BAB 8

Keesokan pagi pukul 05:00 Aleta sudah terbangun dari tidurnya.

Ia membereskan buku buku yang akan dibawa ke sekolah.

Ia sangat semangat sekarang untuk memasuki ajaran baru

"Sekarang aku sudah kelas 12,kalau ibu dan ayah masih hidup pasti mereka akan bangga melihat putri nya sudah benar benar memasuki remaja hihi" batin Aleta,ia melihat ke arah jam weker nya

"Sebaiknya aku berangkat sekarang saja,biar tidak telat karna ini ajaran baru" ujar Aleta,ia mengambil sepatu nya yang baru dibelikan Faro kemarin di bawah lemari

"Baru tahun ini aku merasakan semua baru,mulai dari atas sampai bawah aku memakai yang baru huhu tuan Faro sangat baik" ujar Aleta pelan,oh Aleta tiba tiba merindukan Tuan nya itu.

"Sudahlah kenapa aku memikirkan dia,lebih baik aku segera berangkat" ujar Aleta lagi,ia pun bergegas keluar kamar.

Aleta juga pamit pada si Mbok,lalu ia bergegas pergi melalui pintu belakang.

Bahkan suasana nya masih gelap,ia berjalan terus sampai ia berada di luar pagar.

"Non mau berangkat naik apa?" Tanya seorang Security yaitu pak Tarjo

"Ga tau Pak,Aleta baru aja disini" jawab Aleta,pak Tarjo menghampiri Aleta

"Naik bus aja kebetulan bentar lagi bus nya datang nih,tapi Nona harus jalan dikit lagi sampai di ujung jalan sana" tunjuk pak Tarjo, Aleta mengangguk mengerti

"Terima kasih ya pak,saya berangkat dulu" ujar Leta,pak Tarjo mengangguk lalu tersenyum.

Aleta berjalan ke arah yang ditunjuk pak Tarjo,dan benar saja tak lama ia menunggu bus itu sudah datang.

Leta naik ke dalam bus dengan perasaan yang bahagia.

Tidak berapa lama Aleta sampai tepat di depan sekolah nya yaitu SMA Pelita Jaya.

Bahkan sekolah nya masih sangat sepi karna ini masih pagi sekali.

Aleta merasa lapar,ia melihat ada orang yang menjual nasi uduk tepat di depan sekolah nya.

Ia berjalan menuju tempat itu,ia ingin mengisi perut nya yang sudah demo minta makan.

Disisi lain Faro baru bangun dari tidurnya karna alarm nya yaitu Anita teriak membangunkan diri nya.

"Kau ini sudah tua Faro,kenapa masih susah dibangunin dari dulu sampai sekarang. Andai saja kau punya istri aku juga tidak akan repot repot membangun kan mu" ujar Anita, Faro berdecak sebal, Mama nya itu selalu membangunkannya dengan bahasa yang sama setiap harinya

"Ah Mama itu selalu mengaitkan semuanya dengan pernikahan" ujar Faro sebal

"Jadi apa? Eh kau sudah tua ya tidak muda lagi,hitung saja mau di umur berapa kau akan memiliki anak untuk pewaris Dewantara ini" ujar Anita tak kalah sengit, Faro memijat pelipisnya

"Ma tenanglah, nanti aku akan menikah pasti" ujar Faro asal, Anita terbelalak mendengar ucapan Faro

"Kau serius?" Tanya Anita, Faro bangkit berjalan menuju bathroom.

Sebelum ia masuk ia melihat ke arah sang Mama nya yang tersenyum senang

"Aku akan menikah kalau Ayah juga menikah lagi" ujar Faro berteriak, Anita melotot melihat putranya,ia berjalan mengejar Faro, tapi Faro sudah masuk duluan menutup pintu bathroom.

"Kau memang anak durhaka Faro!" ujar Anita marah

"Hahaha pokoknya aku tidak mau menikah Ma titik" ujar Faro keras

"FARO!!!!" Teriak Anita keras, Faro hanya tertawa keras karna Mama nya.

"Dasar kenapa aku memiliki putra seperti dia,huh sabar kan lah diriku ini Tuhan" ujar Anita menarik nafas dengan pelan.

Anita juga tersenyum kecil karna kejahilan putra nya sudah kembali

"Tapi Faro sudah tidak dingin lagi,mungkin ia sudah berdamai dengan masa lalu nya" batin Anita,ia pun berlalu pergi meninggalkan kamar Faro untuk membangun kan satu lagi bayi besarnya yaitu suaminya.

Sementara itu, Aleta sedang menyantap makanan yang ia pesan tadi dengan lahap,tiba tiba handphone di tas nya berdering

"Ah menganggu saja" ujar Leta,ia mengambil handphone di tasnya

"Hallo? Ini siapa?" Tanya Aleta dengan nada kesal

"Kau sudah tidak mengenaliku? Bahkan kau tidak menyimpan nomor telpon ku?!" Tanya orang itu,Aleta terbelalak ia baru ingat kalau suara itu adalah suara Faro

"Eh Tuan,hehe maaf aku tidak ingat" ujar Aleta

"Kau itu apa yang kau ingat,kau sudah berangkat?"

"Sudah Tuan, sekarang aku masih sarapan pagi di depan sekolah ku"

"Kenapa sarapan diluar? Kenapa tidak dirumah saja? Kau tau tidak sehat makanan di luar,kita tidak tau dengan cara apa mereka memasak nya" ujar Faro memarahi Aleta

"Aku tidak berani makan di rumah mu Tuan.."

"Karna Mama ku? Huh tidak papa kalau dia marah nanti nya aku akan melindungi mu tenang saja"

"Bagaimana kalau pas tidak ada Tuan? Bagaimana? " Tanya Aleta sebal,

"Lagian aku tidak mau membuat mu ribut terus dengan orang tua mu Tuan,aku tidak mau itu terjadi lagi" batin Aleta

"Hmm kau ini bawel sekali"

"Bawel? Ih Tuan..." Leta sebal,ia mematikan panggilan itu sepihak.

"Huh dasar Om Om tua" ujar Leta,ia menyimpan handphone nya lalu beranjak pergi membayar makannya,lalu ia pergi masuk ke dalam sekolah.

Disisi lain Faro berdecak sebal

"Dasar gadis bodoh, berani sekali dia mematikan panggilan ku dengan cara seperti itu,awas saja kau!" Batin Faro,kini ia sudah rapi untuk pergi ke Perusahaannya.

Faro turun dari kamarnya untuk menuju tempat makan.

Disana ia melihat Ayah dan Mama nya yang sudah duduk menunggu nya.

"Faro kemari makanlah bersama" ajak Harja, Faro mengangguk

Tiba tiba Yuda datang menghampiri Faro

"Selamat pagi Tuan" sapa Yuda, Faro mengangguk

"Kau sudah sarapan? Kalau belum ayo sarapan bersama" ajak Faro,Yuda mengangguk lalu berlalu pergi duduk menyusul tuannya.

"Kalian ini sudah tua tua tapi kenapa si tidak menikah menikah?" Tanya Anita, Faro tidak memperdulikan ucapan Mama nya

"Saya belum siap untuk menikah Nyonya" jawab Yuda,

"Emang apa yang perlu disiapkan? Kan tinggal nikah lalu sah lalu masuk kamar lalu buat anak dan besarkan anak udah gitu saja" ujar Anita lagi, Yuda tersenyum kecil mendengar ucapan Nyonya besarnya.

"Kau ini kenapa bisa bicara seperti itu kepada anak anak" ujar Harja

"Loh Ayah kan benar apa yang Mama bilang,mereka kan sudah memiliki ekonomi lebih dari cukup, menyiapkan apa lagi? Ha atau jangan jangan kalian Gay ya?" Tanya Anita gamblang membuat Faro dan Yuda tersedak

"Uhuk..uhuk...uhuk.."

"Mama ngaco deh" ujar Faro sebal,

"Jadi kenapa kalian berdua itu betah banget sendiri"

"Ah Mama sudahlah aku jadi tidak berselera makan,ayo Yuda kita berangkat" ajak Faro, Yuda bangkit dari duduk nya

"Eh Faro nanti pulanglah jam makan malam!" Perintah Anita,tapi Faro menaikan bahu tanda tidak peduli.

Ia berjalan terus meninggalkan Ayah dan Mama nya

"Lihat lihat anakmu!" Ujar Anita

"Kenapa lagi si Ma? Mama yang membuat dirinya seperti itu"

"Kenapa Mama? Mama hanya ingin dia menikah Ayah,apa itu salah?"

"Ya tidak salah cuman Mama terlalu memaksa dirinya,kalau menurut Ayah biarkan saja dulu kalau dia mau pasti dia akan memilih pasangan nya sendiri nantinya"

"Tidak Ayah,ia tidak tau cara memilih pasangan,yang ada wanita miskin yang akan menjadi menantu Dewantara nantinya, Mama tidak mau"

"Dan Ayah andai saja Yuda menikah pasti Faro akan iri lalu menikah juga,tapi apa Yuda malah sama saja dengan Faro" lanjut Anita

"Umur anak kita emang sudah tidak muda lagi Ma tapi kira kira apa pantas Bella bersama dengan Putra kita?" Tanya Harja

"Ya pantas dong Ayah, Bella cantik berpendidikan,dan juga bibit bobot nya jelas dan dari keluarga berada ia sangat cocok dengan Faro" ujar Anita menyakinkan.

"Ayah tenang saja,soal Bella dan Faro biar Mama yang mengurusnya" lanjut Anita, Harja mengangguk setuju lalu melanjutkan makannya.

Aleta memasuki halaman sekolahnya, para siswa-siswi sudah mulai datang.

Aleta melihat lihat dimana sahabatnya,apa kah sudah datang atau bahkan belum.

"Kemana mereka? Apa cuma aku yang terlalu bersemangat hari ini?" Batin Leta,tiba tiba

DERRR

"Eh ayam ayam..." Aleta terkejut, Chika tertawa

"Hahaha kenapa Taaa kok gitu amat kaget nya haha" gurau Chika

"Ihhh Chika,kamu ngeselin banget tau ga.."

"Maaf maaf..jangan marah dong.."

"Iyaa,eh mana Tiara biasanya kamu sama dia" tanya Leta, Chika menunjuk ke arah dimana disana ada Tiara yang lagi berjalan menghampiri mereka.

"Hallo para bestie akooo.."ujar Tiara dengan senyum khas nya

"Ih apaan si Raa.." ujar Chika kesal,

"Chika ini masih hari pertama ya,jangan ajak ribut terus.. mood aku lagi bagus hari ini" ujar Tiara, Chika berdecak sebal

"Yang ada kamu itu yang ngajak ribut terus huuuu" sebal Chika, mereka saling melotot sekarang

"Ih kalian ini kenapa si? Ribut terus,uda deh ayo kita masuk kekelas baru kita.." lerai Aleta

"Hihi becanda Taaa" ujar Chika,ia takut kalau Leta mengamuk

"Udah ayuk girls..." Ujar Tiara bersemangat,mereka berjalan menuju kelas baru yang akan mereka tempati nantinya.

Sesampai dikelas mereka bertiga bingung akan duduk dimana,mata Tiara melihat barisan bangku kosong,ia mengajak sahabat nya untuk menuju kesana

"Ini sebaris kosong,hmm begini saja Siapa yang akan duduk didepan?" Tanya Tiara, Chika dan Leta menggeleng tidak mau

"Raa kamu aja deh,kamu kan pintar jadi kamu harus melihat dengan baik materi yang dijelaskan,kami tinggal nunggu contekan dari kamu aja deh" ujar Leta cengengesan, Chika mengangguk setuju

"Yaudah aku didepan,kamu Chika dibelakang aku dan Leta paling belakang" ujar Tiara, Chika dan Leta mengangguk setuju

Tiba tiba Alden datang menyapa mereka

"Hallo girls.." sapanya, Aleta dan lainnya tersenyum kearah nya

"Alden kamu salah masuk kelas ga si?" Tanya Leta,

"Ini kelas 12IPAB kamu kan 12IPA A" ujar Tiara menyambung

"Tenang para wanita,aku sudah pindah dikelas ini" jawab Alden, sontak tiga serangkai itu melotot tak percaya

"Wah Alden,kamu tau kelas kamu itu kelas unggulan,bisa bisanya kamu pindah kekelas kami yang bahkan ah kau tau sendiri lah" ujar Chika, Tiara dan Aleta mengangguk setuju dengan perkataan Chika.

"Ya aku pindah ke kelas ini karna aku mau dekat dekat dengan Aleta.." jawabnya santai,sontak membuat seluruh kelas melihat kearah Leta

Cie..cie...cie...

Ujar seluruh teman sekelas Aleta,sang empu merasa malu

"Kalau begitu no coment aku" ujar Tiara

"Aku juga,cieee yang ada kalian bukannya belajar tapi malah asik berduan dong" Lanjut Tiara

"Ih kalian apa an si,kamu juga Alden jangan ngomong sembarangan dong,aku ga mau ya diserang sama fans fans kamu.." ucap Aleta, sontak Chika tertawa

"Engga lah Taa, yaudah aku duduk dibelakang kamu yaa.." ujar Alden permisi, Aleta mengangguk.

Tiba tiba Ibu Guru datang memasuki kelas.

Para siswa-siswi duduk di bangku nya masing masing.

Ajaran baru pun dimulai Aleta merasa sangat senang ia masih diberi kesempatan kepada Tuhan untuk menikmati masa kelas 12 nya.

Kring...kring..kringg....

Bel istirahat berbunyi,para siswa-siswi berhamburan keluar kelas.

Aleta mengambil handphone ditas nya,ia melihat melihat hal yang menarik disana.

"Taa kamu ga ke kantin?" Tanya Alden, Leta menggeleng

"Oh oke,aku ke kantin dulu ya.." ujarnya, Aleta mengangguk,Alden berlalu pergi keluar kelas.

"Wah Taa kamu handphone baru?" Tanya Chika, Aleta mengangguk

"Bahkan handphone mu itu mahal sekali tau.." lanjut Chika lagi

"Benarkah?" Tanya nya, Chika mengangguk mantap

"Apa bekerja sebagai maid itu menyenangkan Taa?" Tanya Tiara, Aleta menghela nafas

"Tidak menyenangkan juga tidak bisa dibilang kan senang,aku hanya menikmati apa yang harus ku jalani.. kalau tidak bekerja bagaimana aku akan hidup?" Ujar Leta dengan wajah sedih, Tiara dan Chika memegang tangan Aleta

"Kami tau mungkin itu tidak mudah Taa,tapi kami tau kalau kamu itu anak yang kuat,kamu pasti bisa..jika itu berat sekali bagimu dan kau ga bisa melanjutkan lagi bilang saja kepada kami,kami akan berusaha membantu mu" ujar Chika, Tiara mengangguk setuju

"Terimakasih teman teman,aku sangat gembira memiliki kalian.." ujar Aleta,mereka berpelukan.

"Ah sudah sudah jangan sedih sedih, bagaimana kalau kita ke kantin saja yuk" ajak Tiara,mereka pergi ke kantin bersama sama sambil tertawa karna lelucon dari Chika.

Sesampai di kantin tiba tiba geng dari kelas anak IPS A menghalangi jalan Aleta dengan sahabat nya

"Apa apaan kamu Selly? Kenapa menghalangi jalan?" Tanya Tiara

"Kamu kenal Raa?" Tanya Aleta berbisik

"Kenal dong,gadis kecentilan yang pernah merusak hubungan ku dengan Aldi" jawab Tiara

"Bukan cuman kamu aja kali Raa aku juga,hubungan ku dengan Bastian juga pernah diganggu sama ulat bulu itu.." ujar Chika menyambung

"Eh cowo kalian itu yang ke ganjenan sama aku,lagian kalian itu kalah pesona dengan ku" ujar Selly angkuh,

"Benar Sel,lagian kalian itu kenapa si mau berteman dengan cewek miskin itu?" Lanjut teman Selly yaitu Dara sembari menunjuk kearah Aleta.

Tiara menepis tangan Dara dengan kasar

"Jangan menghina sahabat ku atau kalian akan kena dengan ku.." ujar Tiara

"Cih kau pikir kami takut,tolong ya sampaikan kepada teman mu yang miskin itu jangan sok kecentilan sama Alden, Alden milik ku.." ujar Selly

"Soalnya cewek miskin kaya dia sangat suka keganjenan sama cowok tajir kaya Alden" ujar Moza sahabat Selly,

"Udah yuk gays,jangan dekat dekat dengan orang miskin nanti kita ikut miskin huhuu" ujar Selly,mereka pun pergi meninggalkan Aleta dan sahabat nya.

"Dasar ulet bulu,cantik tapi gatel wooo!!!" Teriak Chika, tapi sang empu tidak peduli

"Uda Chika jangan buang buang tenagamu untuk meneriaki mereka,bikin capek aja tau" ujar Aleta,

"Kan ku bilang apa, Alden nekat si pasti cewek yang ngejar ngejar dia ga akan diam aja" ujar Chika.

"Udah deh gays mood ku untuk makan hilang sudah karna ulet bulu itu" ujar Tiara, Aleta dan Chika mengangguk setuju

"Aku harus menjauhi Alden,aku tidak mau bermasalah di sekolah ini.." lirih Aleta di dalam hati.

Mereka kembali menuju kelas.

Di Perusahaan terbesar di kota X Faro baru selesai meeting dengan para Investor nya.

Faro memasuki ruangan nya dengan gagah,para karyawan menunduk takut,Karna Faro terkenal dengan kekejamannya terhadap karyawan.

Faro duduk di kursi kerjanya dengan wajah lelahnya, Yuda memasuki ruangannya

"Tuan muda,hari ini para Investor merasa puas dengan kinerja Perusahaan kita" ujar Yuda senang

"Hmm terus apa aku ada jadwal penting lagi hari ini?" Tanya Faro,

"Tidak ada Tuan,hari ini kau memiliki banyak waktu senggang"

"Hmm kalau aku pulang ke Mansion aku sangat malas mendengar Mama ku yang hanya membicarakan nikah nikah saja"

"Itu wajar Tuan, Nyonya muda mengkhawatirkan keturunan keluarga Dewantara"

"Cih bahkan kau mulai sama dengan Mama ku.." ujar Faro sebal

"Tidak begitu Tuan, bagaimana pun kau pewaris tunggal pasti keturunan mu sangat diharapkan oleh Tuan besar dan Nyonya besar"

"Sudahlah kau cerewet sekali,lebih baik kau kembali keruangan mu,aku akan melanjutkan pekerjaan ku untuk besok" ujar Faro, Yuda mengangguk

"Dan jangan ganggu aku,aku mau lembur hari ini sampai tengah malam. Datanglah saat jam makan siang untuk ku" perintah Faro,Yuda mengangguk mengerti lalu berlalu pergi keluar untuk menuju keruangan nya.

Akhirnya jam yang dinanti nanti oleh siswa-siswi SMA PELITA JAYA datang juga.

Bel pulang sekolah berbunyi seluruh siswa termasuk Aleta dan teman temannya bergegas pulang.

Sesampai di luar pagar tiga serangkai sedang menunggu jemputan nya selain Aleta,ia sedang menunggu bus.

"Taa kamu pulang naik bus lagi?" Tanya Tiara, Aleta mengangguk

"Ga sama kita aja Taaa?" Tanya Chika

"Hmm enggak deh aku ga mau ngerepotin kalian,nanti sebentar lagi ada bus kok yang searah sama tujuanku.." jawab Leta

Tiba tiba Alden datang menghampiri mereka

"Hai para wanita apa yang sedang kalian tunggu?" Tanya Alden,

"Lagi nunggu oppa ji Chang Wook lewaat ni.." gurau Chika,Leta dan Tiara tertawa

"Mimpi..." Ujar Alden sebal,

"Eh Chik ayok jemputan kita udah datang itu, Taa kami duluan ya.. " ujar Tiara,

"Iya jangan berdebat terus didalam mobil yaaa!" Ujar Leta sedikit berteriak karna Tiara dan Chika keburu lari menghampiri pak sopirnya.

"Okee!!" Teriak Chika dan Tiara bersamaan, Leta tersenyum manis melihat sahabatnya.

"Senyum kamu manis banget Taa.." puji Alden, Leta baru ingat masih ada Alden

"Terimakasih" ujar Leta agak sedikit dingin,ia akan menjauhi Alden sekarang

"Taa kamu pulang sama aku aja,katanya bus disini lewat pas pagi dan sore" ujar Alden, Leta menggeleng cepat

"Terimakasih Alden,tapi aku lebih baik menunggu saja.." ujar Aleta, Alden memerhatikan Aleta yang seperti nya sedang berusaha menghindari nya

"Apa perasaanku saja sepertinya kamu sedang menghindari ku yaa?" Tanya Alden

"Tidak" jawab Leta cepat,Alden menghela nafas pelan

"Kenapa si Taa kamu itu dingin banget sama aku? Aku ada salah sama kamu?" Tanya Alden lagi

"Tidak ada Alden kamu tidak ada salah,aku yang salah.. Aku mohon kamu jangan dekati aku terus kita harus saling sadar kita siapa oke? Aku ga mau di ganggu oleh fans fans kamu,aku mau lulus disekolah ini dengan tenang" ujar Leta, Alden mengernyit dahi bingung,tapi Leta bergegas berlalu pergi meninggalkan Alden.

"Di ganggu oleh fansku? Apa jangan jangan dia di bully yaa? Aduh aku harus selidiki" ujar Alden,ia masih menatap Aleta yang terus berjalan meninggalkan nya.

"Ah Alden membuat aku emosi sajaa" ujar Leta,ia memerhatikan jalan raya yang sepi.

"Aduh bagaimana ini tidak ada angkot,ojek bahkan tidak ada,bus juga tidak ada.." ujar Leta pelan,ia berjalan terus mengikuti arah jalan

"Handphone juga kenapa si harus habis baterai pada saat kaya gini, sekarang kepaksa aku harus jalan terus sampai Mansion Utama deh.." ujar Leta lagi,

"Setidaknya aku jalan aja terus mana tau di tengah jalan nanti aku ketemu bus atau semacamnya" ujar Leta,ia menarik nafasnya dengan dalam bergegas jalan.

Tapi nasib buruk sedang menimpa nya sekarang,bahkan tidak ada bus atau apapun yang lewat hingga membuat Aleta berjalan terus hingga sampai tepat di depan pagar Mansion Utama.

"Aduhh cape.. apa seluruh kendaraan umum lagi bercuti bersama sekarang?" Lirih Leta dalam hati,pak Tarjo terkejut melihat keadaan Leta sekarang

"Nona tidak papa? Nona berjalan kaki?" Tanya pak Tarjo,Leta hanya mengangguk tidak sanggup berkata kata lagi.

Leta menenggak habis minum yang ia beli tadi ditengah jalan

"Pak buka pagarnya,aku mau masuk" ujar Leta,pak Tarjo mengangguk.

"Hati hati non.." ujar pak Tarjo,karna Leta berjalan sempoyongan.

Sampailah Leta di halaman belakang,disana ia melihat Nyonya Anita seperti sudah menunggu nya dari tadi

"Aduh ga siap siap deh masalah hidupku,pasti aku akan kena lagi ini" batin Leta sedih

"Hei kau itu dari mana saja hah? Tidak lihat jam? tidak ingat perkejaan mu? Malah asik keluyuran" hardik Anita, Leta hanya diam menunduk

"Kau tau waktu jam kerja mu itu pukul 2 siang, sekarang kau lihat ini pukul berapa?" Tanyanya, Aleta melihat kearah jam yang ditunjuk oleh Nyonya nya

"Aku hanya telat 15 menit Nyonya" lirih Leta pelan

"Hanya kau bilang? Aku paling tidak suka melihat orang tidak tepat waktu seperti mu..

Sekarang kau akan menerima hukumanmu,bersihkan seluruh rumah ini tanpa dibantu siapapun,setelah itu bersihkan juga taman taman dan juga siram seluruh bunga yang ada dihalaman!" Perintah Anita, Leta tercengang begitu pula Mbok Surti

"Baik Nyonya akan saya lakukan,tapi ijinkan saya untuk makan dulu Nyonya saya sangat lapar" lirih Leta

"Tidak! Kau harus bekerja setelah selesai baru boleh makan" ujar Anita dengan angkuh, Aleta hanya terdiam ia menahan air matanya yang akan jatuh.

"Baik Nyonya" ucap Aleta, Anita menyeringai lalu berlalu pergi meninggalkan halaman belakang.

Mbok Surti menghampiri Aleta yang terduduk pasrah

"Leta kau tidak papa kan nak?" Tanya si Mbok

"Ga papa Mbok,Leta anak yang kuat" ujar Aleta dengan semangat walaupun bahkan jiwa nya tidak memiliki semangat sama sekali tapi ia harus kuat untuk hidupnya

"Leta kau harus kuat menghadapi Nyonya, kalau kau ikhlas pasti segala hal yang kau hadapi akan terasa mudah nak.."

"Iya Mbok,itu yang selalu di ajarkan oleh ayah dan ibuku.."

Si mbok mengajak Aleta masuk untuk berganti pakaian.

Aleta tidak berlama lama ia langsung bergegas mengerjakan pekerjaan nya

"semakin aku kerjakan dengan cepat akan semakin cepat selesai, walaupun aku tidak tahu kapan akan selesai pekerjaan dirumah sebesar ini.." lirih Leta,

kriuk....kriukk...

perut Aleta berbunyi

"sabar ya perut kita kerja dulu baru boleh makan.." lirih Leta, Leta menghela nafas pelan,ia memulai pekerjaannya.

Terpopuler

Comments

Memyr 67

Memyr 67

papanya faro beneran bego ya? istrinya nggak mau punya mantu miskin, ngikut aja. seperti kerbau dicocok hidung. apa salahnya orang miskin. selama tidak matre dan licik. dasar suami begoooooo

2023-06-12

0

Memyr 67

Memyr 67

kenapa habis tiara yg ngomong, tiara malah ngomong aku juga?

2023-06-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!