Tidak Dapat Diubah

Walaupun sudah diberikan pencerahan dan penjelasan begitu panjang dari Dep, tetap saja dia tidak mau mengubah keputusan yang sudah dia buat tersebut, bahkan dia masih menganggap bahwa gadis itu, telah menyetujui semuanya dengan sendiri, dan dia tidak salah ataupun melakukan semuanya dengan sebelah pihak, padahal mau bagaimana pun tetap saja tuan Kaiden yang memutuskan semuanya sendiri sebab dia telah memaksa Olivia untuk menyetujui syarat yang tidak dia sebutkan kepada Olivia sebelumnya.

"Tetap saja dia sudah menyetujui untuk menikah denganku." Balas tuan Kaiden yang masih merasa dirinya benar.

"Kapan kau bertanya begitu kepadanya, dan bagaimana cara kau mengajak dia untuk menikah denganmu?" Pertanyaan yang lebih sulit kembali di lontarkan oleh Dep yang bisa langsung membuat tuan Kaiden menjadi gugup.

Dia kesulitan untuk menjawabnya sebab sebelumnya dia membuat gadis muda itu menyetujuinya setelah membuat sebuah jebakan kata sendiri, memaksa dan mendesak gadis itu sampai dia tidak memiliki pilihan lain dan harus menyetujuinya semua syarat yang bahkan belum tuan Kaiden katakan dengan jelas syarat apa yang hendak dia berikan kepada Olivia saat itu.

"Hei.. kenapa kau diam, aahh aku sudah bisa menduganya, pasti kau menipunya kan?" Ucap Dep yang sudah bisa menebak semuanya bahkan hanya dari raut wajah tuan Kaiden saja.

Mengetahui dirinya sudah tidak bisa mengelak lagi, tuan Kaiden pun hanya bisa mengakui semuanya, tetapi walau begitu dia tetap tidak mau mengalah, dia masih tetap berusaha membenarkan perlakuannya tersebut dan masih saja bersih keras untuk melanjutkan rencana yang ingin dia lakukan sebab dia sangat yakin bahwa semua itu akan berlangsung dengan sangat baik, dan bisa menghapuskan semua rumor buruk tentang dirinya, bisa mengangkat kejayaan perusahaan dia, dimana semua pembisnis dan urusan bisnisnya dapat kembali menjadi lebih unggul dari sang adik tiri yang selalu saja menganggap dirinya musuh.

"Ya, aku memang hanya mengatakan sebuah syarat saja, tapi dia juga menginginkan untuk namanya kembali bersih lagi, jadi dia menyetujui syarat apapun yang akan aku berikan kepadanya, itu semua sudah mengartikan bahwa dia akan setuju sekalipun aku akan meminta dia untuk menikah denganku sebagai syaratnya, lagi pula itu bukan pernikahan yang serius, hanya perlu tinggal bersama dalam beberapa waktu lalu mengumumkan pada publik dan selesai, apa salahnya?" Balas tuan Kaiden masih saja tidak mau disalahkan.

Dep sudah sangat tidak perduli lagi dengan apa yang harus dia beritahukan dan bagaimana caranya dia menjelaskan semua permasalahan tentang sebuah pernikahan pada tuan Kaiden, yang bahkan dia sama sekali tidak menganggap serius sebuah ikatan pernikahan tersebut, mengatakannya dengan begitu mudah dan mengaturnya sendiri hanya demi sebuah bisnis dan untuk memberikan informasi pada semua orang.

"Kaiden aku sama sekali tidak bisa melarang mu, apalagi menahan keputusanmu, tetapi kau harus tahu dahulu, bahwa sebuah pernikahan itu adalah sesuatu yang sakral dan tidak bisa kau buat mainan seperti yang baru saja kau katakan, ketika kau sudah memutuskan untuk mengikat sebuah janji suci dalam pernikahan pada seorang wanita, itu artinya kau memutuskan untuk melangsungkan hidup, setia hingga ajal menjemput dengan wanita tersebut, kamu mengerti apa maksudku bukan?" Balas Dep memberikan penjelasan yang lebih dalam lagi tentang sebuah pernikahan kepada tuan Kaiden.

Sayangnya tuan Kaiden sama sekali tidak mau mendengarkan ucapan dari Dep, dia justru malah memalingkan pandangannya ke arah lain, terus saja tidak mendengarkan apapun yang dikatakan oleh Dep dan dia malah mengabaikan semuanya.

"Ya..ya..ya..aku tahu itu, tapi ini sangat mendesak, kau tidak bisa melakukan apapun apalagi menahanku, pokoknya keputusan ini sudah bulat bagiku, tidak ada yang bisa menghentikan aku, dan kau harus menjaga rahasia ini sampai semua rencananya berhasil berjalan dengan lancar, apa kau paham?" Ucap tuan Kaiden yang langsung saja membuat Dep mematuhinya sambil menghembuskan nafas dengan lesu sebab dia tidak memiliki hal lainnya yang harus di bicarakan.

Tuan Kaiden langsung saja menyuruh Dep untuk mempersiapkan segala hal agar dia bisa menikah dengan gadis muda itu dalam waktu yang cepat, dan tanpa di ketahui oleh siapapun, agar nantinya dia bisa secepatnya mengumumkan kepada awak media dan bisa melakukan konferensi pers tentang dirinya dan pernikahan yang sudah dia lakukan bersama dengan gadis tersebut.

Setelah memerintahkan hal tersebut, tuan Kaiden barulah pergi dari sana, dengan rasa bahagia dan ketenangan dalam dirinya, sebab dia merasa bahwa semua masalah ini akan segera diselesaikan tanpa banyak orang yang tahu tentang rencananya tersebut.

"Aishh.... Dasar orang itu, dia masih saja belum bisa berubah, selalu memutuskan semuanya sendiri dan tidak mendengarkan pendapat dari siapapun, bahkan dari aku yang sudah dekat dengannya selama ini, aahhh." Gerutu Dep sambil menatap punggung tuan Kaiden yang semakin menjauh dari sana dan keluar dari ruang kantor pribadinya tersebut.

Disisi lain Olivia yang sama sekali tidak tahu apa yang akan dia hadapi di kedepannya dia hanya bisa terus merasa kebingungan dan kagum sekali saat pertama kali dibawa pulang oleh bibi Lil dan supir pribadi keluarga Kaiden tersebut.

Meski sebelumnya dia sudah pernah melihat rumah besar itu, tetapi dia masih belum menatap dengan benar seluruh bagian disana, tapi kali ini dia masuk dalam keadaan sadar dan bisa melihat dengan jelas semua isi di rumah tersebut yang begitu mewah dan sangat padat dengan berbagai barang bagus.

"Wahh... Bi apa kita benar-benar tidak salah rumah, kenapa kau membawa aku kembali ke rumah sebesar ini?" Tanya gadis berusia 19 tahun itu dengan wajah yang takjub.

Bibi Lil hanya bisa tersenyum sambil terus menuntun Olivia untuk masuk ke dalam salah satu kamar yang sudah di persiapkan oleh para pelayan lain yang ada di rumah tersebut.

"Nona tidak salah, ini memang kediaman tuan Kaiden, bibi kan sudah bilang sebelumnya, tuan Kaiden itu adalah putra tunggal keluarga Kandensus, dia adalah seorang milyarder muda yang sangat bijaksana bagi bibi, meskipun pada orang lain dia terlihat begitu kejam, tapi hatinya itu baik." Balas bibi Lil yang selalu mengatakan semua hal baik tentang seorang tuan Kaiden.

Padahal sudah sangat jelas sekali, Olivia tahu dan bisa merasakan dengan jelas bahwa tuan Kaiden yang dimaksud oleh bibi Lil itu sama sekali tidak memiliki sifat yang sama dengan apa yang dikatakan oleh bibi Lil terhadap dirinya, yang Olivia tahu tuan Kaiden adalah orang yang sangat kejam, tidak memiliki hati, bicara datar dan selalu saja mendesak dia seenaknya.

Itu yang membuat Olivia sempat merasa sangat takut ketika tuan Kaiden menemui dirinya, bahkan sampai sekarang pun Olivia masih tidak berani jika harus bertemu dengan tuan Kaiden secara langsung hanya berdua saja.

Itu sangat membuat dia takut dan gugup, bahkan dia bisa saja sampai bergetar sangat kuat sakit takutnya mendapatkan tatapan tajam dari tuan Kaiden yang selalu membuat dia merinding tidak kali bertemu tatapan dengan tuan Kaiden.

"Ahahah... I..i..iya bi, tapi aku tetap saja sangat takut dengannya, dia memiliki wajah yang sangat menyeramkan bagiku." Ucap Olivia kepada bibi Lil saat itu.

Bibi Lil pun hanya bisa tertawa kecil menanggapi ucapan dari gadis muda yang sangat menggemaskan tersebut.

Episodes
1 Tragedi Kebakaran
2 Diketahui Tante Oki
3 Diusir
4 Kehilangan Kesuciannya
5 Paginya
6 Pemberitaan Besar
7 Tersadar
8 Berusaha Menjelaskan
9 Informasi Penting
10 Perayaan Seno
11 Informasi Dari Dep
12 Menemukan Kebenaran
13 Mendesak Olivia
14 Menerima Syarat
15 Rencana Tuan Kaiden
16 Tidak Dapat Diubah
17 Persiapan Pernikahan
18 Olivia Yang Pasrah
19 Malamnya
20 Melawan Tuan Kaiden
21 Mempersiapkan Rencana Berikutnya
22 Membelikan Es Krim
23 Meledeki Tuan Kaiden
24 Memilih Gaun
25 Hampir Jatuh
26 Memohon Kepada Tuan Kaiden
27 Menguji Olivia
28 Memberikan Ponsel
29 Mengobati Luka
30 Meminta Bantuan Olivia
31 Menyuapi Tuan Kaiden
32 Olivia Yang Polos
33 Merasa Takut
34 Tidak Bisa Kabur
35 Mencari Jalan Kabur
36 Alasan
37 Kedatangan Seno
38 Amarah Seno
39 Emosi Olivia
40 Kebaikan Tuan Kaiden
41 Sangat Cantik
42 Bertemu Keluarga Tuan Kaiden
43 Kemarahan Tuan Kandensus
44 Bertengkar Kecil
45 Berniat Kabur
46 Berusaha Menghubungi Malara
47 Tidur Bersama
48 Sarapan Bersama
49 Rencana Baru
50 Mengusir Seno
51 Tuan Kaiden Yang Panik
52 Mengutus Penjaga
53 Bertemu Seno Di Pasar
54 Salah Pegang
55 Akhirnya Mendapatkan Kebebasan
56 Ikut Dengan Tuan Kaiden
57 Di Kantor
58 Digendong Tiba-tiba
59 Ocehan Olivia
60 Menghentikan Cegukan
61 Bertengkar di Mobil
62 Cemburunya Tuan Kaiden
63 Di Pantai Sendiri
64 Digendong Tuan Kaiden
65 Kegugupan Olivia
66 Lupa Membawa Ganti
67 Nyonya Asila dan Seno
68 Mimpi Buruk
69 Menceritakan
70 Menyusun Rencana
71 Menemukan Ide Bagus
72 Memberikan Kejutan
73 Antusias
74 Salah Sangka
75 Ingin Pulang
76 Tidur di Kamar
77 Tidur Bersama
78 Merapihkan Pakaian
79 Melihat Matahari Terbit
80 Menunggu Kapal Tiba
81 Di Dalam Kapal
82 Mengobati Olivia
83 Memaksa Olivia
84 Kedatangan Tuan Kandensus
85 Berhasil Mengancam
86 Cemburu Diam-diam
87 Seno Yang Muncul Tiba-tiba
88 Ternyata Hanya Akting
89 Banyak Makanan
90 Ketiduran
91 Kesalahpahaman
92 Mengantarkan Olivia
93 Bertemu Malara
94 Memutuskan Persahabatan
95 Bertengkar Dengan Seno
96 Tuan Kaiden Yang Panik
97 Menyalahkan Seno
98 Dicurigai Olivia
99 Kebingungan Tuan Kaiden
100 Kebingungan Malara
101 Mencuri-curi pandang
102 Merawat Seno
103 Bertengkar
104 Menutupi Perasaan Sebenarnya
105 Gelagat Aneh
106 Lari Dari Malara
107 Keluar dari rumah
108 Kembali
109 Di Perjalanan
110 Tuan Kaiden Lebih Perhatian
111 Ditinggal Tuan Kaiden
112 Tidur Bersama
113 Kemunculan Risa
114 Mengerjai Olivia
115 Melamun
116 Mempersiapkan Kejutan
117 Dinner
118 Dihubungi Malara
119 Mencaritahu Pada Olivia Langsung
120 Mengantarkan Makan Siang
121 Melawan Risa
122 Perayaan Keberhasilan Tuan Kaiden
123 Janji Yang Berubah
124 Menutupi Perasaannya
125 Hadiah Besar
126 Sebuah Kue
127 Gosip Tentang Risa
128 Bersama Diva
129 Mengejar Olivia
130 Gosip Dari Serli
131 Memilih Gaun
132 Diberitahu Diva
133 Panik
134 Bertemu Diva
135 Curhatan Olivia pada Via junior
136 Acara Pernikahan
137 Menolong Olivia
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Tragedi Kebakaran
2
Diketahui Tante Oki
3
Diusir
4
Kehilangan Kesuciannya
5
Paginya
6
Pemberitaan Besar
7
Tersadar
8
Berusaha Menjelaskan
9
Informasi Penting
10
Perayaan Seno
11
Informasi Dari Dep
12
Menemukan Kebenaran
13
Mendesak Olivia
14
Menerima Syarat
15
Rencana Tuan Kaiden
16
Tidak Dapat Diubah
17
Persiapan Pernikahan
18
Olivia Yang Pasrah
19
Malamnya
20
Melawan Tuan Kaiden
21
Mempersiapkan Rencana Berikutnya
22
Membelikan Es Krim
23
Meledeki Tuan Kaiden
24
Memilih Gaun
25
Hampir Jatuh
26
Memohon Kepada Tuan Kaiden
27
Menguji Olivia
28
Memberikan Ponsel
29
Mengobati Luka
30
Meminta Bantuan Olivia
31
Menyuapi Tuan Kaiden
32
Olivia Yang Polos
33
Merasa Takut
34
Tidak Bisa Kabur
35
Mencari Jalan Kabur
36
Alasan
37
Kedatangan Seno
38
Amarah Seno
39
Emosi Olivia
40
Kebaikan Tuan Kaiden
41
Sangat Cantik
42
Bertemu Keluarga Tuan Kaiden
43
Kemarahan Tuan Kandensus
44
Bertengkar Kecil
45
Berniat Kabur
46
Berusaha Menghubungi Malara
47
Tidur Bersama
48
Sarapan Bersama
49
Rencana Baru
50
Mengusir Seno
51
Tuan Kaiden Yang Panik
52
Mengutus Penjaga
53
Bertemu Seno Di Pasar
54
Salah Pegang
55
Akhirnya Mendapatkan Kebebasan
56
Ikut Dengan Tuan Kaiden
57
Di Kantor
58
Digendong Tiba-tiba
59
Ocehan Olivia
60
Menghentikan Cegukan
61
Bertengkar di Mobil
62
Cemburunya Tuan Kaiden
63
Di Pantai Sendiri
64
Digendong Tuan Kaiden
65
Kegugupan Olivia
66
Lupa Membawa Ganti
67
Nyonya Asila dan Seno
68
Mimpi Buruk
69
Menceritakan
70
Menyusun Rencana
71
Menemukan Ide Bagus
72
Memberikan Kejutan
73
Antusias
74
Salah Sangka
75
Ingin Pulang
76
Tidur di Kamar
77
Tidur Bersama
78
Merapihkan Pakaian
79
Melihat Matahari Terbit
80
Menunggu Kapal Tiba
81
Di Dalam Kapal
82
Mengobati Olivia
83
Memaksa Olivia
84
Kedatangan Tuan Kandensus
85
Berhasil Mengancam
86
Cemburu Diam-diam
87
Seno Yang Muncul Tiba-tiba
88
Ternyata Hanya Akting
89
Banyak Makanan
90
Ketiduran
91
Kesalahpahaman
92
Mengantarkan Olivia
93
Bertemu Malara
94
Memutuskan Persahabatan
95
Bertengkar Dengan Seno
96
Tuan Kaiden Yang Panik
97
Menyalahkan Seno
98
Dicurigai Olivia
99
Kebingungan Tuan Kaiden
100
Kebingungan Malara
101
Mencuri-curi pandang
102
Merawat Seno
103
Bertengkar
104
Menutupi Perasaan Sebenarnya
105
Gelagat Aneh
106
Lari Dari Malara
107
Keluar dari rumah
108
Kembali
109
Di Perjalanan
110
Tuan Kaiden Lebih Perhatian
111
Ditinggal Tuan Kaiden
112
Tidur Bersama
113
Kemunculan Risa
114
Mengerjai Olivia
115
Melamun
116
Mempersiapkan Kejutan
117
Dinner
118
Dihubungi Malara
119
Mencaritahu Pada Olivia Langsung
120
Mengantarkan Makan Siang
121
Melawan Risa
122
Perayaan Keberhasilan Tuan Kaiden
123
Janji Yang Berubah
124
Menutupi Perasaannya
125
Hadiah Besar
126
Sebuah Kue
127
Gosip Tentang Risa
128
Bersama Diva
129
Mengejar Olivia
130
Gosip Dari Serli
131
Memilih Gaun
132
Diberitahu Diva
133
Panik
134
Bertemu Diva
135
Curhatan Olivia pada Via junior
136
Acara Pernikahan
137
Menolong Olivia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!