Keesokan paginya.
...[Tongteng ... Tongteng]...
...[Mohon maaf host tidak mendapatkan uang dari mengupil, karena kemarin host tidak melakukan tindakan mengupil]...
Pradita terbangun sesaat setelah mendegar suara mekanis sistem. Namun, anehnya dia tidak merasakan rasa sakit sedikitpun.
Rupanya genome DNA Cheetah juga mempengaruhi sel-sel di dalam tubuh Pradita untuk bisa beregenerasi dengan cepat. Alhasil luka-luka yang terdapat di beberapa bagian tubuh Pradita hilang tidak berbekas.
Nikita masuk dan membawakan bubur. Dia meminta Prisilia untuk mengizinkannya menginap di rumahnya sampai Pradita sembuh. Rupanya gadis manis berambut pendek tersebut khawatir dan dia juga menyukai Pradita.
...[Tongteng ... Tongteng]...
...[Selamat, host mendapatkan 5 poin pesona disebabkan proses regenerasi sel yang sangat cepat disebabkan oleh efek genome DNA Cheetah yang telah menyatu dengan tubuh host]...
Saat Nikita masuk ke dalam kamar Pradita, matanya melebar ketika melihat Pradita yang sudah sembuh, bahkan bekas lukanya hilang. Apalagi sekarang Pradita justru sedang melakukan latihan fisik. Hal itu dilakukan demi meningkatkan stamina dan kekuatan massa ototnya.
...[Tongteng ... Tongteng]...
...[Selamat, host berhasil menyelesaikan latihan running in place selama 10 menit]...
...[Tongteng ... Tongteng]...
...[Selamat, host berhasil menyelesaikan latihan Knee drive sebanyak 50 kali]...
...[Tongteng ... Tongteng]...
...[Selamat, host berhasil menyelesaikan Push Up sebanyak 50 kali]...
...[Tongteng ... Tongteng]...
...[Selamat, host berhasil menyelesaikan latihan Squat jump sebanyak 100 kali]...
...[Tongteng ... Tongteng]...
...[Selamat, host berhasil mendapatkan 1 poin stamina]...
...[Tongteng ... Tongteng]...
...[Selamat, host berhasil mendapatkan 3 poin massa otot]...
...[Tongteng ... Tongteng]...
...[Status]...
...<>...........<>...........<>...
...[Nama: Pradita Mahendra]...
...[Umur: 25 tahun]...
...[Stamina: 18]...
...[Kecerdasan: 35]...
...[Massa otot: 9]...
...[Pesona:65]...
...—--------------------------...
...[Saldo: -100.000.000]...
...[Level sistem: Pemula(0/1000)]...
...[Inventaris: Kotak pemula]...
...[Skill: pedang 9 Naga Terbang tingkat 1 (Syarat naik level 2, yaitu uang Rp,10.000.000, dan poin stamina sudah mencapai 20 poin)]...
...<>..........<>...........<>...
“Aku harus bertambah kuat, harus!” tegas Pradita dalam batinnya.
Sejenak ia menoleh dan melihat Nikita membawa bubur dengan memakai baju milik Prisilia.
"Loh, Mbak belum pulang? Apakah karena aku belum membayar biaya ojeknya?” ucap Pradita spontan.
"Bu-bukan, Mas. Aku hanya khawatir saja sama, Mas. Aku akan pulang kalau Mas su-sudah sembuh," jawab Nikita dengan tertunduk malu, apalagi dipandang lembut oleh Pradita.
“Maaf ya, Mbak. Jika aku merepotkan."
Pradita tertunduk malu, "Ternyata aku kehabisan uang. Tapi aku janji pasti akan bayar.”
Pradita yang tidak enak hati pada Nikita, segera memberikan KTP miliknya sebagai jaminan.
“Ini bawa saja KTP milikku!”
Nikita menerimanya dengan tersenyum lebar. Sebab jika dia punya membawa KTP milik Pradita maka sudah pasti akan ada kesempatan untuk bertemu lagi dengannya.
“Baiklah, Mas. Aku izin pulang dahulu, buburnya aku taruh di meja, ya!”
“Tunggu!” sergah Pradita.
Pria bergaya rambut harajuku tersebut ingat, kalau dia mempunyai satu kotak pemula yang belum dibuka.
“Sistem, tolong buka kotak pemula,” titah Pradita dalam hati sambil mengupil sebanyak mungkin.
...[Tongteng ... Tongteng]...
...[Sistem membukakan kotak pemula]...
...[Tongteng ... Tongteng]...
...[Selamat host mendapatkan 10 poin massa otot]...
... ...
...[Tongteng ... Tongteng]...
...[Selamat host mendapatkan uang 500.000.000]...
...[Uang sudah ditransfer ke saldo sistem dan dipotong 100.000.000 untuk melunasi hutang kepada sistem]...
...[Tongteng ... Tongteng]...
...[Selamat host mendapatkan 10 poin massa otot]...
...[Tongteng ... Tongteng]...
...[Apakah host ingin menaikan tingkat teknik berpedang (Naga terbang)]...
...[Ya/Tidak] ...
Pradita menekan tombol ‘Ya’. Dia merasakan tubuhnya jauh lebih ringan dengan massa otot yang lebih berat. Bahkan merasakan jika ada energi yang meluap-luap di dalam tubuhnya.
...[Tongteng ... Tongteng]...
...[Selamat host berhasil menaikan skill pedang 9 Naga terbang ke tingkat dua dan mendapatkan teknik berpedang Naga Runting]...
"Nggak jadi, Mbak. Maaf, hati-hati."
"Ok."
Nikita pun segera berlalu. Pradita memang membiarkan Nikita membawa KTP miliknya. Tentu saja supaya Nikita tidak curiga dan menganggap Pradita telah mempermainkannya. Meskipun sekarang dia sudah punya uang dari sistem sebesar 400 juta.
Pria berambut hitam tersebut tetap akan merahasiakan keberadaan sistem pada siapapun. Meskipun itu adalah seorang wanita yang kelak akan menjadi istrinya.
Langkah kakinya melangkah menuju kamar mandi. Sesekali sambil berpikir untuk membalaskan dendam pada Panji, dan geng mafia yang telah mengejar, serta ingin menguasai rumahnya.
“Aku butuh senjata untuk menumpas para geng mafia yang telah membuat resah warga Indramayu itu,” gumam Pradita sambil membasahi rambutnya dengan air dari pancuran shower.
Raut wajahnya sudah merah padam dan tatapannya berubah nyalang. Rasa sakit di dalam hatinya sudah berubah menjadi dendam kesumat.
Apalagi ia telah dibodohi dan hampir mati oleh Panji. Rupanya pria itu pula yang menggantung kedua orang tuanya agar asumsi tetangga menganggap mereka telah bunuh diri, karena kesalahan Pradita yang menjadi anak durhaka.
“Bapak dan Ibu, aku pasti akan membalaskan dendam kalian. Semoga kalian tenang di alam sana, dan aku juga akan menuntut keadilan untuk kalian berdua,” gumamnya dan melancarkan pukulan ke tembok kamar mandi, hingga temboknya retak sedikit.
Pradita keluar dari kamar mandi dan langsung mengeringkan air yang mengaliri seluruh badannya dengan handuk. Setelahnya ia keluar kamar memakai baju yang sudah disediakan oleh Prisilia.
Ternyata ia juga meninggalkan sebuah kartu ATM Platinum untuk Pradita. Namun, itu tidak diambil oleh Pradita, karena dia tidak mau merepotkan Prisilia.
“Ternyata, Prisilia juga sama sibuknya seperti Nabila, ya. Pagi-pagi begini dia sudah pergi ke Bandara Kertajati untuk terbang ke Malaysia,” gumam Pradita memindai sekeliling ruang tamu rumah Prisilia yang sepi, dan tidak ada seorangpun di dalamnya.
Pradita keluar dari dalam rumah Prisilia dan menunggu angkot yang menuju Desa Jagapura Lor. Ia ingin mengambil sesuatu yang terkubur di balik pohon yang berada di belakang rumahnya. Sekaligus mengambil kembali motornya yang tertinggal di depan rumahnya.
Angkot berwarna kuning berhenti tepat di depan Pradita dan dia segera masuk ke dalam. Di dalam angkot tadi, ada salah satu anak buah Panji yang ditugaskan mencari Pradita.
Sang preman dan Pradita saling melempar sunggingan senyum. Pradita kemudian berkata, "Bagaimana nasib keempat tuanmu, Bung? Apakah tulangnya patah?" tanya Pradita sambil tersenyum sinis.
"Tentu saja, tetapi kali ini aku yang akan mematahkan adalah lehermu," geram sang preman menggertakkan gigi.
“Oh, ya? Aku malah meramal dan mendapatkan pandangan bahwa Bung yang akan merintih kesakitan.”
Setelah mengejek sang Preman Pradita melayangkan pukulan secepat peluru ke arah wajah sang preman yang tirak bisa dihindarinya.
Suara pecahan kaca jendela mobil angkot terdengar sangat keras.
Sampai-sampai kepala sang preman keluar dari jendela dan langsung pingsan. Tentu saja supir angkot dan penumpang yang lain langsung panik dan mobil angkot itu yang sedang berjalan sedang langsung mengerem mendadak.
“Pak supir, lanjutkan saja. Tenang saja preman ini telah aku hajar dan aku buat pingsan!” teriak Pradita lantang.
“Ba-baik,” sahut supir angkot dengan raut muka seputih kertas.
Lalu segera melajukan kembali mobil angkot miliknya dengan kecepatan sedang. Kemudian dia membatin, “Siapa pemuda ini yang berani dengan anggota Geng Mafia Klowor? Berani banget dia.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
novri sianturi
kok tidak dapat hadiah setelah mengetahui dalang terbunuhnya orang tuanya....
2023-08-01
3
Ryan Hidayat
100 jt hutang apa author Mc sama Sistem??
2023-07-18
0
BEBIY
kotak pemula kapan di buka
2023-07-07
0