Melawan Tuan Kaiden

"Bi, kenapa kau diam saja?" Tanya tuan Kaiden dengan kedua alis yang mulai dia kerutkan karena merasa heran.

"Maafkan saya tuan, tetapi sebenarnya nona Olivia tidak pernah keluar dari kamarnya, dia enggan untuk bertemu dengan anda dan seharian selalu duduk di depan balkon kamarnya dengan melamun atau menatap langit dengan tatapan yang kosong, dia benar-benar seperti mayat hidup, hanya makan satu kali setiap hari dan tidak pernah bicara dengan siapapun, bahkan saya sudah mencoba untuk mendekatkan diri dengannya tetapi dia tetap menjauh dari saya." Balas bibi Lil menjelaskannya.

Mendengar pengakuan dari bibi Lil yang mengatakan hal yang sama dengan apa yang dia dia dengan dari sahabatnya Dep, hal itu membuat seorang tuan Kaiden menjadi cemas kepada Olivia, dia takut apa yang dikatakan oleh Dep akan menjadi kenyataan, dia benar-benar semakin takut hingga matanya langsung terbuka sangat lebar.

"Apa yang dikatakan oleh Dep benar-benar terjadi, jangan-jangan dia menjadi gila?" Batin tuan Kaiden yang mulai menjadi cemas.

Langsung saja wajah Kaiden berubah drastis, dia sangat kesal mendengar hal itu hingga menggebrak meja dengan kuat dan langsung bangkit berdiri dari kursinya, dia segera pergi menuju kamar Olivia dan mengetuk pintunya cukup kuat sambil meneriaki nama Olivia dengan kencang.

"Tok...tok..tok... Olivia buka pintunya! Olivia apa kau mendengarku? Ini aku Kaiden, cepat buka pintunya!" Teriak tuan Kaiden sangat kencang.

Sayangnya tidak ada sahutan sama sekali dari dalam kamar tersebut, sehingga membuat tuan Kaiden merasa semakin cemas, dia pun terpaksa masuk dengan mendobrak pintunya dengan menendang pintu itu sekuat tenaga.

Tetapi saat pintunya sudah terbuka, terlihat Olivia baru saja keluar dari kamar mandi hanya dengan mengenakan handuk yang dia lilitkan di tubuhnya, juga sebuah handuk kecil yang ada di atas kepalanya.

Dia menatap dengan wajah polos dan sama kagetnya kepada tuan Kaiden yang saat itu langsung berlari menghampiri dia sambil segera memegangi kedua pundaknya dengan bertanya cemas dan memeluk dia sesaat.

"Olivia apa kau baik-baik saja? Kenapa kau tidak membuka pintunya, dan kenapa kau tidak pernah keluar kamar? Kau tidak benar-benar jadi gila kan?" Ucap tuan Kaiden sangat mencemaskan keadaan Olivia saat itu.

Olivia sendiri hanya menatap dengan wajah yang kebingungan dan dia segera mendorong tubuh tuan Kaiden sampai dia melepaskan pelukannya dari Olivia.

"Kenapa kau mendobrak pintuku?" Ucap Olivia dengan wajah yang sangat tidak senang.

"Kau tidak membuka pintunya maka aku harus mendobraknya." Balas tuan Kaiden.

"Bodoh! Aku sedang mandi dan tidak mendengarkan ketukan pintunya, kenapa kau sangat tidak sabaran, dan untuk apa kau tiba-tiba memelukku dengan wajah seperti itu, kau mengira aku gila ya? Kaulah yang gila!" Bentak Olivia dengan kesal sambil langsung berjalan menyenggol bahu tuan Kaiden cukup kencang sambil segera mengambil pakaian dari lemari lalu dia kembali menatap ke arah tuan Kaiden yang masih berdiri di sana sambil menatap tajam kepadanya

.

"Kenapa kau masih berdiri disini? Apa kau mau melihat aku berganti pakaian?" Ucap Olivia dengan wajah kesal.

Langsung saja tuan Kaiden berdecak kesal dan dia langsung keluar dari sana sekaligus membenarkan pintu yang sebelumnya sempat dia dobrak, sebelum benar-benar pergi tuan Kaiden masih sempat mengajak Olivia untuk makan malam dengannya.

"Jika kau sudah selesai, cepat turun ke bawah dan temui aku di meja makan." Ucap tuan Kaiden lalu mulai melanjutkan langkahnya dengan cepat.

Meski dia sangat kesal dan menahan rasa malu pada Olivia tetapi dengan begitu dia sudah bisa merasa tenang, karena sudah memastikan bahwa semua yang dikatakan oleh Dep tidak terjadi pada Olivia. Walau begitu dia masih ingin mencari tahu kenapa Olivia tidak pernah keluar dari kamar dan selalu melamun di balkon kamarnya, juga tidak mau bertemu dengan dirinya seperti apa yang telah dikatakan oleh bibi Lil terhadap dirinya.

Setelah menunggu beberapa saat, Olivia pun tiba di ruang makan dia berjalan di samping bibi Lil dan duduk di samping tuan Kaiden saat itu.

"Olivia ada yang ingin aku tanyakan kepadamu." Ucap tuan Kaiden mulai mengatakan niat utamanya, sambil terus memperhatikan Olivia yang langsung menyantap makanan di hadapannya tepat ketika bibi Lil menyajikan makanan itu.

"Katakan." Balas Olivia dengan begitu singkat sambil tidak berhenti mengunyah makanan.

Tuan Kaiden tidak senang dengan apa yang dilakukan oleh Olivia karena dia merasa ucapannya tidak di dengar, sehingga dia langsung saja menarik kursi yang di duduki oleh Olivia sekaligus hingga membuat Olivia langsung berhadapan dengan dirinya.

"Bisakah kau menatapku dan mendengarkan aku ketika aku bicara denganmu?" Ucap tuan Kaiden dengan nada bicara yang mulai meninggi.

"Aku membencimu, aku tidak ingin melihat wajahmu, mendengar suaramu ataupun duduk berhadapan seperti saat ini denganmu!" Balas Olivia dengan wajah yang terus dia palingkan ke samping.

Tuan Kaiden semakin dibuat kesal, karena ini adalah pertama kalinya dia mendengar ada seorang perempuan yang menolak mentah-mentah semua tentang dirinya, tangannya sudah di kepal sangat kuat, dia ingin sekali marah saat itu, namun terus mencoba menahan diri.

"Hah, apa kau pikir aku juga tidak membencimu, aku sama denganmu bahkan lebih dari itu, aku juga membencimu, tidak ingin melihat wajahmu juga bicara denganmu, tapi..." Ucap tuan Kaiden yang langsung dipotong oleh Olivia sangat cepat.

"Bagus, itu artinya kita tidak usah bertemu lagi atau bicara." Pungkas Olivia sambil langsung bangkit berdiri dan pergi dari hadapan tuan Kaiden secepatnya.

Tuan Kaiden langsung membelalakkan matanya sangat lebar, dia tidak menduga jika gadis kecil itu bisa melawan dia dengan cara seperti ini, dan dia yang tidak terima langsung menarik tangan Olivia dengan segera dan terus saja membuat Olivia berhenti saat itu juga, namun disaat tuan Kaiden hendak bangkit berdiri dia justru malah tersandung dengan kursi yang sebelumnya di duduki oleh Olivia dan membuatnya jatuh menimpa tubuh Olivia.

"Tunggu! Aaaaahh....bruk." Mereka berdua jatuh dengan posisi yang sangat memalukan.

Tuan Kaiden menimpa tubuh Olivia dan bibirnya mengenai jidat Olivia saat itu, seakan dia tengah mencium kening Olivia secara tidak sengaja.

Mereka berdua sontak membelalak matanya sekaligus dan Olivia langsung mendorong tubuh tuan Kaiden dengan sekuat tenaganya.

"Sekarang aku semakin membencimu!" Bentak Olivia sambil memegangi keningnya dan dia langsung berlari menuju kamarnya lagi.

Sedangkan tuan Kaiden masih saja terduduk di lantai dengan memegangi bibirnya dan terus saja merasa syok sendiri atas kejadian barusan yang menimpa dirinya.

"Wahh.... sekarang aku yang bisa-bisa menjadi gila karena menghadapi wanita menyebalkan sepertinya. Aarrkkk!" Teriak tuan Kaiden begitu kencang.

Episodes
1 Tragedi Kebakaran
2 Diketahui Tante Oki
3 Diusir
4 Kehilangan Kesuciannya
5 Paginya
6 Pemberitaan Besar
7 Tersadar
8 Berusaha Menjelaskan
9 Informasi Penting
10 Perayaan Seno
11 Informasi Dari Dep
12 Menemukan Kebenaran
13 Mendesak Olivia
14 Menerima Syarat
15 Rencana Tuan Kaiden
16 Tidak Dapat Diubah
17 Persiapan Pernikahan
18 Olivia Yang Pasrah
19 Malamnya
20 Melawan Tuan Kaiden
21 Mempersiapkan Rencana Berikutnya
22 Membelikan Es Krim
23 Meledeki Tuan Kaiden
24 Memilih Gaun
25 Hampir Jatuh
26 Memohon Kepada Tuan Kaiden
27 Menguji Olivia
28 Memberikan Ponsel
29 Mengobati Luka
30 Meminta Bantuan Olivia
31 Menyuapi Tuan Kaiden
32 Olivia Yang Polos
33 Merasa Takut
34 Tidak Bisa Kabur
35 Mencari Jalan Kabur
36 Alasan
37 Kedatangan Seno
38 Amarah Seno
39 Emosi Olivia
40 Kebaikan Tuan Kaiden
41 Sangat Cantik
42 Bertemu Keluarga Tuan Kaiden
43 Kemarahan Tuan Kandensus
44 Bertengkar Kecil
45 Berniat Kabur
46 Berusaha Menghubungi Malara
47 Tidur Bersama
48 Sarapan Bersama
49 Rencana Baru
50 Mengusir Seno
51 Tuan Kaiden Yang Panik
52 Mengutus Penjaga
53 Bertemu Seno Di Pasar
54 Salah Pegang
55 Akhirnya Mendapatkan Kebebasan
56 Ikut Dengan Tuan Kaiden
57 Di Kantor
58 Digendong Tiba-tiba
59 Ocehan Olivia
60 Menghentikan Cegukan
61 Bertengkar di Mobil
62 Cemburunya Tuan Kaiden
63 Di Pantai Sendiri
64 Digendong Tuan Kaiden
65 Kegugupan Olivia
66 Lupa Membawa Ganti
67 Nyonya Asila dan Seno
68 Mimpi Buruk
69 Menceritakan
70 Menyusun Rencana
71 Menemukan Ide Bagus
72 Memberikan Kejutan
73 Antusias
74 Salah Sangka
75 Ingin Pulang
76 Tidur di Kamar
77 Tidur Bersama
78 Merapihkan Pakaian
79 Melihat Matahari Terbit
80 Menunggu Kapal Tiba
81 Di Dalam Kapal
82 Mengobati Olivia
83 Memaksa Olivia
84 Kedatangan Tuan Kandensus
85 Berhasil Mengancam
86 Cemburu Diam-diam
87 Seno Yang Muncul Tiba-tiba
88 Ternyata Hanya Akting
89 Banyak Makanan
90 Ketiduran
91 Kesalahpahaman
92 Mengantarkan Olivia
93 Bertemu Malara
94 Memutuskan Persahabatan
95 Bertengkar Dengan Seno
96 Tuan Kaiden Yang Panik
97 Menyalahkan Seno
98 Dicurigai Olivia
99 Kebingungan Tuan Kaiden
100 Kebingungan Malara
101 Mencuri-curi pandang
102 Merawat Seno
103 Bertengkar
104 Menutupi Perasaan Sebenarnya
105 Gelagat Aneh
106 Lari Dari Malara
107 Keluar dari rumah
108 Kembali
109 Di Perjalanan
110 Tuan Kaiden Lebih Perhatian
111 Ditinggal Tuan Kaiden
112 Tidur Bersama
113 Kemunculan Risa
114 Mengerjai Olivia
115 Melamun
116 Mempersiapkan Kejutan
117 Dinner
118 Dihubungi Malara
119 Mencaritahu Pada Olivia Langsung
120 Mengantarkan Makan Siang
121 Melawan Risa
122 Perayaan Keberhasilan Tuan Kaiden
123 Janji Yang Berubah
124 Menutupi Perasaannya
125 Hadiah Besar
126 Sebuah Kue
127 Gosip Tentang Risa
128 Bersama Diva
129 Mengejar Olivia
130 Gosip Dari Serli
131 Memilih Gaun
132 Diberitahu Diva
133 Panik
134 Bertemu Diva
135 Curhatan Olivia pada Via junior
136 Acara Pernikahan
137 Menolong Olivia
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Tragedi Kebakaran
2
Diketahui Tante Oki
3
Diusir
4
Kehilangan Kesuciannya
5
Paginya
6
Pemberitaan Besar
7
Tersadar
8
Berusaha Menjelaskan
9
Informasi Penting
10
Perayaan Seno
11
Informasi Dari Dep
12
Menemukan Kebenaran
13
Mendesak Olivia
14
Menerima Syarat
15
Rencana Tuan Kaiden
16
Tidak Dapat Diubah
17
Persiapan Pernikahan
18
Olivia Yang Pasrah
19
Malamnya
20
Melawan Tuan Kaiden
21
Mempersiapkan Rencana Berikutnya
22
Membelikan Es Krim
23
Meledeki Tuan Kaiden
24
Memilih Gaun
25
Hampir Jatuh
26
Memohon Kepada Tuan Kaiden
27
Menguji Olivia
28
Memberikan Ponsel
29
Mengobati Luka
30
Meminta Bantuan Olivia
31
Menyuapi Tuan Kaiden
32
Olivia Yang Polos
33
Merasa Takut
34
Tidak Bisa Kabur
35
Mencari Jalan Kabur
36
Alasan
37
Kedatangan Seno
38
Amarah Seno
39
Emosi Olivia
40
Kebaikan Tuan Kaiden
41
Sangat Cantik
42
Bertemu Keluarga Tuan Kaiden
43
Kemarahan Tuan Kandensus
44
Bertengkar Kecil
45
Berniat Kabur
46
Berusaha Menghubungi Malara
47
Tidur Bersama
48
Sarapan Bersama
49
Rencana Baru
50
Mengusir Seno
51
Tuan Kaiden Yang Panik
52
Mengutus Penjaga
53
Bertemu Seno Di Pasar
54
Salah Pegang
55
Akhirnya Mendapatkan Kebebasan
56
Ikut Dengan Tuan Kaiden
57
Di Kantor
58
Digendong Tiba-tiba
59
Ocehan Olivia
60
Menghentikan Cegukan
61
Bertengkar di Mobil
62
Cemburunya Tuan Kaiden
63
Di Pantai Sendiri
64
Digendong Tuan Kaiden
65
Kegugupan Olivia
66
Lupa Membawa Ganti
67
Nyonya Asila dan Seno
68
Mimpi Buruk
69
Menceritakan
70
Menyusun Rencana
71
Menemukan Ide Bagus
72
Memberikan Kejutan
73
Antusias
74
Salah Sangka
75
Ingin Pulang
76
Tidur di Kamar
77
Tidur Bersama
78
Merapihkan Pakaian
79
Melihat Matahari Terbit
80
Menunggu Kapal Tiba
81
Di Dalam Kapal
82
Mengobati Olivia
83
Memaksa Olivia
84
Kedatangan Tuan Kandensus
85
Berhasil Mengancam
86
Cemburu Diam-diam
87
Seno Yang Muncul Tiba-tiba
88
Ternyata Hanya Akting
89
Banyak Makanan
90
Ketiduran
91
Kesalahpahaman
92
Mengantarkan Olivia
93
Bertemu Malara
94
Memutuskan Persahabatan
95
Bertengkar Dengan Seno
96
Tuan Kaiden Yang Panik
97
Menyalahkan Seno
98
Dicurigai Olivia
99
Kebingungan Tuan Kaiden
100
Kebingungan Malara
101
Mencuri-curi pandang
102
Merawat Seno
103
Bertengkar
104
Menutupi Perasaan Sebenarnya
105
Gelagat Aneh
106
Lari Dari Malara
107
Keluar dari rumah
108
Kembali
109
Di Perjalanan
110
Tuan Kaiden Lebih Perhatian
111
Ditinggal Tuan Kaiden
112
Tidur Bersama
113
Kemunculan Risa
114
Mengerjai Olivia
115
Melamun
116
Mempersiapkan Kejutan
117
Dinner
118
Dihubungi Malara
119
Mencaritahu Pada Olivia Langsung
120
Mengantarkan Makan Siang
121
Melawan Risa
122
Perayaan Keberhasilan Tuan Kaiden
123
Janji Yang Berubah
124
Menutupi Perasaannya
125
Hadiah Besar
126
Sebuah Kue
127
Gosip Tentang Risa
128
Bersama Diva
129
Mengejar Olivia
130
Gosip Dari Serli
131
Memilih Gaun
132
Diberitahu Diva
133
Panik
134
Bertemu Diva
135
Curhatan Olivia pada Via junior
136
Acara Pernikahan
137
Menolong Olivia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!