Kaiden menyuruh pelayan dan bibi Lil untuk keluar dari sana, hingga hanya tinggal dia sendiri yang berada di dalam kamar itu, dia berjalan mendekati gadis kecil yang meringkuk dalam kondisi menyedihkan.
"Apa dia sungguh anak buah dari orang yang menjebak aku? Kenapa aku merasa dia adalah korban sepertiku?" Batin tuan Kaiden memikirkan.
Dia terus menatap lekat wajah Olivia yang cantik, bahkan ketika matanya sudah sembab, wajahnya membengkak dan dia tertidur dalam posisi duduk meringkuk seperti itu.
Saat berpikir begitu, Kaiden dengan cepat menggelengkan kepalanya dan menghempaskan rasa kasihannya terhadap gadis yang sudah dia renggut kesuciannya dengan paksa, hal tersebut pula yang membuat Kaiden berpikir bahwa gadis dihadapannya saat itu, sama sekali tidak terlihat seperti wanita belian ataupun wanita pemuas di club malam seperti kebanyakan wanita bayaran lainnya.
"Aaahh...bisa saja mereka sengaja bekerjasama dengan gadis muda yang masih perawan sepertinya agar aku melepaskan gadis ini, tidak, aku tidak akan bersikap baik apalagi lengah dengan semua ini." Tambah tuan Kaiden menghempaskan pikirannya.
Langsung saja dia membentak gadis itu cukup keras dan memaksanya untuk bangun saat itu juga.
"Heh.. bangun kau! Gadis bodoh, cepat bangun atau aku akan menendangmu dengan kakiku sendiri!" Ucap tuan Kaiden dengan keras.
Olivia yang mendengar bentakan kencang membuat dia terbangun dengan pelan, membuka matanya perlahan dan mulai menatap kaget melihat sosok pria yang pernah menghancurkan harga dirinya sudah berdiri di hadapan dia saat itu.
"Kau... Pergi kau dari sini. Pergi!" Teriak Olivia dengan kencang dan dia refleks mundur menjauhi tuan Kaiden saat itu.
Tentu saja hal tersebut membuat seorang Kaiden mengerutkan kedua alisnya dengan kencang, dia merasa heran karena melihat gadis itu terlihat begitu ketakutan saat melihat wajahnya, dia berusaha menenangkan Olivia dan mulai mendekatinya sambil memegangi kedua pundak Olivia dengan kencang agar bisa berhenti berontak dan menjauh darinya terus menerus.
"Hei...hei..hentikan, ada apa denganmu, berhenti berteriak seperti itu padaku!" Bentak tuan Kaiden membuat Olivia semakin merinding ketakutan, nafasnya menderu sangat kencang dan dia benar-benar merasa takut di depan tuan Kaiden dengan jarak yang cukup dekat seperti itu.
"Tuan... siapapun kamu aku mohon, mereka salah orang, aku ingin keluar dari sini, tolong jangan lakukan hal itu lagi padaku, aku mohon bebaskan aku, aku mohon." Ucap Olivia yang tiba-tiba saja memohon degan menangis keras di hadapan tuan Kaiden saat itu.
Dengan cepat Kaiden langsung mendorong Olivia dan melepaskan diri darinya.
"Aku tidak akan pernah melepaskan gadis yang sudah bersekongkol dengan musuhku, sekarang cepat katakan siapa orang yang sudah membayarmu untuk tidur denganku malam itu?" Ucap Kaiden semakin memberikan tatapan tajam.
Olivia sama sekali tidak mengerti dengan apa yang dikatakan pria tersebut.
"Aku bukan wanita bayaran seperti di pikiranmu tuan, aku juga tidak tahu, mereka menangkap aku begitu saja dan membius ku, aku tidak mengenali mereka dan tiba-tiba saja aku sudah ada di kamar itu, lalu aku melihatmu terkapar di lantai dan...dan kau...kau..." Ucap Olivia mulai tertahan karena dia tidak bisa mengucapkan hal yang membuat dirinya hancur.
"Jika kau bukan wanita seperti itu, kau tidak akan mengenakan pakaian seperti semalam!" balas Kaiden dengan ucapan yang sinis.
"Kau salah, aku bisa menjelaskannya kepadamu, kenapa pakaianku seperti itu, tapi kau tahu aku masih gadis, tidak mungkin aku wanita club malam jika aku bahkan baru melakukannya denganmu, kau yang pertama dan merenggutnya dengan paksa dariku, jadi tolong lepaskan aku, aku hanya ingin hidup bebas, aku hanya ingin kembali ke tempatku." ucap Olivia berusaha menjelaskan semuanya.
Kaiden menatap lekat pada wajah Olivia dia mulai merasakan adanya kejanggalan saat itu, dan dia berhenti untuk mendesak Olivia lagi, keluar dari kamar itu dengan membanting pintunya sangat kencang sedangkan Olivia masih merinding ketakutan tanpa henti, dan tidak bisa melakukan apapun selain mencoba lari untuk menahan pintu itu agar dia bisa melarikan diri, namun sayangnya dia kembali gagal dan malah jatuh di lantai cukup kencang.
"Tidak.... Jangan tutup pintunya, tolong lepaskan aku, tuan saya mohon tuan..." Teriak gadis kecil itu penuh keputusasaan.
"Tuan... Tolong lepaskan aku, buka pintunya tuan, aku tidak tahu apapun, kau salah paham denganku, tuan..." Ucap gadis kecil itu sambil terus mengetuk pintu tersebut dari bawah, air matanya terus mengalir keluar dari pelupuk mata tanpa henti dia benar-benar tidak bisa melakukan hal lainnya selain memohon untuk dilepaskan oleh pria tersebut.
Kaiden langsung menghubungi asisten pribadinya menyuruh Dep untuk menyelidiki asal usul gadis tersebut, dan Dep langsung melakukan tugasnya dengan segera.
Padahal tugas yang diberikan oleh Kaiden sebelumnya masih dia jalankan saat itu, cukup sulit untuk Dep dan beberapa anak buah dia yang terlatih untuk mencari tahu siapa dalang sesungguhnya dari kasus ini, namun dia mendapatkan sedikit petunjuk karena mereka rupanya salah mengambil orang, termasuk wanita yang tengah berada di kediaman tuan Kaiden saat ini.
Karena Olivia hanya rakyat biasa jadi begitu mudah untuk seorang Dep menyelidiki asal usulnya, dia langsung bersiap untuk memberikan banyak informasi yang berhasil dia kumpulkan, pergi menyelidiki secara langsung pada club malam yang sebelumnya pernah di datangi oleh tuan Kaiden untuk bertemu dengan klain besar yang rupanya hanya memancing dirinya untuk masuk dalam sebuah jebakan murahan seperti ini.
Hingga Dep berhasil membuka mulut sang pemilik club malam untuk memberitahu informasi sebenarnya kepada dia tentang siapa orang yang sudah memesan wanita malam di tempat itu pada jam yang sesuai.
Sampai sebuah nama yang sangat mengagetkan Dep disebut oleh sang pemilik club itu, dan ciri-ciri wanita yang di pesan olehnya sama persis dengan wanita yang ada di rumah tuan Kaiden, namun sayangnya pemilik club itu mengatakan dia tidak tahu sama sekali apa yang terjadi setelahnya, karena wanita malam yang di pesan oleh pria itu justru protes dan meminta ganti rugi kepadanya karena dia sama sekali tidak kunjung di jemput hingga petang tiba.
"Maksudmu wanita itu tidak jadi di pesan?" Ucap Dep memastikan lagi.
"Iya, lihatlah disana, itu adalah wanita yang sebelumnya di pesan oleh tuan Seno, dia tidak datang sendiri tetapi kedua anak buahnya yang datang kemari, namun mereka sama sekali tidak menjemput wanita itu, sampai pagi-pagi, jika kau tidak mempercayai ucapanku, datang dan tanyakan sendiri kepadanya." Ucap sang pemilik club tersebut.
Dep langsung melepaskan pria itu dan dia segera menghampiri perempuan seksi yang dimaksud sebelumnya.
Dep sudah mulai menaruh banyak sekali kecurigaan tentang hal yang janggal ini, tetapi dia masih harus mencari bukti yang akurat untuk menjelaskan kepada tuan Kaiden dengan jelas nantinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Darkboy
lanjut Thor keren banget, aku kebawa perasaan bacanya
2023-06-12
0