Paling Kuat Dan Ditakuti

Sesuai perintah, Gavin bersama tim melakukan pengledahan pada sebuah rumah makan.

"Siapa Fairuz Abimanyu?" tanya Gavin berdiri di pintu dapur.

"Apa?" ucap salah satu pegawai yang sedang mencuci piring. Panggil saja dia Paijo.

"Siapa kau?" tanya Paijo memberhentikan aktivitasnya.

"Aku?" Gavin berjalan dengan gerakan yang lambat.

Brak.....

Gavin menendang Paijo hingga terkena goresan pisau. Sedangkan teman yang lain mengarahkan pisau ke arah Gavin. Gavin juga tidak mau kalah, dia mengeluarkan pistolnya dengan cepat.

Tim Andromeda mencurigai sosok Fairuz Abimanyu. Menurut Adam dan Profesor Pasha, dia yang mendorong Ade Haidan untuk membunuh. Dengan menjanjikan, dia akan membersihkan nama baiknya dan melindungi dari siapapun. Namun, takdir akan berkata lain.

"Akan ku ulangi lagi."

"Siapa Fairuz Abimanyu?" Gavin masih menggunakan nada yang halus bak serpihan pasir di pantai.

Di hari selanjutnya, Adam bersama Detektif Cyra menuju ke sebuah Konsultan Remaja, jelasnya seorang psikolog.

"Siapa Fairuz Abimanyu?" Adam bertanya kepada Fusena, Sang Atasan langsung. Memang dia yang sedang menjadi tujuan kami.

"Apakah dia masih hidup?" tanya balik Fusena.

"Kukira dia sudah hidup sebagai orang baik-baik," jawab Fusena sambil duduk di kursi keagunggan.

"Aku tahu kau petugas bebas bersyarat sejak dia dibebaskan," balas Adam sedikit menekan.

"Kau tahu ada yang melindunginya ketika di penjara?" tanya Adam secara terus menerus.

Datang seorang manajer membawakan sebuah dokumen untuk Fusena. Dirinya mendengar percakapannya dengan Adam. Mulut seorang manajer mengatakan nama Fairuz Abimanyu.

Adam segera menghubungi Arsenio untuk mencari profil dari Fairuz Abimanyu. Jika sudah terkumpul untuk diserahkan langsung kepadanya. Pada jam 10.00 siang. Adam melakukan interogasi lagi pada Ade, pelaku yang hampir saja membunuh Calista.

"Kau pertama masuk penjara anak saat berusia 17 tahun."

"Kau pemalu dan kecil."

"Pasti sulit untuk bertahan seorang diri. Pasti kau membutuhkan seseorang untuk melilndungimu."

"Pasti kau semakin mengandalkannya." Adam dan Ade berhadapan langsung. Sebelum masuk ke ruang interogasi. Adam meminta untuk menurunkan suhu ruangan dan meredupkan cahaya.

"Siapa dia?" tanya Ade balik.

"Ade Haidan," jawab Adam menatap mata Ade.

"Dia memerintahkanmu untuk membawa semua wanita itu," jelas Adam membuat Ade tersenyum sinis.

"Jika tidak akan bagimana?" sanggah Ade.

"Jawab dengan sungguh-sungguh!" sentak Adam tangannya mengepal.

"Jika aku tidak ingin menjelaskan bagaimana?" Ade balik tanya, semakin ke sini dia semakin main-main dengan pertanyaan pada dirinya. Ade semakin menjawab dengan sembarangan. Adam tidak akan melanjutkan interogasi untuk hari ini. Jika diteruskan hanya akan sia-sia dan membuang-buang waktu.

Adam harus menghadiri acara analisis profil bersama Tim Investigasi Khusus. Gavin juga menyiapkan untuk keberangkatan rapat pada Adam. Menyiapkan dari posisi mobil sampai membawakan dokumen-dokumen yang akan dibawa.

"Sudah, pak."

"Yakin tidak ada yang tertinggal," ucap Gavin kepada Adam yang duduk bersebalahan.

"Tidak ada," jawab Adam sambil membuka ponselnya.

--- Terdapat sebuah pesan dari Eliza Nadira ---

-- Jangan pulang terlalu larut malam, aku bersama Arkana sedang menyiapkan makan malam untuk kita.

-- Ayah, aku akan menjaga ibu seperti yang Ayah minta.

-- Kerja bagus, putra tunggal Adam Adelarad.

Adam membaca pesan tersebut dengan hati yang nyaman dan tersenyum bahagia.

"Selamat datang, silahkan menuju ke aula bertemu langsung dengan Detektif Janu," ucap Satpam dengan ramah.

"Baik, terima kasih," balas Adam sambil tunduk dan tersenyum.

"Yang saya hormati bapak Adam Adelard selaku ketua Tim Andromeda," ucap Detektif Janu yang memberikan sambutan.

"Selamat siang, masih semangat," teriak Adam dengan suara yang lantang.

"Semangat!" jawab serentak para hadirin.

"Dia bernama Fairuz Abimanyu." Adam menampilkan potret Ade yang belum lama ini dirinya upload pada medsos milik pribadinya.

"Fairuz Abimanyu, umur 25 tahun. Dia keluar masuk penjara 15 tahun. Dia pernah diinterogasi karena mengemudi memakai nama orang lain."

"Dia pernah bekerja di agen penjualan mobil di Silulang. Belum lama ini dia pindah ke pusat servis di dekatnya. Pergerakannya seiring dengan waktu, tidak mudah untuk menentukan waktu tersebut."

"Sekarang Fairuz Abimanyu memiliki banyak kaki tangan."

"Dia tidak menarik bagi wanita, 85% wanita bilang bahwa dirinya sangat membosankan." Adam berdiri paling depan dan melakukan analisis profil dengan bahan yang sudah dikumpulkan selama ini.

"Dia sangat kecil di mata orang-orang yang ada di sekitarnya, sehingga ini menjadi alasan yang kuat."

"Yaitu membunuh."

"Dengan membunuh dirinya bisa menunjukkan kehebatannya pada dunia."

"Dengan membunuh menunjukkan bahwa dirinya lah yang paling hebat."

"Paling kuat, dan ditakuti," urai Adam secara panjang lebar.

Acara rapat berakhir dalam waktu dua jam. Dihadiri oleh 50 anggota kepolisian sekaligus. Melakukan analisis profil harus secara profesional. Tetapi jika masih ada kesalahan. Wajar saja, kami sama-sama manusia.

Selesai mengadakan rapat Detektif Cyra menghampiri Adam dengan membawa sebuah laporan korban. Segera kembali ke kantor Adam akan melakukan interogasi lagi kepada Ade.

"Jadi apa yang ingin kau katakan?" Ketika Adam sedang melakukan interogasi mendapatkan panggilan dari Detektif Cyra.

"Ketua, Fairuz Abimanyu telah dibunuh," ucap Detektif Cyra sambil berkacak pinggang.

"Aku mengerti."

"Berhati-hatilah, terus kabari aku." Adam menutup telepon.

"Kedengarannya mendesak," sahut Ade yang sedang duduk termenung.

"Sepertinya Fairuz Abimanyu terbunuh," jawab Adam membalikkan langkah.

"Begitu ya?" ucap Ade seperti mengandung makna.

"Kau terlihat tenang," jawab Adam memperhatikan wajah Ade.

Adam segera menyusul Detektif Cyra dan Gavin menuju ke persinggahan Fairuz Abimanyu.

"Tidak ada tanda-tanda perlawanan?" ucap Detektif Cyra.

"Siapa yang melakukan ini?" tanya Gavin berlutut memperhatikan mayat yang bersandar.

"Dia terlihat sangat ketakutan, dia sepertinya juga terkejut."

"Sehingga tidak melakukan perlawanan," jelas Adam duduk di sebuah bangku bambu.

"Segera urus jenazah ini," perintah Adam kepada petugas medis.

Sedangkan Profesor Pasha dan Profesor Aara sedang memecahkan sandi pada komputer milik Ade. Arsenio saja belum mampu memecahkan sandi ini dengan sendirian.

"Bagimana dengan perangkat milik pelaku?" tanya Adam melalui telepon.

"Belum terpecahkakn," jawab Profesor Pasha.

"Sudah beberapa hari belum juga selesai?" tanya Adam lagi.

"Ini sandi terakhir yang akan kami masukkan," jawab Profesor Pasha dengan memikirkan seribu sandi.

Sandi terakhir dimasukkan dengan benar. Akhirnya mampu memasuki ke perangkat lunak milik Ade. Profesor Pasha membawa komputer ke kantor. Menyuruh Arsenio untuk melakukan kroscek.

Adam terdiam dalam duduk di ruang kerjanya. Entah apa yang membebankan pikirannya. Adam memegangi dahi dan menundukkan kepala. Berjalan menuju ke tepian jendela. Menghembuskan napas lalu mencopot kacamata.

Tidak lama kemudian ponselnya berdering.

"Ayah," panggil Arkana.

"Apakah ayah sudah akan pulang?" tanya Arkana sangat mengharapkan bisa makan malam dengan Sang Ayah.

"Tentu, sebentar lagi," jawab Adam yang tengah menyaksikan kelap kelip lampu di tengah perkotaan.

Tiba-tiba Adam terbayang Arkana saat dirinya berusia 2 tahun. Betapa bahagiannya melihat Arkana yang banyak tingkah. Dia yang membuat semangat Adam.

"Arkana?" panggil Adam manja.

"Tunggu, Ayah sampai pulang. Jangan lupa jaga Ibu dengan baik," ucap Adam sambil membereskan meja di ruang kerja.

"Baik, Ketua," jawab Arkana dengan penuh semangat.

"Huh." Adam menghembuskan napas kasar.

Ketika berjalan menyusuri koridor depan melihat Detektif Cyra yang menunggu seseorang untuk menjemputnya pulang.

"Cyra!" panggil Adam dari dalam mobil.

"Ketua," sahut Detektif Cyra dengan tertunduk.

"Kau belum juga pulang," sahut Adam.

"Aku sedang menunggu seseorang," jawab Detektif Cyra.

Namun Adam dari kejauhan mengawasi, dirinya masih penasaran. Siapa yang akan menjemputnya untuk pulang, ternyata itu Gavin. Melihatnya sekejap kemudian pergi meninggalkan tempat itu.

Terpopuler

Comments

apriliyakim

apriliyakim

duh arkana udah besar ya, hehe

2023-06-04

1

lihat semua
Episodes
1 Ledakan
2 Kembalinya Sang Ketua
3 Ditikam Atau Dicekik
4 Situs Barang Bekas
5 Kasus Yang Sama Di Hari Libur
6 Dead Bolt
7 Paling Kuat Dan Ditakuti
8 Terbunuhnya Detektif Aidan
9 Pengamat Pasif
10 Analisis Kejadian
11 Paspor Dan Analisis Kejiwaan
12 Tembak Aku!
13 Dokumen Di Almari Khusus
14 Basement
15 Persidangan
16 Goresan Kaca
17 Penculikan Di Kota Hwabok
18 Roti Yang Di Lemparkan
19 Gelap Gulita
20 Pergantian
21 Elang
22 Susunan Rencana
23 Sang Singa
24 Jam 9 Malam
25 Tragedi Hotel Zeus
26 Alamat IP
27 VIP
28 Bukan Menghilang Biasa
29 Pesan Singkat
30 Posisi
31 Penyihir Dingin
32 Seorang Introvet Dan Kepercayaannya
33 Hukuman Mati
34 Membuka Kasus Lama
35 Kamp Pelatihan Lama
36 Makan Malam Berujung Di RS
37 Rencana Sendiri
38 Dua Masalah Satu Penyelesaian
39 Berita Baik
40 Karcis Pertunjukkan
41 Pengawasan
42 Bandar Narkoba
43 Imajinasi Bocah
44 Peron Lama
45 Sales Kalung Kesehatan
46 Persaingan Kerja
47 Sedan Warna Putih
48 Diamond Network
49 Tim Alfa
50 Data Nasabah
51 Mengadakan Pertemuan
52 Nama Samaran
53 Selesaikan Di Sini
54 Cukup Cerdik Bagi Seorang Pembunuh
55 The Black
56 Selangkah Lagi
57 Kotak Kalung Akrilik
58 Membunuh Atau Dibunuh
59 Presdir Inggris
60 Percikan Darah
61 Kartu Nama
62 Pasar Banseo
63 Leher Dan Perut
64 02.30
65 7 Sampai 9
66 ATLANTIS HOTEL
67 152C
68 Ocean
69 Angka-Angka
70 Siapa Yang Merasuki Jiwamu
71 Siapa Dia
72 Jasad Di Jembatan Samsu
73 Nomor 25
74 Gelisah
75 Rekaman Pembicaraan
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Ledakan
2
Kembalinya Sang Ketua
3
Ditikam Atau Dicekik
4
Situs Barang Bekas
5
Kasus Yang Sama Di Hari Libur
6
Dead Bolt
7
Paling Kuat Dan Ditakuti
8
Terbunuhnya Detektif Aidan
9
Pengamat Pasif
10
Analisis Kejadian
11
Paspor Dan Analisis Kejiwaan
12
Tembak Aku!
13
Dokumen Di Almari Khusus
14
Basement
15
Persidangan
16
Goresan Kaca
17
Penculikan Di Kota Hwabok
18
Roti Yang Di Lemparkan
19
Gelap Gulita
20
Pergantian
21
Elang
22
Susunan Rencana
23
Sang Singa
24
Jam 9 Malam
25
Tragedi Hotel Zeus
26
Alamat IP
27
VIP
28
Bukan Menghilang Biasa
29
Pesan Singkat
30
Posisi
31
Penyihir Dingin
32
Seorang Introvet Dan Kepercayaannya
33
Hukuman Mati
34
Membuka Kasus Lama
35
Kamp Pelatihan Lama
36
Makan Malam Berujung Di RS
37
Rencana Sendiri
38
Dua Masalah Satu Penyelesaian
39
Berita Baik
40
Karcis Pertunjukkan
41
Pengawasan
42
Bandar Narkoba
43
Imajinasi Bocah
44
Peron Lama
45
Sales Kalung Kesehatan
46
Persaingan Kerja
47
Sedan Warna Putih
48
Diamond Network
49
Tim Alfa
50
Data Nasabah
51
Mengadakan Pertemuan
52
Nama Samaran
53
Selesaikan Di Sini
54
Cukup Cerdik Bagi Seorang Pembunuh
55
The Black
56
Selangkah Lagi
57
Kotak Kalung Akrilik
58
Membunuh Atau Dibunuh
59
Presdir Inggris
60
Percikan Darah
61
Kartu Nama
62
Pasar Banseo
63
Leher Dan Perut
64
02.30
65
7 Sampai 9
66
ATLANTIS HOTEL
67
152C
68
Ocean
69
Angka-Angka
70
Siapa Yang Merasuki Jiwamu
71
Siapa Dia
72
Jasad Di Jembatan Samsu
73
Nomor 25
74
Gelisah
75
Rekaman Pembicaraan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!