Perayaan Seno

Bahkan pemilik club sendiri sama sekali tidak tahu siapa wanita yang mereka bawa saat itu, karena dia juga berpikir jika wanita itu adalah dirinya.

"Jadi mereka salah mengambil orang?" Tanya Dep yang menghentikan cerita wanita tersebut di tengah-tengah pembicaraannya dengan sorot mata yang terbelalak sangat lebar.

"Iya, namun entah kenapa tuan Seno yang bodoh itu tetap mentransfer uangnya kepadaku, dia bahkan memujiku bahwa pekerjaan dan actingku sangat bagus, aku akan sangat berterima kasih pada wanita yang sudah mau menggantikan posisiku tanpa bayaran, haha itu sangat konyol tapi aku tetap mendapatkan banyak uang, itu yang penting." Balas wanita itu terlihat tertawa keras.

Tentu saja dia senang, karena dia tidak melakukan apapun, tetapi tetap mendapatkan uang yang banyak dari Seno.

Dan malah Olivia, gadis mudah yang tidak tahu apapun dan masih murni harus menanggung semuanya.

Dep telah mengetahui semuanya dia langsung menendang wanita itu keluar dari dalam mobilnya sekaligus melemparkan cek dengan jumlah yang sudah di tentukan sebelumnya. Wanita itu murka dan terus menggerutu kesal pada Dep bahkan hingga mobilnya sudah pergi jauh dari sana, tetapi Dep sama sekali tidak memperdulikan hal itu karena yang terpenting baginya adalah informasi yang sudah diberikan oleh wanita tersebut yang sudah ada dalam genggamannya.

Dia segera mengambil kamera cctv berukuran kecil yang ada di depan mobilnya lalu memasukkannya pada jas yang dia kenakan, langsung pergi untuk menemui tuan Kaiden Kandensus saat itu juga, untuk memberikan semua bukti kuat yang dia miliki.

Sementara disisi lain Seno tengah berada dalam kesenangannya sendiri, merayakan sebuah perayaan besar atas keberhasilan dia yang tengah memenangkan proyek besar dan telah berhasil mengalahkan seorang tuan Kaiden yang terkenal dengan semua kemahirannya dalam berbisnis dan selalu mendapatkan banyak sekali proyek besar dari dirinya selama ini.

Karena berita yang sudah dia sebarkan di media sosial bahkan sampai membuat para wartawan menyerbu kantor pusat milik kakak tirinya tersebut, itu memberikan dampak cukup buruk bagi penilaian perusahaan tersebut, sedangkan perusahaan dia sendiri nampak terlihat lebih unggul dan dia begitu senang dengan hal tersebut.

"Ahahaha.... Kerja bagus, kalian berdua memang bisa saya andalkan, mulai sekarang aku akan menaikkan gaji kalian dua kali lipat." Ucap Seno dengan wajah yang berbinar dan dipenuhi dengan kegembiraan.

Seketika semua anak buahnya tertawa senang dan terus bersorak memberikan dukungan kepada Seno.

Selain itu dia mengira bahwa jika dia sudah berhasil mengalahkan kakak tirinya maka dia dapat menguasai seluruh aset dan harta kekayaan dari ayahnya yang tidak lain adalah tuan Kandensus sendiri. Terlebih dia masih memiliki ibunya yang berada di samping ayahnya tersebut, sehingga dia bisa melakukan semua hal untuk membuat tuan Kandensus menyerahkan perusahaan pusat kepada dirinya, sekalipun dia bukanlah anak kandung dari tuan Kandensus.

Seno adalah putra yang dibawa oleh istri keduanya tuan Kandensus, yang tidak lain adalah ayah dari Kaiden Kandensus, setelah ibunya meninggal, sang ayah langsung membawa pulang seorang wanita muda yang merupakan mantan sekretarisnya sendiri, itu membuat Kaiden keluar dari rumahnya dan memilih untuk tinggal di rumah yang berbeda dengan sang ayah karena ibu tirinya tersebut membawa seorang putra laki-laki yang kini di sebut sebagai adik dari tuan Kaiden, bernama Seno Gumira.

Mereka tidak pernah dekat sedikit pun, bahkan sejak kecil sudah bersaing dengan ketat, karena saat itu tuan Kaiden di tinggal oleh ibunya di usia 10 tahun, dalam usia yang sangat muda, tentu dia masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu, namun sayangnya sang ayah malam membawa pulang seorang wanita jahat beserta anaknya yang tidak kalah jahat, selalu bersikap kasar dan tidak pernah memperdulikan tuan Kaiden, hingga tuan Kaiden Kandensus pernah di asingkan keluar negeri hingga dia lulus dari universitas terbaik sebagai lulusan terbaik karena kecerdasan yang dia miliki.

Setelah itu ayahnya mulai menyerahkan perusahaan pusat kepada tangan tuan Kaiden sebab sang ayah tidak bisa lagi mengurusi perusahaan yang terlalu besar dengan usianya yang sudah semakin menua, dia lebih senang tinggal di rumah saja dan mengistirahatkan dirinya di masa tuanya tersebut.

Seno juga diberikan jatahnya untuk mengurusi perusahaan cabang, tetapi keserakahan di dalam dirinya, dia tidak bisa menerima itu semua dan lebih menginginkan perusahaan pusat yang di pimpin oleh kakak tirinya selama ini.

Dia baru saja lulus dan hanya memimpin perusahaan selama satu tahun, sedangkan tuan Kaiden sendiri, dia sudah menjabat dan berkecimpung dalam dunia bisnis sejak usianya tujuh tahun, kecerdasan yang dimilikinya sangat diatas rata-rata dan mampu mengerjakan semua permasalahan dalam bidang bisnis oleh dirinya sendiri.

Meski usianya hanya berbeda dua tahun dari Seno tetapi tuan Kaiden memang selalu lebih unggul dibandingkan Seno dalam hal apapun.

Sehingga hal itu menimbulkan rasa iri dan benci pada Seno, termasuk ibunya yang selalu saja mendesak Seno agar bisa menguasai semua harta kekayaan dari suaminya sendiri, dia selalu menuntut putranya itu agar bisa mengambil hati tuan Kandensus termasuk kepercayaan juga harta kekayaan sebanyak-banyaknya.

Sejak awal mereka memang tidak pernah menyukai tuan Kandensus dengan tulus, hanya harta yang membuat mereka mau tinggal dan bertahan dalam waktu selama ini bersama keluarga Kandensus.

"Seno...Seno, ibu sangat bangga denganmu, kamu memang anak yang berbakat, ibu yakin perusahaan kamu sebentar lagi akan mampu melampaui perusahaan Kaiden si tukang pamer itu." Ucap wanita berusia 40 tahun tersebut.

"Tentu saja ibu, itu akan segera terjadi sebentar lagi." Balas Seno dengan wajahnya yang sangat serius dan penuh kebanggaan atas dirinya sendiri.

Mereka bersulang bersama dan di ikuti dengan semua orang yang berada di pihaknya, merayakan sebuah keberhasilan yang sudah mereka dapatkan dengan cara licik yang sangat diagungkan tersebut.

Tanpa mereka tahu bahwa mereka tidak benar-benar berhasil dengan rencana yang sudah mereka lakukan sebelumnya.

Hingga beberapa jam kemudian, setelah acara perayaan tersebut berlangsung, Seno mengantarkan ibunya untuk pulang ke kediaman utama mension seorang tuan Kandensus, sedangkan dirinya kembali ke rumah miliknya yang tidak sebesar rumah tuan Kandensus maupun rumah tempat tinggal Kaiden.

Lagi dan lagi Seno hanya diberikan sebuah rumah mewah yang tidak lebih luas dibandingkan tuan Kaiden dan hal itu juga menjadi salah satu sebab dimana dendam dan rasa iri di dalam hati Seno tercipta semakin besar kepada sosok kakak tirinya tersebut, bahkan dia tidak pernah menganggap Kaiden sebagai kakak tirinya.

"Aishh.. aku benci rumah ini, aku akan mengambil alih rumah Kaiden juga, lihat saja nanti!" Ucap Seno dengan penuh kebencian di dalam hatinya.

Dia masuk ke dalam rumah dengan tersenyum lebar karena masih merasa senang atas keberhasilan yang sudah dia lakukan saat ini, bahkan dia juga mendapatkan pujian dari tuan Kandensus atas keberhasilan yang dia lakukan, sehingga hal itu membuat dia semakin percaya diri bahwa dia sudah semakin dekat untuk merebut hati ayah tirinya tersebut.

Terpopuler

Comments

Momy Natasha Aleena

Momy Natasha Aleena

siip

2023-06-07

0

lihat semua
Episodes
1 Tragedi Kebakaran
2 Diketahui Tante Oki
3 Diusir
4 Kehilangan Kesuciannya
5 Paginya
6 Pemberitaan Besar
7 Tersadar
8 Berusaha Menjelaskan
9 Informasi Penting
10 Perayaan Seno
11 Informasi Dari Dep
12 Menemukan Kebenaran
13 Mendesak Olivia
14 Menerima Syarat
15 Rencana Tuan Kaiden
16 Tidak Dapat Diubah
17 Persiapan Pernikahan
18 Olivia Yang Pasrah
19 Malamnya
20 Melawan Tuan Kaiden
21 Mempersiapkan Rencana Berikutnya
22 Membelikan Es Krim
23 Meledeki Tuan Kaiden
24 Memilih Gaun
25 Hampir Jatuh
26 Memohon Kepada Tuan Kaiden
27 Menguji Olivia
28 Memberikan Ponsel
29 Mengobati Luka
30 Meminta Bantuan Olivia
31 Menyuapi Tuan Kaiden
32 Olivia Yang Polos
33 Merasa Takut
34 Tidak Bisa Kabur
35 Mencari Jalan Kabur
36 Alasan
37 Kedatangan Seno
38 Amarah Seno
39 Emosi Olivia
40 Kebaikan Tuan Kaiden
41 Sangat Cantik
42 Bertemu Keluarga Tuan Kaiden
43 Kemarahan Tuan Kandensus
44 Bertengkar Kecil
45 Berniat Kabur
46 Berusaha Menghubungi Malara
47 Tidur Bersama
48 Sarapan Bersama
49 Rencana Baru
50 Mengusir Seno
51 Tuan Kaiden Yang Panik
52 Mengutus Penjaga
53 Bertemu Seno Di Pasar
54 Salah Pegang
55 Akhirnya Mendapatkan Kebebasan
56 Ikut Dengan Tuan Kaiden
57 Di Kantor
58 Digendong Tiba-tiba
59 Ocehan Olivia
60 Menghentikan Cegukan
61 Bertengkar di Mobil
62 Cemburunya Tuan Kaiden
63 Di Pantai Sendiri
64 Digendong Tuan Kaiden
65 Kegugupan Olivia
66 Lupa Membawa Ganti
67 Nyonya Asila dan Seno
68 Mimpi Buruk
69 Menceritakan
70 Menyusun Rencana
71 Menemukan Ide Bagus
72 Memberikan Kejutan
73 Antusias
74 Salah Sangka
75 Ingin Pulang
76 Tidur di Kamar
77 Tidur Bersama
78 Merapihkan Pakaian
79 Melihat Matahari Terbit
80 Menunggu Kapal Tiba
81 Di Dalam Kapal
82 Mengobati Olivia
83 Memaksa Olivia
84 Kedatangan Tuan Kandensus
85 Berhasil Mengancam
86 Cemburu Diam-diam
87 Seno Yang Muncul Tiba-tiba
88 Ternyata Hanya Akting
89 Banyak Makanan
90 Ketiduran
91 Kesalahpahaman
92 Mengantarkan Olivia
93 Bertemu Malara
94 Memutuskan Persahabatan
95 Bertengkar Dengan Seno
96 Tuan Kaiden Yang Panik
97 Menyalahkan Seno
98 Dicurigai Olivia
99 Kebingungan Tuan Kaiden
100 Kebingungan Malara
101 Mencuri-curi pandang
102 Merawat Seno
103 Bertengkar
104 Menutupi Perasaan Sebenarnya
105 Gelagat Aneh
106 Lari Dari Malara
107 Keluar dari rumah
108 Kembali
109 Di Perjalanan
110 Tuan Kaiden Lebih Perhatian
111 Ditinggal Tuan Kaiden
112 Tidur Bersama
113 Kemunculan Risa
114 Mengerjai Olivia
115 Melamun
116 Mempersiapkan Kejutan
117 Dinner
118 Dihubungi Malara
119 Mencaritahu Pada Olivia Langsung
120 Mengantarkan Makan Siang
121 Melawan Risa
122 Perayaan Keberhasilan Tuan Kaiden
123 Janji Yang Berubah
124 Menutupi Perasaannya
125 Hadiah Besar
126 Sebuah Kue
127 Gosip Tentang Risa
128 Bersama Diva
129 Mengejar Olivia
130 Gosip Dari Serli
131 Memilih Gaun
132 Diberitahu Diva
133 Panik
134 Bertemu Diva
135 Curhatan Olivia pada Via junior
136 Acara Pernikahan
137 Menolong Olivia
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Tragedi Kebakaran
2
Diketahui Tante Oki
3
Diusir
4
Kehilangan Kesuciannya
5
Paginya
6
Pemberitaan Besar
7
Tersadar
8
Berusaha Menjelaskan
9
Informasi Penting
10
Perayaan Seno
11
Informasi Dari Dep
12
Menemukan Kebenaran
13
Mendesak Olivia
14
Menerima Syarat
15
Rencana Tuan Kaiden
16
Tidak Dapat Diubah
17
Persiapan Pernikahan
18
Olivia Yang Pasrah
19
Malamnya
20
Melawan Tuan Kaiden
21
Mempersiapkan Rencana Berikutnya
22
Membelikan Es Krim
23
Meledeki Tuan Kaiden
24
Memilih Gaun
25
Hampir Jatuh
26
Memohon Kepada Tuan Kaiden
27
Menguji Olivia
28
Memberikan Ponsel
29
Mengobati Luka
30
Meminta Bantuan Olivia
31
Menyuapi Tuan Kaiden
32
Olivia Yang Polos
33
Merasa Takut
34
Tidak Bisa Kabur
35
Mencari Jalan Kabur
36
Alasan
37
Kedatangan Seno
38
Amarah Seno
39
Emosi Olivia
40
Kebaikan Tuan Kaiden
41
Sangat Cantik
42
Bertemu Keluarga Tuan Kaiden
43
Kemarahan Tuan Kandensus
44
Bertengkar Kecil
45
Berniat Kabur
46
Berusaha Menghubungi Malara
47
Tidur Bersama
48
Sarapan Bersama
49
Rencana Baru
50
Mengusir Seno
51
Tuan Kaiden Yang Panik
52
Mengutus Penjaga
53
Bertemu Seno Di Pasar
54
Salah Pegang
55
Akhirnya Mendapatkan Kebebasan
56
Ikut Dengan Tuan Kaiden
57
Di Kantor
58
Digendong Tiba-tiba
59
Ocehan Olivia
60
Menghentikan Cegukan
61
Bertengkar di Mobil
62
Cemburunya Tuan Kaiden
63
Di Pantai Sendiri
64
Digendong Tuan Kaiden
65
Kegugupan Olivia
66
Lupa Membawa Ganti
67
Nyonya Asila dan Seno
68
Mimpi Buruk
69
Menceritakan
70
Menyusun Rencana
71
Menemukan Ide Bagus
72
Memberikan Kejutan
73
Antusias
74
Salah Sangka
75
Ingin Pulang
76
Tidur di Kamar
77
Tidur Bersama
78
Merapihkan Pakaian
79
Melihat Matahari Terbit
80
Menunggu Kapal Tiba
81
Di Dalam Kapal
82
Mengobati Olivia
83
Memaksa Olivia
84
Kedatangan Tuan Kandensus
85
Berhasil Mengancam
86
Cemburu Diam-diam
87
Seno Yang Muncul Tiba-tiba
88
Ternyata Hanya Akting
89
Banyak Makanan
90
Ketiduran
91
Kesalahpahaman
92
Mengantarkan Olivia
93
Bertemu Malara
94
Memutuskan Persahabatan
95
Bertengkar Dengan Seno
96
Tuan Kaiden Yang Panik
97
Menyalahkan Seno
98
Dicurigai Olivia
99
Kebingungan Tuan Kaiden
100
Kebingungan Malara
101
Mencuri-curi pandang
102
Merawat Seno
103
Bertengkar
104
Menutupi Perasaan Sebenarnya
105
Gelagat Aneh
106
Lari Dari Malara
107
Keluar dari rumah
108
Kembali
109
Di Perjalanan
110
Tuan Kaiden Lebih Perhatian
111
Ditinggal Tuan Kaiden
112
Tidur Bersama
113
Kemunculan Risa
114
Mengerjai Olivia
115
Melamun
116
Mempersiapkan Kejutan
117
Dinner
118
Dihubungi Malara
119
Mencaritahu Pada Olivia Langsung
120
Mengantarkan Makan Siang
121
Melawan Risa
122
Perayaan Keberhasilan Tuan Kaiden
123
Janji Yang Berubah
124
Menutupi Perasaannya
125
Hadiah Besar
126
Sebuah Kue
127
Gosip Tentang Risa
128
Bersama Diva
129
Mengejar Olivia
130
Gosip Dari Serli
131
Memilih Gaun
132
Diberitahu Diva
133
Panik
134
Bertemu Diva
135
Curhatan Olivia pada Via junior
136
Acara Pernikahan
137
Menolong Olivia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!