Situs Barang Bekas

Detektif Cyra memandangi ke jam tangan. Sedangkan, Fintan sudah dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Dia segera membutuhkan pertolongan secepatnya. Lehernya terikat dengan besi. Dengan kejamnya, Ade menariknya pelan-pelan. Kondisinya sudah dalam tercekik.

"Pelaku memilih wanita-wanita sesuai tipenya dengan melihat galeri anggota situs barang bekas itu."

"Sepertinya dia melakukan kejahatan dengan memancing mereka menggunakan berbagai barang bekas." Detektif Cyra memberikan penjelasan dihadapan Tim Investigasi dan Tim Andromeda

"Tersangka adalah pria berusia 20-an yang pandai mengoperasikan kamputer dan tampan," lanjut Profesror Pasha. " Kita harus mulai dengan mencari di situs barang bekas yang digunakan semua korban itu." Profesor Aara juga ikut berargumen.

"Waktu kita tersisa satu hari," sahut Detektif Cyra yang akan menyuruh kami untuk bersikap cepat.

"Jika kita tidak menemukannya dalam 24 jam, dia akan dibunuh." Dari tadi yang belum kelihatan hanya Adam.

"Sudah terlambat," sahut Adam mulai masuk yang akan mengikuti brifing sebentar dengan mereka.

"Ketua," panggil Detektif Cyra. Mereka dikejutkan dengan kedatangannya Adam. Mereka sudah mengira bahwa dirinya tidak akan datang dalam masalah seperti ini.

"Apa maksudmu sudah terlambat?"

"Dia sudah mati?" Semua tercengang dan terkejut dengan pendapat Adam.

"Siapa kau?" tanya Gavin.

"Beraninya kau mengatakan omong kosong itu. Analisis profil? Seperti inikah analisis profilmu?" protes Gavin. Memang pada saat mengadakan kerja sama, Adam tidak bisa hadir.

"Gavin Chatra," panggil Detektif Cyra untuk menghentikan ucapannya.

"Korban mungkin dalam bahaya besar, tetapi kau bicara tentang sisa waktu kita yang hanya satu atau dua hari."

"Jadi, kau akan menyerah lagi dan membiarkannya mati?" cerocos Gavin dihadapan Adam yang terdiam.

"Hei, hentikan!" sentak Detektif Janu, selaku atasan dari Gavin.

"Lepaskan." Gavin melepaskan tangan Detektif Janu yang menyampir di pundaknya.

"Apa yang kalian lakukan dengan orang-orang mati itu?"

"Bagimana kalian akan membela ketidakadilan mereka?" Tidak ada satu orangpun yang menjawab pertanyaan Gavin. Semua tepaku di tempat, begitu juga dengan Adam. Gavin pergi meninggalkan ruangan.

Pada malam tiba, seorang nenek akan membuang sampah di depan rumahnya. Ketika membuka tong sampah. Sang Nenek dikejutkan dengan hal yang menyeramkan. Terdapat sebuah mayat yang sudah mati.

"Tidak," teriakan yang sangat syok.

Setelah dilaporkan tidak lama kemudian para anggota Tim Andromeda datang.

"Kuku jarinya dipotong pendek seperti korban-korban lain.Pelaku memakaikannya baju lagi sebelum membuangnya."

"Seperti hasil autopsi, jelas pelaku menutup mata korban."

"Itu berarti tersangka merasa bersalah?" ungkap Profesor Pasha menurut hasil analisis. Adam berdiri di samping korban, menatap dalam diam. Terfokus pada korban yang sudah tidak bernyawa. Entah apa yang dipikirkan, apakah akan mengajukan argumen juga atau hanya diam.

"Tidak, jika merasa bersalah, dia tidak akan memilih tempat seperti ini untuk membuang jasadnya," jawab Adam.

"Ini berbeda dari pola pembunuhan sebelumnya. Aku melihat tanda keraguan pada korban ini."

"Tersangka terus berevolusi dengan melakukan pembunuhan, tetapi kali ini, dia ragu seolah-olah ini pembunuhan pertamanya."

"Mustahil ini pola tersangka yang sama," sela Detektif Cyra.

"Jika dilakukan tersangka yang sama, bisa jadi dia mengindap gangguan identitas disosiatif." Profesor Pasha menjelaskan sambil mengacungkan jari telunjuknya.

"Berdasarkan semua kasus pembunuhan seksual, tidak ada tersangka dengan gangguan kepribadian ganda, dan yang lainnya sesuai, kecuali tanda-tanda di jasad korban ini," jelas Adam sambil melihat ke arah korban.

"Lantas, apa alasannya?" tanya Detektif Cyra.

"Dia mengalami perubahan psikis?" tanya Profesor Aara yang berdiri disamping Adam.

"Tersangka orang cerdas."

"Bisa jadi ini jebakan untuk mengacaukan penyidikan."

"Mungkin saja dia sedang mengamati kita dari suatu tempat," tukas Adam. Hanya Detektif Gavin yang tidak berada di tempat. Dirinya termenung di meja kerja. Benaknya masih teringat dengan kejadian satu tahun yang lalu.

--- By-Pass ---

Masih teringat dengan ucapan tersebut.

Sedangkan Adam juga teringat dengan ucapan Gavin. Adam menggangapnya Gavin sedang meremehkan harga dirinya.

"Ketua," panggil Detektif Cyra.

"Ya," jawabnya. Kedatangannya mengacaukan suasana yang ada.

"Ada yang ingin kau katakan?" tanya Adam sambil membuka dokumen laporan.

"Kau mengenal Detektif Gavin Chatra?" Berdiri dihadapan Adam dengan badan yang tegak.

"Tempat kejadian bom itu," jawab Adam dengan tertunduk.

"Dia di sana sebagai anggota Satuan Penjinak Bahan Peledak." Detektif Cyra terdiam, tak mampu berbicara. Kemudian Profesor Aara datang.

"Menurutku canggung mengatakan ini sekarang." Melipat tangannya, pertanda malu jika di hadapan Adam.

"Katakanlah." Adam termasuk orang yang pendiam dan bersikap dingin.

"Aku sangat senang kau kembali," ucap Profesor Aara.

"Aku juga." Begitu juga dengan Profesor Pasha.

"Selamat datang kembali, Ketua," teriak Arsenio dari dalam ruang kerjanya.

"Terima kasih," balasnya sambil tertawa melihat tingkah anak buahnya.

"Ketua, bagaimana kau bisa tahu Fintan Liana sudah mati?" Mereka bertiga berdiri di hadapan Adam. Mungkin masih banyak pertanyaan yang harus dijawab.

"Ada satu korban lagi yang tidak polisi perhatikan."

"Naomi, 19 tahun, yang hilang pada tanggal 3 bulan lalu di Hwabok."

"Dia seorang buronan saat menghilang."

"Jadi, kasus itu luput dari Divisi Wanita dan Pemuda."

"Mereka pikir korban mati tersapu hujan deras," jawab Adam menjelaskan kejadian yang tidak diperhatikan polisi selama ini.

"Itu menjadikan Fintan Liana korban kelimanya, bukan yang keempat." Mengacungkan kelima jarinya, di tangan kiri, Profesor Pasha memegang sebuah buku psikologis. Kemana pun dia pergi, dia selalu membawa sebuah buku.

"Sehingga hari H korbannya turun menjadi tiga hari, bukan empat hari," lanjut Detektif Cyra sambil memegangi tengkuknya untuk berpikir.

"Hari ini."

"Adakan Rapat!" perintah Adam secara mendadak.

"Aku akan menganalisis profil tersangka." Adam memerintahkan Detektif Cyra supaya mengumpulkan semua anggota tim di aula pertemuan. Adam akan membahas tentang Ade. Pembunuh yang masih menjadi misteri. Dia memiliki atasan.

--- Rapat dimulai ---

"Aku akan memberitahumu hasil analisis profilnya." Profesor Pasha, dan Detektif Cyra berdiri di depan mendampingi Adam yang sedang berargumen.

"Tersangka berusia pertengahan 20-an sampai awal 30-an."

"Dia terampil menggunakan komputer, pintar, dan sangat, menikmati membunuh hingga kecanduan."

"Tingginya sekitar 170 cm."

"Postur tubuhnya rata-rata atau kurus, dan dia tampan, tapi mungkin tidak mencolok."

"Dia hidup sendiri, atau jika punya keluarga pun, dia tidak menemui mereka."

"Mungkin dia punya pekerjaan di tempat dia bisa bekerja sendiri."

"Dia pandai bicara dan tahu psikologi manusia." Di seberang sana pelaku sedang berkeliaran mencari mangsa yang tepat sebagai pelampiasan nafsunya.

"Bisa jadi dia seorang pedagang."

"Karena trauma psikologis di usia mudanya, besar kemungkinan dia mengindap paranoia."

"Dia menyalurkan trauma orang tuanya yang meninggal dengan menyiksa."

"Baginya pembunuhan adalah metode paling kuat untuk menunjukkan kehebatannya."

"Semua korban dilecehkan secara seksual. Tersangka pasti mempunyai catatan kriminal. Misalnya, pencurian mobil atau pembakaran."

"Besar kemungkinan dia telah melakukan kejahatan sejak belia. Ini berarti, siapapun dari kalian mungkin pernah bertemu dengan tersangka ini."

"Satu yang pasti, tersangka ini akan terus melakukan pembunuhan dan siklusnya akan makin singkat."

"KIta perlu menemukan tersangkanya secepat mungkin." Di seberang sana, pelaku memainkan komputer. Seperti biasanya dengan metode yang sama. Menggunakan situs barang bekas dan menjualnya sangat murah.

Pada malam ini juga, seorang mahasiswa yang membeli sepatu pun tiba. Ade membawakan barang tersebut. Terbungkus rapi, dan cocok dengan apa yang sudah ditampilkan pada gambar.

"Untuk pacarmu?" tanya Ade sambil menyetir.

"Ini untukk kakakku," jawabnya sambil melihat-lihat sepatu tersebut. Ade tersenyum palsu.

Terpopuler

Comments

😺 Aning 😾

😺 Aning 😾

adam... jgn nanti kmu jdikan pendamping hidup ya... sok jual mahal,kau adam.

2023-06-09

1

Neonnorey

Neonnorey

wass apa nih oo

2023-06-08

1

Rick

Rick

menulis cerita detektif gini sangat susah kk.. detail sekecil apapun bisa jd petunjuk bahkan perbedaan waktu dll.. semangat💪

2023-06-05

1

lihat semua
Episodes
1 Ledakan
2 Kembalinya Sang Ketua
3 Ditikam Atau Dicekik
4 Situs Barang Bekas
5 Kasus Yang Sama Di Hari Libur
6 Dead Bolt
7 Paling Kuat Dan Ditakuti
8 Terbunuhnya Detektif Aidan
9 Pengamat Pasif
10 Analisis Kejadian
11 Paspor Dan Analisis Kejiwaan
12 Tembak Aku!
13 Dokumen Di Almari Khusus
14 Basement
15 Persidangan
16 Goresan Kaca
17 Penculikan Di Kota Hwabok
18 Roti Yang Di Lemparkan
19 Gelap Gulita
20 Pergantian
21 Elang
22 Susunan Rencana
23 Sang Singa
24 Jam 9 Malam
25 Tragedi Hotel Zeus
26 Alamat IP
27 VIP
28 Bukan Menghilang Biasa
29 Pesan Singkat
30 Posisi
31 Penyihir Dingin
32 Seorang Introvet Dan Kepercayaannya
33 Hukuman Mati
34 Membuka Kasus Lama
35 Kamp Pelatihan Lama
36 Makan Malam Berujung Di RS
37 Rencana Sendiri
38 Dua Masalah Satu Penyelesaian
39 Berita Baik
40 Karcis Pertunjukkan
41 Pengawasan
42 Bandar Narkoba
43 Imajinasi Bocah
44 Peron Lama
45 Sales Kalung Kesehatan
46 Persaingan Kerja
47 Sedan Warna Putih
48 Diamond Network
49 Tim Alfa
50 Data Nasabah
51 Mengadakan Pertemuan
52 Nama Samaran
53 Selesaikan Di Sini
54 Cukup Cerdik Bagi Seorang Pembunuh
55 The Black
56 Selangkah Lagi
57 Kotak Kalung Akrilik
58 Membunuh Atau Dibunuh
59 Presdir Inggris
60 Percikan Darah
61 Kartu Nama
62 Pasar Banseo
63 Leher Dan Perut
64 02.30
65 7 Sampai 9
66 ATLANTIS HOTEL
67 152C
68 Ocean
69 Angka-Angka
70 Siapa Yang Merasuki Jiwamu
71 Siapa Dia
72 Jasad Di Jembatan Samsu
73 Nomor 25
74 Gelisah
75 Rekaman Pembicaraan
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Ledakan
2
Kembalinya Sang Ketua
3
Ditikam Atau Dicekik
4
Situs Barang Bekas
5
Kasus Yang Sama Di Hari Libur
6
Dead Bolt
7
Paling Kuat Dan Ditakuti
8
Terbunuhnya Detektif Aidan
9
Pengamat Pasif
10
Analisis Kejadian
11
Paspor Dan Analisis Kejiwaan
12
Tembak Aku!
13
Dokumen Di Almari Khusus
14
Basement
15
Persidangan
16
Goresan Kaca
17
Penculikan Di Kota Hwabok
18
Roti Yang Di Lemparkan
19
Gelap Gulita
20
Pergantian
21
Elang
22
Susunan Rencana
23
Sang Singa
24
Jam 9 Malam
25
Tragedi Hotel Zeus
26
Alamat IP
27
VIP
28
Bukan Menghilang Biasa
29
Pesan Singkat
30
Posisi
31
Penyihir Dingin
32
Seorang Introvet Dan Kepercayaannya
33
Hukuman Mati
34
Membuka Kasus Lama
35
Kamp Pelatihan Lama
36
Makan Malam Berujung Di RS
37
Rencana Sendiri
38
Dua Masalah Satu Penyelesaian
39
Berita Baik
40
Karcis Pertunjukkan
41
Pengawasan
42
Bandar Narkoba
43
Imajinasi Bocah
44
Peron Lama
45
Sales Kalung Kesehatan
46
Persaingan Kerja
47
Sedan Warna Putih
48
Diamond Network
49
Tim Alfa
50
Data Nasabah
51
Mengadakan Pertemuan
52
Nama Samaran
53
Selesaikan Di Sini
54
Cukup Cerdik Bagi Seorang Pembunuh
55
The Black
56
Selangkah Lagi
57
Kotak Kalung Akrilik
58
Membunuh Atau Dibunuh
59
Presdir Inggris
60
Percikan Darah
61
Kartu Nama
62
Pasar Banseo
63
Leher Dan Perut
64
02.30
65
7 Sampai 9
66
ATLANTIS HOTEL
67
152C
68
Ocean
69
Angka-Angka
70
Siapa Yang Merasuki Jiwamu
71
Siapa Dia
72
Jasad Di Jembatan Samsu
73
Nomor 25
74
Gelisah
75
Rekaman Pembicaraan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!