"Seorang pengusaha muda berusia 28 tahun, yang dikenal tidak akan menikah dan nyaris tidak pernah dekat dengan wanita di mata publik, tidak disangka ternyata di belakang semua orang dia adalah penjahat wanita yang tega sekali membohongi kita semua, rupanya Kaiden Kandensus adalah seorang penggila **** yang bahkan melakukannya pada gadis berusia 17 tahun." Isi pemberitaan yang di bacakan oleh salah seorang reporter berita dalam sebuah channel pemberitaan pagi itu.
Kaiden mengepalkan tangannya dengan kuat dan sebuah senyum menyeramkan tergambar jelas di wajahnya, sanga asisten pribadi langsung menghentikan rekaman pemberitaan tersebut, dengan cepat dia segera saja menyimpan kembali ponselnya dan menelan saliva dengan susah payah, sebab melihat perubahan raut wajah bosnya yang sangat mengerikan.
"Dep, tutup rumah utamaku, para wartawan sialan itu pasti akan berkumpul disana." Ucap Kaiden dengan wajah yang memandang lurus ke depan.
"Ba..baik tuan." Balas Dep yang merupakan asisten pribadinya.
Mereka segera mempercepat laju kendaraan menuju perusahaan pusat, menggunakan jalan belakang dari parkiran untuk menghindari para wartawan, namun sayangnya wartawan juga begitu banyak di sekitar sana sehingga mereka harus mengubah rencananya, sebelumnya salah satu wartawan akan mengetahui keberadaan mobil tuan besar Kandensus tersebut.
"Aduh .... Bagaimana ini, wartawan sudah ada dimana-mana, tuan sebaiknya kita pergi dulu dari sini, ini cukup beresiko untuk keselamatan dirimu tuan." Ucap Dep memberitahunya dengan panik.
Sayangnya pria itu bukanlah seseorang yang mudah dibujuk, apalagi mengubah keputusannya, sehingga Dep sama sekali tidak bisa mengubah keputusan tuan Kandensus saat ini untuk tidak kembali ke perusahaan.
"Dep, lepaskan pakaianmu!" Ucapnya dengan tegas dan memberikan sorot mata yang tajam.
Dep refleks membelalakkan matanya dengan penuh keheranan, namun Kaiden langsung mendesak dia untuk melakukannya, mereka bertukar pakaian di dalam mobil dengan segera, dan sengaja Kaiden tidak memakai jasnya, sedangkan asisten pribadinya Dep mengenakan pakaian yang dia gunakan sebelumnya dengan kacamata hitam dan topi yang dia kenakan, membawa tas kerja dan langsung di dorong keluar oleh Kaiden, membuat para wartawan mengira bahwa orang yang berjalan cepat menuju jalan belakang itu adalah dirinya, padahal dia justru terang-terangan tidak mengenakan penutup apapun, keluar dari mobil dan berjalan masuk menggunakan jalan depan tanpa di ketahui satu wartawan pun yang ada disana.
Karena mereka sudah terkecoh dengan tipuan cerdik yang Kaiden dan Dep lakukan.
Meski Dep yang harus menjadi korban sebab langsung diserbu oleh banyaknya wartawan yang terus meminta klarifikasi dan memberikan banyak sekali pertanyaan di luar nalar bagi dirinya, sampai dia mendapatkan kode dari pesan singkat yang dikirim oleh tuan besarnya, barulah dia bisa melepaskan topi dan kacamata yang dia gunakan sampai semua wartawan terlihat kecewa karena mereka telah salah menangkap orang.
"Ahaha halo... Ini aku, ayo kemari, hei.. kenapa kalian malah bubar, katanya mau bertanya hei... Sini tanya aku saja, aku juga tidak kalah terkenal kok." Teriak Dep kepada para wartawan yang sudah bubar dengan cepat menjauh dari dirinya.
Dia merapihkan jas itu karena sadar bahwa yang dia kenakan bukanlah miliknya, dia tidak boleh sampai merusak setelan jas kesayangan tuan besarnya sendiri atau dia akan dalam masalah.
Segera saja Dep pergi menyusul Kaiden dengan cepat, dia tiba di ruang kantor Kaiden dan melihat tuannya masih saja bersikap begitu santai, duduk di depan meja kerjanya dan mengetik sesuatu pada layar komputer canggih tersebut.
"Ah..hah..hah..hah... Tuan apa yang anda lakukan, kenapa anda masih saja terlihat begitu santai, aku akan segera menghapus berita itu, semuanya sudah aku atur kau jangan cemas lagi." Ucap Dep mengatakannya dengan nafas menderu.
"Bagus, sekarang tugasmu hanya perlu mencaritahu siapa dalang dari penyebaran berita tersebut, dan kumpulkan bukti yang kuat dari orang yang memberikan aku minuman terakhir kali di klub malam sebelumnya." Ucap tuan Kandensus kepada Dep.
"Tuan apa berita itu benar?" Tanya Dep yang merasa penasaran.
Dia langsung saja mendapatkan tatapan maut yang sangat menyeramkan dan begitu menusuk untuknya, bahkan tatapan sinis yang diberikan oleh Kaiden kepada dirinya mampu membuat dia merinding dan terus saja merasa takut.
"Aahh..kau tidak perlu menjawabnya, aku mengerti kau dijebak, aku akan menyelesaikan semuanya untukmu, iya hehe... permisi tuan." Tambah Dep dengan cepat menghindar dan pergi dari sana.
Dep segera mengerahkan semua kemampuan dia dalam bidang teknologi, meretas situs yang sudah menyebarkan foto tersebut juga terus menyelidiki semuanya dengan sangat teliti, bukan hanya dia saja yang bergerak tetapi beberapa anak buahnya ikut mencari tahu ke lapangan untuk menangkap salah satu pelayan di klub malam yang ternyata di duga sebagai orang yang memberikan minuman dengan obat perangsang pada tuan Kandensus sebelumnya.
Tidak membutuhkan waktu lama untuk para ahli seperti mereka, hanya membuat tiga jam saja, pelaku itu sudah bisa ditangkap dan segera di serahkan ke hadapan tuan Kandensus di kantor utamanya saat itu juga.
Dia adalah pelayan wanita yang sangat ketakutan dan terus memohon ampun di bawah kaki pria kejam yang sama sekali tidak memiliki ekspresi apapun di wajahnya kala itu.
"Saya mohon tuan, tolong maafkan saya, saya tidak tahu jika obat itu ternyata obat yang sangat berbahaya, saya sungguh tidak tahu apapun tuan." Ucap wanita itu terus memohon ampun tanpa henti.
"Siapa yang memerintahkan kau untuk memasukan obat itu pada minumanku?" Tanya tuan Kandensus dengan nada yang begitu pelan namun terdengar sangat menakutkan.
"Saya tidak tahu, dia memakai topeng dan hanya memberikan saya sejumlah uang yang banyak jika saya memasukkan obat yang diberikan olehnya, dia bilang itu hanya obat pencahar yang bisa membuat orang sakit perut, aku pikir itu tidak akan berbahaya, jadi aku mengambilnya karena membutuhkan biaya untuk pengobatan ibuku, maafkan saya tuan, saya sungguh minta maaf. Tolong ampuni saya." Ucap wanita itu terus memohon ampun.
Kaiden hanya tersenyum kecil dan dia memberikan isyarat satu jari kepada Dep, mengartikan bahwa dia ingin wanita itu lenyap, Dep tidak menunggu waktu lama lagi, dia langsung mengerti dengan apa yang harus dia lakukan.
Segera saja dia menyuruh dua penjaga disana menarik wanita itu dan membawanya ke tempat yang seharusnya, satu orang telah dia lenyapkan dengan senyap dan tanpa jejak sama sekali.
"Benar-benar wanita yang malang." Gerutu Dep yang menyaksikan langsung terbunuhnya wanita pegawai club malam tersebut, yang menjadi anak buah dari musuh tuan Kandensus tersebut.
Wanita itu benar-benar bernasib buruk dan harus berakhir dengan cara yang mengenaskan tanpa di ketahui semua orang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
X'tine
itu lah resiko tugas, dapat duit banyak tapi nyawa melayang kayak layang layang
2023-10-30
2