BAB 16

POV Faizah

Hari pernikahan merupakan hari yang paling membahagiakan bagi dua insan yang saling mencinta. Namun tidak denganku. Entah sudah berapa banyak tissue yang aku habiskan untuk mengusap air mataku. Nyatanya pipiku masih saja banjir air mata.

"Udah ndok gak usah nangis terus. Malu kalau nanti dilihat tamu yang datang" Kata ibu sambil mengelus punggungku. Namun bukannya berhenti justru air mata ini semakin deras mengalir. Aku tak bisa membayangkan bagaimana nanti aku harus bersikap jika bertemu dengan kak Faiz, kekasihku dulu.

Aku dan kak Faiz sudah berpacaran cukup lama. Mulai aku kuliah semester 3 hingga aku lulus dan mendapatkan pekerjaan disalah satu bank milik negara. Kami putus bukan karena orang ketiga. Bukan pula karena bosan dan ingin mencari yang lebih baik. Tapi kami putus karena adat yang ada.

...****************...

Aku dan kak Faiz sudah mantap menikah. Bahkan kami sudah sering membahas komitmen kita untuk kedepannya nanti. Kedua belah pihak sama sama merestui. Tapi ternyata kita harus terpisah hanya karena sebuah kepercayaan yang tak logis bagiku.

Malam itu kak Faiz dan keluarganya datang kerumah untuk menentukan hari pernikahan kita. Setelah beberapa bulan kita bertunangan. Aku duduk disamping ibu. Sementara kak Faiz duduk disamping pamannya. Awalnya kami masih bisa bercanda bersama. Menjadikanku dan kak Faiz bahan lelucon. Namun canda tawa itu seketika berubah menjadi air mata disaat orang pintar yang ditunjuk bapak menghitung hari baik menyampaikan kabar yang tak terduga.

"Nak Faiz lahirnya hari apa?" Tanya orang tersebut yang membuat susana menjadi tenang.

"Sabtu pahing pak" Kata kak Faiz.

"Kalau nak Faizah?" Lanjut orang tersebut bertanya padaku.

"Rabu wage pak" Jawabku.

Suasana hening. Orang pintar yang dibawa bapak duduk terdiam. Entah apa yang dilakukannya aku tak tahu. Yang pasti setelahnya ia mengucapkan kata-kata yang kini membuatku harus meninggalkan kak Faiz dan menikah dengan orang lain.

"Nak Faiz sabtu pahing dari arah lor kulon sedangkan Faizah rabu wage. Kalau menurut hitungan saya ini tibo pati. Nyabrang segoro getih" Kata orang pintar itu. Aku yang tak begitu tahu maksud istilah jawa tersebut masih terdiam. Berharap ada yang menjelaskan arti perkataan tersebut. Ku pandang wajah kak Faiz yang juga sedang menatapku. Terlihat dari raut wajahnya ia juga bingung. Tak tahu maksud perkataan orang tersebut.

"Ini maksudnya gimana ya mbah?" Tanya ayah kak Faiz kemudian.

"ngeten pak. Saya bukan bermaksud ndisiki kersane gusti. Cuman kalau dari hitungan saya, Nak Faiz sama nak Faizah itu tidak berjodoh. Kalau diteruskan akan ada salah satu pihak yang mati duluan. Kalaupun masih bertahan, pasti hidupnya akan sengsara." Terang orang tersebut yang membuatku langsung menitihkan air mata.

"Dari mana bapak tau kalau mereka tidak berjodoh? Urusan jodoh, pati, rizki itu rahasiane Allah. Memangnya bapak Tuhan sampai berani bilang begitu?" Sewot kakek kak Faiz yang berbeda pandangan dengan orang pintar tersebut.

"Saya cuman ngitung pak. Percaya monggo. Gak percaya nggeh mboten npo npo" jawab orang tersebut santai.

"Apa bisa diakal pakai ritual atau syarat-syarat tertentu mbah?" Tanya bapak. Dari wajahnya bapak juga sama kagetnya seperti aku.

"Bisa pak. Dengan cara tegel anak tegel wong tuo. Kedua belah keluarga jangan ada yang ikut membantu menikahkan mereka. Biarlah mereka menikah sendiri. Bapak juga jangan menjadi wali. Anggap saja mereka bukan siapa-siapa. Nanti setelah menikahpun jangan sampai ada hubungan antar anak dan orang tua" jawab orang pintar tersebut yang langsung menuai protes banyak orang. Entah bagaimana kelanjutannya aku tidak tau. Karena yang kurasakan saat itu hanyalah sedih. Sampai air mata ini tak bisa keluar hingga membuat dada ini sesak dan berakhir dengan pandangan yang menghilang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!