Terlalu to the point.

Kinanti terbangun jam empat pagi seperti biasa. Dengan cepat dia mempersiapkan keberangkatan nya ke kantor. Tapi Tante Asri menghadang tepat di pintu kamar saat Kinanti baru kembali dari kamar mandi.

"Semalam, Herlin menelepon menanyakan kesiapan mu jadi asisten pribadi nya. Dia mau menggaji mu dua pulang juta. Kinan, itu penawaran yang sangat besar" katanya sambil bersedekap. Bahkan si Tante belum mencuci wajahnya tapi sudah menggonggong saja sepagi ini.

"Tan, aku nggak nyaman dekat-dekat dengan Om Herlin, apalagi sampai menjadi asisten pribadi nya"

"Kamu tidak akan pernah kaya dengan gaji mu sekarang yang cuma enam juta"

'Tentu saja, apalagi selama ini gaji itu selalu habis buat bayar cicilan KTA gara-gara Tante' ketus Kinanti di dalam hati.

"Bukankah yang penting cicilan yang satu milliar itu ke Tante lunas? soal aku bakal kaya atau tidak biar itu jadi tanggung jawab aku"

"Oh! sudah berani membantah kamu ya?" Asri hampir melayangkan tangannya ke pipi Kinanti, untung saja Om Dion tiba-tiba muncul dan menahan tangan istrinya.

"Apaan sih, Ma. Pagi-pagi bikin ribut saja" lalu Om nya itu menoleh kepada Kinanti, menyuruhnya menyingkir dari si Tante.

Asri melototi suaminya seraya memasuki kamar, membanting pintunya dengan kesal. Kenapa sulit sekali membujuk keponakannya yang diam-diam keras kepala itu? apa susahnya membuka hati untuk Herlin? padahal Herlin itu tangkapan besar, ladang emasnya kalau sudah jadi suami Kinanti nanti. Asri juga jengkel kepada suaminya yang sangat perhatian pada Kinanti mungkin karena kedua anak kandung mereka lelaki, Dion jadi merasa punya seorang putri dengan keberadaan Kinanti di rumah ini.

Bagaimanapun Asri harus berhasil membujuk Kinanti, kemarin dia membuat janji temu dengan Herlin di sebuah hotel sambil makan siang membicarakan rencana perjodohan Kinanti dengan Herlin.

"Aku setuju kalau Kinanti menikah dengan mu Herlin, tapi kamu harus bersabar, kamu harus benar-benar melakukan pendekatan. Tak kenal maka tak sayang, beri kesempatan bagi Kinanti untuk lebih mengenal mu dulu, hujani dia dengan perhatian sampai hatinya luluh"

Herlin tertawa sambil memegangi perutnya yang kekenyangan dan geleng-geleng kepala.

"Kamu buat aku macam anak muda saja, Asri" tukasnya.

"Mau bagaimana lagi Herlin, keponakan ku itu kan memang dua puluh lima tahun lebih muda darimu makanya kita perlu pakai pendekatan yang disukai gadis muda"

"Bah, Memangnya usia Kinanti yang dua puluh delapan tahun itu tergolong muda? bahkan aku pernah mengencani gadis yang masih dua puluhan. Sayangnya cuma wajah dan tubuh mereka saja yang cantik beda dengan keponakan mu yang punya otak cerdas, dan aku suka wanita cerdas sebagai istriku, tapi juga cantik seperti Kinanti"

Sebenarnya Asri jengah juga mendengar tentang hobi Herlin yang suka mengencani gadis muda.

"Andai kamu bukan pria kaya, aku juga tidak sudi menjodohkan Kinanti dengan pria kurang ajar sepertimu" rutuk Asri dalam hati. Bagaimana pun Kinanti itu keponakannya meski secuil Asri masih punya rasa sayang untuk Kinanti.

Asri sebenarnya ingin Kinanti punya masa depan yang cerah, meski ukuran masa depan yang cerah bagi Asri adalah banyaknya uang maka dia setuju saja Kinanti menikah dengan Herlin, teman suaminya ini.

"Herlin, setelah kamu menikahi Kinanti bisakah kamu tak selingkuh terang-terangan di depan matanya? Kinanti itu peka perasaannya" ucap Asri, entah kenapa tiba-tiba dia harus peduli soal itu, tapi bukankah jika pernikahan Kinanti dengan Herlin berlangsung langgeng maka ladang uangnya juga bakal ikut langgeng? Jadi sebenarnya Asri beralasan untuk dirinya sendiri.

Herlin terpingkal-pingkal. Tawanya yang keras memenuhi ruangan dan membuat orang di sekitarnya menoleh kaget.

"Kinanti itu mirip sekali dengan Indri istriku tersayang yang sudah meninggal, kami menikah juga karena perjodohan. Awalnya dia membenciku tapi setelah tenggelam dalam kekayaanku dia justru berbalik mencintaiku" Herlin menyahut dengan percaya diri, mengabaikan fakta jika Indri istrinya itu mati karena sakit akibat tekanan batin bertahun-tahun, Indri sama sekali tidak mencintainya, kediaman wanita itu hanya wujud kepasrahannya saja pada takdir yang menjeratnya tinggal bersama lelaki sekurang ajar Herlin yang kerap berzina di depan mata bahkan tega mengundang perempuan murahan masuk ke rumah mereka.

"Oke, aku ikuti saja rencanamu yang penting Kinanti mau menikah dengan ku"

"Serahkan padaku, tapi aku butuh modal untuk mempersiapkan kencan manis kalian"

"Berapa nomor rekening mu?"

Asri tersenyum sambil mengetik nomor rekeningnya dan mengirimkannya kepada Herlin dan matanya nyaris lompat keluar begitu Herlin mentransfernya lima puluh juta. Padahal ini baru permulaan tak terbayang berapa banyak lagi yang bakal Asri diterima setelah Herlin menikahi Kinanti.

#############

Kinanti sedang mempersiapkan baju yang akan dipakainya bekerja hari ini, di tengah kegiatannya tiba-tiba ponselnya berdering. Kening Kinanti berkerut melihat nama Amber terpampang di layar ponselnya.

"Halo, Amber? tumben nelpon pagi-pagi, udah bangun kamu, kebo?" sapa Kinanti sembari melirik jam dinding kamar yang masih menunjukkan pukul empat pagi, temannya itu sangat suka tidur apalagi di jam-jam sekarang makanya tidak cocok jadi orang kantoran seperti Kinanti yang harus berangkat pagi setiap hari, tapi Amber memang tak perlu repot-repot bekerja seperti dirinya hanya demi bertahan hidup, dia punya orang tua dan suami tajir yang menyayanginya Amber tak akan kesusahan hanya karena uang.

"Amber? eh diam aja, kamu?" kening Kinanti berkerut karena Amber tak juga menjawab.

"Ck, nggak sengaja kepencet kali ya" gumamnya.

"Ini aku, Kinan"

Ponsel di tangan Kinanti nyaris terjatuh begitu mendengar suara bariton Ikram yang menyahutinya.

Ikram? meneleponnya pakai ponsel Amber?

"Ik... Ikram?"

"Kenapa kamu blokir nomor aku? kamu nggak perlu kayak gitu, Kinan" ucap Ikram terlalu to the point.

Kinanti membisu. Bingung dengan sikap Ikram yang mengusiknya soal itu sepagi ini.

"Memangnya kenapa?" desahnya setelah menguasai kekagetan.

"Itulah yang sedang aku tanyakan. Memangnya kenapa meskipun aku sudah menikah bukan berarti hubungan pertemanan kita berakhir, kamu tetap boleh menelepon aku kapanpun kamu butuh"

Kinanti tertawa sinis.

"Aku sekarang udah punya, Daffin. Aku bisa telepon dia kapan saja tiap kali butuh" tegasnya sambil menutup telepon.

Kinanti membiarkan ponselnya tetap berdering saat Ikram meneleponnya lagi dan lagi, masih dengan ponsel Amber yang tak mungkin diblokirnya.

Kinanti mendesah lega di dalam hatinya ada untungnya juga dia bertunangan dengan Daffin, dengan begitu dia punya alasan kuat untuk menghindari Ikram.

Episodes
1 Posisi kita sama.
2 Why not?
3 Merasa dikhianati.
4 Sudah pindah.
5 I miss you, Mom.
6 Di jodohkan!
7 Kita sudah berakhir.
8 Tak terlupakan.
9 Secepat itu.
10 Tak sedingin kelihatannya.
11 Itu kan dulu,
12 Bakal sering-sering aku sosor.
13 Terlalu to the point.
14 Nggak dengar apa-apa kok.
15 Ngedate!
16 Tidak menyangka.
17 Jaga dirimu baik-baik..
18 Repot emang jadi orang ganteng.
19 Apartemen premium.
20 Di rongrong perjodohan..
21 Alarm cerewet.
22 Kinanti speechless.
23 Kamu hanya pelampiasan seperti wanita lain.
24 Cuma karyawan rendahan,,
25 Keputusan Kinanti.
26 Aku tak boleh tahu soal apa?
27 Bekerja.
28 Pertama dan terakhir.
29 Sangat cantik.
30 Bahagia tapi juga nelangsa.
31 Maafkan aku.
32 Lebih baik kalian nikah.
33 Di luar ekspektasi.
34 Babi tua.
35 Janji adalah janji.
36 Tekad.
37 Ungkapan terlambat.
38 Sekali ini saja.
39 Dia kan tunangan mu.
40 Kamu boleh pergi sekarang.
41 Kenapa hatinya masih saja merasa gelisah?
42 Tidak ada jalan lain.
43 Kata-kata Amber barusan sukses menamparnya.
44 Daffin bertemu Asri.
45 Serakah.
46 Surat undangan.
47 Masa lalu.
48 Gadis kecil.
49 Baru lihat.
50 Sumpah?
51 Tercengang.
52 Hanya miliknya.
53 Gawat.
54 Benar-benar terkabul.
55 Rambatan nyeri.
56 Motif kelinci dilarang masuk.
57 Menantu keluarga Kalandra.
58 Tengsin.
59 Nggak perlu bentak-bentak!
60 Dulu dan sekarang, beda.
61 Tak tahu apa-apa.
62 Perasaan nya campur aduk.
63 Terbengong-bengong.
64 Kumpulan sosialita.
65 Iba.
66 Kenyamanan yang sangat dia butuhkan.
67 Followers.
68 Gampang tegang.
69 Tidak sabar menunggu.
70 Kenaikan gaji.
71 Sudah jadi masa lalu.
72 Uring-uringan.
73 Aset Daffin yang sangat berharga.
74 Ketiban apes.
75 Butuh informasi.
76 Cukup katakan saja.
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Posisi kita sama.
2
Why not?
3
Merasa dikhianati.
4
Sudah pindah.
5
I miss you, Mom.
6
Di jodohkan!
7
Kita sudah berakhir.
8
Tak terlupakan.
9
Secepat itu.
10
Tak sedingin kelihatannya.
11
Itu kan dulu,
12
Bakal sering-sering aku sosor.
13
Terlalu to the point.
14
Nggak dengar apa-apa kok.
15
Ngedate!
16
Tidak menyangka.
17
Jaga dirimu baik-baik..
18
Repot emang jadi orang ganteng.
19
Apartemen premium.
20
Di rongrong perjodohan..
21
Alarm cerewet.
22
Kinanti speechless.
23
Kamu hanya pelampiasan seperti wanita lain.
24
Cuma karyawan rendahan,,
25
Keputusan Kinanti.
26
Aku tak boleh tahu soal apa?
27
Bekerja.
28
Pertama dan terakhir.
29
Sangat cantik.
30
Bahagia tapi juga nelangsa.
31
Maafkan aku.
32
Lebih baik kalian nikah.
33
Di luar ekspektasi.
34
Babi tua.
35
Janji adalah janji.
36
Tekad.
37
Ungkapan terlambat.
38
Sekali ini saja.
39
Dia kan tunangan mu.
40
Kamu boleh pergi sekarang.
41
Kenapa hatinya masih saja merasa gelisah?
42
Tidak ada jalan lain.
43
Kata-kata Amber barusan sukses menamparnya.
44
Daffin bertemu Asri.
45
Serakah.
46
Surat undangan.
47
Masa lalu.
48
Gadis kecil.
49
Baru lihat.
50
Sumpah?
51
Tercengang.
52
Hanya miliknya.
53
Gawat.
54
Benar-benar terkabul.
55
Rambatan nyeri.
56
Motif kelinci dilarang masuk.
57
Menantu keluarga Kalandra.
58
Tengsin.
59
Nggak perlu bentak-bentak!
60
Dulu dan sekarang, beda.
61
Tak tahu apa-apa.
62
Perasaan nya campur aduk.
63
Terbengong-bengong.
64
Kumpulan sosialita.
65
Iba.
66
Kenyamanan yang sangat dia butuhkan.
67
Followers.
68
Gampang tegang.
69
Tidak sabar menunggu.
70
Kenaikan gaji.
71
Sudah jadi masa lalu.
72
Uring-uringan.
73
Aset Daffin yang sangat berharga.
74
Ketiban apes.
75
Butuh informasi.
76
Cukup katakan saja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!