Pergantian

Pukul 7 Adam sudah harus berangkat bekerja. Sebelum itu harus mengantarkan Arkana menuju ke rumah saudaranya.

"Hati-hati, Ayah," ucap Arkana sambil melambaikkan tangan.

Tidak lama kemudian Adam sampai di depan kantor. Memberikan kunci mobil supaya satpam yang membawa ke parkiran. Langkah kaki Adam terhenti ketika melihat Cyra turun dari sebuah mobil Marcedez . Adam berlari mendekatinya, lalu bersalaman dengan Sharga.

"Tidak mampir dulu, pak," ucap Adam dengan ramah.

"Lain kali saja, terima kasih." Dengan buru-buru Sharga harus segera bekerja.

"Hmmm."

"Tumben," deham Profesor Pasha dengan wajah sumringah.

Cyra yang mendengarnya hanya tersenyum malu.

"Apakah sudah ada informasi terbaru?" tanya Adam kepada anggotannya.

Semuanya duduk di kursi masing-masing. Adam mulai menjelaskan satu-persatu. Dokumen kasus sudah berada di tangannya.

"Selamat pagi," sapa Adam untuk memulai penjelasan.

"Pagi, pak," jawab serentak.

Adam memberikan kesimpulan.

"Setelah saya berpikir di sepanjang malam."

"Ternyata saya menemukan sebuah jalannya perkara ini."

"Eemm, kemungkinan Ayah dan Ibu Tiri mereka juga mengalami hal yang sama."

"Dia dulu juga hilang disaat adanya pertunjukkan, kemudian diperlakukan sama."

"Jadi mereka memperlakukan anak-anak sama persis dengan mereka alami dahulu."

"Kemungkinan ini hanya untuk balas dendam," jelas Adam sambil duduk di bangku.

--- Di sisi lain ---

Dira sudah dikeluarkan dari ruangan bercermin. Namun, tidak ada henti-hentinya menangis. Zaka dan Daru mendekati Dira yang menangis terseguk-seguk.

"Jangan menangis lagi," ucap Daru alih-alih untuk membuat Dira supaya merasa nyaman di sini.

"Aku kangen ibu," jawab Dira yang sudah dibanjiri air mata.

Di antara mereka, hanya Dira yang paling cemen.

"Jika kamu seperti ini terus, kamu bisa mati dibunuh," bisik Zaka di telinga DIra. Lalu Daru menyenggol lengan Zaka. Untuk memberi tahu supaya Zaka tidak terlalu takut tinggal di sini.

Di antara mereka yang paling sangat menjaga Dira, yaitu Daru. Setiap kali Ibu Tiri akan melakukan penyiksaan kepadanya, Daru selalu melindunginya sebisa mungkin. Akhirnya Ayah dan Ibu Tiri geram dengan perlindungan Daru. Membawa ke sebuah tempat, kemudian dia di bunuh habis-habisan. Hanya sebuah mainan yang Daru tinggal di tempat itu.

Padahal anak-anak pada malam ini, sudah memiliki rencana untuk kabur, di saat Ayah dan Ibu Tiri mereka pergi mencari anak baru.

***

Zaka didesak untuk melakukan penculikan kepada anak-anak. Ketika berhasil mendapatkan anak tersebut. Dirinya tidak mampu membawa anaknya ke Ayah dan Ibu Tiri. Cukup hanya dia dan anak-anak lain yang menjadi korban. Sehingga ketia Zaka kembali ke rumahnya yang gelap. Dia mendapatkan sebuah babak belur dari Ayah Tiri yang kejam.

Sedangkan penculikan masih berlanjut. Terpaksa Adam harus mengumpulkan para orang tua mereka. Kemudian mereka menunggu dengan lamanya.

"Kita harus bisa mencari lebih cepat!" tegas Adam sambil mempercepat jalannya.

"Pak Ketua," panggil Arsenio.

"Jika orang-orang itu diperlakukan sama dengan anak-anak, kemungkinan tempat tersebut sama," ucap Arsenio yang tiba-tiba mendapatkan ide baru.

"Lacak alamat tersebut!" perintah Adam.

Datang Gavin dan Profesor Pasha, Adam mendapatkan laporan bahwa orang tua mereka sudah tidak sabar dengan kerja kami. Mereka mengolok-olok petugas keamanan Tim Investigasi Khusus. Adam datang dengan gusarnya.

"Perhatian, tolong tenang sebentar."

"Pimpinan kami akan berbicara," sela Profesor Pasha dengan gagah dan berani.

"Kita membutuhkan kerja sama, jika ingin semuanya berjalan dengan lancar, tenang."

"Kami membutuhkan ketenangan untuk berpikir."

"Jika kalian tidak mau, silahkan tinggalkan tempat ini," jelas Adam kemudian pergi.

Arsenio berhasil melacak tempat tersebut dari alamat Geovan. Dia dulunya manajer di kantor dokter hewan. Yang sekarang menjadi brutal dan bisa dibilang tidak waras.

"Ok, kita ke sana sekarang," ajak Adam dengan tersenyum dan bara semangat.

Semua mobil patroli di persiapkan. Tim Keamanan siap berjaga-jaga di sekitaran mereka. Sirine sepanjang jalan terus berbunyi. Gavin dan Cyra telah sampai lebih dahulu. Gavin melihat pagar yang tinggi dan tertutup rapat. Gavin memanjat tembok yang tingginya sedang untuk memberi akses kepada Cyra supaya masuk. Mendobrak pintu utama.

Berdiri Geovan di samping pintu dengan terkejut dan berusaha tenang. Gavin memegangi pundak Geovan dengan kencang, supaya tidak melakukan penyerangan kepada kami.

"Apakah ada surat perintah?" tanya Geovan dengan setelan baju yang rapi.

"Jangan banyak bicara," sentak Gavin kepadanya.

"Di mana anak-anak?" tanya Cyra.

"Mereka pergi jalan-jalan dengan ibunya," jawabnya dengan santai, seakan tidak akan terjadi apa-apa.

"Ke mana!" tegas Gavin memperkencang cekelan pada pundak Geovan.

"Aku tidak tahu," jawab nya dengan tersenyum sinis.

Ibu Tiri membawa mereka pergi menuju ke rumah lama yang mereka tinggalkan selama 2 tahun belakangan ini. Tidak lama kemudian Tim Andromeda datang. Adam meminta kepada petugas keamanan, untuk mengunci Geovan di tempat yang aman. Mereka menguncinya di kamar mandi.

"Ketua!" teriak Profesor Pasha dengan sangat terkejut.

Sebuah kuburan yang dipenuhi dengan bunga-bunga. Bahkan orang lewat pun tidak akan tahu, kalau ini adalah kuburan. Adam datang kemudian mencabuti beberapa bunga supaya lebih jelas.

Tiba-tiba Adam teringat dengan Geovan. Bagaimana kalau dia melarikan diri?

"Di mana dia?" tanya Adam kepada petugas keamanan.

"Ada di dalam," jawaban yang membuat Adam panik.

"Pasti melarikan diri," sahut Adam lirih.

Brak...

Ceklek...

Adam dengan kasarnya membuka pintu yang dikunci dari dalam. Sudah habis kesabarannya hanya untuk membuka pintu. Akhirnya Adam merelakan tubuhnya tersakiti hanya untuk sebuah pintu.

Mereka dikejutkan dengan Geovan yang sudah terbunuh dengan sendirinya. Adam berjalan pelan-pelan untuk memastikan kebenaran. Jasadnya langsung di evakuasi.

Masalah selanjutnya, mencari tahu keberadaan Ibu Tiri bersama anak-anak. Tim Andromeda ramai-ramai menjadi raja jalanan. Dengan pengawalan ketat, berharap tidak akan ada penyusup.

Ketika sampai di sebuah rumah, yang sudah dicurigai kami. Suara tangisan anak-anak terdengar. Ibu Tiri melakukan penghancuran mainan anak-anak, untuk menghilangkan jejaknya. Namun, ada satu yang tertinggal. Mainan kesayangan milik Daru.

Zaka melihat Ibu Tiri sedang asyik dengan Dira.Zaka memberanikan diri untuk mengambil sebuah suntikan. Dia ingin balas dendam atas nama penyiksaan. Dari arah belakang Zaka mengambil sebuah suntikan, lalu ia tancapkan ke pundak Sang Ibu Tiri. Sehingga dia terjatuh lemah. Anak-anak yang melihat kejadian ini, menangis sekencang mungkin.

Ketika Ibu mereka terjatuh lemah, datang Tim Andromeda. Mereka memberikan kenyamanan terlebih dahulu kepada anak-anak. Adam bersama Cyra kembali ke kantor lebih dahulu bersama anak-anak. Kemudian di susul semua anggota Tim Andromeda.

Berhasil membawa anak-anak dengan selamat. Semua orangtua mereka memeluk anak-anak dengan penuh kasih dan sayang.

Zaka mendekati orang tua Daru dan mengatakan yang sebenarnya.

"Daru telah di bunuh saat ingin melindungi Dira."

"Ini mainan kesukaan Daru." Suara tangisan dari orang tuanya sudah tiada henti.

"Zaka, terima kasih," ucap Ayah Daru.

Mereka mendapatkan pengawalan khusus untuk kembali ke rumah masing-masing.

Setelah kasus ini selesai, Adam beserta Tim Andromeda segera pergi ke Investigasi Khusus. Agenda hari ini, akan ada penurunan jabatan.

"Jabatan baru telah di duduki oleh Adam Adelard." Semua penghuni ruangan bertepuk semeriah mungkin.

Adam mendapatkan ucapan selamat, dari semua para hadirin.

"Wah bakalan tambah esktrem lagi nih," ledek Profesor Pasha.

"Lebih gila dan mematikan," sahut Adam dengan cengegesan bangga.

"Adam," panggil Direktur Antares yang menemui Adam di dalam ruangannya.

"Ada apa, pak?" tanya Adam dengan penuh rasa hormat.

"Selamat," ucapan singkat dari mulut Direktur Antares.

Episodes
1 Ledakan
2 Kembalinya Sang Ketua
3 Ditikam Atau Dicekik
4 Situs Barang Bekas
5 Kasus Yang Sama Di Hari Libur
6 Dead Bolt
7 Paling Kuat Dan Ditakuti
8 Terbunuhnya Detektif Aidan
9 Pengamat Pasif
10 Analisis Kejadian
11 Paspor Dan Analisis Kejiwaan
12 Tembak Aku!
13 Dokumen Di Almari Khusus
14 Basement
15 Persidangan
16 Goresan Kaca
17 Penculikan Di Kota Hwabok
18 Roti Yang Di Lemparkan
19 Gelap Gulita
20 Pergantian
21 Elang
22 Susunan Rencana
23 Sang Singa
24 Jam 9 Malam
25 Tragedi Hotel Zeus
26 Alamat IP
27 VIP
28 Bukan Menghilang Biasa
29 Pesan Singkat
30 Posisi
31 Penyihir Dingin
32 Seorang Introvet Dan Kepercayaannya
33 Hukuman Mati
34 Membuka Kasus Lama
35 Kamp Pelatihan Lama
36 Makan Malam Berujung Di RS
37 Rencana Sendiri
38 Dua Masalah Satu Penyelesaian
39 Berita Baik
40 Karcis Pertunjukkan
41 Pengawasan
42 Bandar Narkoba
43 Imajinasi Bocah
44 Peron Lama
45 Sales Kalung Kesehatan
46 Persaingan Kerja
47 Sedan Warna Putih
48 Diamond Network
49 Tim Alfa
50 Data Nasabah
51 Mengadakan Pertemuan
52 Nama Samaran
53 Selesaikan Di Sini
54 Cukup Cerdik Bagi Seorang Pembunuh
55 The Black
56 Selangkah Lagi
57 Kotak Kalung Akrilik
58 Membunuh Atau Dibunuh
59 Presdir Inggris
60 Percikan Darah
61 Kartu Nama
62 Pasar Banseo
63 Leher Dan Perut
64 02.30
65 7 Sampai 9
66 ATLANTIS HOTEL
67 152C
68 Ocean
69 Angka-Angka
70 Siapa Yang Merasuki Jiwamu
71 Siapa Dia
72 Jasad Di Jembatan Samsu
73 Nomor 25
74 Gelisah
75 Rekaman Pembicaraan
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Ledakan
2
Kembalinya Sang Ketua
3
Ditikam Atau Dicekik
4
Situs Barang Bekas
5
Kasus Yang Sama Di Hari Libur
6
Dead Bolt
7
Paling Kuat Dan Ditakuti
8
Terbunuhnya Detektif Aidan
9
Pengamat Pasif
10
Analisis Kejadian
11
Paspor Dan Analisis Kejiwaan
12
Tembak Aku!
13
Dokumen Di Almari Khusus
14
Basement
15
Persidangan
16
Goresan Kaca
17
Penculikan Di Kota Hwabok
18
Roti Yang Di Lemparkan
19
Gelap Gulita
20
Pergantian
21
Elang
22
Susunan Rencana
23
Sang Singa
24
Jam 9 Malam
25
Tragedi Hotel Zeus
26
Alamat IP
27
VIP
28
Bukan Menghilang Biasa
29
Pesan Singkat
30
Posisi
31
Penyihir Dingin
32
Seorang Introvet Dan Kepercayaannya
33
Hukuman Mati
34
Membuka Kasus Lama
35
Kamp Pelatihan Lama
36
Makan Malam Berujung Di RS
37
Rencana Sendiri
38
Dua Masalah Satu Penyelesaian
39
Berita Baik
40
Karcis Pertunjukkan
41
Pengawasan
42
Bandar Narkoba
43
Imajinasi Bocah
44
Peron Lama
45
Sales Kalung Kesehatan
46
Persaingan Kerja
47
Sedan Warna Putih
48
Diamond Network
49
Tim Alfa
50
Data Nasabah
51
Mengadakan Pertemuan
52
Nama Samaran
53
Selesaikan Di Sini
54
Cukup Cerdik Bagi Seorang Pembunuh
55
The Black
56
Selangkah Lagi
57
Kotak Kalung Akrilik
58
Membunuh Atau Dibunuh
59
Presdir Inggris
60
Percikan Darah
61
Kartu Nama
62
Pasar Banseo
63
Leher Dan Perut
64
02.30
65
7 Sampai 9
66
ATLANTIS HOTEL
67
152C
68
Ocean
69
Angka-Angka
70
Siapa Yang Merasuki Jiwamu
71
Siapa Dia
72
Jasad Di Jembatan Samsu
73
Nomor 25
74
Gelisah
75
Rekaman Pembicaraan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!