SYSTEM KEKAYAAN NGUPIL

SYSTEM KEKAYAAN NGUPIL

Chapter 1

Seorang pemuda pemalas dan pengangguran terlihat asyik menatap layar ponsel di sebuah gubuk tengah sawah. Usianya sudah dua puluh lima tahun, tetapi justru selalu memainkan sebuah game slot.

Pemuda itu bernama Pradita Mahendra. Setiap hari selama setahun terakhir, dia kecanduan game slot. Bahkan sampai membuat harta orang tuanya ludes habis tidak tersisa.

“Ki, petir Ki!” teriak Pradita dengan sangat tegang melihat layar ponselnya yang menunjukan permainan mesin slot yang berdenting sangat kencang.

“Yah, kalah lagi. Sial, kesal banget ama gua sama lu, Ki!"

Mukanya langsung ditekuk saat dirinya kalah lagi. Padahal ia baru saja deposit uang senilai seratus ribu dan itu adalah hasil menjual lima ekor itik milik tetangganya yang telah dicuri Pradita. 

Rambutnya terlihat acak-acakan, bau badannya tidak karuan lagi karena ia sudah tidak mandi selama satu minggu. Wajahnya yang begitu kesal semakin terlihat kusut.

Meski kesal, ia tetap melangkahkan kedua kakinya menuju rumahnya yang berada di selatan Desa Jagapura. Pradita terus bersiul seperti orang yang tak punya salah.

Padahal harta kedua orang tuanya sudah habis akibat ulahnya. Sikapnya sudah tidak terkontrol lagi, bahkan dia tega menggadaikan sertifikat rumah dan tanahnya ke bank hanya demi memenuhi nafsu agar bisa memenangkan game slot. 

Saat ia sampai di depan rumah terasa janggal. Kedua matanya mencari dua sosok yang biasanya kedua duduk di teras, tetapi hari ini tidak terlihat. Mereka adalah orang tua Pradita, yang setiap kali Pradita datang langsung mengomelinya. 

"Tumben, sepi amat. Kemana Bapak dan Ibu?" pikirnya sambil terus melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. "Pak! Bu! minta uang lagi donk!"

Dulu Yudis dan Nina memang selalu memanjakan putranya, Pradita. Meskipun Pradita dimanja, dia menjadi lulusan terbaik di kampus. Alasan yang membuat Pradita berubah dan kecanduan game slot adalah ketika ia mengetahui bahwa tunangannya justru menikah dengan sahabat sendiri.

Kini Pradita menyusuri ruang tamu, dapur, dan kamarnya sendiri. Akan tetapi, dia tidak menemukan siapa-siapa.

"Bapak! Ibu!" panggilnya lagi, tetapi masih tidak ada sahutan. 

Pradita melangkahkan kaki menuju kamar kedua orang tuanya. Salah satu tangan menggapai daun pintu hingga membuatnya terbuka. Kedua matanya langsung membelalak, "Bapak! Ibu!"

Raut wajahnya panik. Pradita mendapati kedua orang tuanya tengah gantung diri disana. Mereka sudah meninggal dunia. Pradita langsung memeluk sang ibu dan menangis sejadi-jadinya. 

"Bu, bangun!"

Semua sudah terlambat, nasi sudah menjadi bubur. Yudis dan Nina memutuskan bunuh diri bersama, karena tidak kuat dengan sikap Pradita.

Apalagi tetangga selalu mencemooh mereka. Belum lagi para penagih hutang yang datang silih berganti dan meminta agar mereka segera melunasi hutang-hutang Pradita.

Seketika ia langsung frustasi dan depresi. Pradita lari keluar rumah untuk menuju sungai Jagapura yang memiliki kedalaman sepuluh meter untuk mengakhiri hidupnya juga.

Tentu saja para tetangga kebingungan, melihat Pradita melepaskan semua pakaian dan berlari menuju sungai sambil berteriak-teriak seperti orang gila. 

"Emak! Bapak! Aku menyusul kalian!"

Pradita pun terjun dari jembatan setinggi dua puluh meter dalam keadaan tanpa sehelai benang. Suara riak air terdengar sangat keras, karena tubuh Pradita menghantam derasnya arus sungai yang kebetulan sedang banjir.

Pemuda itu langsung tenggelam dan hampir mencapai dasar sungai yang memiliki arus sangat deras. Pandangannya mulai buram dan akhirnya ruh Pradita keluar dari jasadnya. Ruhnya sampai di sebuah ruangan berwarna putih. Sejauh mata memandang hanya warna putih yang tampak.

“Di-dimana aku?” ucapnya dengan tubuh gemetar.

“A-apakah aku di alam kubur? Apakah malaikat Munkar dan Nakir akan datang?”

Pradita tambah ketakutan saat ada bola cahaya putih dan cukup besar mendekatinya, “Jangan pukul aku! Jangan!”

Bola cahaya putih itu masuk ke dalam tubuh Pradita. Seketika terjadi rasa sakit yang luar biasa, sama seperti ditusuk ribuan pedang pada tubuh Pradita, “Aaaaakh!”

...[Tongteng ... tongteng!]...

...[Selamat datang di System Kekayaan Ngupil]...

...[Sistem telah menyatukan diri sistem dengan tubuh host]...

...[Level host saat ini: pemula(0/1000)]...

...[Host hanya perlu melakukan gerakan ngupil dan setiap host mengupil dihargai Rp,200]...

...[Untuk menaikan level sistem, host akan diberikan misi apapun dari sistem]...

...[Selamat menjalankan misi dari sistem]...

...[Selamat, host mendapatkan kotak pemula]...

...[Tongteng ... tongteng!]...

...[Status]...

...<>...........<>...........<>...

...[Nama: Pradita Mahendra]...

...[Umur: 25 tahun]...

...[Saldo: 0]...

...[Level sistem: Pemula(0/1000)]...

...[Inventaris: Kotak pemula]...

...[Skill:-]...

...<>..........<>...........<>...

Setelah rasa sakit itu mereda, pandangan mata Pradita kembali buram dan sudah tidak sadarkan diri. Berkat adanya sistem dari alam baka, ruh miliknya telah kembali lagi ke jasad Pradita.

......................

Satu bulan kemudian, RSUD Arjawinangun.

Pradita terbangun dan mendapati dirinya di dalam ruang perawatan Rumah Sakit. Ada banyak selang, serta kabel-kabel menempel di hidung juga dadanya.

Dokter Anji yang ditunjuk oleh Polisi sektor Arjawinangun terkejut saat melihat mata Pradita telah terbuka lebar. Dia langsung menaruh stetoskop ke dada Pradita untuk mengecek kondisi Pradita saat ini.

“Apa! Bagaimana bisa?”

Dokter Anji melebarkan matanya saat dia mengecek kondisi Pradita yang koma selama satu bulan ternyata baik-baik saja. Padahal Pradita divonis oleh dokter akan koma selama-lamanya.

Pradita benar-benar lupa ingatan. Keberuntungan di dapat olehnya karena ditemukan oleh seorang artis perempuan yang sedang naik daun dari Jakarta. Saat itu ia sedang syuting di sekitar bantaran sungai yang terhubung dengan sungai Jagapura.

“Dok, si-siapa yang membayar biaya perawatanku selama di Rumah Sakit ini?” tanya Pradita dengan kepala masih agak pusing.

Dokter Anji hanya mengulas senyum dan memberikan sebuah kartu nama pada Pradita, “Aku tidak tahu, tetapi dia hanya memberikan ini!”

Pradita menerima kartu nama tersebut dengan tangan masih gemetar, "Te-terima kasih, Dok. Oh ya, apakah aku sudah boleh pulang, Dok?"

"Sama-sama. Sudah, kok. Akan tetapi nanti sekitar jam lima sore. Sekali lagi saya ingin memastikan kembali kondisi kesehatan Anda."

"Kenapa? Apa ada masalah lagi?"

"Tidak, hanya untuk memastikan jika Tuan Pradita sudah baik-baik saja atau belum," jawab Dokter Anji dengan tersenyum tipis.

Aktris itu menamakan Pradita Mahendra dengan nama mantan pacarnya yang sudah meninggal karena terkena penyakit Leukimia. Bahkan ia benar-benar menganggapnya sebagai Pradita. Apalagi wajah sangat mirip dengan mantan pacarnya itu.

...[Tongteng ... tongteng]...

...[Misi Utama muncul dan tidak bisa ditolak]...

...<>...........<>............<>...

...[Misi Utama: Temui Sang Aktris yang telah menyelamatkan diri host]...

...[Batas waktu: 15 hari]...

...[Hukuman: Otak host akan disetrum listrik]...

...[Hadiah: Kecepatan lari seperti Cheetah, Ingatan sebelumnya host, dan uang 1 juta Rupiah]...

...<>..........<>.........<>...

Mata Pradita membulat sempurna saat melihat sebuah panel hologram. Ternyata mimpi yang dialaminya itu sungguh nyata. Buktinya dia sekarang melihat panel hologram berwarna biru tepat di hadapan matanya.

Dokter Anji pun melepas beberapa perangkat yang menempel di tubuh Pradita. Hal itu menandakan jika kondisi Pradita semakin pulih juga membaik.

“Ada apa, Tuan Pradita?” tanya Dokter Anji yang bingung melihat mata Pradita tiba-tiba melebar.

“Ti-tidak apa-apa, Dok."

"Sejujurnya aku lupa tentang jati diriku, Dok,” jawab Pradita sambil menarik nafas pelan-pelan.

Dokter Anji memaklumi hal tersebut.

“Maaf, saya hanya tahu bahwa Tuan telah ditemukan di pinggir sungai oleh orang yang telah menitipkan kartu nama itu padaku."

“Selebihnya aku kurang paham dan yang memberikan nama Tuan dengan Pradita Mahendra juga orang tersebut.” 

Pradita tampak masih melongo, tetapi Dokter Anji mencoba mengatakan semua kebenarannya secara perlahan.

“Sepertinya, dia tidak mau mengungkap jati dirinya dan hanya memberikan kartu nama tersebut padaku,” jelas Dokter Anji dan membuat Pradita tambah penasaran.

"Oh, ya. Orang tersebut juga menitipkan ini padaku,” sambung Dokter Anji sambil memberikan amplop putih berisikan kartu atm dan sebuah surat dari sang aktris.

“Terima kasih, Dok.” Pradita pun menunduk hormat, karena sudah bisa duduk diatas tempat tidurnya.

Kedua matanya menatap langit-langit kamar, "Sebenarnya siapa dia?"

Terpopuler

Comments

Pengguna system v.02

Pengguna system v.02

system nya agak lain inii 😂

2023-11-22

0

Pengguna system v.02

Pengguna system v.02

BAN PRADITA, beban dia

2023-11-22

0

Pengguna system v.02

Pengguna system v.02

vangkeee, maleeng 🤣🤣

2023-11-22

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!