Olivia Yang Pasrah

Hingga saat di perjalanan, Olivia mulai memberanikan diri untuk bertanya kepada Dep yang menyetir mobil di depan.

"Sebenarnya kemana kau akan membawaku, apa tuan Kaiden yang memintamu agar menjemputku dengan memberikan aku pakai seperti ini?" Tanya Olivia dengan penuh kepenasaranan.

Sulit sekali untuk Dep menjawabnya saat itu, sebab dia tahu jika dia mengatakan yang sebenarnya, maka gadis itu pasti akan berontak dan berusaha melarikan diri dari dirinya, itu akan menjadi hal yang sulit untuk dia menanganinya seorang diri, jadi terpaksa Dep harus tetap menyembunyikan masalah pernikahan tersebut.

"Aku tidak tahu, tapi nanti kau akan mengetahuinya sendiri." Balas Dep kepadanya.

Terdengar hembusan nafas Olivia yang terlihat begitu kecewa dengan jawaban yang di berikan oleh Dep, padahal dia sudah berharap banyak bahwa dia akan mendapatkan sedikit informasi dari Dep, hingga sesampainya di sebuah gedung KUA barulah Olivia merasa kaget, tiba-tiba saja seorang pria membukakan pintu mobil yang dia naiki dan ternyata dia adalah tuan Kaiden, menarik tangannya untuk segera keluar dari sana dan terus menggandeng tangannya hingga membawa dia masuk ke dalam gedung tersebut.

"Ee..ee..ehh..lepaskan kenapa kau menarik tanganku terus, apa yang mau kau lakukan sekarang? Kenapa kau membawaku kemari, lepaskan aku!" Bentak Olivia sambil terus berusaha melepaskan diri dari genggaman tuan Kaiden yang begitu kencang.

"Diam! Atau aku akan berbuat kasar denganmu!" Balas tuan Kaiden memberikan ancaman dan sebuah tatapan tajam yang membuat Olivia seketika mematung.

"Kita akan menikah, tapi kau jangan cemas, ini hanya pernikahan kontrak yang hanya akan berjalan beberapa waktu saja, sampai semua pemberitaan hilang sepenuhnya, kau baru bisa meninggalkanku." Balas tuan Kaiden mengatakannya tanpa menatap ke arah Olivia.

Sedang Olivia sendiri terus menatap dengan kedua mata yang terbuka lebar pada tuan Kaiden, dia sangat syok mendengar ucapan dari tuan Kaiden yang mengatakan mereka akan menikah secara tiba-tiba seperti itu.

"Tuan.. apa kau sungguh mau menikahiku? Saat ini juga?" Ucap Olivia menanyakannya lagi. Yang langsung dibalas anggukan kepala oleh tuan Kaiden.

"Iya... Memangnya kenapa, kau tidak setuju?" Tanya tuan Kaiden yang baru mau menatap gadis berusia 19 tahun tersebut.

Jenjang usia diantara mereka cukup jauh, tuan Kaiden yang sudah berusia 28 tahun tentu tidak akan memahami bagaimana rasanya menjadi Olivia yang harus menikah secara tiba-tiba di usianya yang masih 19 tahun ini.

"Tidak, aku tahu aku telah melakukan hubungan itu denganmu jadi aku tidak akan menolak jika kau mau bertanggung jawab atas perbuatanmu dengan menikahiku, tapi aku tidak berharap jika kau menganggap pernikahan ini sebuah permainan semata atau hanya untuk membersihkan namamu dan menyelamatkan bisnismu saja." Balas Olivia sambil menunduk dengan lesu.

Mendengar ucapan dari Olivia, barulah tuan Kaiden mulai berpikir, namun tidak lama penghulu tiba dan mereka harus segera melakukan pernikahan saat itu juga, Olivia terus diam, dia terlihat begitu pasrah menerima semuanya, berbeda sekali dengan apa yang sebelumnya di pikirkan oleh tuan Kaiden dan Dep.

Bahkan Dep yang menyaksikannya sebagai saksi,dia juga tidak habis pikir mengapa ada wanita yang mau menikah dengan cara seperti ini dan dia sama sekali tidak berontak, padahal Dep tau bahwa gadis itu tidak mungkin menyukai tuannya tersebut.

"Apa wanita ini juga sudah gila? Kenapa dia mau dinikahi oleh Kaiden dengan cara seperti ini?" Batin Dep memikirkan.

Setelah semuanya selesai tuan Kaiden langsung mengantarkan Olivia kembali ke dalam mobil bersama dengan Dep dan meminta Dep untuk mengantarkannya kembali ke rumah, sedangkan dirinya sendiri justru malah langsung pergi kembali ke kantor.

"Dep bawa dia kembali ke rumah, dan kau siapa namamu?" Tanya tuan Kaiden yang Barus menanyakan nama Olivia padahal barusan dia melakukan pernikahan dengan menyebutkan namanya tetapi saat keluar dia sudah melupakan itu.

"Apa namaku penting bagimu, kau tidak perlu tahu namaku, bukankah yang kau harapkan hanya ini, kau bisa melakukan apapun dengan buku pernikahan kita, kau juga bisa menunjukkan wajahku di publik, atau melakukan konferensi pers seperti kebanyakan orang lainnya, untuk menghilangkan semua rumor buruk tentangmu dan menyelamatkan bisnismu." Balas Olivia terlihat begitu lesu dan dia langsung memberikan buku nikah miliknya kepada tuan Kaiden.

Saat Olivia hendak masuk ke dalam mobil yang sudah di bukakan pintunya oleh Dep, tuan Kaiden langsung menahan tangan Olivia dengan cepat, dia tidak terima Olivia berbicara seperti itu terhadapnya dengan penuh keberanian.

"Tunggu, kenapa kau bicara begitu kepadaku, apa kau sudah berani menentang ku?" Ingat aku adalah Kaiden Kandensus, aku bisa melakukan apapun yang aku kehendaki." Ucap tuan Kaiden kepadanya.

Olivia hanya menatap ke arah tangannya yang ditahan oleh tuan Kaiden lalu dia memegangi tangan tuan Kaiden dengan pelan dan melepaskannya dari tangan dia, sambil bicara dengan lembut dan menampakkan sebuah senyum kecil di wajahnya.

"Aku tahu, itulah kenapa aku bicara seperti tadi, kau bisa melakukan apapun yang kau mau, aku hanyalah korban dan sekarang menjadi alat untuk mu, aku tidak masalah, aku sudah katakan itu padamu sejak awal tuan, dan jika anda masih ingin tahu siapa namaku, aku rasa di buku nikah itu tertulis namaku dan aku yakin kau pasti sudah mencaritahu semua informasi tentangku sebelum kau menikahi aku, jadi tidak mungkin kamu tidak tahu, kecuali jika kau memang melupakannya." Balas Olivia kepadanya.

Dia kemudian masuk ke dalam mobil dan Dep langsung menutup pintunya, dia juga segera bicara pada tuan Kaiden yang masih terdiam membisu di samping mobil tersebut setelah mendapatkan jawaban dari Olivia yang membuatnya terdiam.

"Dia masih sangat muda untuk menikah dengan pria tua sepertimu, jangan tersulut emosi dengan ucapannya, dia hanya tidak bisa marah denganmu jadi melampiaskannya dengan cara seperti itu." Ucap Dep sambil menepuk sebelah pundak tuan Kaiden.

Terus saja Dep masuk ke dalam mobil dan segera membawa pergi Olivia dengan secepatnya, dia tahu bahwa Kaiden akan marah besar sebab sebelumnya dia bahkan terlihat menahan emosi dengan kedua tangan yang di kepalkan sangat kuat serta sorot mata yang tajam menusuk pada Olivia.

"Aishh... Sial, awas saja kau, akan aku pastikan kau tidak akan bisa bicara seperti itu lagi denganku!" Ucap tuan Kaiden begitu emosi di buatnya.

Olivia sendiri hanya terus menatap ke luar jendela dan diam membisu, tatapan matanya begitu kosong dia terlihat seperti seseorang yang tidak hidup tetapi juga tidak mati, itu membuat Dep begitu prihatin ketika melihat keadaannya.

"Jangan dipikirkan, kau masih cukup muda dan cantik untuk jadi gila." Ucap Dep membuka obrolan berniat untuk memberikan ketenangan kepada Olivia saat itu.

"Aku lebih baik jadi gila saja, agar tidak ada lagi orang yang berniat jahat ataupun memanfaatkan aku sepertimu dan bosmu itu." Balas Olivia yang membuat Dep sangat tersinggung dengan ucapannya.

"Ahaha... Aku tidak memanfaatkanmu, aku hanya melakukan tugas yang seharusnya aku lakukan, lagi pula Kaiden itu baik, dia hanya ingin menghapus semua rumor buruk tentang dia juga tentangmu, kau seharusnya merasa kesal dan marah pada orang yang telah membawamu dan menjebak mu malam itu, bukan pada Kaiden, karena dia juga adalah korban, sama sepertimu." Balas Dep yang memang ada benarnya.

Episodes
1 Tragedi Kebakaran
2 Diketahui Tante Oki
3 Diusir
4 Kehilangan Kesuciannya
5 Paginya
6 Pemberitaan Besar
7 Tersadar
8 Berusaha Menjelaskan
9 Informasi Penting
10 Perayaan Seno
11 Informasi Dari Dep
12 Menemukan Kebenaran
13 Mendesak Olivia
14 Menerima Syarat
15 Rencana Tuan Kaiden
16 Tidak Dapat Diubah
17 Persiapan Pernikahan
18 Olivia Yang Pasrah
19 Malamnya
20 Melawan Tuan Kaiden
21 Mempersiapkan Rencana Berikutnya
22 Membelikan Es Krim
23 Meledeki Tuan Kaiden
24 Memilih Gaun
25 Hampir Jatuh
26 Memohon Kepada Tuan Kaiden
27 Menguji Olivia
28 Memberikan Ponsel
29 Mengobati Luka
30 Meminta Bantuan Olivia
31 Menyuapi Tuan Kaiden
32 Olivia Yang Polos
33 Merasa Takut
34 Tidak Bisa Kabur
35 Mencari Jalan Kabur
36 Alasan
37 Kedatangan Seno
38 Amarah Seno
39 Emosi Olivia
40 Kebaikan Tuan Kaiden
41 Sangat Cantik
42 Bertemu Keluarga Tuan Kaiden
43 Kemarahan Tuan Kandensus
44 Bertengkar Kecil
45 Berniat Kabur
46 Berusaha Menghubungi Malara
47 Tidur Bersama
48 Sarapan Bersama
49 Rencana Baru
50 Mengusir Seno
51 Tuan Kaiden Yang Panik
52 Mengutus Penjaga
53 Bertemu Seno Di Pasar
54 Salah Pegang
55 Akhirnya Mendapatkan Kebebasan
56 Ikut Dengan Tuan Kaiden
57 Di Kantor
58 Digendong Tiba-tiba
59 Ocehan Olivia
60 Menghentikan Cegukan
61 Bertengkar di Mobil
62 Cemburunya Tuan Kaiden
63 Di Pantai Sendiri
64 Digendong Tuan Kaiden
65 Kegugupan Olivia
66 Lupa Membawa Ganti
67 Nyonya Asila dan Seno
68 Mimpi Buruk
69 Menceritakan
70 Menyusun Rencana
71 Menemukan Ide Bagus
72 Memberikan Kejutan
73 Antusias
74 Salah Sangka
75 Ingin Pulang
76 Tidur di Kamar
77 Tidur Bersama
78 Merapihkan Pakaian
79 Melihat Matahari Terbit
80 Menunggu Kapal Tiba
81 Di Dalam Kapal
82 Mengobati Olivia
83 Memaksa Olivia
84 Kedatangan Tuan Kandensus
85 Berhasil Mengancam
86 Cemburu Diam-diam
87 Seno Yang Muncul Tiba-tiba
88 Ternyata Hanya Akting
89 Banyak Makanan
90 Ketiduran
91 Kesalahpahaman
92 Mengantarkan Olivia
93 Bertemu Malara
94 Memutuskan Persahabatan
95 Bertengkar Dengan Seno
96 Tuan Kaiden Yang Panik
97 Menyalahkan Seno
98 Dicurigai Olivia
99 Kebingungan Tuan Kaiden
100 Kebingungan Malara
101 Mencuri-curi pandang
102 Merawat Seno
103 Bertengkar
104 Menutupi Perasaan Sebenarnya
105 Gelagat Aneh
106 Lari Dari Malara
107 Keluar dari rumah
108 Kembali
109 Di Perjalanan
110 Tuan Kaiden Lebih Perhatian
111 Ditinggal Tuan Kaiden
112 Tidur Bersama
113 Kemunculan Risa
114 Mengerjai Olivia
115 Melamun
116 Mempersiapkan Kejutan
117 Dinner
118 Dihubungi Malara
119 Mencaritahu Pada Olivia Langsung
120 Mengantarkan Makan Siang
121 Melawan Risa
122 Perayaan Keberhasilan Tuan Kaiden
123 Janji Yang Berubah
124 Menutupi Perasaannya
125 Hadiah Besar
126 Sebuah Kue
127 Gosip Tentang Risa
128 Bersama Diva
129 Mengejar Olivia
130 Gosip Dari Serli
131 Memilih Gaun
132 Diberitahu Diva
133 Panik
134 Bertemu Diva
135 Curhatan Olivia pada Via junior
136 Acara Pernikahan
137 Menolong Olivia
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Tragedi Kebakaran
2
Diketahui Tante Oki
3
Diusir
4
Kehilangan Kesuciannya
5
Paginya
6
Pemberitaan Besar
7
Tersadar
8
Berusaha Menjelaskan
9
Informasi Penting
10
Perayaan Seno
11
Informasi Dari Dep
12
Menemukan Kebenaran
13
Mendesak Olivia
14
Menerima Syarat
15
Rencana Tuan Kaiden
16
Tidak Dapat Diubah
17
Persiapan Pernikahan
18
Olivia Yang Pasrah
19
Malamnya
20
Melawan Tuan Kaiden
21
Mempersiapkan Rencana Berikutnya
22
Membelikan Es Krim
23
Meledeki Tuan Kaiden
24
Memilih Gaun
25
Hampir Jatuh
26
Memohon Kepada Tuan Kaiden
27
Menguji Olivia
28
Memberikan Ponsel
29
Mengobati Luka
30
Meminta Bantuan Olivia
31
Menyuapi Tuan Kaiden
32
Olivia Yang Polos
33
Merasa Takut
34
Tidak Bisa Kabur
35
Mencari Jalan Kabur
36
Alasan
37
Kedatangan Seno
38
Amarah Seno
39
Emosi Olivia
40
Kebaikan Tuan Kaiden
41
Sangat Cantik
42
Bertemu Keluarga Tuan Kaiden
43
Kemarahan Tuan Kandensus
44
Bertengkar Kecil
45
Berniat Kabur
46
Berusaha Menghubungi Malara
47
Tidur Bersama
48
Sarapan Bersama
49
Rencana Baru
50
Mengusir Seno
51
Tuan Kaiden Yang Panik
52
Mengutus Penjaga
53
Bertemu Seno Di Pasar
54
Salah Pegang
55
Akhirnya Mendapatkan Kebebasan
56
Ikut Dengan Tuan Kaiden
57
Di Kantor
58
Digendong Tiba-tiba
59
Ocehan Olivia
60
Menghentikan Cegukan
61
Bertengkar di Mobil
62
Cemburunya Tuan Kaiden
63
Di Pantai Sendiri
64
Digendong Tuan Kaiden
65
Kegugupan Olivia
66
Lupa Membawa Ganti
67
Nyonya Asila dan Seno
68
Mimpi Buruk
69
Menceritakan
70
Menyusun Rencana
71
Menemukan Ide Bagus
72
Memberikan Kejutan
73
Antusias
74
Salah Sangka
75
Ingin Pulang
76
Tidur di Kamar
77
Tidur Bersama
78
Merapihkan Pakaian
79
Melihat Matahari Terbit
80
Menunggu Kapal Tiba
81
Di Dalam Kapal
82
Mengobati Olivia
83
Memaksa Olivia
84
Kedatangan Tuan Kandensus
85
Berhasil Mengancam
86
Cemburu Diam-diam
87
Seno Yang Muncul Tiba-tiba
88
Ternyata Hanya Akting
89
Banyak Makanan
90
Ketiduran
91
Kesalahpahaman
92
Mengantarkan Olivia
93
Bertemu Malara
94
Memutuskan Persahabatan
95
Bertengkar Dengan Seno
96
Tuan Kaiden Yang Panik
97
Menyalahkan Seno
98
Dicurigai Olivia
99
Kebingungan Tuan Kaiden
100
Kebingungan Malara
101
Mencuri-curi pandang
102
Merawat Seno
103
Bertengkar
104
Menutupi Perasaan Sebenarnya
105
Gelagat Aneh
106
Lari Dari Malara
107
Keluar dari rumah
108
Kembali
109
Di Perjalanan
110
Tuan Kaiden Lebih Perhatian
111
Ditinggal Tuan Kaiden
112
Tidur Bersama
113
Kemunculan Risa
114
Mengerjai Olivia
115
Melamun
116
Mempersiapkan Kejutan
117
Dinner
118
Dihubungi Malara
119
Mencaritahu Pada Olivia Langsung
120
Mengantarkan Makan Siang
121
Melawan Risa
122
Perayaan Keberhasilan Tuan Kaiden
123
Janji Yang Berubah
124
Menutupi Perasaannya
125
Hadiah Besar
126
Sebuah Kue
127
Gosip Tentang Risa
128
Bersama Diva
129
Mengejar Olivia
130
Gosip Dari Serli
131
Memilih Gaun
132
Diberitahu Diva
133
Panik
134
Bertemu Diva
135
Curhatan Olivia pada Via junior
136
Acara Pernikahan
137
Menolong Olivia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!