Aleta turun menuju dapur,ia sangat bersemangat memasak kali ini.
Karna semenjak Leta tinggal di Mansion Utama ia tidak diizinkan untuk memasak apapun.
Jangan memasak bahkan makan saja tidak diperbolehkan, sering kali Leta tersiksa menahan lapar.
Leta melihat kulkas yang berisi penuh berbagai bahan masakan.
"Masak apa ya?" Lirih Leta berpikir dengan keras,ia melihat cumi. Akhirnya Leta memutuskan untuk memasak cumi sambal dan juga memasak sayur bening.
Tak berapa lama akhirnya Leta selesai memasak,ia melihat ke arah tangga disana Leta melihat Faro yang turun dengan pakaian kantornya.
"Loh ini kan hari Minggu? Apa tuan mau bekerja?" Batin Leta, Faro melihat Leta yang sedang menyajikan makanan di tempat makan.
Faro menghampiri Aleta
"Tuan kau akan bekerja?" Tanya Leta
"Iya,kau tidak papa kan sendiri?" Tanya Faro
"Tidak papa,aku tidak penakut tuan.." ucapnya bangga, Faro tersenyum kecil ia duduk ditempat makan.
"Wah seperti nya enak.. sajikan untukku" pintanya, Leta mengangguk.
Leta menyajikan masakan nya dipiring.
"Ini Tuan.."
"Hmm terimakasih, ikutlah makan bersama ku" perintahnya,Leta duduk berhadapan dengan Alfaro.
Aleta mengambil piring menyajikan masakannya sendiri.
Faro memakan masakan Leta dengan lahap
"Masakan mu semakin lama semakin enak.." pujinya,Leta tersenyum manis mendengar pujian sang Tuan.
"Eh Leta,selama di Mansion Utama apa kau makan secara teratur?" Tanyanya
"Iya tuan" jawabnya cepat, Aleta tidak akan mengatakan yang sebenarnya.
Faro mengangguk saja,ia meminta tambah Leta menurutinya.
Setelah selesai makan Faro menuju ruang santai sambil menunggu Yuda,Leta datang sembari membawa potongan buah untuk pencuci mulut.
"Leta kemungkinan aku akan pulang malam, nanti akan ada bibi Imah,ia adalah pengurus Mansion ini. Mulai sekarang ia akan tinggal bersama kita" jelas Faro
"Baiklah tuan" ucap Leta, Faro memakan buah yang dibawa Leta.
Faro menatap Leta yang sepertinya sangat bahagia. Leta tiba tiba teringat akan sesuatu
"Tuan kalau dari sini menuju sekolah ku, aku harus naik apa?" Tanya Leta
"Kau tidak bisa naik sepeda motor?" Tanya Faro,Leta menggeleng cepat.
"Aku takut.. tapi aku bisa naik sepeda tuan" ucapnya cepat, Faro tertawa
"Kalau kau naik sepeda kapan akan sampai ke sekolah mu hmm?" Tanya Faro geram,ia mendekatkan dirinya pada Leta yang duduk disampingnya
"Benar juga,pasti aku akan lelah mengayuh sepeda nya.. terus aku naik apa?" Tanya Leta dengan wajah bingung nya
"Aku akan memberimu sopir,yang akan mengantar mu serta menjemput mu nantinya" ucap Faro mantap,sontak Leta ternganga tidak percaya
"Kau serius tuan?" Tanya nya
"Iya,tapi semua tidak gratis harus ada bayarannya" jawab Faro,Leta menghela nafasnya
"Kau akan memotong gajiku begitu?" Tanya Leta, Faro menggeleng cepat.
"Ada deh" ujar Faro santai sambil mengunyah potongan apel.
Leta menatapnya kesal
Tiba tiba Yuda datang menghampiri mereka
"Tuan maaf saya sedikit terlambat" ucap Yuda
"Hmm tidak papa,nanti kau utus sopir kepercayaan kita untuk Aleta!" Perintah nya
"Baik Tuan"
"Sudah ayo kita pergi!" Ucap Faro.
Faro mengelus pucuk kepala Leta gemas,lalu ia berlalu pergi. Aleta tersipu malu.
Yuda yang melihat itu sedikit terkejut
"Benar tuan muda sudah menyukai Nona Aleta,dia bahkan memberi fasilitas yang mewah untuk nona Leta.. hmmm sepertinya aku bakal punya nona muda baru" batin Yuda,ia menyeringai
"Kenapa kau seperti itu ha?! Apa yang kau pikirkan!" Tanya Faro, Aleta menatap Yuda bingung
"Tidak ada,ayo tuan kita pergi" jawab Yuda, Faro pun berlalu pergi disusul Yuda dibelakang nya.
Kini Aleta sendiri di Mansion besar ini,dia bingung apa yang harus dilakukan olehnya.
Tiba tiba seorang wanita paruh baya menyapa dirinya
"Nona Leta?" Sapanya,Leta melihat ke asal suara
"Pasti bibi Imah yaa?" Tanya Leta dengan senyum nya yang manis
"Iya non.." jawab bi Imah,Leta tersenyum senang akhirnya ia tidak sendiri.
"Non saya pamit naruh barang saya di kamar yaa" ucap si mbok,Leta mengangguk cepat.
Tak berapa lama bi Imah kembali.
"Nona pacar tuan Faro?" Tanya bi Imah, Leta sedikit tertawa mendengar pertanyaan itu
"Tidak bi,aku kebetulan sama seperti bibi seorang pembantu.." jawab Leta tanpa malu
"Ooo,kata tuan saya tidak perlu memasak karna itu tugas nona Aleta" ucap bi Imah
"Iya bi..tapi aku akan membantu mu bersih bersih kok"
"Tidak perlu nona.. saya akan melakukan apa tugas saya dan nona lakukan lah apa yang diperintahkan sama tuan muda" ujar bi Imah
"Baiklah bi.. Leta naik ke kamar dulu ya mau beberes pakaian" ucap Aleta pamit
"Tapi tadi kata tuan muda,baju yang nona bawa tidak boleh di pakai lagi,jadi untuk apa di bereskan?"
"Eh iya aku lupa bi, kalau begitu aku akan membereskan buku sekolah ku" ucap Leta lagi,bi Imah mengangguk mengerti.
Aleta naik ke kamarnya disusul bi imah di belakangnya
"Aduh tidak bisa deh aku taruh pakaian ku diam diam, sepertinya bi Imah ini orangnya sangat patuh akan perintah tuan Faro.."batin Leta.
Setelah sampai dikamarnya bi Imah mengambil tas Leta lalu membawa nya pergi. Aleta menatap nanar pakaiannya yang dibawa bi Imah
"Bye bye daster bolong.. bye bye.." lirih Leta.
Leta mengambil handphone nya di nakas,ia melihat tidak ada notif pesan dari siapapun.bahkan grup nya dengan para sahabat nya pun sepi.
"Apa yang dilakukan Tiara dan Chika,aku harus menelpon mereka" ucap Leta,ia melakukan Video call dengan para sahabat nya.
Tak lama Tiara dan Chika mengangkat panggilan Leta.
"Hei kalian!" Ucap Leta
"Eh kamu Leta, tumben ada waktu untuk video call kami" tanya Tiara
"Iya emang tuan kamu tidak marah?" tanya Chika
"Sudah tidak,aku memiliki banyak waktu senggang sekarang.. tapi bukan berarti aku bisa bebas" jelas Leta
"Bagus dong,kapan kapan kita bisa jalan jalan dong yaaa" ucap Chika semangat
"Bisa di atur.." sahut Leta tertawa.
"Aku sudah rindu dengan kalian wahai sahabatku" lirih Tiara sedih
"Lebay.." celetuk Leta dan Chika bersamaan.
Mereka bicara dengan asik satu sama lain.
Tak terasa panggilan tersebut sudah memakan waktu satu jam.
Leta mengakhiri penggilan video tersebut,ia menatap jam menunjukkan sore hari.
Leta meletakan handphone nya di nakas,ia berjalan menuju tas nya yang berisi buku buku sekolah nya.
Leta menata buku nya dengan rapi di meja belajar.
Tiba tiba bi Imah datang masuk ke kamarnya
"Nona Aleta ini saya bawakan jus buah untuk nona.." ujar bi Imah, Leta sedikit kaget
"Bibi tidak perlu melakukan aku seperti ini,aku sama seperti bibi" jelas Leta,ia canggung di perlakukan seperti Nona beneran oleh bi Imah. BI Imah tersenyum
"Kata tuan muda, Nona adalah Nona dirumah ini. Jadi saya hanya melakukan tugas saya non.. tolong jangan membuat saya melanggar perintah tuan muda.." ucap bi Imah, Leta menghela nafasnya.
"Baiklah bi.." ucap Leta mengalah, bi Imah meletakan jus itu di meja belajar Leta.
"Ini sudah sore non.. sebaiknya pergilah mandi! Tidak baik mandi di malam hari" ucap bi Imah,Leta merasa bi Imah seperti ibu nya.
"Bibi membuat ku teringat akan ibuku.." lirih Leta,bi Imah tersenyum mendengar nya.
"Bibi dulu memiliki seorang putri seusia dengan nona,tapi sayangnya saat usia nya yang ke 10 tahun, anak saya demam tinggi, sehingga membuat dirinya pergi meninggalkan saya selama lamanya" ucap bi Imah sedih
"Bibi yang sabar yaa.." ucap Leta,ia memegang tangan bibi Imah dengan lembut.
"Sekarang nona Leta pergilah mandi!" Perintah bi Imah lagi,Leta tertawa kecil
"Baiklah bi.."
Bi Imah berlalu pergi,Aleta menenggak habis jus yang dibuat oleh bi Imah tadi.
Lalu Leta masuk ke bathroom untuk membersihkan diri.
Malam hari Aleta turun dari kamarnya,ia berjalan menuju dapur karna perut nya sangat lapar.
Leta melihat bi Imah yang sedang memasak sesuatu.
"Eh bi masak apa?" Tanya Leta
"Ini non masak mie goreng.. bibi tiba tiba kepengen gitu makan mie goreng gara gara ngeliat iklan di TV" ujar si Mbok
"Wah seperti nya enak tu bi,Leta mau dong" ucap Leta
"Baiklah non, sekarang duduklah di tempat makan" ucap bi Imah
"Biar aku bantu ambil piring ya bi.."
"Tidak perlu.. nona duduk saja" perintah bi Imah lagi, Leta pun tak ada pilihan lain.
Leta berjalan gontai menuju tempat makan,bi Imah tersenyum kecil melihatnya.
Tak lama bi Imah datang menghampiri Leta dengan membawa 2 piring berisi mie goreng. Aleta semakin lapar mencium aroma mie goreng buatan bi Imah.
Mereka makan dalam diam, Leta sangat lahap memakannya.
"Pelan pelan nona,bibi tidak akan merebutnya dari nona" ucap bi Imah tertawa, Aleta tersenyum malu.
"Hmm rasanya sangat enak bi.." ucapnya memuji.
Setelah selesai makan Aleta membawa piring nya ke wastafel,ia berniat akan mencuci piring tapi bi Imah lagi lagi tidak memperbolehkan.
"Sekarang nona nonton tv saja.." perintah nya, Leta pun berlalu pergi.
Leta duduk di sofa,ia sangat sebal apapun tidak ada yang boleh di lakukan olehnya.
Tiba tiba Leta mendengar suara mobil berhenti
"Itu pasti Tuan Faro.."ucapnya senang,Leta pura pura fokus menonton TV
Faro masuk ke dalam Mansion dengan Yuda yang mengikuti dirinya.
Faro menatap Leta yang sedang menonton TV.
"Tuan saya pamit pulang dulu,besok saya akan menjemputmu" ucapnya, Faro mengangguk.
Yuda berlalu pergi, Faro menghampiri Aleta yang sedang menonton TV.
"Leta.." sapanya
"Eh Tuan,kau sudah pulang?" Tanya Leta pura pura tidak tau
"Hmm buatkan aku kopi" pintanya, Leta mengangguk lalu ia berjalan menuju dapur.
Faro duduk di sofa,ia menggulung kemeja nya separuh.
Tak lama Leta datang membawa secangkir kopi.
"Ini Tuan kopinya"
"Hmm" ucap Faro,Leta meletakan kopinya di meja,ia menatap Faro yang begitu manly dengan lengan kemeja yang digulung seperti itu.
"Kenapa belum tidur?" Tanya Faro
"Aku belum mengantuk,kau mau mandi? biar aku menyiapkan air hangat untukmu" ucap Leta
"Iya aku mau mandi,rasanya sangat gerah.."
"Baiklah" ucap Leta. Leta bangkit ia berjalan menuju kamar Faro,ia memasuki bathroom lalu menyiapkan air hangat di bathtub.
Faro tiba tiba masuk ke dalam bathroom menyusul Leta,seketika Leta terkejut
"Tuan kau membuat ku kaget saja" ujar Leta,Ia menetralkan deru jantung nya berdetak kencang karna Leta benar benar kaget.
Faro menatap Aleta dengan tatapan dalam, Aleta bingung dengan tatapan itu.
"Tuan airnya sudah selesai,aku akan pergi memasak dulu ya untuk makan mu nanti" ucap Leta,ia beneran canggung.
"Tidak perlu, biarkanlah bi Imah yang memasak. Aku tadi sudah menyuruh nya" sahut Faro, kini Faro membuka kancing kemejanya sambil menatap Leta.
"Kalau begitu aku akan membantu dirinya agar cepat selesai" ucap Leta,ia beneran gugup sekarang.
Faro mencampakkan kemejanya di keranjang pakaian kotor,Aleta ternganga saat melihat badan kekar Faro dihadapannya.
"Tidak perlu, sekarang temanilah aku mandi" ucapnya,Leta menelan ludahnya kasar
"Bagaimana bisa begitu tuan? " Tanya nya
"Kau duduklah disana, sambil memijat kepalaku.." ujar Faro, Leta mengangguk saja.
Faro berjalan menuju bathtub,ia melepas celananya, kini Faro hanya memakai boxer dihadapan Aleta.
Aleta menatap ke arah lain, Faro melihat itu.
Faro masuk ke dalam bathtub,ia berendam.
"Leta kemarilah" perintahnya, Aleta berjalan pelan-pelan mendekati Faro.
Leta duduk di atas bathtub,ia memijit kepala Faro dengan lembut.
"Aduh kenapa perintah nya aneh aneh saja sih" batin Leta,ia sangat gugup.
"Mulai sekarang ini tugasmu yaa,kau harus menemani aku mandi,itulah definisi tugas mengurus diriku" ujarnya
"Aku boleh protes?" Tanya Leta
"Tidak!" Jawab Faro cepat,Leta menghela nafasnya kasar.
Setelah 30menit berlalu akhirnya Faro selesai mandi,Leta mengambil pakaian Faro di lemari.
Faro berdiri dibelakang nya menunggu baju yang dipilih Leta. Aleta memberi sepotong kaos untuk Faro beserta celana santai.
Faro memakai kaosnya dihadapan Leta,ia masih menatap Leta.
"Tuan kenapa kau terus terusan menatapku begitu?" Tanya Leta
"Kau cantik" jawabnya singkat padat dan itu membuat Aleta tersipu malu.
"Aku memang cantik" ucap Aleta bangga, Faro tersenyum kecil.
"Kau mau begitu saja tuan? Kau tidak mau memakai celana?" Tanya Leta lagi
"Kau belum mengambil ****** ***** ku, bagaimana bisa aku pakai celana tapi tidak memakai itu kan" ujar Faro, Leta seketika semakin gugup
"Tuan ambillah sendiri,tidak mungkin aku yang ambil barangmu itu.." ucap Leta dengan wajah seriusnya.
"Haha baiklah, sekarang keluar lah tunggu aku di meja makan" ucap Faro,Leta menghela nafas lega. Leta berlalu pergi.
"Lucu sekali.." lirih Faro.
Leta berjalan menuju meja makan, jantung nya berdegup kencang karna gugup.
"Kenapa non? Kok kaya sesak nafas gitu?" Tanya bi Imah
"Eh engga kok bi,cape juga ya naik turun tangga ini.. leta jadi kelelahan" ucap Leta berbohong,bi Imah mengangguk saja.
"Makanan nya sudah selesai non.." ucap bi Imah
"Terimakasih ya bi.." ucap Aleta,bi Imah tersenyum lalu berlalu pergi.
Aleta pergi menuju meja makan,Leta melihat berbagai menu masakan.
"Kau sudah makan?" Tanya Faro secara tiba-tiba, Leta kaget
"Tuan kau itu selalu bikin aku kaget,lama lama aku sakit jantung tau.." ucap Leta kesal, Faro tertawa kecil
"Kau yang gampang sekali tidak fokus.." ujar Faro sembari duduk.
Leta mengambil piring menyajikan berbagai lauk yang di masak bi Imah tadi.
"Ini Tuan.."
"Kau sudah makan?" Tanya Faro sembari menerima piring dari tangan Aleta.
"Sudah tuan,tadi aku sama bi Imah makan mie goreng" jawabnya, Faro meletakan sendok nya kasar,ia menatap Aleta tajam seketika Aleta menunduk
"Kau makan mie instan? Kau tau itu tidak sehat sama sekali" ujar Faro
"Tapi aku tidak sering memakannya tuan..aku janji aku tidak akan memakannya lagi" ucap Leta dengan wajah sendunya, Faro tidak tega melihat wajah Aleta seperti itu.
"Hmm"
Faro melanjutkan makannya, Aleta menunggu Faro makan sambil sesekali mengajak bicara Faro.
Setelah selesai makan Faro menyuruh Aleta untuk tidur terlebih dahulu,karna besok pagi Leta harus bersekolah.
Di pagi hari Aleta terbangun dari tidurnya pukul 05:30,Leta menggeliat di atas kasur empuknya.
"Hari Senin,hari paling tidak ku suka.." lirih Leta.
Leta bangkit dari tidurnya,ia melihat seragam nya sudah rapi di meja belajar nya.
"Loh apa bi Imah yang menyetrika seragam sekolah ku? Bahkan aku sendiri lupa" ucap Leta, Leta tersenyum
"Terimakasih Tuhan,sudah menemukan aku dengan orang orang baik" ucap Leta dengan penuh rasa syukur.
Leta berjalan menuju bathroom untuk membersihkan diri.
Tidak berapa lama Leta selesai,ia memakai seragam sekolah nya lalu ia mengikat rambut nya karna akan ada materi olahraga.
Aleta berdandan tipis agar tidak terlihat pucat,tak lupa pula memakai parfum.
Setelah itu Leta keluar kamar,ia melihat ke arah pintu kamar Faro.
"Astaga aku lupa membangunkan Tuan Faro.."lirih Leta, ia berjalan menuju kamar Faro ternyata pintunya tidak terkunci.
Leta melihat Faro yang masih tertidur lelap dengan gaya tidur tengkurap.
"Tuan bangun! Kau harus bekerja bukan? Bangunlah.." ucap Leta, Leta menepuk nepuk pelan bahu Faro.
"Tuaaaannnnn!!" Teriak Aleta, Faro tetap tidur. Aleta menarik tangan Faro agar sang empu terduduk.
"Astaga kenapa kau itu sangat susah dibangunin sih tuan.." ucap Leta sebal, Faro perlahan membuka matanya yang pertama ia lihat adalah Leta yang memakai seragam sekolah sedang menatapnya kesal.
"Hmm ini aku sudah bangun.." ucap Faro dengan suara serak khas bangun tidur,Leta berlalu ke bathroom untuk menyiapkan air hangat untuk tuan nya.
Faro mengucek matanya,ia masih termenung mengumpulkan nyawa nyawa nya yang mungkin masih berkeliaran.
"Sudah tuan, ayo mandi" ajak Leta,Faro hanya menatap nya saja
"Tuan ayo, nanti aku telat!" Ucap Leta sebal, Faro pun bangkit. Ia berjalan gontai menuju bathroom dengan Leta yang mendorong badannya.
"Gosok gigi terlebih dahulu!" Perintah Leta,
"Iya aku tau,aku bukan anak bayi" ucapnya, Leta tertawa
"Baiklah aku akan memilih bajumu terlebih dahulu,aku belum masak untuk sarapan" ujar Leta berlalu pergi.
"Astaga dia itu cerewet sekali" lirih Faro.
Leta memilih sepasang pakaian kerja untuk Faro,lalu ia turun menuju dapur.
Tenyata bi Imah sudah selesai memasak,ia membuat nasi goreng.
"Loh bi kok uda memasak?" Tanya Leta
"Bibi kasian liat kamu yang harus sekolah harus masak lagi.." jawab bi Imah
"Iya bi hari ini Leta bangun kesiangan,bahkan alarm ku tidak aku dengar" ucap Leta
"Tidak papa kok non.." ujar bi Imah dengan senyum manisnya,lalu berlalu pergi melanjutkan pekerjaan nya.
Aleta panik saat melihat Faro sudah hampir pukul 07:00 tapi belum turun dari kamarnya.
"Tuan Faro lama sekali.." lirih Leta,tak lama Leta melihat Faro yang turun dari kamarnya sembari memakai dasi.
Faro duduk berhadapan dengan Aleta, Aleta bergegas menyajikan nasi goreng untuk Faro dan juga untuk dirinya.
"Sopir mu sudah menunggu di luar" ujar Faro
"Iya tuan, hmmm maaf ya tuan tadi aku tidak sempat memasak jadi bi Imah deh yang memasak.." ucap Leta dengan wajah sedihnya.
" Tidak papa,tidak perlu kau pikirkan.. cepatlah makan" ujar Faro, Leta mengangguk.
Setelah selesai makan Leta pamit pergi,tak lupa pula ia menyalami Faro.
"Ini uang sakumu,gunakan dengan baik" ujar Faro
"Tapi tuan yang kemarin belum habis.."
"Kau itu sebenarnya jajan tidak si disekolah? Kok uang segitu saja tidak habis habis" ucap Faro heran
"1 juta tuan,kau memberiku 3 hari sekali 1 juta.. ya aku bingung bagaimana cara menghabiskan nya" ujar Leta polos, Faro menggeleng heran melihat kelakuan Leta.
"Kau belilah apa yang kau mau,ntah buku novel atau bahkan skincare" jelas Faro, Leta mengangguk paham.
"Oh begitu, baiklah tuan.." ucap Leta,Faro menatap rambut Leta yang terikat sehingga leher jenjang nya terlihat.
"Lepas ikat rambut mu itu!" Perintah nya
"Kenapa tuan? Gerah tau kalau rambut nya di gerai terus" ucap Leta
"Lepas!" Perintah nya lagi,Leta pun tidak ada pilihan lain selain menuruti perintah Faro,ia melepas ikatan rambutnya.
Faro membuang ikat rambut Leta asal.
"Awas saja kalau kau mengikat rambut mu lagi!"
"Baik tuan" ucap Leta mengalah.
Faro mendekati Aleta yang cemberut,ia menarik tengkuk Leta lalu ******* bibir Aleta.
Aleta kaget tapi lama kelamaan ia membalas ******* bibir Faro. Mereka menikmati ciuman itu hingga tidak menyadari kedatangan Yuda.
"Ehemm.." Yuda pura pura batuk, Faro seketika melepas tautan bibirnya,Leta malu.
Faro mengelap bibir Leta dengan tangannya, Leta tersenyum canggung lalu berlalu pergi.
"Apa yang kau lihat?" Tanya Faro kepada Yuda
"Tidak ada tuan" jawab Yuda cepat.
Faro menyerahkan tas kerja nya kepada Yuda lalu berlalu pergi,Yuda menyusul nya dibelakang.
"Dasar tuan muda,pantas saja dia berusaha untuk mengeluarkan nona Aleta dari Mansion Utama, ternyata mau modus" batin Yuda.
Faro tersenyum senang pagi ini karna ia mendapatkan kiss di pagi hari.
Sementara Aleta di dalam mobil ia tersipu malu atas ciuman pagi ini,apa lagi sempat ketahuan oleh Yuda.
kalian butuh visual ga?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments