BAB 10

Hari ini sekolah SMA PELITA JAYA mengadakan rapat penting sehingga para siswa-siswi dipulangkan cepat.

Aleta dan yang lainnya kini sedang menunggu jemputan nya lain halnya dengan Leta.

"Yeay akhirnya pulang cepat juga hari ini,karna aku mau shoping shoping bareng kakak aku" ucap Tiara senang

"Wah seru tuu.. aku ikut dong Raaa" mohon Chika, Tiara mengangguk menyetujui

"Kamu ga mau ikut taaa?" Tanya Tiara

"Hmm tidak bisa Raa aku harus bekerja.." jawab Leta

"Lain kali kalau kamu ada jadwal kosong kita akan jalan jalan terus shoping shoping oke" ucap Tiara menyemangati Leta

"Oke! Aku sangat menantikan itu.." ujar Leta bersemangat.

Tiba tiba jemputan Tiara pun tiba,Tiara dan Chika pamit untuk pulang duluan.

Dan tinggallah Aleta sendiri,ia menghela nafas nya.

Aleta melihat keberadaan Alden,biasanya Alden akan menganggu nya saat ia sedang menunggu bus tapi bahkan sekarang wajahnya saja tidak terlihat

"Kemana dia? Biasanya juga godain aku disini" lirih Leta,

"Aku rasa Alden udah pulang dulu.." lanjutnya,Leta berusaha untuk tidak memikirkan itu.

"Sekarang jam 1 berarti aku ada waktu 1 jam untuk bersiap siap bekerja,aku tidak mau telat lagi.. sebaiknya aku sempatkan makan dulu baru pesan gojek,karna aku takut Nyonya Anita tidak mengizinkan aku makan sebelum pekerjaan ku selesai" tutur Leta pelan,Leta berjalan mengikuti alur.

Sampai matanya melihat ada warteg,Leta berniat akan makan disana.

Leta memasuki tempat itu,ia akan mengenyangkan perut nya sekarang agar bisa bekerja dengan kuat.

Sekitar pukul 2 Aleta sampai di Mansion dengan mengendarai gojek.

Aleta cepat cepat berganti pakaian untuk melanjutkan perkejaan nya.

Seperti biasa Aleta tidak akan dibantu oleh siapapun,Leta merasa maid yang lain pasti merasa bersyukur karna ada dirinya pekerjaan mereka tidak terlalu banyak.

Aleta memulai pekerjaan dengan menyapu ruangan seperti biasa.

Bella memasuki Mansion Utama dengan angkuh.Bahkan ia berjalan tegap seperti sang pemilik rumah.

Aleta melihat itu dari kejauhan,ia tersenyum kecil melihat Bella

"Dia itu cantik tapi kenapa angkuh sekali.."batin Leta,untung saja ia sudah selesai membersihkan ruang tamu,kalau tidak pasti ia akan mendengarkan cacian dari 2 wanita itu.

Aleta berjalan ke halaman samping untuk menyiram bunga dan mencabut rumput.

"Tante..." Sapa Bella,Anita tersenyum senang saat melihat Bella ,mereka saling berpelukan.

"Tante Faro suda pulang dari kantor?" Tanyanya

"Belum Bella,Tante rasa sebentar lagi ia akan pulang" jawab Anita, Bella mengangguk mengerti

"Eh apa yang kau bawa?" Tanya Anita,ia mengajak Bella untuk duduk di sofa

"Oh ini oleh oleh dari Mama ku Tan,mama kan baru pulang dari Luar negeri.." ujar Bella sembari memberikan bingkisan yang ia bawa kepada Anita

"Wah terimakasih,sampaikan nanti sama Mama kamu yaa.."

"Iya Tan,oh iya Tan mama dan papa bertanya tanya ni kapan membahas soal pernikahan kami.." ucap Bella

"Hmm Tante mau itu secepatnya di bahas Bella,tapi paman mu lagi diluar kota selama tiga hari dan juga Faro belum menyetujui itu.." lirih Anita dengan wajah sedihnya

"Tante aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memenangkan perasaan Faro,tapi dia tetap menganggap aku sebagai sahabat nya.." ujar Bella

"Ini semua gara gara gadis miskin itu Tan.." lanjut Bella dengan wajah sebal

"Tapi yang Tante lihat dirumah ini mereka jarang bicara bahkan jarang ketemu, selama Faro masih berada di Mansion gadis miskin itu tidak akan bisa mendekati putraku.." ujar Anita

Tiba tiba Faro muncul dengan Yuda dibelakang nya

"Mama.." sapanya

"Eh mau makan siang dirumah?" Tanya Anita, Faro mengangguk saja

"Baiklah, Yuda tolong perintahkan Mbok Surti untuk menyajikan makanannya!" Perintah Anita,Yuda mengangguk lalu berlalu pergi.

Faro berjalan menghampiri sang mama yang sedang duduk di sofa bersama dengan Bella.

"Bella kamu apa tidak bekerja?" Tanya Faro

"Kebetulan hari ini aku tidak ada jadwal pemotretan Faro" jawab nya

"Siap makan nanti pergilah jalan jalan bersama Bella Faro" pinta Anita

"Faro lagi banyak kerjaan maa.." tolak Faro dengan lembut

"Kalau kau terus mengikuti pekerjaan maka tidak akan selesai nya nak, pergilah bersama Bella.." pinta Anita lagi

"Tante sudah jangan memaksa Faro.." ucap Bella dengan wajah memohon nya

"Tuh dengerin Bella.." timpal Faro, ia pun bangkit dari duduknya berjalan memasuki dapur untuk makan.

"Ih kamu gimana si bel, Tante kan lagi berusaha biar kamu bisa jalan berdua sama Faro" ujar Anita kesal

"Tante kita jangan terlalu memaksa dirinya,aku mau menjadi wanita yang pengertian untuknya,Tante tenang aja deh.." ujar Bella dengan senyum nya yang menyeringai, Anita mengangguk mengerti

"Kalau begitu Tante serahkan padamu saja ya, biar Tante yang mengurus gadis miskin itu" ujar Anita

"Yasudah ayok kita makan bersama" ajak Anita

"Iya Tan.." sambutnya, Bella bangkit dari duduk nya lalu berjalan beriringan dengan Anita menuju tempat makan.

Disana Yuda dan Faro sudah makan terlebih dahulu,Anita dan Bella menyusul mereka juga makan dalam diam.

Saat selesai makan Faro duduk di halaman samping dengan Bella yang selalu saja dekat dekat dengan dirinya

"Tuan apa kau tidak kembali ke kantor?" Tanya Yuda

"Apaan si Yuda,Faro baru aja beristirahat.. kamu itu ya seharusnya sebagai asisten nya itu paham dong!" Hardik Bella kepada Yuda

"Bella kau tidak berhak memarahi asisten pribadiku!" Ujar Faro membela Yuda

"Kau selalu membela bawahanmu" ketus nya, Faro berdecak sebal melihat Bella

"Kau jangan membuat ku jengah dengan sikap mu bel,aku cukup menghargai mu karna kau adalah sahabat ku.." ucap Faro berusaha menahan emosinya.

Bella kesal melihat Faro,ia bergegas pergi meninggalkan Faro dan Yuda dihalaman samping

"Apa tidak papa tuan membuat nona Bella seperti itu?" Tanya Yuda

"Ah kau kaya tidak paham saja bagaimana Bella,nanti juga dia akan datang lagi dengan wajah tidak bersalah nya.." jawab Faro, Yuda tersenyum kecil

"Yuda dimana ya gadis bodoh itu?" Tanya nya

"Seharusnya nona Aleta sudah pulang sekolah tuan, mungkin ia masih melakukan pekerjaan nya" jawab Yuda, Faro mengangguk mengiyakan

"Tuan apa kau tidak akan kembali ke kantor?" Tanya Yuda lagi

"Hmm ayo kita kembali ke kantor,aku bosan dirumah lebih baik aku bekerja" ucap Faro

"Tidak bisa mesra dengan Nona Aleta kan tuan.." goda Yuda, Faro melotot kearah Yuda membuat Yuda menunduk

"Kau jangan sampai gajimu ku potong lagi" ujar Faro mengancam

"Sudah ayo kita pergi" ajak Faro, mereka pun bergegas pergi ke Perusahaan untuk melanjutkan pekerjaan yang tertunda.

Anita menghampiri Aleta yang sedang menyiram bunga dihalaman belakang

"Heh gadis miskin!!" teriaknya,Aleta tersentak kaget

"Ada apa Nyonya?" Tanya nya

"Kau tidak menyelesaikan pekerjaan mu yang ku perintah kan tadi malam ya?!" Tanya Anita dengan wajah menahan amarah

"Sudah saya selesai kan kok Nyonya,sudah saya rapikan di dalam keranjang" jawab Aleta

"Sini kamu!" Anita menarik tangan Aleta kasar untuk mengikutinya ke ruangan setrika.

Leta terkejut saat melihat pakaian yang telah ia lipat susah payah berserakan di seluruh ruangan

"Kau jangan coba coba membohongi ku!" Hardik Anita

"Sekarang selesaikan itu sampai tuntas!!" Lanjut nya,Aleta mengangguk mengerti,ia menyeka air matanya yang akan mengalir.

Anita pergi meninggalkan Aleta sembari mendorong Aleta,hingga Leta terjatuh di lantai

"Padahal semalam semua pakaian ini sudah aku setrika,lalu siapa yang tega mengacaukan ini semua.." lirih Leta sedih,bibirnya bergetar menahan tangisnya.

Leta berusaha bangkit mengumpulkan pakaian yang berserakan,ia akan memulai dari nol menyetrika pakaian yang bahkan sudah berulang kali ia setrika.

Pukul 21:00 malam akhirnya pekerjaan Aleta selesai,ia sangat senang melihat pakaian yang berserakan tadi telah rapi.

Leta berniat akan memasukan pakaian ini ke dalam lemari masing masing walaupun itu bukan tugas dia tapi dia akan mencoba melakukan itu karna Leta tidak mau melihat pakaian ini berserakan lagi.

Leta menghampiri Anita yang sedang duduk santai membaca majalah

"Maaf Nyonya,pakaiannya sudah selesai di setrika.. boleh kah saya memasukan pakaian itu kedalam lemari?" Tanya Leta dengan takut

"Apa kau tidak akan mencuri nantinya?" Anita bertanya balik ia memandang jijik Aleta

"Aku tidak percaya denganmu? Apakah kau berpikir bahwa pakaian itu berserakan karna ada orang yang jahil melakukan itu? Bukan karna kau yang malas malasan.." ucap Anita angkuh

"Saya tidak berpikir seperti itu Nyonya.." jelas Leta pelan,ia berusaha menahan air mata nya yang akan jatuh

"Mbok Surti!!" Teriak Anita

"Iya ada apa Nyonya?" Sahutnya

"Letakan pakaian itu kedalam lemari pakaian masing masing,aku tidak percaya dengan gadis miskin ini.. yang ada dia akan mencuri semua barang barang mahal ku.." ketus Anita,mbok Surti mengangguk mengerti,ia berlalu pergi membawa keranjang berisi pakaian yang di setrika Leta tadi.

Leta terdiam menunduk,air matanya bahkan sudah berlinang sekarang mendengar hinaan Anita.

"Sudah pergi sana,jangan memperlihatkan dirimu jika aku tidak memanggilmu.. kau membuat ku jijik saja.." usir nya, Aleta pamit lalu berlalu pergi meninggalkan Anita.

Aleta berjalan menuju halaman samping,ia terduduk di bangku yang ada di sana,matanya menatap bintang yang bersinar terang

"Andai saja ibu dan ayah masih hidup pasti Leta tidak akan mengalami hidup terhina seperti ini.." lirih Leta,tiba tiba datang salah satu maid menghampiri nya yaitu Ipah

"Kamu baik baik saja?" Tanyanya,Aleta menatap ke asal suara

"Aku baik baik saja" jawab nya sembari menyeka air matanya yang berlinang

"Kenapa si kamu itu kecentilan sama Tuan muda makannya Nyonya besar melakukan hal kejam itu sama kamu.." ucap Ipah dengan nada mengejek

"Kamu harus tau dong kamu itu hanya seorang maid mana bisa bersanding dengan Tuan Alfaro yang seperti bulan dilangit sana.." lanjut nya lagi,Leta terdiam mendengar perkataan Ipah

"Bahkan kamu tau, Nona Bella saja di tolak tuan muda secara mentah mentah apa lagi kamu.." ujarnya lagi

"aku tidak pernah melakukan apa yang kau katakan tadi" ucap Leta sebal,

"Cihh kau pikir kami semua tidak tau, Nona Bella sendiri yang mengatakan bahwa kau dengan sukarela memberikan tubuhmu untuk tuan muda" ujar Ipah sembari memandang jijik Aleta

"Kalau murahan yaudah murahan aja jangan berusaha sok suci" ketus Ipah,Aleta bangkit dari duduknya ia ingin pergi dari wanita bermulut kasar itu

"Kenapa kau tidak senang dikatain murahan? Atau kau lebih suka dikatain jal***?" Tanyanya

PLAAAK

Leta menampar Ipah kesabaran nya sudah habis sekarang

"Kau berani menampar ku haa!!!!" Pekik Ipah,ia menarik rambut Leta

"Kenapa aku tidak berani,mulut kasar seperti mu sepantasnya ditampar bertubi tubi tau cuihh.." ujar Leta,ia meludahi wajah Ipah

"Dasar gadis murahan!" Pekik Ipah,ia menarik kuat rambut Leta

"HENTIKAN!!" Bentak seseorang, ternyata itu Faro

"Tuan muda.." lirih Ipah,ia melepas jambakan nya yang kuat di rambut Leta.

Leta memalingkan wajahnya ke arah lain karena Faro sedang menatap nya tajam

"Apa yang kau lakukan haa!!" Hardik Faro,Ipah bergetar ketakutan

"Tuan sa..sa..sa..yaa hanya.." Ipah gelagapan

"Leta apa yang dilakukan oleh wanita itu kepadamu?" Tanya Faro kepada Leta

"Dia mengatai ku murahan" jawab Leta, Ipah semakin ketakutan saat Leta mengadu kepada Faro

"Maaf tuan muda saya tidak bermaksud melakukan itu,saya hanya.."

"Hanya apaa?!! Sekali lagi kau melakukan ini aku tidak segan segan mematahkan leher mu, sekarang kau pergi!!!" Bentak Faro,Ipah bergegas berlalu pergi meninggalkan Aleta dan Faro.

Faro menatap Leta dengan tajam tapi Leta memalingkan wajahnya

"Apa tadi sakit?" Tanya Faro,ia mencoba mendekati Aleta tapi Aleta semakin menghindar

"Kenapa kau seperti menghindari ku ?" Tanya Faro lagi

"Tuan aku beneran tidak sanggup seperti ini terus,aku tidak sanggup tuan.." ucap Leta bergetar, air matanya berlinang deras sekarang

"Leta kenapa kau menangis?" Tanya Faro lagi,Leta terduduk sembari menangis,badannya bergetar hebat.

"Leta tenanglah.." ujar Faro, Faro mendekap Leta dalam pelukannya walaupun Leta sudah memberontak tapi Faro tetap memeluknya erat.

"Tenanglah.. ada aku disini.." ujarnya sembari mengelus lembut bahu Leta.

Leta menarik nafas nya dalam lalu melepas pelukan Faro,ia berusaha tersenyum kepada Faro

"Apa yang kau alami Leta? Ceritakan kepadaku"

"Tidak ada Tuan,aku disini baik baik saja..hanya saja aku tidak terima saat Ipah tadi mengatakan aku seperti itu,itu sebabnya aku menangis.." ujar Leta berbohong

"Mama ku menyiksa mu?" Tanya Faro lagi, Leta menjatuhkan air matanya saat mendengar pertanyaan itu

"Tidak tuan, Nyonya tidak menyiksa ku.. aku sangat senang tinggal disini, Nyonya sangat baik" jawab Leta

"Aku tidak ingin Tuan Faro bertengkar lagi dengan Nyonya Anita,aku tidak mau hal itu terjadi.." batin Leta.

"Baguslah kalau memang seperti itu,kau tenang saja kita tidak akan lama disini,saat mama ku sudah mulai melupakan aduan Bella, kita akan kembali ke Apartemen.." ucap Faro,Leta mengangguk mengerti

"Sudahlah ayo masuk,ini sudah malam sebaiknya kau bergegas tidur karna besok sekolah mengerti hmm" ujar Faro,mereka bangkit dari duduknya.

"Tuan aku masuk dari pintu belakang,jika aku masuk dari pintu samping aku akan jauh untuk menuju kamarku" ujar Leta berbohong, padahal ia tidak mau dilihat oleh Nyonya Anita sedang berjalan ber iringan dengan Faro.

"Baiklah,jaga dirimu dengan baik" ujar Faro sembari mengelus lembut pucuk kepala Leta.

Leta pamit lalu berlalu pergi meninggalkan Faro, Faro menatap kepergian Leta dengan senyum di bibirnya. Faro tidak curiga sama sekali,ia merasa bahwa Aleta benar benar tidak tersiksa di Mansion nya ini.

Faro masuk kedalam Mansion, Anita terkejut saat melihat Faro masuk melalui pintu samping

"Loh kok kamu dari samping nak?" Tanyanya

"Tadi aku habis melihat lihat disana maa" jawabnya

"Oh begitu, kau sudah makan belum?" Tanya Anita lagi

"Tadi Faro sudah makan dengan Yuda di Kantor" jawabnya

"Maaa Faro naik ke kamar dulu ya mau istirahat, Faro sangat lelah.." ucap Faro, Anita mengangguk mengiyakan.

Faro berlalu pergi meninggalkan sang Mama. Anita menatap tajam kepergian Faro

"Apa dia habis menemui gadis miskin itu, karna tadi seingat ku gadis miskin itu pergi ke arah halaman samping" batin Anita.

"Kalau itu benar awas aja kamu gadis miskin!" Ujarnya,Anita melihat jam yang sudah menunjukan hampir tengah malam.

Anita mendatangi kamar Aleta yang berada dibelakang,disana ia melihat Aleta yang sedang membereskan untuk tidur

"Enak sekali kau sudah mau tidur!" Ucap Anita, Leta tersentak kaget

"Apa pekerjaan mu sudah beres haa?!!" Tanya nya dengan lantang

"Sudah Nyonya.." jawab Aleta sembari menunduk takut

"Sekarang aku mau kau mengepel seluruh rumah!" Perintahnya, Leta tercengang kearah Anita

"Apa kau tidak mau? Apa kau sudah melunasi hutang mu kepada anak ku?!" Tanyanya, Anita mencengkeram wajah Aleta kuat.

"Ba..ba..baik Nyonya.." lirih Leta, Anita melepas cengkeraman itu ia menatap jijik Leta

"Cepat kerjakan sana!!" Ujarnya memerintah sembari mendorong Leta hingga Leta terjatuh ke lantai.

Leta menangis sesenggukan ia tidak bisa melakukan apapun, Anita berlalu pergi meninggalkan Aleta.

Aleta menatap Mbok Surti tapi sang empu berlalu pergi meninggalkan nya.

"Ya Tuhan kenapa hidupku seperti ini.." lirih Leta,ia menyeka air matanya yang berlinang deras. Aleta bangkit dari duduknya

"Sebaiknya aku cepat mengerjakan agar ada sedikit waktu untuk ku tidur.. apa gunanya menangis seperti ini tidak akan ada yang peduli.." lirihnya, Leta pun mulai mengerjakan pekerjaannya.

Leta mengepel seluruh ruangan,matanya sangat ngantuk

"Emang ada ya manusia mengepel di jam 1 malam?" Ujar Leta pelan,ia menertawai dirinya sendiri.

Kini Leta mengepel bagian dapur tanpa disadari olehnya ia sudah mau selesai.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya seseorang dengan suara barinthon, Aleta menebak pasti ini Faro

"Kenapa kau mengepel di tengah malam begini?" Tanyanya lagi,kini ia mendekati Aleta

"Oh itu karna besok kan aku sekolah jadi aku menyicil tugas ku tuan biar saat pulang sekolah nanti kerjaan ku tidak terlalu banyak" ucap Leta, Faro menatapnya tajam

"Kemari!" Perintahnya, Leta mendekati Faro.

"Duduk disini!" Perintah nya lagi, Aleta duduk ditempat makan disusul Faro disampingnya

"Soal mengepel itukan bukan tugas mu Leta?" Tanya Faro lagi

"Kau hanya bertugas menyiram bunga atau mengurus urusan ku, bukan melakukan pekerjaan seperti ini kecuali di Apartemen.." ucap Faro

"Pasti Mama kan yang menyuruh mu melakukan perkejaan ini,mana ada orang tengah malam mengepel Leta?!!" Lanjutnya lagi

"Tidak tuan tidak,ini bukan perintah Nyonya aku yang bertidak sendiri ini atas kemauan ku.." ucap Leta berbohong

Faro menatap Aleta tajam, Faro bangkit dari duduk nya ia pergi ke arah kulkas mengambil minuman dingin.

Aleta mengambil gelas untuk Faro

"Ini Tuan gelasnya.." ucap Aleta,Faro menerima itu.

Faro menuangkan air itu ke gelas lalu meminumnya hingga kandas ia menatap Aleta yang sedang memerhatikan nya dengan wajah lugunya

"Aku tau kau sedang berbohong.." batin Faro.

Faro menarik Leta,ia mengangkat Leta hingga Leta duduk di pinggiran wastafel

"Tuan apa apaan ini?" Tanyanya dengan wajah kesal, Faro membelai wajah Leta

"Tuan itu geli.." ucap Leta menahan geli

Faro menarik tengkuk Leta lalu mencium Aleta dengan kasar, Aleta kebingungan membalasnya. Faro melepas tautannya lalu ******* bibir Leta lagi,kali ini ia melakukan dengan lembut.

"Emmmm" desah leta tertahan,ia mengalungkan tangannya di leher Faro.

Faro turun mencium leher Leta,ia menciumi leher jenjang Leta membuat Leta meremang

"Emmn ahh tuan itu geli.." lirihnya,Faro berhenti dari aktivitas iya ia menatap Aleta yang sedang menetralkan nafasnya sama seperti dirinya

"Aku tanya sekarang apa kau di siksa oleh Mama ku disini?" Tanya nya dengan suara sedikit serak, Leta mengangguk menangis

"Tapi tuan tolong jangan ribut dengan Nyonya,aku tidak mau itu terjadi tuan.." ujar Leta sembari menangis, Faro menyeka air mata Leta,ia mencium wajah Leta

"Tenanglah..aku selalu ada untukmu mengerti hmm?"

Faro menurunkan Aleta,ia merapikan rambut Leta yang berantakan karna nya.

"Sekarang tidurlah, untuk besok sebaiknya kau tidak sekolah dulu bisa kan?" Tanya Faro

"Kenapa tuan?" Tanya nya

"Patuhi saja perintah ku"

"Hmm baik Tuan.." ucap Leta sembari tersenyum manis, Faro mengelus pucuk kepala Leta lalu menyuruh Leta untuk kembali ke kamarnya.

Leta pun berlalu pergi,untung saja tidak ada orang maupun cctv yang melihat kejadian tadi.

"Leta benar benar tidak aman disini,aku akan membawa nya pergi.." ujar Faro pelan

"Tapi tadi kenapa dia sangat menggoda, ah tidak tidak kenapa aku menjadi mesum seperti ini sih.." ucap Faro sebal,ia pun bergegas pergi naik ke kamarnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!