Di gedung tinggi perusahaan terbesar menunjukan begitu sibuk nya tempat itu.
Alfaro baru saja menyelesaikan meeting dengan para kolega nya, dengan gagahnya faro memasuki ruangan nya diiringi Yuda dan ia langsung duduk di sofa empuk nya.
Yuda meletakkan berkas sehabis meeting tadi dimeja.
"Tuan,gadis kecil itu sudah sampai di Mansion Tuan"kata Yuda, Faro hampir lupa dengan gadis kecil itu yang telah mengganggu pikirannya tadi malam
"Hmm.." singkatnya,tapi tunggu seperti nya Faro melupakan sesuatu
"Kau membawa gadis kecil itu ke Apartemen ku kan?" Tanyanya dengan wajah serius, Yuda bingung sepertinya ia telah melakukan kesalahan
"Maaf tuan,kau yang mengatakan sendiri kalau dia dibawa ke Mansion utama"
"APA!jadi dia di Mansion utama sekarang,kau itu bodoh sekali,sekarang aku tidak mau tau kau harus bawa gadis bodoh itu ke Apartemen ku !"perintah Faro, Yuda pun mengangguk padahal Tuan muda nya sendiri yang mengatakan kalau Leta bekerja dirumah utama.Yuda pun bergegas pergi menjemput wanita itu
Dirumah utama Leta sedang ketakutan melihat orang tua Faro ribut hanya karna membahas pekerjaan Leta.
Leta mengakui bahwa ayah Faro memang baik,memiliki hati lembut dan tidak arogan
Tidak seperti anak nya itu,pikir Leta
Tiba tiba Yuda datang,ia terkejut melihat tuan besar dan nyonya besarnya ribut.
"Maaf tuan,nyonya saya telah membuat kesalahan.. sebenarnya wanita ini akan bekerja ditempat lain tidak disini tuan" ucap Yuda,Harja dan Anita menggeleng kan kepala,bagaimana tidak mereka telah berdebat dengan hal yang tidak penting
"Lain kali kau harus lebih teliti Yuda,sudah bawa gadis miskin ini!" Perintah Anita, Yuda mengangguk dan pamit kepada nyonya besarnya.
"Maaf tuan" ujar Yuda, Harja mengangguk memaklumi Yuda,ia bersyukur gadis kecil itu tidak jadi bekerja dirumah nya,karna ia tidak sampai hati melihat perlakuan istrinya nanti.
Leta mengikuti Yuda keluar dari rumah yang mencekam itu,Yuda menyuruh Leta untuk masuk,Leta ragu
"Mmmm apa aku harus masuk? Mau kemana?kau akan bawa aku kemana?apa kau akan menjual ku?" Tanyanya beruntun, Yuda menghela nafas,kenapa wanita ini sangat cerewet sekali batinnya
"Kau akan bekerja di apartemen tuan muda,tidak dirumah itu" ucapnya dengan malas
"Ooo bagus deh" kata Leta dengan senang,Ia langsung membuka mobil dan duduk di bangku belakang, Yuda menggeleng kepala dan masuk ke dalam mobil.
Leta sangat senang jujur ini baru pertama kali ia menaiki mobil mewah itu,ia tidak berhenti mengucapkan kata kagum,ia tidak peduli dengan Yuda yang mungkin risih dengan dirinya saat ini.
Sampailah mereka di apartemen Faro, Yuda memasukan sandi dan pintu itu pun terbuka.
Leta tercekat ternyata apartemen ini pun sangat mewah,ia masuk dan berjalan jalan di ruangan itu.
"Begini nona,kau berkerja disini mulai saat ini,tentang pagi atau sore kau mulai bekerja nanti bisa kau tanyakan dengan tuan muda"
"Hmm oh iya baiklah,terima kasih ya tuan" ucap Leta dengan tersenyum manis,Yuda mengangguk dan berjalan meninggalkan Leta diruangan itu.Ia harus kembali bekerja ke kantor.
Leta berdecak kagum tidak henti henti,lalu ia sadar bahwa ia harus bekerja bukan menilai ruangan ini,haha dasar Leta
Leta memulai dari mencuci piring,ia mencuci sambil bersenandung ria,mengepel sambil bernyanyi dan melakukan segala pekerjaan dengan happy.
Tidak sadar sudah sore,Leta sudah beres melakukan perkejaan nya.
Ia mengantuk,tapi ia tidak berani tidur dirumah pria asing, Leta pun memutuskan duduk di sofa mewah itu,awalnya ia takut duduk disana tapi ia merasa lelah dan tidak peduli.Leta duduk sambil menonton Drakor pacar halunya itu.
Disisi lain,Faro telah selesai dengan pekerjaannya,ia bangkit dan meregang kan otot otot yang mungkin kaku telah bekerja seharian.
Yuda masuk ke ruangannya,Faro tersenyum
"Baguslah kau emang selalu peka,ayo kita pulang ke Apartemen,aku mau lihat apa yang gadis bodoh itu lakukan disana" kata Faro,Yuda mengangguk.
Di Apartemen mewah kota X Leta masih asik menonton Drakor kesukaannya,ia tidak berhenti tertawa dan tersenyum,sehingga ia tidak menyadari ada orang yang masuk keruangan itu
"Heyyy gadis bodoh!!" Ucap Faro dengan suara barinthonya,Leta terkejut
"Aduhh tuan kau membuat ku kaget"
"Apa yang kau lakukan di sofa mahalku" ujarnya,Leta terkejut dan ia pun seketika langsung bangkit dan menundukkan wajahnya
"Maaf tuan,nanti saya akan bersihkan"
"Cihh,tidak perlu nanti aku akan membeli yang baru,sofa itu tidak berharga karna kau sudah duduk disana" ucapnya dengan angkuh, Leta tersenyum tipis ia merasa 100% kesombongan pria ini menurun dari ibunya.
"Hey sudah pulang sana,kau membuat ku emosi saja" ucap Faro,Leta mengangkat kepalanya,ia baru teringat bahwa ia harus mengatakan sesuatu dengan majikan nya ini
"Tuan,apa aku boleh mengatakan sesuatu?" Tanya nya dengan hati hati,takut kalau pria ini akan mengamuk
"Hmm apa?katakan jangan lama lama saya tidak ada waktu" ucapnya,Leta tersenyum
"Tuan aku bekerja setelah aku pulang sekolah ya?aku janji kerjaan aku akan beres dengan cepat tuan" ucap Leta dengan semangat,Faro melihat gadis kecil dihadapannya yang masih menggunakan seragam sekolah SMA nya,ia pun menghela nafas dan mengangguk kan kepalanya.Bagaimana pun ia tidak sekejam itu membuat seorang anak kecil tidak bersekolah lagi, Leta sangat senang ia mengucap kan terima kasih bertubi tubi kepada Faro
"Oke tuan terima kasih ya,aku pulang dulu dadahh" ucap Leta dengan semangat lalu pergi meninggalkan Faro.
"Hih dasar gadis bodoh,hmm dia bekerja dengan baik" ucapnya melihat lihat ruangannya.
Faro berjalan membuka kulkas mencari makanan, perut nya sangat lapar sekarang,ia melihat sesuatu di meja
"Apa ini?ha masakan,pasti gadis itu yang memasak hiiii menjijikan" ucapnya, mengambil masakan itu dan meletakkan nya di wastafel,lain kali ia akan mengatakan pada gadis itu tidak perlu memasakan dirinya, karna dia tidak akan makan masakan yang tidak dimasak oleh koki bintang lima.
Keesokan paginya Leta sudah siap siap akan berangkat sekolah,ia telah memberi tahu ibunya bahwa ia akan pulang terlambat karna harus bekerja.
"Leta..kerjaan mu tidak sulit kan nak?" Tanya Mitra,ia sangat khawatir dengan putrinya itu.
Leta tersenyum dan menggeleng kan kepala yang berarti bahwa itu tidak sulit,Ibu Leta tersenyum dan mengelus rambut anak kesayangan nya itu.
Kini Leta sudah sampai disekolah nya,ia bolos kemarin pasti sahabatnya itu akan memberi pertanyaan beruntun kepadanya,dan benar saja dari kejauhan Leta melihat Chika dan Tiara lari menuju kearah nya
"Leta!kenapa kamu semalam bolos?apa yang kau lakukan?" Tanya Chika, Tiara juga menanyakan hal yang sama
"Aku ada urusan mendadak kemarin,hmm sudah sudah itu tidak penting" ujar Leta dengan tersenyum kepada sahabatnya.
Mereka berjalan menuju kelas sambil berbincang dan tertawa terbahak bahak dengan lelucon Chika, sehingga mereka tidak menyadari Alden jalan menghampiri mereka
"Haii" sapanya,Chika senang bukan main melihat Alden
"Haii"ucap tiga gadis itu bersamaan,Alden tersenyum,ia melihat Leta,gadis itu sangat manis dan imut batinnya
"Kamu Leta kan?" Tanya Alden sembari menunjuk Leta, Leta pun mengangguk
"Kenalin aku Alden" katanya sembari mengulur kan tanganya, tapi Chika yang menyambut tangan itu
"Haii aku Chika sahabat Leta" ujarnya dengan senyum centilnya, Alden melepas tangan nya dari wanita itu,ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal,padahal ia mau berkenalan dengan Leta bukan dengan gadis ini batinnya
Kringggg kringggg kringgg
Bel pertanda masuk pun berbunyi,tiga gadis itu pamit kepada Alden
"Alden,kami masuk kelas dulu yaa" kata Leta dengan senyum nya yang tidak pernah tinggal
"Eeee iya Leta,sampai ketemu istirahat nanti" ujarnya dengan tersenyum semanis Leta juga.Mereka pun pergi kekelas mereka masing masing.
Disaat jam pelajaran dimulai,Leta tidak fokus dengan pelajarannya saat ini,ia memikirkan pria angkuh itu,ia akan sering sering mendengar kan omongan ketus pria itu,ia harus lebih menguatkan telinganya sekarang,ia merasa jenuh.
Disisi lain Faro sedang berkutat dengan berkas berkas nya,ia sangat sibuk saat ini.
Tiba tiba pintu ruangannya terbuka,dan Vio mantan Faro datang keruangan nya dengan senyum nya yang menggoda.
Faro menghela nafas
"Yuda!!siapa yang mengizinkan wanita ini masuk keruangan ku??!!!" Teriaknya, seketika ia baru ingat bahwa Yuda lagi mengurus pekerjaan nya ditempat lain.
"Ayolah Faro sayang,kenapa kau marah marah" ucap Viola sembari duduk kepangkuan Faro,Faro merasa jijik ia pun mendorong Viola dari dirinya,tapi Vio memeluk dirinya dengan erat,Vio melihat betapa tampannya mantan kekasihnya ini,ia pun mencium bibir Faro dan kemudian ******* nya dengan ganas.
Faro mendorong Vio dengan sekuat tenaganya sehingga wanita itu pun jatuh kelantai,ia mengusap usap bibirnya dengan tangannya,dan meludah tepat di hadapan Viola,ia merasa sangat jijik sekarang
"Berani kau melakukan hal kotor itu kepadaku!!pergi kau dari hadapan ku sekarang juga atau aku akan membunuhmu!!!" Gertak nya,Viola meringis kesakitan,ia merasa Faro sangat marah
"Faro dulu kau sangat suka dengan ciuman ku sayang,bahkan ketika aku menciummu kau tidak pernah melepas ciuman itu,kau akan meminta nya lagi dan lagi" ujar Viola sembari bangkit,ia kembali merayu Faro.
Faro berdecak ia merasa wanita ini semakin menjadi jadi
"Cihhh setelah kau khianati aku saat itu,saat itu juga aku merasa kau adalah hal yang paling menjijikan! Sekarang keluar dari ruanganku!" Gertaknya,Faro mengambil telepon genggam di mejanya untuk menelpon security dibawah
"segera keruangan saya dan bawa wanita menjijikan ini keluar dari ruanganku" Faro menutup telpon dengan membanting telepon itu,Viola merasa sedih tapi ia tidak menyerah ia akan mencoba terus sampai Faro kembali menjadi miliknya,karna ia merasa bahwa cinta Faro masih untuknya.
Security itu pun datang keruangan Faro,dan membawa wanita itu keluar,Viola berontak,tapi ketika ia melihat api kemarahan di mata Faro membuat nyalinya ciut,ia pun bergegas pergi dari ruangan menyeramkan itu.
Kringggg...kringgggg...kringggg
Jam istirahat berbunyi,para siswa dan siswi di sekolah itu berbondong bondong menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang lapar.
"Leta ayoo kantin,aku sangat lapar..." Melas Chika,perutnya sangat lapar sekarang
"Hmm kalian dulu deh,nanti aku nyusul" ucap Leta,ia merasa malas jalan ke kantin, Tiara dan Chika pun mengangguk dan berjalan pergi keluar kelas.
Leta menghela nafas ia merasa hari hari nanti ia akan sibuk sangat sibuk.
Alden berdiri di pintu kelas Leta,ia tersenyum melihat Leta melamun.
Alden mengendap endap dan..
"Derrrrrrrr"
"Eh ayam ayam" kaget Leta,ia pun langsung mendengus kesal melihat Alden yang tertawa karna ia kaget
"Hei Leta, fokus amat melamun nya haha" tawa Alden
"Apaan si Alden,kamu jahat..aku kaget untung ga mati jantungan aku" gerutu Leta
"Hehe maaf Leta,hmm sebagai permintaan maaf aku, bagaimana kalau kamu aku teraktir makan bakso dikantin?bagaimana?"
"Serius? Ayo!!(Leta bangkit dan menarik tangan Alden untuk ke kantin) aku mau dua mangkuk yaa" ucap Leta sembari berjalan menggandeng tangan Alden,Alden tersenyum dan mengangguk,ia merasa berdebar debar sekarang.
Sampailah mereka dikantin,Chika terkejut melihat sahabat nya menggandeng tangan cowok idola sekolah
"Tiara! Liat itu Leta,bukannya mereka baru kenal ya?" Tanya Chika, Tiara melihat kearah yang Chika tunjuk,ia terkejut
"Ia Chik,setau ku mereka baru kenal tadi pagi" singkat Tiara,ia merasa tidak kepo lain dengan Chika
Alden memesan tiga mangkuk bakso, satu untuk dirinya dan 2 untuk Leta
Leta mencari dimana ada bangku kosong dan ya ia melihat kearah sahabatnya dan langsung menarik tangan Alden untuk duduk disana
"Haii" sapa Leta sembari duduk, Alden pun duduk disamping Leta, mereka berhadapan sekarang.
"Waduhh,ada yang dekat tapi ga info ni sama sahabatnya" sindir Tiara, Chika sebel melihat Leta terlihat akrab dengan Alden
"Ih apaan si,tadi itu Alden kagetin aku,jadi sebagai ganti ruginya dia traktir aku,ya kan Alden?" Tanya Leta ke Alden
"Iya hmmm Leta langsung minta dua mangkuk" ujarnya dengan pura pura kesal, Leta dan Tiara pun tertawa, Chika sebal ia pun langsung bangkit meninggalkan sahabat nya dan Alden.
Mereka bertiga terkejut
"Mau kemana Chik?" Teriak Leta,tapi sang empu tidak menjawab dan berjalan cepat meninggalkan mereka
"Udala ta, paling si Chika mau ke toilet tu" kata Tiara,Leta pun mengangguk
"Hei ayo makan bakso nya" kata Alden,Leta tersenyum kearah Alden dan langsung memakan bakso nya dengan lahap.
Alfaro saat ini sedang berada di mansion orang tuanya,ia tidak tau ayahnya tiba tiba menyuruh dia untuk datang
"Ada apa ayah? Ada hal penting?" Tanya Faro, Harja menggeleng kan kepala,sejujurnya ia tidak tau ia hanya menjalankan perintah sang istri tercinta nya
"Faro,kau sudah datang anakku" itu suara Anita mama Faro.
Faro melihat kearah mamanya dan langsung kesal melihat mama nya membawa wanita lagi,dan terlebih lagi wanita itu adalah Vio
"Ayah, seperti nya tidak ada yang penting,aku ada meeting penting dikantor" ujar Faro bergegas bangkit dari duduk nya,tapi Anita menahan anaknya
"Faro duduk dulu,mama belum selesai bicara,lihat Vio dia masih sangat cantik kan?"
Faro menghela nafas nya dengan kasar
"Terus?" Singkat Faro, Anita berdecak melihat putranya yang tidak peka sama sekali
"Faro..(duduk disamping Faro) sayang dengarkan mama ya nak.. Vio emang salah dulunya,tapi dia sekarang sudah sangat menyesal,mama rasa itu bisa dijadikan cobaan dalam hubungan nak,kamu harus bisa maafkan Vio" kata Anita dengan lembut
"Ma bagi Faro, penghianat tetap penghianat" singkat Faro sambil memalingkan muka,ia merasa sangat sebal melihat mamanya yang selalu membela Vio
" Faro..aku minta maaf" kata Viola dengan raut muka sedih
Harja terdiam,ia pun bangkit dari duduknya menghampiri Faro
"Faro itu hanya masa lalu,lagian semenjak kau putus dengan Vio,kau tidak dekat dengan wanita mana pun, mungkin kau masih ada rasa sedikit untuk Vio nak" ucap Harja
"Tidak ayah, aku tidak dekat dengan wanita mana pun itu prinsip ku,bukan karna wanita itu" tunjuk Faro ke Vio
Faro berdecak dan bangkit meninggalkan orang tuanya dan Vio,ia berjalan terus tidak menghiraukan teriakan orang tuanya dan Vio
Faro masuk kedalam mobil dan menyuruh pak sopirnya untuk menuju Apartemen nya,ia sangat lelah sekarang.
Faro menyerahkan segala urusan kantor kepada Yuda,ia ingin ber istirahat sekarang
Saat Faro sampai ia terkejut melihat gadis kecil sedang duduk termenung di depan pintu Apartemen nya,ia baru ingat bahwa itu pembantu barunya
"Heii apa yang kau lakukan" kata Faro, Leta terkejut dan langsung berdiri
"Eh tuan,hehe aku kan mau beres beres dirumah tuan" jawab Leta dengan senyum lugunya
Faro menghela nafasnya dengan sebal
"Terus kenapa tidak masuk bodoh"
"Aku lupa tuan sandi pintu itu" jawab Leta sembari menunduk kepalanya
"Cihh kau itu masih kecil tapi sudah pikun" ucap Faro sembari melirik kearah gadis kecil disampingnya itu,ia pun mengeluarkan kartu di sakunya dan menempelkan kartu itu dipintu itu,pintu itupun terbuka
Leta tersenyum berjalan memasuki Apartemen
"Hmmm tuan,apa kau tidak bekerja?" Tanya Leta dengan hati hati,ia merasa bagaimana ia bisa beberes kalau ada pria besar ini di apartemen seluas ini
"Bukan urusan mu,lakukan saja tugasmu dengan benar" ucap Faro sembari berjalan menaiki tangga menuju kamarnya, Leta melihat lelaki itu jalan meninggalkan nya dan ia merasa lega karna lelaki itu setidaknya tidak memantau pekerjaan nya secara langsung.
Leta menghela nafas dan bersemangat mengerjakan pekerjaan nya
Diruang kerja, Faro berkutat dengan dokumen penting nya,ia melakukan pekerjaan nya dengan serius
Sehingga tiba tiba pintu diketok oleh seseorang,siapa lagi kalau bukan Leta
Tok.....tok.....tok..tok....
"Tuan permisi,saya mau beberes didalam" ujar Leta
"Hmmm masuk" singkatnya, Leta pun membuka pintu dan terkejut melihat betapa berantakannya ruangan itu,tapi Leta tetap membersihkan ruangan itu walaupun ada Faro duduk di bangku dengan wajah seriusnya, Leta merasa Faro tidak akan terlalu memperhatikannya.
"Ya ampun ruangan ini sangat berantakan,dia bekerja sangat serius.. Aku harus segera membereskan pekerjaan ku,sebelum dia selesai bekerja" batin Leta
Leta menyapu dan mengepel,setelah selesai ia membersihkan meja meja, mengelap debu debu dan mengutip kertas kertas yang berserakan,tanpa ia sadari ada kertas penting yang telah ia buang.
Faro melirik kearah meja dan terkejut melihat meja dihadapannya itu sudah bersih tidak ada satupun kertas yang beserakan tadi
"Heii,dimana kertas kertas yang ada disini"tanya nya
"Sudah saya buang tuan,bagaimana bisa kau fokus kerja kalau sampah berantakan seperti itu" ujar Leta dengan senyumnya ia merasa ia tidak salah melakukan itu, tapi ketika ia melihat raut muka majikannya perasaan nya tidak enak
"Dasar gadis bodoh!!!!! Saya tidak ada memerintahkan mu membereskan meja kerja ku!!!" gertak nya,Faro berjalan menghampiri Leta,lalu ia mencengkram tangan Leta membuat sang empu kesakitan
"Tuan sakitt,,lepasinn...maaf tuan" isaknya, Faro tidak peduli
"Kau tau gara gara ulahmu,saya harus mengulang lagi membuat dokumen itu!!kau gadis yang sangat bodoh!!!" Ujarnya sembari mendorong Leta,sehingga ia terjatuh,Leta menangis, Faro menghampiri wanita kecil itu ,ia menunduk lalu mencengkram wajah Leta
" Kau sudah semena mena terhadapku,mulai sekarang kau berkerja dari pagi sampai malam aku tidak peduli dengan sekolah mu,kau ingat dari pagi sampai malam dan yaa kau tidak boleh pulang kerumahmu" perintah Faro,lalu menghempas wajah Leta dengan kasar,lalu ia berjalan kemeja kerja nya,melakukan perkerjaannya yang makin bertambah karna Leta.
Leta sesenggukan,ia bangkit pelan pelan dan berlalu meninggalkan ruangan itu.
"Dia sangat kasar....(hiksss..... hikkssssss)bagaimana ini bahkan aku tidak bisa pulang kerumahku apa lagi untuk sekolah" Isak Leta,ia merasa sangat sedih.
Dimalam hari, Faro turun dari ruang kerjanya,ia merasa lega pekerjaan nya selesai dengan tepat waktu,ia berjalan menuju meja makan karna perutnya sudah sangat lapar sekarang.
Faro terkejut melihat dimeja makannya tidak ada apa apa,ia baru teringat,ia lupa memanggil chef bintang lima untuk masak di Apartemen nya
"Aku lupa issss... Ini semua gara gara gadis bodoh itu...sekarang aku sangat lapar, tidak mungkin aku pulang ke Mansion utama selarut ini" ujarnya.
Faro pergi keruang santai,duduk di sofa mewahnya,ia akan memesan makanan,ia sangat lapar
Tiba tiba Faro mendengar suara aneh, seperti suara tangisan,dan ya ia baru teringat tadi ia habis memarahi gadis bodoh itu.
Ia bangkit dan pergi menuju asal suara,dan benar Leta masih menangis sesenggukan di pintu keluar.
~POV Faro~
Kenapa dia tidak berhenti menangis,apa aku melukai nya?tidak tidak,aku tidak melakukan apa pun itu pantas diterima olehnya karna ia telah membuang berkas pentingku
Tapi dia begetar seperti ketakutan
"Apa yang kau lakukan"
Ia melirik kearah ku,dan bergeser bangkit,sambil menghapus air matanya yang mengalir deras
"Maaf tuan,ak...ak...aku...tidak tau harus apa jadi aku menangis saja disini" katanya,aku merasa wanita ini benar benar aneh,ia berdiri salah tingkah dihadapan ku,aku memperhatikan gadis ini,wajahnya sangat cantik dan imut, apa? tidak... tidak... Biasa aja
Kriukkk.....kriuk.....kriuk....
Aku mendengar suara perut gadis bodoh itu,aku melihat ia salah tingkah dan tersenyum bodoh kearahku
"Apa kau lapar?" Tanyaku,bagaimana pun aku manusia,aku masih punya hati
Gadis itu mengangguk-angguk kan kepalanya,aku menghela nafas
"Tuan..aku bisa memasak apapun, sebagai permintaan maaf ku,aku akan memasak untukmu bagaimana?" Tanyanya dengan wajah yang tersenyum manis,aku kaget kemana perginya wajah yang menyedihkan tadi
" Saya tidak sembarang makan masakan orang tidak dikenal" jawab ku
"Hmmm baiklah" jawabnya dengan wajah murung lagi.
Aku tidak suka melihat wajah sedihnya itu
"Hmmm begini saja, saya tidak memiliki maid yang bisa memasak,bagaimana kalau kau tunjukkan kemampuanmu dan nanti saya akan menilainya" ujarku,aku merasa diriku sangat aneh,kenapa aku bisa mengatakan hal bodoh itu,kenapa aku merasa kasihan dengan gadis itu
"Aaaaa benar tuan? Baik,akan saya tunjukkan kemampuan saya" ucapnya dengan semangat dan tersenyum sangat manis
Ia berjalan menuju dapur,dan aku mengikuti gadis bodoh itu
Sesampai di dapur,aku duduk di tempat makan,dan ia mulai berkutat di sana.
~POV end~
Faro menunggu Leta sembari memainkan handphone nya memeriksa daftar yang akan ia kerjakan besok
"Tuan sudah masak..." Kata Leta dengan bersemangat sembari meletakan berbagai macam masakannya
Faro melihat masakan Leta, bentuk nya membuat Faro sangat berselera tapi ia menampilkan wajah datarnya
"Hmm sajikan untukku" perintah nya,Leta mengangguk dan menyajikan masakannya di piring
" Ini tuan... selamat menikmati"
Faro menghela nafas melihat wanita kecil bodoh yang ada disampingnya itu
Ia menyuapkan satu sendok, Leta sangat gugup,ia takut masakannya tidak pas dengan lidah majikannya itu
" Hmmm biasa aja tapi pantas untuk diterima" katanya datar, Leta sedih tapi ia juga merasa senang karena majikannya mengatakan kalau masakannya masih pantas diterima
"Terima kasih tuan" ucap Leta
" Kenapa kau tidak makan?bukankah kau lapar,makanlah.." perintah Faro
"Baik tuan nanti saya akan makan"
"Temani saya makan,duduklah di bangku itu"perintah Faro dengan tegas,Leta pun mengangguk patuh dan duduk dibangku sebelah Faro,ia melihat Faro memakan dengan lahap, Leta merasa senang majikannya masih menghargai masakannya.
Sebenarnya masakan Leta bagi Faro sangat enak tidak kalah dari masakan chef ternama,tapi ia tidak akan mengakui itu dihadapan Leta.
Setelah selesai makan Faro duduk santai di ruang TV, sementara Leta membereskan kamar yang akan ia tempati
Leta sudah mengabari ibunya, Mitra sangat Sedih tapi ia juga tidak bisa melakukan apapun, jadi ia hanya bisa mendukung putri nya agar tetap bersemangat.
Leta berjalan menghampiri Faro sembari membawa kopi dan berbagai cemilan yang diminta majikannya.
"Tuan ini kopinya"
"Hmmmm" jawab nya dengan singkat, Leta bergegas meninggalkan Faro dan kembali ke kamarnya
Dikamar Leta sangat sedih,ia tidak boleh sekolah lagi,apa yang harus ia lakukan?
Dipagi hari pukul 05:30 Leta sudah rapi,ia harus membangun kan majikannya,itu adalah pekerjaan baru untuknya atas dasar perintah Faro.
Ia sudah sampai didepan pintu kamar lelaki besar itu,ia sangat gugup memasuki kamar laki laki, Leta menghela nafas dan membuka pintu
leta terkejut melihat Faro tidur mengkurap tanpa baju,hanya menggunakan celana boxer saja
"Tuhan...aduh aku sangat gugup,lelaki besar itu masih tidur sangat nyenyak,hmmm kenapa dia tidak pakai baju si,buat aku gugup aja" sebal Leta
Leta menghampiri Faro di tempat tidur
"Tuan..tuan.. bangun...ini sudah pagi,kau harus bekerja tuan" tapi sang empu masih tertidur sangat nyenyak, Leta pun memberanikan diri menepuk nepuk bahu Faro
"Tuan..bangun...ini sudah pagi!!" Tapi sang empu masih saja tidak bangun,Leta menyadari ternyata Faro sangat susah untuk bangun tidur pantas ia disuruh melakukan perkerjaan ini
Tiba tiba Leta punya ide
"TUAN BANGUNNNNN....." Teriak Leta di kuping Faro
Faro terkejut dan langsung seketika duduk,dan pertama kali yang matanya lihat adalah wajah gadis kecil bodoh itu
"Kau!!apa tidak punya cara lain ha?!!"
"Maaf tuan,aku sudah melakukan banyak cara tapi kau tidak bangun juga"
"Awas kalau kau besok melakukan hal ini lagi, cepat sana siapkan air hangat" perintah Faro, Leta mengangguk dan bergegas ke kamar mandi
Leta sudah selesai membuat sarapan,kali ini ia memasak nasi goreng
Faro berjalan menghampiri meja makan sembari merapihkan kancing bajunya dan lengan tangannya
"Hei apa kau bisa memasang dasi?tolong pasangkan dasi ku!!aku sudah tidak sempat" perintah nya,Leta mengangguk
Leta bingung majikannya itu sangat tinggi,ia tidak sampai,ia melihat bangku kecil dan berdiri diatas nya.
Leta memasang dasi itu ia melihat betapa tampannya Faro,ia sangat gugup
"Sudah tuan" katanya, Leta salah tingkah.
"Hmm,kau urus apartemen ini dengan baik,jangan pergi jika itu tidak saya perintahkan" perintah Faro,Leta mengangguk.
Faro turun ke lobi pasti Yuda sudah menunggu nya disana,ia ada meeting dengan para kolega besarnya.
Di Apartemen Leta sangat sedih ia tidak bisa bersekolah lagi,ia harus cari cara agar tuan Faro mau memaafkannya dan mengizinkannya untuk sekolah lagi,tapi ia bingung harus bagaimana?
Disaat Leta lagi berkutat dengan pikiran nya sendiri, handphone nya berdering
"Ha siapa ini? Nomor tidak ku kenal,hmm biarin deh" acuhnya,tapi handphone nya tetap berdering
"Ihhh siapa si ini?" Kesalnya,Leta pun mengangkat telpon itu
"Hallo,dengan siapa?"
" Hei Leta?kenapa kau tidak ada disekolah?"
Leta mengernyitkan dahi
"Ini suara pria,siapa yaaa?" Batinnya
"Hei Leta,kok diam aja si..ini aku Alden.."
"Oh Alden,hehe maaf yaa..aku ada kepentingan jadi tidak bisa sekolah" ucap Leta
"Kepentingan apa si? Sampai bolos sekolah" tanya Alden lagi, Leta mendengus ternyata Alden sangat kepo
"Bukan urusanmu, sudah deh aku sibuk" kata Leta,mematikan handphone itu sepihak.
Sebenarnya Leta sangat tidak nyaman dengan Alden,karna Chika sahabat nya sepertinya naksir sama Alden
Leta tidak mau persahabatan nya hancur hanya karna seorang pria,itu sebab nya ia acuh terhadap Alden.
Diperusahaan terbesar dan terkenal di negara X, terlihat kesibukan para pekerja.
Faro berdiri di jendela besar yang ada didalam Ruangannya,ia dapat melihat ramai nya jalan raya.
"Yuda..apakah masih ada jadwal meeting untukku hari ini?" Tanyanya
"Tidak ada tuan,jadwal anda sudah kosong"
"Hmm baguslah,aku sangat ingin istirahat" ujarnya sembari duduk
"Hmm tuan maaf lancang,apakah gadis kecil maid baru tuan itu menyusahkan?" Tanya Yuda dengan hati hati
"Gadis itu? Ya dia sangat bodoh juga sangat menjengkelkan, sudah la kenapa kau membahas wanita itu,membuat aku tambah sakit kepala" kata Faro dengan sebal
"Eh Yuda,antar aku pulang saja ke Apartemen..aku harus memeriksa Apartemen ku" kata Faro lagi,Yuda mengernyitkan dahi
"Oh kau tidak tahu ya, gadis itu ku hukum karna sudah membuang berkas pentingku,jadi dia tidak boleh sekolah hari ini sampai kapan pun"
Yuda tercengang,dia tidak menyangka tuan mudanya sangat kejam
"Hei kau mau melamun terus atau mengantarkan ku ha?!!!!" Hardiknya, Yuda pun mengangguk dan segera pergi turun.
Di Apartemen mewah itu,Leta sudah selesai beberes,ia sudah melakukan semua kerjaan dengan baik.
Tiba tiba pintu itu terbuka,dan Leta melihat ternyata tuan nya dan Yuda
"Selamat datang tuan" sapa Leta dengan senyum manis dan ceria
"Hmm,kau tidak menghancurkan Apartemen ini kan?" Tanya Faro, Leta mendengus
"Ih tuan pikir aku Hulk,bagaimana mungkin aku menghancurkan apartemen tuan" sebal Leta
"Hmm baguslah, sudah Yuda pulanglah" Yuda mengangguk dan pergi meninggalkan tuan mudanya dengan maid barunya.
Ia merasa tuan mudanya sangat cocok dengan gadis itu.
Leta sebal dengan majikannya,ia pun meninggal kan Faro diruang tamu
"Hei kau mau kemana?" Tanya Faro
"Kembali ke kamar" jawab Leta tanpa memalingkan badannya
"Balikan dulu badanmu baru kau jawab pertanyaan ku,kau ini sekolahkan?kenapa tidak sopan?!!"
"Baik tuan,,(membalik kan badan kearah Faro, menghampiri nya dengan dekat,dekat sekali) aku mau kembali ke kamarku tuan" katanya dengan senyum yang dibuat buat oleh Leta.
Faro terkejut atas kelakuan Leta,matanya melirik Leta yang ingin pergi meninggalkan nya,ia pun menarik tangan Leta sehingga leta jatuh kepelukannya
"Tu....tu..tuann apa yang kau lakukan?" Leta gugup sangat gugup
"Tidak ada,saya hanya sering melakukan maid saya seperti ini" jawab Faro dengan tatapan tenang,ia meneliti wajah Leta yang ternyata ia baru menyadari sangat cantik.
Leta menatap mata Faro yang sangat indah.
Saat Leta sedang serius memandang wajah Faro,tiba tiba Faro menghempaskan dirinya
"Sudah pergilah sana"
"Tuan kau jangan melakukan ini lagi" kata Leta dengan tegas nya membuat Faro tertawa
"Hahaha..(mendekati Leta,dan menarik tangannya sehingga leta kembali ke pelukannya) kau tau,tidak ada yang boleh memerintahku " katanya dengan angkuh,lalu menghempaskan Leta dengan kasar,ia merapikan jasnya,lalu naik ke kamarnya
"Ih dasar Om Om tua,aduhh sabar Leta sabar...kau tidak bisa melakukan apa apa terhadap om om itu" ucap Leta dengan sebal
Di kamar luas itu,Faro duduk tenang di sofa mewahnya,ia merasa ia sangat gugup saat melakukan Leta seperti tadi
"Kenapa aku sangat gugup,hei Faro sadarlah dia hanya gadis miskin,kau tidak boleh hilang kendali seperti tadi" ucapnya menenangkan diri
Di malam hari,Faro keluar dari kamarnya untuk kedapur,ia sangat lapar
Ketika ia sampai,ia tidak melihat Leta dimana mana, Faro heran..biasanya gadis itu selalu berada disisinya saat ia ingin makan
Faro melihat berbagai masakan telah tersedia di meja,tapi ia tidak berselera makan.
Faro memutuskan untuk mencari Leta di kamarnya
Tok...tok...tokk...
"Apa kau didalam?" Faro menempelkan telinganya di pintu, seperti nya tidak ada suara suara kehidupan di dalam.
Tiba tiba ada yang memegang pundak nya,tangannya dingin,seketika Faro merasa takut,ia tidak pernah setakut ini
Faro memberanikan diri melihat kebelakang,ia melihat sosok wanita berambut panjang, sangat menyeramkan.
Tapi ia melihat lagi,ha ternyata gadis kecil itu mencoba menjahilinya
"Hei kau pikir aku anak anak,yang takut hantu"
"Ha tuan?kau tidak takut? Aaaaa sia sia deh"
"Tidak,kenapa aku takut..." Ucap Faro dengan bangga,padahal sebenarnya ia sempat merasa takut
"Ayo temani aku makan,dan lepas semua kostum mu itu" perintah Faro,Leta mengangguk,tapi ia bingung,Faro memerintahkan nya untuk berganti pakaian,tapi sang empu masih berdiri didepan pintu kamarnya.
Leta memberanikan diri
"Hmm tuan,apakah kau akan berdiri disitu terus?" Tanya Leta
"Kenapa?tidak boleh,ini apartemen ku,aku bebas melakukan apa pun disini" katanya angkuh
"Iya tuan aku tau,tapi...ah tuan kau membuat aku pusing saja" keluh Leta,ia merasa bodo amat dengan Faro,ia masuk ke kamarnya dan menutup pintu dengan pelan pelan
"Hei cepat jangan lama lama" perintah Faro lagi,Leta mendengus di kamarnya
"Cihhh dasar Om Om tua,kenapa si kelakukan nya sangat aneh,pantas ia tidak laku laku,siapa wanita yang akan sanggup menghadapi ke angkuhan itu" gerutu Leta.
Selang beberapa menit,ia selesai berganti pakaian, Leta membuka pintu dan ya Leta tidak melihat majikannya
Leta berjalan ke dapur,disana ia melihat Faro sudah duduk di meja makan
"Lama sekali, cepat sajikan makanannya!!" Perintah Faro.
Selesai makan, Faro duduk santai diruang Tv,ia mengganti Chanel Chanel yang menurut nya tidak ada yang menarik
"Tuan,ada yang ingin aku bicarakan" kata Leta sembari meletakan kopi dimeja
"Hmm" jawab Faro dengan singkat
"Tuan,aku mohon izinkan aku besok sekolah yaa,aku ingin ijazah SMA ku tuan,hanya itu ijazah terakhir ku" kata Leta dengan melas,Faro merasa kasihan
"Hmm baiklah besok kau boleh sekolah,tapi ingat kau jangan lupa dengan pekerjaan mu disini,pulang lebih cepat" perintah Faro,Leta mengangguk dan tersenyum manis kepada Faro,lalu ia pergi ke kamarnya.
Faro tersenyum kecil,senyum Leta membuat hatinya hangat.
"Astaga Faro apa yang kau lakukan sadar sadar,dia itu gadis kecil bodoh yang selalu kau hina" batin Faro,ia merasa sekarang dirinya lebih banyak memuji Leta.
Aleta begitu semangat sekolah hari ini,ia sampai disekolah dengan bus.
Sesampai dikelasnya yang pertama kali menyambutnya adalah sahabatnya Chika dan Tiara
"Eh letaa,astaga kenapa ga masuk kemarin si?" Tanya Tiara yang langsung menghampiri Leta dibangkunya,padahal Leta baru saja duduk
"Hehe semalam ada hal penting,jadi kepaksa bolos raa" ujarnya berbohong,Leta merasa sahabat nya tidak perlu tau bahwa ia telah menjadi maid
"Eh Leta,kemarin si Alden nyariin kamu" kata Chika lagi,kali ini Chika biasa saja
"Kayak nya si Alden naksir deh sama kamu taa" kata Chika lagi,Leta mengerutkan dahi bingung
"Emang si ta,dulu aku suka sama Alden,tapi dia ga suka suka aku..dan aku merasa kayaknya Alden itu ga cocok deh sama aku" kata Chika sok cantik, Tiara pun tertawa
"Haha pd Lo chik,..."ejek Tiara, Chika hanya melengus dengan ejekan Tiara
"Hei sudah sudah,para bestie aku sangat rindu kalian tau" ucap Leta sembari memeluk sahabat nya, mereka pun menumpahkan rasa rindu itu dengan berpelukan.
Kring.....kringggg....kringg.......
Jam istirahat berbunyi,para siswa siswi berbondong bondong keluar kelas menuju kantin,termasuk Leta dan 2 sahabatnya
Sesampai dikantin, Chika memilih duduk dipojokan karna tempat itu adalah tempat favorit mereka,tidak ramai dan tidak terlalu sepi sangat enak untuk makan
"Hei gays,tidak lama lagi kita ujian semester tau...yeayyyyy kelas 12" ujar Chika dengan semangat
"Hmm aku ga mau cepat cepat pisah dengan kalian bestiee" ujar Tiara dengan melas
"Oooooo sosweettttt" ucap Chika dan Leta dengan gaya manjanya,lalu mereka pun tertawa terbahak bahak
"Hai,apa aku boleh gabung" kata Alden sembari membawa semangkuk bakso ditangannya.
"Boleh silahkan" kata Tiara,Alden pun duduk disamping Leta,kebetulan kursi kosong hanya disana.
"Leta...kenapa kamu semalam matikan panggilan ku?" Tanya Alden
"Ooo semalam aku sibuk,jadi buru buru" jawab Leta
"Ooo gitu,Leta kamu ada kegiatan ga nanti setelah pulang sekolah?" Tanya Alden lagi,Leta mengerut kan dahi,ia melirik kearah dua sahabat nya tapi mereka hanya menaikan bahu tanda mereka tidak peduli dengan urusan dia dengan Alden.
"Hmmm tidak ada.."
"Ha bagus,temenin aku cari buku yuk..untuk persiapan ujian nanti..gimana mau?"
Tiara dan Chika terkejut,Leta melirik kearah mereka
"Gini taaa,kita sekalian belajar untuk persiapan ujian nanti,kita belajar sama sama gimana?" Tanya Alden lagi
"Belajar apa belajar itu?" Sindir Tiara,Chika mengangguk kepala pertanda bahwa ia setuju dengan kata Tiara
"Hei kalian ini....(tegur Leta kepada sahabat nya) hmmm boleh deh..tapi jangan lama lama ya.." jawab Leta dengan tersenyum manis ke Alden.
"Serius taa?"(leta mengangguk) Alden pun senang
"Kalau begitu nanti pulang sekolah kamu tunggu aku yaa,nanti aku hampiri kamu" kata Alden semangat,Leta mengangguk.
Alden pun bergegas pergi meninggalkan mereka bertiga.
Bel pulang sekolah pun berbunyi
"Leta...kamu serius mau jalan sama Alden?" Tanya Tiara
"Iya taa? Kamu serius?" Tanya Chika juga
"Gays bukan jalan,tapi aku nemenin dia cari buku..kan sekalian juga belajar" jawab Leta,Tiara dan Chika pun saling pandang dan tersenyum jahil
"Iya deh taa, belajar sama" kata meraka bebarengan.
Leta sebal melihat sahabat nya,tidak terasa karna asik bicara mereka pun sudah sampai di depan pagar.
"Eh itu sopir aku udah jemput,ayok Chik kita pulang sama..jangan ganggu orang yang mau belajar samaa" gurau Tiara sembari menarik Chika.
Mereka berdua pun pergi meninggalkan Leta sendiri sembari meledek
"Awas kalian ya,,,main kabur aja" kata Leta dengan sebal.
Tiba tiba sepeda motor berhenti tepat di dihadapannya
"Gimana taa jadi?" Ternyata itu Alden
"Ya jadi dong Alden..ini aku nunggu kamu" kata Leta sebal
"Hehe iya iya maaf,yok buruan naik" ucap Alden sembari memberikan helm.
Leta memakai helm,ia memegang pundak Alden lalu naik
"Pegangan taaa,ntar jatuh loo" ledek Alden.
Leta dengan polosnya berpegangan di pinggang Alden,sang empu tersenyum.
Di toko buku Alden tidak fokus memilih buku karna ia melihat Leta yang ceria memilih buku buku itu.
~POV ALDEN~
Aku merasa leta sangat cantik,bahkan buku buku itu tidak lagi ku perhatikan,ia sangat manis.
Leta menghampiri ku dengan membawa buku ditangannya
"Hei Alden, aku sudah dapat satu,iniii diaaa..." Ucap leta dengan senyum manisnya yang selalu tampil diwajah imutnya
"Eeee.....aku juga sudah dapat" aku asal mengambil buku
"Yaudah Ayuk ke kasir" ajaknya menarik tanganku.
Aku merasa waktu begitu cepat berlalu,aku belum puas bersama dengan Leta
"Leta,kamu ga lapar?" Tanyaku, semoga dia jawab bahwa dia lapar
"Hmmm lapar si" jawabnya dengan wajah lugu nya,oh Tuhan dia sangat lucu
"Ayok makan di Restoran depan,aku traktir deh karna uda nemenin aku"
"Hmm boleh deh,rezeki ga boleh ditolak" jawabnya dengan senyum manisnya,aku pun tertawa.
Kami pun pergi ke restoran depan toko buku itu.
~ALDEN POV End~
Di Restoran mewah dikota X Alfaro dan para kolega kolega pentingnya sedang mengadakan rapat di ruangan VVIP.
Rapat itu selesai,para koleganya pergi meninggalkan tempat itu,ketika Faro mau bangkit,mata elangnya melihat sosok yang ia kenal memasuki tempat disebelahnya.
~POV FARO~
Itu kan gadis bodoh itu,kenapa dia bisa masuk keruang VVIP,sama siapa dia?
Aku mendekati tempat itu,dan ya aku melihat gadis bodoh itu bersama dengan seorang pria yang masih pakai seragam yang sama seperti gadis itu.
"Alden,kau mengajakku keruang VVIP?" Kata gadis bodoh itu dengan begitu semangat,pria itu mengangguk
"Apa kau tidak suka?"
"Suka..aku sangat suka..Alden ini pertama kalinya aku masuk keruangan VVIP tau...terima kasih yaaa" katanya lagi
"Oh yaa? Ga perlu terima kasih taa,ini hadiah karna kamu uda mau nemenin aku" kata pria itu,aku benci dengan pria itu,dia sangat sombong.
Aku yakin pasti dia lagi menunjukan kehebatannya dengan gadis bodoh itu
"Tuan apa yang kau lihat? Ayo tuan kita ada meeting di Hotel D tuan" kata Yuda mengajakku pergi dari tempat ini
" Oh iya ayo"
Awas saja kau gadis bodoh,bukannya bekerja,,kau malah asik bermesraan dengan pria,aku akan memberimu pelajaran untukmu nanti.
Aku pergi meninggalkan tempat itu.
~FARO POV End~
Pukul 18:00, Alden menurun kan Leta di pinggir jalan atas perintang Leta
"Taaa, beneran mau turun disini?" Tanya Alden, Sembari membantu Leta melepas helm
" Iya Alden ga papa kok,itu Apartemen itu...aku tinggal disana" tunjuknyaa
Kebetulan mereka ada didepannya, Alden bingung dari yang ia dengar Aleta berasal dari keluarga yang tidak mampu,tapi kenapa bisa tinggal di Apartemen mewah itu, dimana pemiliknya hanya orang orang terkaya di negara ini.
"Oh iya deh,terima kasih ya uda nemenin aku" kata Alden,ia merasa lain kali ia akan menanyakannya ke Leta
"Iya aku juga terima kasih ya untuk tadi,uda ya Al,aku buru buru banget ini, sampai jumpa besok" kata Leta sembari berlari meninggalkan Alden,sang empu pun tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments