Meski sudah berusaha berontak dan melepaskan diri sekuat tenaga sayangnya Olivia sama sekali tidak bisa melarikan diri, sebab kedua orang pria itu sangat kuat, hingga dia tiba-tiba saja di jatuhkan pada sebuah ranjang dan kepalanya mulai di buka oleh salah satu pria disana, Olivia sangat kaget dan dia terus berusaha untuk melarikan diri, namun salah satu pria itu kembali membius dirinya dengan menyuntikkan sesuatu pada tangannya.
Dia langsung terjatuh tidak sadarkan diri, mereka langsung keluar dari kamar itu dan dengan sengaja memberikan Olivia pada bos mereka, lalu segera pergi untuk melaporkan kepada orang yang sudah menyuruhnya.
"Halo bos, tugas kita sudah selesai." Ucap pria itu dengan suara yang besar.
"Bagus, aku akan segera membawa pulang Kaiden ke rumahnya, kalian cepatlah pergi dari sana, jangan sampai meninggalkan jejak apapun!" Ucap seorang pria dengan suara yang tegas di balik panggilan telepon malam itu.
Panggilan langsung terputus dan kedua orang itu pergi dari sana dengan cepat.
Disisi lain seorang pria dengan tinggi 175 cm, rambut berwarna coklat dan matanya yang begitu tajam, dia berada di sebuah kantor pribadi kakaknya, tepat jam empat pagi, dia langsung membopong seorang pria bernama Kaiden Kandensus yang merupakan seorang CEO ternama perusahaan besar di bidang teknologi.
"Kak, ayo aku antarkan kau pulang, sepertinya kau sudah sangat mabuk sekali malam ini." Ucap pria itu dengan senyum sinis kepadanya.
Pria yang sudah diberikan obat itu sama sekali tidak bisa menjawab apapun dan hanya bisa terus menahan rasa aneh dalam dirinya, yang mulai merasa kepanasan tidak menentu, hingga sesampainya di kamar dia melihat seorang wanita sudah berbaring di ranjangnya, wajahnya langsung memerah dan dia sangat marah, sebab selama ini tidak ada yang berani masuk ke dalam kamarnya tersebut.
"Aishh..siapa dia, beraninya masuk ke dalam kamarku." Bentak pria itu berjalan dengan gontai, dia melonggarkan dasi di lehernya dan langsung melepaskan jas hitam yang dia kenakan, membuka kancing lengan kemeja dan langsung menggulungnya.
Berjalan mendekati ranjang dan mulai berusaha menatap wanita di atas ranjangnya yang terkapar tidak sadarkan diri dengan pakaian basah tembus pandang.
"Bodoh, apa dia wanita murahan yang mau menyerahkan dirinya padaku? Perbuatan siapa ini?" Gerutu pria itu yang ternyata masih bisa mengontrol dirinya, meski dia sudah di beri obat perangsang yang sangat kuat sebelumnya.
Dia mulai merasakan efek obat semakin menguasai dirinya, dan sudah menyadari bahwa ada yang janggal dalam dirinya saat itu, hingga tubuhnya benar-benar terasa panas, namun dalam keadaan genting seperti itu, dia masih bisa mengedepankan akalnya, segera menjauh dari ranjang itu dan dia terus saja menepuk kepalanya sendiri untuk menyadarkan diri.
"Aaaarrkkkkk sial, aku pasti sudah di beri obat sebelumnya, aku harus sadar, tidak boleh seperti ini, aaahh.....air iya aku harus mencuci kepalaku." Ucapnya terus saja berjalan penuh dengan usaha untuk sampai ke kamar mandi.
Di waktu yang sama, Olivia mulai tersadar dia memegangi kepalanya yang terasa pusing dan sakit, saat berusaha duduk dan bangkit dari ranjang dia melihat seorang pria terkapar dan berusaha meraih pintu kamar mandi di ujung ruangan yang cukup luas itu.
"Ya ampun, siapa dia? Kenapa dengannya?" Teriak Olivia sangat kaget dan tidak tahu harus berbuat apa.
Dia sama sekali tidak mengenali pria yang dia lihat saat itu, dan hatinya terus merasa cemas namun pria tersebut sudah tidak bergerak lagi setelah merintih kesakitan sebelumnya, karena merasa cemas dan penasaran dengan apa yang tengah terjadi, Olivia menghampiri pria itu untuk memeriksa keadaannya.
Dia mulai mendekati dan berusaha untuk menyentuh pria tersebut dengan sebelah tangannya terlebih dahulu.
"Hei....siapa kamu, apa kamu baik-baik saja?" Tanya Olivia dengan wajah yang sudah sangat cemas tidak karuan.
Pria itu tetap tidak menjawab karena dia terus berusaha menahan diri agar tidak sampai terbawa oleh obat yang mengendalikan tubuhnya saat ini, namun sayangnya Olivia terus berusaha memeriksa Kaiden, dia mulai membalikkan tubuh Kaiden yang menghadap ke arah dinding kamar tersebut hingga dia bisa menatap wajahnya dengan jelas.
"Hei... Apa kau baik-baik saja, aku bantu kamu berdiri oke?" Ucap Olivia sambil langsung membantu Kaiden untuk bangkit berdiri.
Sayangnya Kaiden sudah tidak bisa menahan dirinya lagi, ketika dia melihat bagian tubuh Olivia yang membuat jiwa lelakinya semakin terjaga, saat Olivia menidurkan dirinya ke ranjang untuk istirahat, Kaiden langsung menarik Olivia dan dia langsung saja memaksa Olivia untuk melakukan hal terlarang itu dengannya, tapi Olivia berontak, dia sangat kaget dan panik karena melihat pria yang sebelumnya terlihat begitu lemah tidak berdaya kini bisa berubah dalam beberapa detik menjadi pria kasar yang kuat dan merobek pakaiannya dengan satu tarikan tangan saja.
"Aarkk! Apa yang kau lakukan, tidak jangan lakukan ini padaku, euhh...pergi, pergi kau!" Teriak Olivia berusaha melepaskan diri dan dia terus berusaha mendorong tubuh Kaiden dengan sekuat tenaganya.
Sayangnya dia bahkan lebih kuat dari pada om Burhan, di malam yang sama, ini kedua kalinya dia harus menerima perlakuan seperti ini, dan dia harus terus berusaha mempertahankan kesucian yang sudah dia jaga sembilan belas tahun lamanya.
Sayangnya disini tidak ada siapapun yang bisa menolong dia, tubuhnya yang belum pulih penuh sejak di bius dua kali, tentu tidak memiliki banyak energi untuk melepaskan diri dari seorang Kaiden yang bak tengah kesurupan saat itu.
"Tolong....tolong aku..." Ucap Kaiden berbisik pada telinga Olivia dengan suara yang lirih.
Dia sudah tidak bisa menahannya lagi, terlebih wanita itu sudah ada dibawah tubuhnya, jadi dia tidak bisa terus bertahan menahan rasa sakit di tubuhnya yang tidak bisa dia salurkan, itu bisa saja membuatnya terbunuh sia-sia.
"Tidak...aku tidak mau, lepaskan aku... Eumm." Teriak Olivia yang langsung dibungkam oleh Kaiden dengan c*uman bibirnya.
Olivia mulai menangis air mata mengalir di pipinya tapi dia sama sekali tidak bisa melawan sedikitpun, Kaiden terus mendominasi dan dia benar-benar merenggut semuanya dalam diri Olivia, satu-satunya harta berharga yang tersisa di dalam dirinya telah musnah oleh seorang pria asing yang sama sekali tidak pernah dia temui.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments