Dokumen Di Almari Khusus

Adam membuka pintu ruang interogasi.

"Buset dah, tadi aku masuk ruangan Pak Adam, ditatap dengan sinis."

"Seperti macan kelaparan," ucap Gavin merasa dag dig dug jantungnya.

"Dari jalannya saja sudah beda," sahut Profesor Pasha masih memperhatikan langkah Adam.

"Cyra," tercetus sebuah ide. Gavin mencoba menghubungi Detektif Cyra untuk mengantikan interogasi Adam. Hanya ini salah satunya jalan. Estimasi 20 menit baru tiba di kantor. Gavin menarik mundur Adam, dan itu berhasil sempurna.

"Selamat siang, Direktur Antares Hastanta," sapa Detektif Cyra dengan manis.

"Kau telah menyembunyikan hasil penilaian kinerja di bulan ini."

"Kemudian mengantikan dengan, ini." Meletakkan di atas meja. Memberikan jeda pembicaraan.

"PALSU," ucap tegas Detektif Cyra.

"Dasar bodoh!" sahut Direktur dengan tersenyum.

"Aku kira kalian memiliki IQ yang tinggi semua, ternyata penilaian ku salah," hina Direktur seenaknya.

Untung sudah diganti, kalau tidak bisa terjadi perkelahian beneran. Namun, Adam memperhatikan rekaman interogasi bersama yang lain.

"Maksudnya apa!" ucap Adam dengan sengit.

"Ketua, tahan dulu."

"Ketua!" teriakkan Gavin sudah tidak digubris oleh Adam.

"Kali ini Pak Adam akan agresif dengan Direktur," ucap Profesor Pasha sambil bersandar dan menyilangkan tangannya.

"Benar katamu," sahut Arsenio meneguk kopi.

"Pak Adam, tolong jangan lakukan hal yang aneh-aneh."

"Nanti akan berimbas pada Tim Andromeda dan kinerja bapak sendiri," tegur Detektif Cyra di luar ruangan. Menghentikan langkah, mendengarkan perkataan Detektif Cyra terlebih dahulu.

"Harga diri?" tanya Adam membalikkan langkah.

"Itu penting, tetapi harus lihat kondisi sekarang." Mereka sama-sama meninggalkan langkah.

Hanya ada dua orang yang dapat memberikan masukkan pada Adam ketika sedang marah. Di antara, Detektif Cyra, dan Profesor Pasha. Beda lagi dengan adanya kerjasama tim.

Adam terduduk di kantin menikmati secangkir kopi. Mencoba tegar demi kebenaran. Walaupun hati sedang hancur, dan perasaan tak karuan.

"Bagaimana dengan kondisi Arkana, pak?" tanya Detektif Cyra secara tiba-tiba berdiri di depannya.

"Ketika saya bekerja dia di rumah saudara," jelas Adam dengan lirih.

"Setelah ini saya akan pulang," pamit Adam meneguk tandas kopi itu. Adam kedatangan tamu dari Investigasi Khusus yaitu, Detektif Janu.

"Selamat siang, pak," sapa Detektif Janu yang berjabat tangan.

"Siang, silahkan duduk," jawab Adam mempersilahkan duduk.

"Bagaimana ceritannya Direktur Utama Antares bisa ditahan?" tanya Detektif Janu dengan menyilangkan kakinya.

"Ya, yang pasti sudah tahu sendiri kan," sahut Adam mengangkat alis mata kanan. Adam juga tidak akan blak-blakan di depan umum tentang kejelekan Direktur.

Telepon umum berdering keras. Mendapatkan sebuah aduan tentang perampokkan. Tim Andromeda segera mengatur CCTV. Adam segera menyalakan alarm untuk rapat.

"Perhatian perhatian, rapat diadakan dalam kurang lebih 15 menit lagi," ucap Adam lewat mikropon.

"Untuk rapat kali ini, tidak perlu buat materi, sekarang menuju ke aula," perintah Adam.

"Baik, pak," jawab serentak. Adam kembali ke ruangan untuk mengambil blazer dan menyisir rambut. Supaya terlihat lebih rapi.

"Tumben bapak begitu, biasanya kalau tidak ada materi tidak mau," lontar Detektif Cyra merasa lega dan bisa bernapas normal.

"Tapi, imbasnya disaya," sanggah Arsenio menunjuk dirinya sendiri.

"Berarti nanti yang dibahas melalui CCTV?" tanya Detektif Cyra sambil berjalan bareng menuju ke aula.

--- Rapat dimulai ---

"Kita sudah jarang menangani kasus perampokkan, saya harap kita bisa bekerja semaksimal mungkin."

"Untuk penyelidikan ini, kita beri nama-" terhenti sejenak untuk berpikir.

"Jejak Hitam," lontar Profesor Pasha yang duduk paling tengah. Mereka menyetujui dengan nama tersebut.

Mereka merampok sesuai dengan target. Tidak hanya uang saja tetapi data dari kantor tersebut.

"Sekarang kita bagi tugas."

Untuk menuju ke persimpangan A, Gavin bersama Aksa. Persimpangan B, Detektif Atalaric bersama Detektif Gibran. Untuk yang C, para profesor.

"Profesor harus ikut, tidak hanya duduk dan mengamati, kecuali Arsenio," ucapan Adam membuat seluruh penghuni aula tertawa tipis

Kita juga melibatkan Tim Investigasi Khusus. Tim kita memiliki sandi, yaitu Tim Pengintaian.

"Silahkan kalian bicarakan dengan rekan masing-masing." Acara ini hanya satu jam. Kemudian kembali ke tempat masing-masing.

Untuk Tim Investigasi Khusus, juga memiliki sandi yaitu Tim Keamanan. Segala bentuk aktivitas Tim Pengintaian, akan dipantau langsung. Untuk turun ke jalan, mereka butuh penyamaran secara langsung.

"Tim A sudah sampai di Kota Dunsan," ucap Gavin yang menyamar sebagai tukang pos. Disusul dengan laporan-laporan lainnya. Para profesor menyamar sebagai turis yang sedang menikmati wisata dan kuliner.

Adam dan Detektif Cyra keliling dengan menggunakan mobil. Gavin menerima teleponn dari Adam untuk mengemudi mobilnya. Kali ini Tim Andromeda hanya mengontrol keadaan saja. Setelah itu, mereka kembali dan mendiskripsikan ciri-ciri pelaku. Terduduk di sebuah ruangan dengan tenang.

"Inisial yang cocok dengan yang ada gambar, Ciko N."

"Umur 27 tahun, yang pasti tampan dan pintar. Tetapi tidak begitu menonjol. Mereka merencanakan perampokan pada Kota Dunsan sudah jauh-jauh hari."

"Bahkan berbulan bulan," jelas Adam berjalan dari meja ke meja.

"Tidak memiliki kembaran, ataupun saudara lainnya. Aksinya dipacu oleh waktu."

"Dalam waktu 5 menit mereka sudah harus bisa mendapatkan hasil," lanjut Arsenio memandangi laptopnya dengan cermat.

"Sejauh ini kami belum bisa memiliki daftar riwayat hidupnya," ucap Adam.

Mereka akan melakukan analisis profil sedetail mungkin. Sedangkan waktu sudah menunjukkan pukul 17.00. Waktu yang sudah lewat dari jam kerja.

Adam mencoba menemui Direktur di ruangan khusus. Mengetuk sebuah besi dengan pulpen.

"Pak..." panggil Adam dengan nada melemah.

"Kalian belum pulang?" jawab Direktur Utama berjalan mendekat.

"Belum."

"Hmm, pak-"

"Kami bersama yang lain, akan mempertimbangkan lagi tentang pengunduran diri," jelas Adam duduk di bangku sempit.

"Kalau memang itu keputusan yang paling tepat, saya lakukan."

"Kau bisa memperbaiki hasil tes mu dalam akhir pekan nanti." Hanya itu yang ingin diucapkan Adam kepada Direktur. Entah apa yang membuat Adam menjadi luluh hatinya dengan DIrektur. Tadinya kalau bertemu seperti macan kelaparan.

"Adam," panggil Direktur Utama yang menghentikan langkah Adam.

"Ada sebuah dokumen di almari khusus." Direktur Utama memberikan sebuah kode. Tanpa menoleh ke belakang, tetapi hanya didengarkan. Mencari dokumen apa yang dimaksud Direktur tadi.

"Sial, sandi apa yang diberikan ini," protes Adam sendirian.

Membutuhkan dua hari untuk memecahkan sandi. Mendapatkan bantuan dari bidang Informasi dan Komunikasi baru bisa terselesaikan.

"Terima kasih atas bantuannya." Adam bersalaman dengan mereka.

Sebuah map dokumen terbungkus rapi dengan sebuah perekat. Menelanjangi di ruangan secara sendirian samapai larut malam. Profesor Pasha mengetuk pintu ruangan Adam.

"Permisi, pak."

"Kopinya sudah jadi," ucap Profesor Pasha lalu Adam mengikuti langkahnya.

Sebagai istirahat mereka berkumpul di ruang CCTV. Lalu ngobrol santuy. Melirik ke arah jam yang bertengger di dinding.

"Jam segini sudah pada pulang ya," ucap Adam membalikkan wajah,

"Mereka juga butuh istirahat, pak," jawab Profesor Pasha dengan meneguk kopi panas itu.

"Ngomong-ngomong tadi bapak ketemu dengan Direktur?" tanya Gavin gantian.

"Iya tadi cuma sebentar," jawab Adam.

"Direktur jadi mengundurkan diri?" tanya Gavin dengan tangan memainkan benda pipih.

"Kita harus bisa membersihkan nama baiknya," jawab Adam dengan sangat yakin bahwa Gavin tidak akan menyetujuinya.

"Apa?" Senyuman sangat malas untuk dipandang.

"Seburuk apapun pimpinan kita, kita harus bisa menjaganya."

"Kalau kamu tidak sanggup yang lain masih ada. Tanpa beliau semua tidak bisa berjalan dengan mulus," terang Adam dengan menatap mata Gavin dengan penuh keberanian.

Sedangkan Tim Andromeda sudah sangat setuju dengan keputusan Adam. Namun hanya ada satu, Gavin. Jika sudah mendengar kejelekan orangnya saja langsung berubah pikiran.

Terpopuler

Comments

Yuliana127_

Yuliana127_

tinggal kan jejak thor

2023-06-05

1

lihat semua
Episodes
1 Ledakan
2 Kembalinya Sang Ketua
3 Ditikam Atau Dicekik
4 Situs Barang Bekas
5 Kasus Yang Sama Di Hari Libur
6 Dead Bolt
7 Paling Kuat Dan Ditakuti
8 Terbunuhnya Detektif Aidan
9 Pengamat Pasif
10 Analisis Kejadian
11 Paspor Dan Analisis Kejiwaan
12 Tembak Aku!
13 Dokumen Di Almari Khusus
14 Basement
15 Persidangan
16 Goresan Kaca
17 Penculikan Di Kota Hwabok
18 Roti Yang Di Lemparkan
19 Gelap Gulita
20 Pergantian
21 Elang
22 Susunan Rencana
23 Sang Singa
24 Jam 9 Malam
25 Tragedi Hotel Zeus
26 Alamat IP
27 VIP
28 Bukan Menghilang Biasa
29 Pesan Singkat
30 Posisi
31 Penyihir Dingin
32 Seorang Introvet Dan Kepercayaannya
33 Hukuman Mati
34 Membuka Kasus Lama
35 Kamp Pelatihan Lama
36 Makan Malam Berujung Di RS
37 Rencana Sendiri
38 Dua Masalah Satu Penyelesaian
39 Berita Baik
40 Karcis Pertunjukkan
41 Pengawasan
42 Bandar Narkoba
43 Imajinasi Bocah
44 Peron Lama
45 Sales Kalung Kesehatan
46 Persaingan Kerja
47 Sedan Warna Putih
48 Diamond Network
49 Tim Alfa
50 Data Nasabah
51 Mengadakan Pertemuan
52 Nama Samaran
53 Selesaikan Di Sini
54 Cukup Cerdik Bagi Seorang Pembunuh
55 The Black
56 Selangkah Lagi
57 Kotak Kalung Akrilik
58 Membunuh Atau Dibunuh
59 Presdir Inggris
60 Percikan Darah
61 Kartu Nama
62 Pasar Banseo
63 Leher Dan Perut
64 02.30
65 7 Sampai 9
66 ATLANTIS HOTEL
67 152C
68 Ocean
69 Angka-Angka
70 Siapa Yang Merasuki Jiwamu
71 Siapa Dia
72 Jasad Di Jembatan Samsu
73 Nomor 25
74 Gelisah
75 Rekaman Pembicaraan
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Ledakan
2
Kembalinya Sang Ketua
3
Ditikam Atau Dicekik
4
Situs Barang Bekas
5
Kasus Yang Sama Di Hari Libur
6
Dead Bolt
7
Paling Kuat Dan Ditakuti
8
Terbunuhnya Detektif Aidan
9
Pengamat Pasif
10
Analisis Kejadian
11
Paspor Dan Analisis Kejiwaan
12
Tembak Aku!
13
Dokumen Di Almari Khusus
14
Basement
15
Persidangan
16
Goresan Kaca
17
Penculikan Di Kota Hwabok
18
Roti Yang Di Lemparkan
19
Gelap Gulita
20
Pergantian
21
Elang
22
Susunan Rencana
23
Sang Singa
24
Jam 9 Malam
25
Tragedi Hotel Zeus
26
Alamat IP
27
VIP
28
Bukan Menghilang Biasa
29
Pesan Singkat
30
Posisi
31
Penyihir Dingin
32
Seorang Introvet Dan Kepercayaannya
33
Hukuman Mati
34
Membuka Kasus Lama
35
Kamp Pelatihan Lama
36
Makan Malam Berujung Di RS
37
Rencana Sendiri
38
Dua Masalah Satu Penyelesaian
39
Berita Baik
40
Karcis Pertunjukkan
41
Pengawasan
42
Bandar Narkoba
43
Imajinasi Bocah
44
Peron Lama
45
Sales Kalung Kesehatan
46
Persaingan Kerja
47
Sedan Warna Putih
48
Diamond Network
49
Tim Alfa
50
Data Nasabah
51
Mengadakan Pertemuan
52
Nama Samaran
53
Selesaikan Di Sini
54
Cukup Cerdik Bagi Seorang Pembunuh
55
The Black
56
Selangkah Lagi
57
Kotak Kalung Akrilik
58
Membunuh Atau Dibunuh
59
Presdir Inggris
60
Percikan Darah
61
Kartu Nama
62
Pasar Banseo
63
Leher Dan Perut
64
02.30
65
7 Sampai 9
66
ATLANTIS HOTEL
67
152C
68
Ocean
69
Angka-Angka
70
Siapa Yang Merasuki Jiwamu
71
Siapa Dia
72
Jasad Di Jembatan Samsu
73
Nomor 25
74
Gelisah
75
Rekaman Pembicaraan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!