, salah papa tak bisa merawatmu dan mendidik mu dengan baik.. papa memang bukan papa yang baik untukmu.. " kata abbas dengan sedikit terisak mengingat kesalahannya
zoya tak bicara apapun lagi,, rupanya abbas ini masih ingat untuk meminta maaf pada putrinya. sayangnya di bukan hani jadi tak tau harus mengekspresikan nya seperti apa. yah.. meski dirinya bukan hani tapi dia juga merasakan ketulusan abbas yang meminta maaf pada hani
"jadi? apa aku akan di hukum?" tanya zoya pada abbas yang masih terisak
"papa hanya akan memperingatkan mu nak.. meski mama santi terlihat seperti wanita biasa tapi dia bukan orang yang bisa kita lawan nak.. papa tidak akan mengatakannya sekarang, yang pasti jangan terlalu keras melawannya dia bukan tandingan kita nak.. " kata abbas sambil mengelus punggung zoya
'apa maksut dari om abbas? apa.. santi juga sama seperti ku?' batin zoya
🌹🌹🌹🌹
Hai guys.... 👋👋
maaf ya kalau ada yang typo🙏 jangan lupa like dan komentar ya supaya author rajin up dan semangat nulisnya😊😊
semoga suka dan SALAM HANGAT DARI AUTHOR 🌹🌹😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
v taehyung
ap Santi ad hubungan m Gino
2024-09-15
0
Shinta Dewiana
apa santi jugq mafia
2024-04-26
2
I'm site
Next kak jangan lupa mampir baca novelku ya
2023-06-10
4