BAB 6

Setelah kejadian Alfaro memarahi Bella karna kasar dengan Leta, membuat Bella kesal kepada Faro.

Bella berniat ingin membuat Aleta pergi dari Apartemen Faro.

Tapi dia juga bingung apa yang harus dia lakukan.

2 hari telah berlalu,Bella datang Ke Mansion Utama tempat tinggal kedua orang tua Faro,dia berniat ingin mengadukan ke Anita bagaimana Faro berbuat kasar kemarin kepada dirinya.

"Tante....." Sapa Bella,Anita melihat keasal suara

"Eh Bella,kok tumben datang ga ngabarin Tante dulu?" Tanyanya, Bella mendudukkan dirinya di sofa menghampiri Anita yang sedang duduk santai membaca majalah.

"Tante aku itu sebel sama Faro.."

"Kenapa? Kalian bertengkar lagi?" Tanya Anita

"Iya Tan... Faro itu terlalu membela maid nya, padahal Tante maidnya itu ga tau melakukan kerjaan apapun, kerjaannya ga ada yang beres.." gerutu Bella, Anita terkejut dengan perkataan Bella.

"Memang benar yang kau katakan itu bel, Tante juga pernah dimarahi sama Faro hanya karna maidnya itu"

"Tukan Tante, Bella yakin maid itu pasti perempuan tidak benar.."

"Tidak benar? " Tanya Anita, Bella mengangguk mengiyakan.

"Sudahlah Bella tidak perlu kau pikirkan tentang ini, nanti juga Faro akan datang lagi kepadamu,ingat lah Faro tidak pernah lama lama marah kepadamu kan" ujar Anita menyemangati Bella.

"Hmmm benar Tante, Tante soal perjodohan itu Mami sama Papi menyerahkan semua nya kepada Tante dan paman,mereka ikut saja"

"Hmmm bagaimana ya bel, Faro tetap kekeh tidak mau menikah,Tante takut terlalu memaksa anak itu" ujar Anita sedih

"Tante.. tenanglah,soal itu nanti Bella yang akan mengurusnya" ujarnya menggenggam tangan Anita

"Aku tau betul seperti apa Faro,dia sangat menyayangi mu Tan, Bella yakin apapun yang kau minta nanti pasti dia akan menurutimu" lanjutnya, Bella meyakinkan Anita.

"Kau ini benar benar-benar" ujarnya tersenyum kecil

"Tante Bella serius,lagian apa kau tidak ingin memiliki cucu yang gemuk?" Goda Bella

"Bella Tante sangat ingin menggendong cucu lelaki yang gemuk,Tante sangat ingin.

Tapi lihatlah Faro,dia malah bersumpah tidak ingin menikah" ujar Anita sedih,

"Tante harap bel,kamu bisa memenangkan perasaan Faro" ujar Anita, Bella mengangguk tersenyum manis kearah Anita.

Disisi lain, Faro sedang sarapan bersama Aleta di meja makan.

Faro menikmati masakan Leta sembari melirik kearah Leta yang sedang asik bermain handphone barunya.

"Aleta,makanlah dulu.." perintahnya nya, Leta mengangguk

"Ingatlah,jangan makan sambil bermain handphone dihadapan ku!!" Perintah Faro lagi, Leta mengangguk mengerti.

"Tuan,teman temanku mengajak aku keluar sore ini,apakah kau mengizinkan?" Tanya Leta hati hati

"Kalian mau kemana?" Faro bertanya balik

"Mungkin hanya duduk di Cafe" jawab Leta asal

"Hmm pergilah,tapi ingat jangan pulang larut malam" perintah Faro, Leta mengangguk mengerti

"Baik tuan"

Faro bangkit dari duduknya, menghampiri Leta.

Faro mengusap-usap rambut Leta, membuat rambut nya berantakan

"Tuann.." Aleta sebal, Faro hanya tersenyum kecil lalu berlalu pergi ke Perusahaan nya.

"Kenapa dia sangat baik kepadaku akhir ini,bahkan dia membelikan keperluan sekolah ku yang bahkan tidak pernah ku bayangkan aku memiliki alat alat itu,dia ternyata sangat baik" puji Aleta didalam hatinya.

Tiga serangkai telah sampai di Cafe terkenal di Kota mereka.Mereka sedang merayakan hasil ujian mereka waktu itu.

"Sebenarnya kita sudah sangat telat merayakannya" ujar Chika

"Mau bagaimana lagi Chik,ini semua karna kamu" kata Tiara,itu benar Chika mengisi liburan nya keluar negeri bersama kedua orang tuanya.

"Sudah sudah,yang penting kita masih bisa merayakannya" lerai Leta.

"Hmm gays bosen tau kalau cuma duduk santai di Cafe" ujar Chika,

"Jadi kita mau kemana?" Tanya Tiara,begitupun Leta menanyakan hal yang sama

"Bagaimana kalau kita ke klub" ujar Tiara asal, Chika dan Leta terkejut

"Waw benar itu Raaa, Ayuk taa kamu belum pernah kan masuk Klub?"

"Hmmm belum si,emang boleh anak kecil kaya kita masuk tempat itu?" Tanya Leta polos

"Ha ya boleh dong taa, tenang aja Chika dan aku sering kesana,ayuk biar kamu ga polos polos amat" ajak kedua sahabat nya, Leta mengangguk mau walaupun sebenarnya dia ragu akan keputusannya.

Sampailah mereka di Klub Malam terkenal di Kota mereka, Aleta menatap takjub akan tempat yang ia datangi ini.

Chika dan Tiara memilih tempat duduk di pojokan,mata Leta melihat sepasang kekasih yang saling bercumbu disebelah mereka tanpa malu.

"Sini taa duduk, bentar yaa aku mau pesan minum dulu" ujar Chika, Tiara mengajak Leta duduk di sofa itu.

"Bagaimana taa,pasti kamu heran kan ngeliat orang orang yang ada didalam sini" tanya Tiara, Leta mengangguk polos.

"Haha santai aja taa"

Mereka duduk santai melihat orang orang yang sedang bergoyang-goyang tanpa malu disana sambil menikmati minuman yang dipesan Chika.

Tiba tiba seorang lelaki datang menghampiri mereka bertiga,ternyata itu Daniel.

"Eh kalian kenapa bisa ada disini?" Tanya Daniel, Aleta terkejut melihat Daniel

"Eh kak Daniel,bisa dong ini kan tempat umum" jawab Chika asal, Daniel berdecak sebal melihat sepupunya ini.

Daniel mengambil gelas yang ada dimeja mereka,ia mencium aroma gelas itu

"Kalian minum alkohol?" Tanya Daniel lagi,

"Alkohol?" Tanya Leta bingung

"Iya tapi ga bikin mabuk kok kak" jawab Chika takut takut

"Oh Tuhan, kalian itu masih kecil.

Tadi apa kau bilang tidak buat mabuk? Lalu lihatlah Leta,bahkan pipinya sudah merah seperti itu?"

"Eh Leta? Mungkin karna dia perdana minum alkohol kak"  ujar Tiara,

"Dito kemarilah" Daniel memanggil Asisten pribadi nya,yaitu Dito.

"Iya ada apa tuan?"

"Cepat bawa Chika dan Tiara pulang kerumah mereka masing masing" perintah nya, Dito mengangguk mengiyakan.

"Ayo nona ikut saya" ajaknya, Chika dan Tiara tidak berani berkata kata, Mereka pergi meninggalkan Daniel dan Leta,mereka merasa Leta aman bersama kak Daniel.

"Leta.."

"Kak Daniel,kepala Leta sangat pusing"

"Iya itu pengaruh dari alkohol,apa kau bisa bangkit?" Tanyanya, Leta hanya diam bersandar di sofa

"Kau sudah mabuk, ayo ku antar kau pulang"

Daniel memapah Leta pelan pelan, Leta mengikuti pria besar itu,ia sudah tidak sadar sekarang.

Daniel membawa Leta menuju Taxi,karna mobilnya tadi dibawa oleh Dito.

"Masuklah" perintah nya, Leta menatap Daniel dengan senyum manjanya, membuat Daniel heran

"Tuan,itu kau?" Leta membelai wajah Daniel membuat Daniel kebingungan.

"Leta sadarlah,ayo segera masuk" perintahnya lagi, Leta mengangguk lalu masuk kedalam Taxi itu.

Di dalam mobil Leta mengomel sepanjang perjalanan,ia menceritakan hal hal aneh kepada Daniel,bahkan menangis sedih.

Daniel hanya mendengar kan Aleta

"Lain kali kau tidak usah meminum alkohol lagi" ujar Daniel, Leta mengangguk.

Daniel dan Aleta telah sampai di Apartemen Faro, Daniel menyuruh sopir Taxi untuk menunggu dirinya,karna ia hanya akan mengantar Aleta tepat didepan pintu Apartemen Faro.

Daniel memapah Leta yang setengah sadar,ia menekan bel pintu Apartemen itu.

Ting nong....Ting nong...

Sementara itu Faro sangat khawatir dengan Aleta yang tidak pulang padahal sudah larut malam.

"Gadis bodoh ini selalu tidak pernah menepati janjinya" gerutunya,ia sudah menelpon Aleta berkali kali,tapi telpon itu tidak aktif,dan sudah mengecek GPS Aleta tapi Aleta mematikan Handphone nya sehingga Yuda tidak tahu dimana Aleta.

Faro duduk di sofa dengan perasaan tidak tenang, hingga ia tersadar ada yang menekan bel.

"Apa itu Leta? " Batinnya, Faro bangkit dari duduk nya membuka pintu itu.

Mata elangnya terkejut melihat Aleta dalam keadaan tidak sadar yang sedang di papah oleh Daniel.

"Aleta?" Tanya Faro bingung

"Maaf Faro, Leta tadi..."

Faro tidak mendengar kan perkataan Daniel,ia langsung menarik Leta kedalam dekapannya.

Faro menahan emosinya yang memuncak

"Terimakasih,sudah membawa maid ku pulang, pergilah!!" Ujar Faro, Daniel mengerutkan dahi melihat Faro mendekap Aleta dengan sangat posesif, Daniel berlalu pergi meninggalkan Faro.

"Ha kenapa dia memeluk Leta seperti itu?" Batin Daniel heran.

Faro membawa Leta masuk,ia menggendong Leta membawa nya ke kamar nya.

Faro mencium aroma Alkohol yang sangat menyengat,ia sangat geram melihat kejadian ini.

Faro menyuruh Leta untuk duduk bersandar di ranjang King Sizenya.

"Apa dia minum minum dengan Daniel?" Batinnya, Faro menahan emosinya,dia sangat marah sekarang.

Aleta menarik tangan Faro untuk duduk disampingnya, Faro menuruti itu.

"Tuan,kau sangat tampan" puji Aleta, Faro menatap datar Leta.

Aleta memandang wajah Faro Sembari tersenyum senyum manis,ia memainkan tangan Faro dan menggenggam nya dengan erat,bahkan tangan mungil nya terlihat seperti tangan anak bayi jika dibandingkan dengan tangan Faro yang besar.

Faro hanya diam menatap Leta,ia sedang berperang dengan pikirannya sendiri

"Apa yang kau lakukan tadi dengan Daniel?kenapa kau bisa bersama dengannya? Bukannya kau bilang kau hanya pergi bersama dengan 2 teman wanita mu" tanya Faro beruntun kepada Leta

"Iya aku memang pergi dengan temanku,tapi tiba tiba ada kak Daniel" jelasnya, Faro mengerutkan dahi tanda ia tidak mengerti dengan jawaban Leta.

Leta memeluk Faro sangat erat,ia mengalungkan tangannya di leher Faro.

"Hmmm tidurlah!"

"Tidurlah denganku" ajak Leta,

"Tidak bisa,kau bilang kita belum mukhrim kan?"  Goda Faro, Leta berdecak sebal.

"Tidurlah,biar aku tidur di sofa" ujar Faro, Leta menampilkan wajah cemburutnya membuat Faro geram.

Faro mencium kening Leta,lalu bergegas berbaring di sofa yang ada dikamarnya.

Aleta menatap Faro dengan senyum manisnya,ia merebahkan dirinya memandang Faro yang sedang berbaring dengan lengannya sebagai bantalannya.

Aleta menatap Faro hingga pria besar itu tertidur lelap

"Sepertinya dia sangat lelah,rasanya tidak pantas kalau dia tidur disana" batin Leta, Leta bangkit,ia jalan tergopoh-gopoh menuju Faro.

"Dia sangat tampan" batin Leta,ia menatap Faro yang sedang terlelap, Leta berniat ingin tidur di sofa yang sama dengan Faro.

"aku sangat ingin tidur dengan nya.." ujar Leta sedih, Leta memiliki ide.

Perlahan-lahan Leta merebahkan dirinya diatas tubuh Faro,ia memeluk nyaman tubuh itu.

Faro merasa ada bobot berat diatas tubuhnya,ia pun bangun dari tidurnya, seketika ia terkejut melihat Leta sudah berbaring tepat diatasnya

"Leta!! Apa apaan ini?!" Ujarnya dengan suara khas orang bangun tidur

"Aku ingin tidur denganmu!"

"Ya tidak bisa seperti ini, bangkitlah!!"

"Tidak mau!!"

"Aku bilang bangkit!!"

"Aku tidak mau,aku tetap ingin tidur diatas tubuhmu!!"

"BANGKIT!!!" Suara Faro menggelegar diseluruh kamar, Leta tersentak, ia bangkit dari atas tubuhnya sambil menangis.

"(Hiksss....hiksss...hikssss)" tangis Aleta

"Sejak kapan kau jadi keras kepala seperti itu?! Kan aku sudah menyuruhmu untuk tidur maka kau harus tidur,mengerti!!" Ujar Faro memarahi Aleta.

"Aku hanya ingin tidur denganmu" ujar Leta, menatap Faro dengan wajah sendunya, Faro merasa bersalah telah memarahi Aleta,ia pun menarik Leta kedalam dekapannya.

"Baiklah maafkan aku ( melepas pelukannya,lalu membawa Leta ke ranjang King Sizenya) lain kali kau tidak boleh melakukan itu lagi!" Perintah nya sembari menyuruh Leta berbaring, Leta mengangguk.

"Aku menyuruh mu tidur karna kau itu sedang mabuk,bahkan sekarang kau sedang tidak sadar" ujar Faro,ia merebahkan dirinya di dekat Leta, menarik Leta kedalam dekapannya,ia membelai rambut Leta dengan lembut, agar gadis itu merasa tenang

"Aku sadar dan aku tidak mabuk" ujar Leta membenarkan diri membuat Faro tersenyum kecil

"Jika kau tidak mabuk,kau tidak akan melakukan hal seperti tadi"

"Tuan sudahlah,kau berisik sekali" sebal Leta, Faro tertawa kecil melihat Leta seperti anak kecil didalam dekapannya,ia memeluk Leta lebih erat.

Aleta menatap mata Faro,ia menyentuh hidung Faro yang sangat mancung,membuat Faro tersenyum.

Leta menopang wajahnya dengan tangannya,ia menatap wajah Faro lekat lekat.

"Kenapa? Apa aku sangat tampan? Kau tidak berhenti henti menatapku seperti itu" ujar Faro, Leta tersenyum kecil.

"Tidurlah!" Perintah Faro, Leta mengangguk lalu ia memejamkan matanya.

Tidak berapa lama Faro merasakan deru nafas Leta.

Faro tersenyum kecil,ia membelai rambut Leta dengan lembut.

"Kenapa aku menjadi seperti ini? Kenapa aku merasa tidak jijik sama sekali dengan gadis ini? Ada apa denganku? Bahkan saat bersama dengannya hatiku merasa nyaman" batin Faro.

Ia merasa dirinya sudah sangat aneh sekarang,ia menepis jauh jauh pikiran itu.

Keesokan paginya,Leta terbangun dari tidurnya,ia menggeliat diatas ranjang.Lalu membuka matanya secara perlahan saat cahaya terang menerpa wajahnya.

Ia merasa tidurnya sangat nyenyak dan nyaman,ia melihat sekeliling kamar

"Ha?!! Aku ada dimana? Astagaa ini kamar tuan Faro,lalu dimana dia? ( Leta menatap kearah pria yang sedang mendekapnya dengan erat) aaaaaaaaaa!!!!!!" Jeritnya, Faro terkejut dengan teriakan Leta, seketika ia terbangun dari tidurnya.

"Kau ini kenapa?!!" Tanyanya dengan suara khas bangun tidur, Leta menatap Faro malu

"Tuan maaf kelancangan ku,aku baru ingat tadi malam aku pergi ke Klub,lalu aku mabuk lalu aku pasti masuk ke kamarmu kan? Tuan aku minta maaf" jelas Leta panjang lebar, Faro tersenyum kecil melihat gadis kecil didepannya yang sedang ketakutan di landa merasa bersalah.

"Kau ke Klub?" Tanya Faro, Leta mengerutkan dahi,kenapa malah majikannya menanyakan hal itu

"I...iyaa tuan"

"Aku tidak mau kau lakukan itu lagi!!" Perintah nya,Leta mengangguk.

Faro menatap Leta lekat lekat,ia merasa Leta sangat seksi dengan tampilan khas bangun tidur itu.

"Kemarilah lebih dekat denganku" perintah nya,tapi Leta menggeleng cepat

"Hei kemarilah!!" Perintahnya lagi, Leta akhirnya menuruti itu,ia duduk berdekatan dengan Faro.

Faro tersenyum ia menarik Leta agar duduk di pangkuannya

"Satu hal peraturan baru untukmu,saat aku menyuruhmu untuk mendekat kepadaku itu artinya kau harus duduk di pangkuanku ini!" Ujar Faro, Leta mengangguk mengerti.

Faro menatap Leta yang menunduk dipangkuan nya.

"Boleh aku mencium bibir mu?" Tanya Faro, Leta mengerutkan dahi

"Biasanya juga nyosor aja tu,ga pake permisi dulu" ujar Leta dengan wajah bingungnya, Faro tertawa

"Hahahaha kau ini benar benar lugu.."

Faro menatap Leta dengan intens, Leta tersenyum manis kearahnya.

Faro perlahan mendekatkan wajahnya dengan wajah Leta,ia perlahan ******* bibir Leta dengan lembut.

Leta menikmati itu,mereka saling menikmati ciuman itu hingga tiba tiba..

"FARO APA YANG KAU LAKUKAN!!!!"

Faro terkejut begitu pula Leta,mereka melepas ciuman itu,Leta seketika bangkit dari pangkuan Faro.Matanya terbelalak melihat ternyata itu Bella yang sedang memergoki mereka.

"Bella? Kenapa kau masuk ke kamarku tanpa mengetuk pintu dulu,kau tau itu tidak sopan!!" Ujar Faro,ia bangkit dari ranjangnya.

"Maaf tuan,tadi saya menunggu di ruang tamu,kebetulan Nona Bella datang membawakan anda sarapan ia mengatakan ingin membangunkan anda.." ujar Yuda,ia juga bingung dengan apa yang dilihatnya.

"Faro apa yang kau lakukan dengan gadis itu,kau berciuman dengan nyaa HAAA!!!!"tanya Bella dengan air mata yang berlinang, Faro hanya menatap dirinya datar.

Bella geram ia menarik Leta yang berada di samping Faro lalu menamparnya

PLAAAKKKK

"BELLA!!!" Ujar Faro,

"DIAM FARO!!! Aku tau kau pasti digoda oleh ****** kecil ituu!!"

Leta menahan sakit dipipinya,ia terduduk dilantai sembari menangis.

Leta ingin membela diri tapi ia juga merasa bersalah, bagaimana pun yang ia lakukan dengan Faro tadi tidak pantas.

"Kau salah paham Bella,kau tidak boleh melakukan hal seperti itu kepada Leta!" Ujar Faro, Bella menatap Faro dengan tajam,air matanya mengalir deras

"Kenapa? Apa dia telah memberimu kenikmatan diatas ranjang,itu sebabnya kau selalu melindunginya? Aku sangat jijik dengan nya Faro..." Ujar Bella,ia menarik rambut Leta, Leta hanya pasrah sambil menangis

"Kau lihat Faro,dia hanya gadis miskin yang ingin menguasai harta mu, DASAR KAU MURAHAN!!!!!"lanjut nya, menghempas wajah Leta dengan kasar.

"Bella cukup!!(menghampiri Aleta menariknya bangkit, Faro menahan amarah yang memuncak ketika melihat keadaan Aleta) Aku sudah muak melihat dirimu,apa yang aku lakukan dengan Aleta tidak ada urusannya dengan mu kau MENGERTI!!!!"

Ujar Faro,ia mendekap Leta kedalam pelukannya.Bella semakin sakit melihat itu.

"Yuda bawalah pergi Bella!! Dan kau ingatlah Yuda, katakan kepada Bella bahwa Aleta bukan ******!! Jika dia berani mengatakan itu lagi dihadapanku maka aku tidak akan segan segan menghancurkan kehidupan orang itu dengan tanganku sendiri!! PERGI!!!!!" Lanjutnya, Yuda mengangguk lalu berlalu pergi membawa Bella,sang empu hanya terdiam pasrah ia sangat terkejut melihat Faro begitu menyayangi Aleta.

"Kau baik baik saja? Maaf kan aku Leta.." ujar Faro,ia mendudukkan Aleta di sofa.

"A-kku tidak pernah terhina seperti itu tuan...(hikksss..hiksss) rasanya sangat sakit..." Ujar Leta menangis, Faro sangat terpukul melihat keadaan Leta,ia memeluk gadis itu dengan erat.

Faro menepuk nepuk tubuh Leta dengan lembut berusaha menenangkan Leta.

"Maaf maafkan aku.." bisiknya, Leta melepas pelukannya,ia menatap Faro dengan wajah sendunya.

"Aku tidak ****** kan tuan?" Tanyanya dengan wajah sedihnya, Faro menggeleng cepat.

"Tidak!! Sudahlah lupakan itu,Aku janji padamu tidak akan ada yang mengatakan itu lagi padamu sekalipun itu Bella maupun Mama ku" ujar Faro, Leta menangis kencang, Faro mendekapnya erat.

Di Malam hari Keadaan Leta sudah lebih baik,Faro mengajak nya makan bersama di meja makan.

"Leta makanlah.." ujar Faro,ia melihat Leta yang hanya memainkan makanan yang ada dipiringnya.

"Apa kau tidak berselera makan? Apa yang kau ingin makan biar aku menyuruh Yuda untuk membeli nya" ujar Faro lagi, Leta menggeleng cepat,ia langsung menyuap makanan itu perlahan.

Faro tersenyum kecil melihat Aleta.

"Tuan apa kau nanti tidak akan dapat masalah karna kejadian tadi pagi? Maafkan aku tuan seandainya aku tidak mabuk pasti hal ini tidak akan terjadi" ujar Leta dengan rasa menyesal

"Sudahlah Leta itu tidak perlu kau pikirkan(menghampiri Leta dan duduk disamping nya) kau tidak perlu merasa bersalah seperti itu,aku tidak mau kau menyesali ciuman ku untuk mu" ujar Faro Sembari membelai lembut wajah Leta.

Leta tersipu malu.

Tiba tiba seseorang datang menghampiri mereka

"FARO!!!" Teriak seseorang lantang, Faro dan Leta melihat keasal suara dan ternyata itu Anita Mama Faro.

Faro berdiri menghampiri Anita

"Mama.."

PLAKKK...

Anita menampar Faro, Aleta tersentak

"Mama menampar ku?" Tanya Faro dengan lembut, Faro menarik Leta yang sedang duduk terkejut melihat Faro ditampar oleh Anita.

"Berdirilah di belakang ku!" Perintahnya, Leta mengangguk takut.

"Cihhhh.....aku sangat jijik melihat wanita itu.

Itu sebabnya kau jadi tidak patuh terhadap Mama karna wanita ****** itu?!!" Hardik Anita, Faro hanya diam menatap sang Mama.

"Kalau saja Bella tidak melaporkan hal ini mungkin wanita itu akan melakukan hal jauh.

Faro mulai sekarang Mama mau kau tinggal di Mansion Utama!!" Perintah Anita.

"Mama tidak bisa mengatur Faro seperti itu, Faro sudah dewasa, Faro sangat mengerti tentang apa yang pantas untuk hidup Faro sendiri" Jelas Faro.

"KAU!!! APA MENURUT MU WANITA MISKIN ITU PASTAS UNTUK HIDUPMU?!!!" Hardik Anita,suara nya lantang menggelegar diseluruh ruangan.

Aleta menangis di belakang Faro,ia bersembunyi ketakutan.

Sementara itu Faro hanya diam tidak menjawab perkataan Mama nya.

Anita merasa lelah,ia mendudukkan dirinya di kursi meja makan itu.

"Mama Faro memang bersalah,tapi maaf Maa...Faro tidak bisa tinggal di Mansion Utama, Faro nyaman tinggal di Apartemen ini" ujar Faro lembut.

"Baiklah tetaplah tinggal disini,biar aku bunuh diri saja,untuk apa aku hidup jika putra ku saja tidak mau tinggal bersamaku" ujar Anita dengan sedih, Faro berdecak

"Mama jangan bicara seperti itu" ujar Faro berusaha membujuk sang sama.

Faro menghampiri Anita yang sedang duduk, Anita membuang muka nya ketika Faro mendekat.

"Faro cukup,mama tidak akan terkena dengan bujukanmu,mama mau mulai besok pagi kau harus tinggal di Mansion Utama!" Perintahnya, Anita bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Apartemen Faro dengan wajah marahnya.

Faro menghela nafas dengan kasar.

Terpopuler

Comments

Memyr 67

Memyr 67

deg degan. bagaimana nasib leta selanjutnya?

2023-06-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!