Menemukan Kebenaran

Mendapatkan bentakkan seperti itu dari asistennya sendiri, membuat tuan Kaiden langsung semakin membuka matanya lebih lebar lagi dibandingkan sebelumnya, dia langsung saja berkacak pinggang dan menatap tajam bak hendak membunuh Dep saat itu, sampai tatapan darinya berhasil membuat Dep langsung merinding penuh ketakutan dan dia langsung saja tersenyum sambil meminta maaf atas apa yang baru saja dia lakukan kepada tuan Kaiden.

"Astaga... Matilah aku, aahh mulut ini memang sangat sialan!" batin Dep yang merutuki dirinya sendiri.

"Ohh... Jadi begini ya, sekarang kau sudah berani membentakku?" Ucap tuan Kaiden dengan wajah yang sangat serius.

"Ahaha.. tidak tuan, aku hanya keceplosan saja sebelumnya, tolong maafkan aku ya, aku tidak benar-benar berniat bicara begitu kok, aku akan menjelaskan semuanya sekarang, tolong jangan marah dulu ya." Balas Dep sambil tersenyum kecil dan dia langsung menggeser slide selanjutnya pada layar hologram yang ada di hadapan mereka saat itu.

Karena masih penasaran dengan informasi lengkap yang akan di beritahukan oleh Dep kepadanya, alhasil untuk kali ini tuan Kaiden pun memaafkan semua kesalahan yang sudah dilakukan oleh Dep kepadanya barusan, jadi dia mulai menyuruh Dep untuk segera melanjutkan penjelasan dia secepatnya.

"Oke, aku memberikan kau kesempatan sekarang, tapi awas saja jika sampai infomasi yang kau berikan tidak jelas, aku akan memotong gajimu bulan ini setengahnya!" Ucap tuan Kaiden langsung saja memberikan ancaman yang sangat menyakitkan untuk Dep.

"Aaahhh...ayolah Kaiden jangan begitu, bagaimana pun kita kan sahabat dan rekan kerja, kau kasihanilah aku, apartemenku kan belum lunas." Balas Dep memohon kepada tuan Kaiden dengan wajahnya yang menyedihkan.

"CK.. apa hubungannya denganku, aku sama sekali tidak perduli dengan urusanmu, sudah cepat jelaskan, aku tidak punya banyak waktu untuk meladeni kau terus." Balas tuan Kaiden dengan tegas.

Dep pun hanya bisa menghembuskan nafas dengan lesu dan dia berdecak kesal dengan pelan, sambil segera melanjutkan penjelasan mengenai semua informasi penting yang dia temukan tentang semua rencana busuk yang telah dilakukan oleh tuan muda Seno.

Termasuk identitas sesungguhnya mengenai wanita yang ditemukan berada di dalam kamar tuan Kaiden malam itu, dan dengan adanya semua bukti termasuk rekaman video dari pembicaraan antara Dep dengan wanita yang bersangkutan, sudah bisa dipastikan bahwa wanita yang saat ini ditahan oleh tuan Kaiden bukanlah wanita bayaran ataupun orang yang bersekongkol dengan tuan muda Seno, tetapi dia adalah seorang korban juga yang terseret secara tidak sengaja ke dalam kondisi seperti ini.

Seketika setelah mendengarkan semua penjelasan dari Dep, tuan Kaiden langsung teringat kepada gadis muda yang sudah dia tahan di rumahnya tersebut, yang saat ini tengah berada di rumah sakit dan dia masih mencurigai gadis itu sebelumnya.

"Aishh... Ternyata gadis itu bicara jujur." Gerutu tuan Kaiden dengan kedua alisnya yang mengkerut.

"Tuan... Tuan Kaiden, apa kamu baik-baik saja?" Tanya Dep sambil mengibaskan tangannya ke depan wajah tuan Kaiden yang saat itu malam diam melamun tidak jelas.

"Ahh.. aku baik-baik saja, sudah sekarang jangan biarkan siapapun tahu mengenai semua ini, biarkan kita rahasiakan dahulu dan kau sebaiknya bersihkan semua nama baikku, aku memiliki sebuah ide bagus untuk menghentikan pemberitaan yang sudah terlanjur tersebar di masyarakat ini." Balas tuan Kaiden memerintahkannya kepada sang asisten.

Dengan wajah yang setengah kebingungan, Dep hanya bisa melaksanakan semua tugas yang diperintahkan oleh bosnya tersebut, karena dia tidak ingin di potong gajinya lagi seperti ancaman sebelumnya.

Sedangkan tuan Kaiden langsung saja pergi dari sana dengan cepat, padahal siang ini dia seharusnya menghadiri sebuah rapat penting dengan salah satu klain dari luar negeri.

Sehingga saat melihat tuan Kaiden pergi dari ruangannya, Dep langsung saja menahan dia dengan segera, sambil menarik tangannya dengan kuat dan terus saja memberitahunya untuk tetap diam di kantor dan menghampiri rapat penting tersebut.

"Ee....ee..ehh..tunggu, tuan kau mau kemana, setelah ini kau harus menghadiri rapat penting dengan klain dari Jepang, tolong jangan pergi dulu." Ucap Dep dengan menahan tangan tuan Kaiden dengan kuat.

Langsung saja Kaiden menoleh ke belakang dan dia memberikan tatapan sinis dengan ujung matanya kepada Dep, sampai membuat Dep kesulitan menelan salivanya sendiri dan dia langsung saja melepaskan tangan dia yang menahan tangan tuan Kaiden secara perlahan saat itu, sebab takut dengan tatapan tuan Kaiden kepadanya.

"Aa...AA..ahh..tuan ayolah ini adalah rapat penting aku tidak mungkin harus menjadi perwakilan dirimu lagi kan?" Balas Dep kepadanya lagi.

"Apa kau tidak dengar, aku tidak bisa bekerja dalam kondisi seperti ini, kau urus saja mereka, aku tidak perduli meski kehilangan satu orang seperti mereka, lagi pula mereka tetap akan bekerjasama dengan perusahaan kita meski bukan aku sendiri yang menemuinya. Kau urus semuanya dan katakan saja aku sedang mengurus istriku." Ucap tuan Kaiden yang langsung pergi dengan menegaskan jas berwarna hitam di tubuhnya.

Dep langsung membelakkan matanya sangat lebar dia tidak mengerti dengan apa yang baru saja dikatakan oleh tuannya tersebut, jelas sekali tuan Kaiden belum menikah dan dia bahkan tidak memiliki pacar sama sekali, jangankan pacaran apalagi menikah, dekat dengan wanita pun dia tidak pernah, dan selalu gagal untuk dekat dengan wanita manapun, tapi kali ini tiba-tiba saja Dep mendengar ucapan itu keluar dari mulut tuan Kaiden sendiri yang sangat anti dengan wanita tersebut.

"Aah? Tuan apa maksudnya, tuan tunggu siapa yang kau maksud istrimu, memangnya kau sudah menikah? Tuan?" Teriak Dep yang justru malah diabaikan oleh tuan Kaiden hingga dia masuk ke dalam lift dan Dep tidak bisa mengejarnya lagi.

Kaiden tersenyum kecil dan dia segera pergi kembali ke rumah sakit untuk menemui gadis muda yang telah dia ambil keperawanannya tersebut, sesampainya disana dia justru malah mendapatkan kabar yang sangat membuatnya gemas, sebab terdengar suara benda pecah yang jatuh ke lantai tepat ketika tuan Kaiden hendak membuka pintu ruang rawat gadis tersebut.

"Prak!" Suara sebuah mangkuk yang jatuh berhamburan bersamaan dengan bubur yang ada di dalamnya.

"Tidak, aku tidak mau makan, lebih baik aku mati sekalian dan pergi untuk menyusul kakakku, daripada harus hidup dengan pria yang kasar dan terus di kurung dalam ruangan itu lagi!" Teriak Olivia sangat kencang hingga bisa di dengar oleh tuan Kaiden sendiri.

"Nona, kamu harus tetap makan, ini semua demi kesehatanmu, bagaimanapun kamu tetap harus makan, jangan sampai tuan Kaiden semakin marah denganmu." Ucap bibi Lil membujuknya lagi dan lagi tanpa menyerah sedikit pun.

Episodes
1 Tragedi Kebakaran
2 Diketahui Tante Oki
3 Diusir
4 Kehilangan Kesuciannya
5 Paginya
6 Pemberitaan Besar
7 Tersadar
8 Berusaha Menjelaskan
9 Informasi Penting
10 Perayaan Seno
11 Informasi Dari Dep
12 Menemukan Kebenaran
13 Mendesak Olivia
14 Menerima Syarat
15 Rencana Tuan Kaiden
16 Tidak Dapat Diubah
17 Persiapan Pernikahan
18 Olivia Yang Pasrah
19 Malamnya
20 Melawan Tuan Kaiden
21 Mempersiapkan Rencana Berikutnya
22 Membelikan Es Krim
23 Meledeki Tuan Kaiden
24 Memilih Gaun
25 Hampir Jatuh
26 Memohon Kepada Tuan Kaiden
27 Menguji Olivia
28 Memberikan Ponsel
29 Mengobati Luka
30 Meminta Bantuan Olivia
31 Menyuapi Tuan Kaiden
32 Olivia Yang Polos
33 Merasa Takut
34 Tidak Bisa Kabur
35 Mencari Jalan Kabur
36 Alasan
37 Kedatangan Seno
38 Amarah Seno
39 Emosi Olivia
40 Kebaikan Tuan Kaiden
41 Sangat Cantik
42 Bertemu Keluarga Tuan Kaiden
43 Kemarahan Tuan Kandensus
44 Bertengkar Kecil
45 Berniat Kabur
46 Berusaha Menghubungi Malara
47 Tidur Bersama
48 Sarapan Bersama
49 Rencana Baru
50 Mengusir Seno
51 Tuan Kaiden Yang Panik
52 Mengutus Penjaga
53 Bertemu Seno Di Pasar
54 Salah Pegang
55 Akhirnya Mendapatkan Kebebasan
56 Ikut Dengan Tuan Kaiden
57 Di Kantor
58 Digendong Tiba-tiba
59 Ocehan Olivia
60 Menghentikan Cegukan
61 Bertengkar di Mobil
62 Cemburunya Tuan Kaiden
63 Di Pantai Sendiri
64 Digendong Tuan Kaiden
65 Kegugupan Olivia
66 Lupa Membawa Ganti
67 Nyonya Asila dan Seno
68 Mimpi Buruk
69 Menceritakan
70 Menyusun Rencana
71 Menemukan Ide Bagus
72 Memberikan Kejutan
73 Antusias
74 Salah Sangka
75 Ingin Pulang
76 Tidur di Kamar
77 Tidur Bersama
78 Merapihkan Pakaian
79 Melihat Matahari Terbit
80 Menunggu Kapal Tiba
81 Di Dalam Kapal
82 Mengobati Olivia
83 Memaksa Olivia
84 Kedatangan Tuan Kandensus
85 Berhasil Mengancam
86 Cemburu Diam-diam
87 Seno Yang Muncul Tiba-tiba
88 Ternyata Hanya Akting
89 Banyak Makanan
90 Ketiduran
91 Kesalahpahaman
92 Mengantarkan Olivia
93 Bertemu Malara
94 Memutuskan Persahabatan
95 Bertengkar Dengan Seno
96 Tuan Kaiden Yang Panik
97 Menyalahkan Seno
98 Dicurigai Olivia
99 Kebingungan Tuan Kaiden
100 Kebingungan Malara
101 Mencuri-curi pandang
102 Merawat Seno
103 Bertengkar
104 Menutupi Perasaan Sebenarnya
105 Gelagat Aneh
106 Lari Dari Malara
107 Keluar dari rumah
108 Kembali
109 Di Perjalanan
110 Tuan Kaiden Lebih Perhatian
111 Ditinggal Tuan Kaiden
112 Tidur Bersama
113 Kemunculan Risa
114 Mengerjai Olivia
115 Melamun
116 Mempersiapkan Kejutan
117 Dinner
118 Dihubungi Malara
119 Mencaritahu Pada Olivia Langsung
120 Mengantarkan Makan Siang
121 Melawan Risa
122 Perayaan Keberhasilan Tuan Kaiden
123 Janji Yang Berubah
124 Menutupi Perasaannya
125 Hadiah Besar
126 Sebuah Kue
127 Gosip Tentang Risa
128 Bersama Diva
129 Mengejar Olivia
130 Gosip Dari Serli
131 Memilih Gaun
132 Diberitahu Diva
133 Panik
134 Bertemu Diva
135 Curhatan Olivia pada Via junior
136 Acara Pernikahan
137 Menolong Olivia
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Tragedi Kebakaran
2
Diketahui Tante Oki
3
Diusir
4
Kehilangan Kesuciannya
5
Paginya
6
Pemberitaan Besar
7
Tersadar
8
Berusaha Menjelaskan
9
Informasi Penting
10
Perayaan Seno
11
Informasi Dari Dep
12
Menemukan Kebenaran
13
Mendesak Olivia
14
Menerima Syarat
15
Rencana Tuan Kaiden
16
Tidak Dapat Diubah
17
Persiapan Pernikahan
18
Olivia Yang Pasrah
19
Malamnya
20
Melawan Tuan Kaiden
21
Mempersiapkan Rencana Berikutnya
22
Membelikan Es Krim
23
Meledeki Tuan Kaiden
24
Memilih Gaun
25
Hampir Jatuh
26
Memohon Kepada Tuan Kaiden
27
Menguji Olivia
28
Memberikan Ponsel
29
Mengobati Luka
30
Meminta Bantuan Olivia
31
Menyuapi Tuan Kaiden
32
Olivia Yang Polos
33
Merasa Takut
34
Tidak Bisa Kabur
35
Mencari Jalan Kabur
36
Alasan
37
Kedatangan Seno
38
Amarah Seno
39
Emosi Olivia
40
Kebaikan Tuan Kaiden
41
Sangat Cantik
42
Bertemu Keluarga Tuan Kaiden
43
Kemarahan Tuan Kandensus
44
Bertengkar Kecil
45
Berniat Kabur
46
Berusaha Menghubungi Malara
47
Tidur Bersama
48
Sarapan Bersama
49
Rencana Baru
50
Mengusir Seno
51
Tuan Kaiden Yang Panik
52
Mengutus Penjaga
53
Bertemu Seno Di Pasar
54
Salah Pegang
55
Akhirnya Mendapatkan Kebebasan
56
Ikut Dengan Tuan Kaiden
57
Di Kantor
58
Digendong Tiba-tiba
59
Ocehan Olivia
60
Menghentikan Cegukan
61
Bertengkar di Mobil
62
Cemburunya Tuan Kaiden
63
Di Pantai Sendiri
64
Digendong Tuan Kaiden
65
Kegugupan Olivia
66
Lupa Membawa Ganti
67
Nyonya Asila dan Seno
68
Mimpi Buruk
69
Menceritakan
70
Menyusun Rencana
71
Menemukan Ide Bagus
72
Memberikan Kejutan
73
Antusias
74
Salah Sangka
75
Ingin Pulang
76
Tidur di Kamar
77
Tidur Bersama
78
Merapihkan Pakaian
79
Melihat Matahari Terbit
80
Menunggu Kapal Tiba
81
Di Dalam Kapal
82
Mengobati Olivia
83
Memaksa Olivia
84
Kedatangan Tuan Kandensus
85
Berhasil Mengancam
86
Cemburu Diam-diam
87
Seno Yang Muncul Tiba-tiba
88
Ternyata Hanya Akting
89
Banyak Makanan
90
Ketiduran
91
Kesalahpahaman
92
Mengantarkan Olivia
93
Bertemu Malara
94
Memutuskan Persahabatan
95
Bertengkar Dengan Seno
96
Tuan Kaiden Yang Panik
97
Menyalahkan Seno
98
Dicurigai Olivia
99
Kebingungan Tuan Kaiden
100
Kebingungan Malara
101
Mencuri-curi pandang
102
Merawat Seno
103
Bertengkar
104
Menutupi Perasaan Sebenarnya
105
Gelagat Aneh
106
Lari Dari Malara
107
Keluar dari rumah
108
Kembali
109
Di Perjalanan
110
Tuan Kaiden Lebih Perhatian
111
Ditinggal Tuan Kaiden
112
Tidur Bersama
113
Kemunculan Risa
114
Mengerjai Olivia
115
Melamun
116
Mempersiapkan Kejutan
117
Dinner
118
Dihubungi Malara
119
Mencaritahu Pada Olivia Langsung
120
Mengantarkan Makan Siang
121
Melawan Risa
122
Perayaan Keberhasilan Tuan Kaiden
123
Janji Yang Berubah
124
Menutupi Perasaannya
125
Hadiah Besar
126
Sebuah Kue
127
Gosip Tentang Risa
128
Bersama Diva
129
Mengejar Olivia
130
Gosip Dari Serli
131
Memilih Gaun
132
Diberitahu Diva
133
Panik
134
Bertemu Diva
135
Curhatan Olivia pada Via junior
136
Acara Pernikahan
137
Menolong Olivia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!