Sedangkan disisi lain tuan Kaiden yang pergi ke kantornya untuk kembali menemui Dep, sang asisten pribadi kepercayaan dia, sesampainya di kantor tuan Kaiden tidak menemukan keberadaan Dep, sebab ternyata Dep tengah disibukkan dengan urusannya yang harus mengisi beberapa rapat penting sebab tuan Kaiden yang memintanya menghadiri semua rapat itu, karena dirinya malah pergi begitu saja.
Alhasil kali ini Dep merasa kesulitan, selain dia yang merasa susah sebab dia harus menghadiri Rafat dengan klain dari Jepang yang menyulitkan dirinya sebab dia tidak memahami bahasa Jepang sebagus tuan Kaiden. Sehingga hal itu membutuhkan banyak waktu untuk dia melakukan Rafat sekaligus mengecek segala persiapan untuk pembangunan proyek yang besar dalam naungan perusahaan tuan Kaiden.
Saat dia kembali ke perusahaan, langsung saja wajahnya terlihat begitu kelelahan dan terus terlihat lesu sekali, tapi sayangnya disaat dia berniat untuk mengistirahatkan diri dia justru malah dihadapkan dengan kedatangan tuan Kaiden di dalam ruangan kantornya tersebut.
"Aishh... Kenapa kau ada disini, setelah membuat aku kesulitan untuk menghadapi klain dari Jepang itu, sekarang baru kau menunjukkan diri padaku, dasar sialan!" Gerutu Dep dengan wajah yang sangat kesal.
Tuan Kaiden segera bangkit dari kursi dan langsung berjalan mendekati Dep sambil langsung mengalengkan tangannya pada bahu Dep, mengajaknya mengobrol sekaligus memberitahukan ide yang sudah dia pikirkan untuk menghapus semua berita buruk tentang dirinya di media sosial yang sudah terlanjur diketahui banyak orang.
"Ahaha.. Ayolah Dep, bagaimana pun kau dan aku adalah rekan kerja yang solid, dan kita sudah berteman sejak lama bukan? Kau jangan terlalu perhitungan denganku, aku ini kan bos terbaik." Balas tuan Kaiden kepadanya.
"CK.. Terbaik apanya? Kau hanya senang menyulitkan aku saja, sudahlah aku tidak ingin bertemu denganmu lagi, sekarang sana kau pergi ke kantormu sendiri. Jangan menggangguku!" Ucap Dep dengan wajah yang sangat kesal.
Dia segera duduk merebahkan tubuhnya ke belakang sandaran kursi kerja yang ada disana, sambil terus menyuruh tuan Kaiden untuk pergi dari hadapannya, namun tuan Kaiden tetap saja tidak bisa dia usir begitu mudah, sehingga dia tetap saja kembali berjalan mendekati Dep lagi dan mulai bicara dengan perlahan untuk membujuknya agar mau membantu dia menjalankan rencana yang sudah dia pikirkan itu.
"Dep... Kau mau gajimu naik bukan? Jika kau mau maka kau harus membantuku untuk melaksanakan ide cemerlang yang aku miliki, semua ini juga demi keberlangsungan perusahaan ini, termasuk untuk karirmu yang lebih baik di masa depan." Ucap tuan Kaiden terus berdiri di sampingnya.
Mendengar gaji yang akan di naikkan tentu saja Dep begitu senang, dia pikir kapan lagi tuan Kaiden akan menawarkan penawaran yang sangat menguntungkan dirinya seperti ini, jadi meskipun dia masih cukup kesal terhadap tuan Kaiden, tetap saja dia menghempaskan kekesalannya itu terlebih dahulu, hingga langsung menoleh pada tuan Kaiden dengan tatapan sinis menggunakan ujung matanya.
"Baiklah, katakan apa idemu itu?" Tanya Dep dengan segera.
Tuan Kaiden terlihat begitu senang, dan dengan cepat dia bersemangat sekali untuk menceritakan ide yang cemerlang dalam pikirannya tersebut.
"Ahaha.. begini Dep..." Ucap tuan Kaiden membicarakan semua ide yang dia pikirkan.
Dep langsung membelakkan matanya sangat lebar dia seakan tidak bisa mempercayai apa yang baru saja dikatakan oleh tuannya tersebut, dengan mata terbuka lebar dan mulut yang menganga, dia langsung memegangi jidat tuan Kaiden menggunakan tangannya, berniat untuk memeriksa suhu tubuh tuan Kaiden.
"Hah? Apa kau sakit?" Tanya dia setelah itu.
"Aishh... Aku tidak sakit, kenapa kau beraninya mengira aku begitu, ini ide yang sangat bagus, jika mereka semua tahu bahwa gadis itu adalah istriku, maka semua permasalahan ini akan langsung hilang, selain membersihkan namaku dan nama gadis itu dengan cepat, berita besar seperti ini juga akan menghapus rumor lama tentang aku yang memiliki kelainan atau gay dan semacamnya." Jelas tuan Kaiden kepada Dep.
Dep terus mengerutkan kedua alisnya dengan kuat dan menatap cukup lekat kepada tuan Kaiden, dia masih belum bisa mempercayai semua ide konyol yang baru saja dikatakan oleh sahabatnya sendiri, pasalnya Dep sudah mengenal bagaimana tuan Kaiden sejak lama, dia sangat anti dengan wanita karena trauma lama yang dia alami, tapi kali ini dia malah mau menikah dengan seorang wanita secara tiba-tiba. Itu sangat tidak masuk akal untuk dirinya sendiri.
"Aahhh kau ini gila ya? Kaiden menikah itu bukan hal yang mudah, semuanya memerlukan persetujuan dari dua pihak, antara gadis itu juga dirimu, dan satu lagi menikah itu perlu adanya perasaan cinta antara kalian berdua, sekarang aku tanya apa kau mencintai gadis itu?" Ucap Dep menjelaskan sekaligus menanyakan secara langsung kepada tuan Kaiden.
Sontak tuan Kaiden langsung menggelengkan kepala karena dia memang tidak menyukai Olivia sedikit pun, jangankan jatuh cinta dengannya, bahkan sampai sekarang saja tuan Kaiden belum memperkenalkan diri secara resmi dengannya, dia hanya tahu nama Olivia dari informasi identitas yang diberikan oleh Dep pada dia sebelumnya. Selain dari itu tuan Kaiden sama sekali tidak tahu apapun tentang gadis kecil tersebut.
Melihat gelengan kepada dari tuan Kaiden, Dep kembali melontarkan pertanyaan lain kepadanya.
"Lalu apa gadis itu menyukaimu?" Tanya Dep lagi memastikannya.
"Aku tidak tahu, tapi sepertinya dia tidak mungkin bisa menolok pria tampan, bijaksana dan sangat kaya raya sepertiku, bukankah semua wanita sangat mengharapkan untuk jadi pendampingku, jadi sudah bisa dipastikan dia pasti akan menyukaiku." Balas taun Kaiden yang begitu percaya diri dengan semua kelebihan dalam dirinya.
"Aduh... Kau ini benar-benar narsistik sekali, kalau dia benar-benar menyukaimu dia mungkin tidak akan dibawa ke rumah sakit sampai dua kali dan tidak akan terus berontak meminta untuk di bebaskan darimu. Sudah jelas dia tidak menyukaimu, mungkin dia membencimu!" Balasan dari Dep yang begitu menohok sekali.
Langsung saja raut wajah tuan Kaiden berubah begitu drastis, yang tadinya begitu membanggakan diri, kini dia malah terlihat sangat kesal dan menatap tajam pada Dep yang telah bicara seenaknya kepada dirinya, meskipun apa yang dikatakan oleh Dep adalah sebuah kebenaran, tetapi tuan Kaiden sama sekali tidak dapat menerimanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments