BAB 4

Di malam hari di Apartemen mewah itu, Leta sedang berkutat dengan berbagai bahan masakan.

Dia lagi memasak masakan western,karna Faro menyuruhnya untuk mempelajari itu.

Leta sedikit kesusahan,tapi lama kelamaan masakan western nya di nilai enak oleh Faro.

"Oke akhirnya selesai,hmmm tuan Faro mana yaa?" Batin Leta melihat kearah tangga yang menuju kamar pribadi Faro.

Tiba tiba Faro berjalan menuruni tangga,Leta menunduk,dia sangat malu atas kejadian tadi.

Faro duduk di tempat makannya yang mewah

"Sajikan!" Perintah nya,

"Baik tuan" Leta mengambil piring, ketika ia ingin menaruh nasi tiba tiba bel pintu berbunyi.

Ting nong..... Ting nong....

"Siapa yang bertamu di jam segini" ujar Faro,tiba tiba seorang wanita masuk dan itu adalah mama faro.

"Faro lama banget si buka pintunya,itu maid kamu kerjanya apa si... untung mama bawa kartu pintu Apartemen itu" gerutu sang mama

"Kemarin juga mama datang kesini tapi tidak membunyikan bel,kenapa sekarang begitu? Mama jangan suka mencari kesalahan orang terus"

"Ih kamu mala belain maid kamu itu si?!!!!" Hardik Anita ke Faro

"Sudah deh maa, Faro mau makan" katanya,

"Eh jangan makan dulu,ayo ikut mama..mama itu pengen makan diluar sama kamu,ayo dong temani mama" ajak Anita sembari menggenggam tangan Faro,Faro melirik kearah Leta,,ia merasa kasihan melihat Leta yang sudah lelah masak tapi masakan itu tidak di makan olehnya.

"Besok aja ma" kata Faro menolak,

"Ha ga mau,pokoknya hari ini!!!"

"Hmmm yauda deh, Faro siap siap dulu..mama tunggu aja di sini" kata Faro

"Tidak biar mama pilihan kostum kamu malam ini,karna kamu itu kalau keluar sama mama selalu pakai jas,kaya mama kolega kamu aja" sewotnya,Anita pun bangkit berlalu pergi ke kamar pribadi Faro.

Tinggal lah Faro dan Leta berdua,Faro menatap Leta tanpa berkedip,ia merasa bersalah karna membuat Leta masak dengan sia sia, tetapi dia juga gengsi untuk minta maaf

"Biarlah, sejak kapan aku perduli akan itu" batinnya.Faro bangkit menuju kamarnya.

"Hmm aku uda masak capek capek dia malah makan diluar,lihatlah kan mubazir...hmm (berpikir) oh iya aku habisin aja semuanya,dari pada dibuang kan" katanya.

Restoran mewah di Kota X ,mama Faro mengajak anaknya masuk.

Faro memakai pakaian ala ala orang lagi dinner.

Mereka masuk keruangan VVIP.

Disana Faro melihat ada seorang wanita yang sedang menunggu mereka,

"Vio..maaf lama sayang.." kata Anita, Faro benci saat seperti ini,mama nya selalu memanfaatkan situasi

"Tidak kok Tante,ga papa.." ujar Vio lembut

"Ma..apa apaan ini, kenapa ada wanita itu?" Tanyanya

"Ya sekalian aja mama ajak Vio biar ramai sayang"

"Ramai?? Ah mama selalu seperti itu"

"Ah sudahlah,sini duduk disamping mama"

Anita menarik tangan anaknya agar duduk disebelah nya,dan kini Faro berhadapan langsung dengan Viola.

"Hai Faro...apa kabar?" Sapa Vio, Faro diam tidak menjawab

"Faro sayang..dijawab dong" rayu mama, Faro termasuk anak yang menurut akan kata kata mamanya,dia sangat menyayangi mamanya,itu sebabnya Anita selalu memanfaatkan itu.

"Baik" singkatnya,

"Aduh mama mau ke toilet bentar yaa..kalian berdua tunggu disini dulu " ucap Anita meninggalkan Faro dan Viola.

Faro yakin itu hanya alasan mama nya,agar Viola bisa berduaan dengannya

"Terserah" jawab Faro ketus, Anita tersenyum kecil melihat putranya yang sangat dingin itu.

Seorang pelayan datang meletakkan berbagai macam hidangan mewah di meja itu,ketika pelayan itu pergi,Viola mencoba memegang tangan Faro,tapi Faro menghempasnya.

"Faro..dengarkan aku dulu" ucap Aleta mencoba memegang tangan Faro lagi, Faro sudah lelah berusaha menjauhkan tangannya dari Vio, Vio tetap gigih ingin memegang tangannya

"Kalau soal perselingkuhan mu itu,aku rasa tidak ada yang perlu aku dengarkan"

"Faro aku tau saat itu aku salah,itu semua di luar kendaliku" jelasnya

"Faro..(menggenggam tangan Faro) aku terlambat menyadari ternyata aku mencintai kamu,aku tidak sadar betapa pentingnya kamu dalam kehidupan ku" lanjutnya, Faro hanya diam.

Faro melepaskan tangannya dari genggaman Viola

"Apa pun itu kau tetap mengkhianati ku,aku tetap tidak bisa memaafkan mu!!"

"Cukup Vio,aku sudah lama tidak mengharap kan mu,berhentilah merayu mama ku agar kita bisa bersama,karna itu suatu hal yang tidak akan pernah jadi mungkin"lanjutnya, Vio menangis

Faro bangkit dari duduknya pergi meninggalkan Viola diruangan itu.

"Vio..kenapa Faro pergi? Kau gagal meyakinkan nya?" Tanya Anita,

"Tante, seperti nya Faro tidak akan kembali bersama ku" rengek Viola

"Ha kau sudah nyerah? Hei Viola,aku tau betul seperti apa anakku,kau hanya perlu berusaha lebih kuat lagi" kata Anita meyakinkan.

"Oh ya kau benar Tante,pasti Faro lagi mengujiku betapa aku sangat menyesali perbuatan ku" katanya semangat, Anita mengangguk setuju.

Faro mengendarai mobilnya menuju Apartemen dengan emosi ,dia melaju sangat cepat.

Ketika ia sampai di Apartemen nya ia membuka pintu dengan keras,membuat Leta yang sedang duduk di sofa ruang tamu terkejut

"Tuan kau membuatku kaget" kata Leta, Faro berhenti melangkah,ia melihat kearah Leta yang sedang duduk manis di Sofanya menonton Drakor sambil ngemil.

"Apa yang kau lakukan disana??" Tanyanya

"Aku sedang nonton" jawab Leta sambil tetap menonton drakornya.

Faro merasa geram melihat Leta seperti itu, menurut nya Leta sangat imut.

Seketika emosi Faro yang memuncak tadi turun dengan drastis.

Faro menghampiri Leta di sofa, duduk disampingnya

"Aku lapar" katanya, Leta melirik heran ke Faro,mematikan tontonanya.

"Kau dari restoran tuan,kenapa bisa masih lapar" tanya Leta heran

"Aku tidak jadi makan,cepat masakan aku,aku sangat lapar"

"Tuan aku sedang asik menonton,lagian lihat itu jamnya,uda lepas waktu aku bekerja" gerutunya,tapi Faro tidak peduli

"Aku tidak peduli, cepat lah buatkan aku makanan,atau kau yang akan ku makan" katanya menyeringai, Leta merinding,ia pun seketika bangkit dari duduk nya berlari ke dapur. Faro tersenyum kecil melihat Leta... tapi tunggu

"Biasanya aku akan emosi melihat gadis miskin itu duduk di sofa mahal ku ini, sekarang kenapa aku tidak marah,malah aku duduk menghampiri nya..ada apa dengan ku?apa kata Yuda benar??...ah tidak tidak itu wajar saja,dia sudah yatim piatu..wajar aku agak sedikit baik dengannya" batin Faro didalam hati.

Faro menghampiri Leta di dapur,ia melihat Leta yang sedang memasak telur omlet,bau nya sangat wangi.

Faro mendekati Leta,memeluknya dari belakang,Leta terkejut

"Tuan..apa yang kau lakukan?"

"Memelukmu" singkatnya,Leta geram mendengar jawaban Faro

"Ya aku tau,tapi kenapa kau akhir ini sering memelukku,apa kau tau ini tidak pantas"

"Tau" singkat nya lagi

"Ya terus kalau tau kenapa masih memelukku"

Faro melepas pelukannya,ia melihat wajah kesal Leta,

"Karna ada wanita di Apartemen ku,aku jadi ingin selalu memeluknya" kata Faro menggoda Leta,

"Tuan kau jangan menggodaku,uda deh sana aku mau masak ini" katanya mengusir Faro,

"Ini Apartemen ku, berani kau mengusirku haaa!!!!"

"Aku tidak mengusirmu tuan,tapi aku menyuruh mu untuk duduk manis di kursi sana" jelasnya dengan wajah yang agak dipaksa kan tersenyum.

Faro senyum kecil melihat Leta,ia pun berlalu pergi duduk di meja makan.

Di SMA PELITA JAYA para siswa sangat semangat menyambut ujian mereka, termasuk Leta dan bestienya,mereka mengerjakan ujian mereka dengan kemampuan yang mereka punya.

Dalam seminggu, Faro pergi keluar negri untuk bisnis penting nya,Leta sangat suka dengan suasana seperti ini.

Tidak ada Faro, berarti tidak ada yang macam macam dengannya.tapi dia juga merasa aneh kenapa dia merindukan lelaki itu.

Di Minggu terakhir,Leta dan para sahabat nya berencana untuk berjalan jalan ditaman Kota X.

"Gays ayo kita refreshing otak di taman deh" ajak Tiara

"Ayok,aku mau banget lagian kita uda lama tau ga refreshing" saut Leta

"Teman teman aku kepikiran dengan hasil ujianku,kalau nilai ku turun uang jajanku bisa bisa turun ni" kata Chika

"Ah udah deh tenang aja Chik,kan kita nyontek punya Tiara si juara kelas, pasti nilai kita aman" kata Leta menyemangati Chika

"Ya kalian emang selalu gitu manfaat kan aku" gerutu Tiara, Chika dan Leta pun tertawa.

Sampailah mereka ditaman itu, mereka bertiga duduk di bangku Taman sambil makan es krim

"Taa,aku mau nanyak,kok Alden akhir akhir ini jauhin kamu?" Tanya Tiara,

"Hmm sebenarnya gays,aku itu bekerja jadi maid di sebuh Apartemen,mungkin Alden ilfil sama aku" jelas nya,Dua orang itu terkejut

"APA!!!" Katanya serentak, Leta menutup kupingnya

"Kok kamu ga kasih tau ke kami si taa, parah banget sumpah" kata Tiara

"Iya taa,kami kan sahabat mu" sahut Chika lagi

"Bukan aku ga mau ngasih tau,tapi bagiku itu hal ga penting buat kalian,lagian ga usah kalian pikirin deh aku bahagia dengan pekerjaan ku,tuan ku juga ga galak galak amat,kalau aku ga ganggu dia si" jelas Leta

"Hmm apa pun itu alasan mu,kamu harus tetap semangat yaa" ucap Chika menyemangati sahabat nya,

"Iyaa pasti" kata Leta tersenyum

"Tapi sumpah parah,kalau Alden beneran ilfil sama kamu,otaknya sempit tu anak itu" kata Tiara sebal

Leta hanya tersenyum kecil,ia melihat keramain yang ada di sebrang sana,ia melihat ada orang jualan gulali

"Waw gays ada gulali,Ayuk beli yuk" ajak Leta,dua sahabat nya mengangguk setuju.

Mereka pergi beriringan,waktu saat menyebrang jalan,Leta melihat ada anak anak yang akan ditabrak oleh mobil,ia pun bergegas lari menyelamatkan anak itu

Tinn....Tinn....Tin........ cittttttttttttttttttt........

Untung saja mobil itu cepat mengerem

Leta memeluk anak itu erat erat,ia pasrah akan nyawanya saat ini

"LETAAAAAAA!!!!!!" Teriak Tiara dan Chika

"Apakah sekarang aku sudah mati?" Batin Leta,ia melihat sekeliling ternyata dia baik baik saja, pemilik mobil itu keluar

"Kau tidak papa dik?" Tanyanya, Leta melihat ke asal suara,dan waw Leta tercengang melihat ketampanan pria itu

"Hallo!dik kau tidak papa kan?" Kata pria itu lagi,anak yang dilindungi Leta tadi melarikan diri meninggalkan Leta,membuat Leta Terkejut dan tersadar dari lamunannya,

"Eh..(melihat anak itu lari ke ibunya,Leta merasa tenang)..baik tuan,eh maksud saya,saya baik baik aja" katanya gugup,ia merasa pria ini sangat tampan bak dewa langit.

Tiara dan Chika berlari menghampiri Leta

"Leta kau baik baik saja kan?" Tanya Tiara,Leta mengangguk

"Eh kak Daniel?" Kata Chika,dia mengenali pria itu, Daniel adalah sepupu Chika.

" Lo kenal Chik?" Tanya Tiara

Chika mengangguk

"Eh Chika,kamu kok disini? Jadi adik itu temen kamu? Hampir saja aku menabrak nya" kata Daniel,Leta tersenyum canggung melihat Daniel.

Chika tau senyum sahabat nya itu

"Kak sebagai ganti rugi,kau harus ajak kami makan" kata Chika,Tiara dan Leta kaget mendengar perkataan Chika

"Chika kamu apaan si?" Ucap Leta,karna bersama pria itu lebih lama akan membuat jantung nya tidak aman

"Hmm ga papa kok dik,benar kata Chika aku harus ganti rugi,ayo silahkan masuk ke mobil" kata Daniel menyetui sepupunya.

Chika menarik tangan dua sahabat nya untuk masuk

"Kalian mau makan apa?" Tanya Daniel,

"Uda kenyang Chik,jangan makan aja dong" jawab Tiara

"Iya ya,kak bawa kami ke taman bermain dong,itu Leta belum pernah naik biang Lala" jawab Chika,mengejek Leta,Leta melotot mendengar perkataan Chika

"Chika..." Sebalnya,

"Oh oke baik boss,kita akan kesanaa" kata Daniel setuju.

Sampailah mereka di taman bermain,Leta dan dua sahabat nya sangat senang,Tiara dan Chika berlari menuju berbagai macam wahana, tinggalah Leta berdua dengan Daniel

"Nama kamu Leta?" Tanya Daniel

"Iya kak"

"Kamu mau naik wahana apa?" Tanyanya lagi

"Hmmm aku bingung,aku ga pernah naik semua kak" jawab Leta tanpa rasa malu, Daniel kagum melihat gadis seperti Leta.

Mata leta melihat seorang anak kecil yang sedang berusaha mendapatkan boneka di kotak itu,ia bingung permainan macam apa itu, Daniel melihat Leta memandang kearah kotak itu

"Kau mau main itu?" Tanya Daniel

"Iya aku mau,tapi aku tidak mengerti"

"Tenang,ada aku..aku akan mendapatkan semua boneka itu untukmu.." ucap Daniel,dia menarik tangan Leta menghampiri capit boneka itu.

Daniel memasukan koin,mamainkan Capitan itu,dengan mudahnya ia mendapat kan boneka beruang itu

"Waw kau sangat hebat kak" Leta sangat senang,ia meloncat kesenangan saat Daniel memberikan boneka itu untuknya

"Kau mau lagi?" Tanya Daniel,Leta menggeleng,satu aja cukup baginya

"Sudah kak satu aja.."

"Hmm baiklah,terus kita main apa?" Tanya Daniel.

"Hmm naik biang Lala yok kak,uda mau senja ni" ajak Leta,Daniel mengangguk setuju.

Mereka mendatangi karcis biang Lala itu,disana mereka melihat Tiara dan Chika yang sedang mengantri juga

"Cieeee yang uda pdkt" ejek Chika,

"Apaan si Chik,pdkt apaan..ga jelas amat" sahut Leta,

Daniel menggeleng melihat tingkah bocil bocil disebelahnya ini,ia merasa seperti guru yang sedang mengajak muridnya study tour.

Antrian sangat panjang, Leta sudah sangat lelah menunggu

"Sudah deh aku menyerah ini sangat ramai" Leta mengeluh kelelahan

"Bener taa,kamu bener" sahut Chika yang juga uda kelelahan

"Kak Ayuk kita pulang,aku sangat lapar" ajak Chika

"Hmm baiklah, nanti kita akan kembali ketempat ini, kakak akan menyewa nya seharian biar kalian puas tidak mengantri seperti ini" kata Daniel

Leta terkejut,

"Pasti kak Daniel lelaki kaya raya,bisa menyewa taman sebesar ini,tidak mungkin pria seperti nya menyukai ku.. kami sangat tidak pantas bersama" batinnya.

"Oke kak,kami tunggu itu,ayukkk" ajaknya,mereka pun pergi memasuki mobil.

Daniel mengajak mereka ke Restoran miliknya,mereka masuk keruangan yang sangat mewah

Leta berdecak kagum,bagi Tiara dan Chika ini hal biasa,karna mereka juga dari keluarga yang berada.

"Ayo adik adik duduklah" perintah Daniel, mereka bertiga duduk, Daniel memesan berbagai macam masakan western.

Mereka makan dengan lahap,Daniel melihat Leta yang menurut nya sangat manis,dan imut.

"Hmm Leta,apa kakak bisa minta nomor ponsel mu?" Tanya Daniel,Chika dan Tiara saling menyikut bahu mereka

"Ciee...cie.." ejek Tiara dan Chika

"Boleh kak" angguknya, Daniel menyerahkan handphone nya, Leta menekan nomor handphone nya

"Ini kak"

"Oh oke terima kasih ya,kalian makan lah dulu" kata Daniel

"Kakak mau kemana?" Tanya Chika

"Mau keruangan kerjaku" jawabnya,pergi berlalu meninggalkan mereka bertiga.

Disisi lain, Faro sudah mendarat dari Negara S,ia sangat lelah,ia ingin beristirahat sekarang

"Tuan sebaik nya kita makan dulu" kata Yuda

"Hmm iya kau benar,pasti gadis itu sudah tidur di jam segini" jawab Faro

Mereka pergi menuju Restoran milik Daniel.

Mereka memasuki tempat itu, Faro duduk sementara Yuda memesan makanan untuk mereka makan.

Tidak berapa lama makanan itu sudah sampai di hadapan mereka, Yuda dan Faro makan dengan lahap.

Selesai makan,Yuda pergi ke kasir untuk membayar,Faro duduk memperhatikan sekitar Restoran,hingga matanya menangkap Leta yang sedang berjalan dengan 2 wanita dan satu pria,pria itu adalah Daniel,selingkuhan mantan kekasihnya sekaligus kolega nya.

Yuda selesai membayar,ia melihat Leta bersama dengan Daniel,Yuda terkejut,ia melihat kearah Faro,tapi Faro sudah berjalan duluan menuju Leta,Yuda merasa bahwa malam ini pasti tidak baik baik saja

"Leta!!!" Bentak Faro, Leta kaget

"Tuan.." Leta terkejut, bukannya tuan mudanya bilang dia akan pulang besok,kenapa dia tiba tiba muncul disini,Leta ketakutan

"Eh Pak Faro,kau habis makan?" Sapa Daniel,Faro hanya diam menghampiri Leta,menarik Leta kesisinya.

Faro menarik tangan Leta untuk pergi,tapi Leta tidak mau

"Tuan aku ini bukan barang,kenapa kau selalu menarik aku seperti itu!"

"Sudahlah kita berdebat di Apartemen" jawab Faro,Leta menggeleng,ia menghempas tangan Faro

"Tidak aku tidak mau pulang denganmu"

"Kau tidak berhak menolak ku!!!" Bentaknya, Daniel menghampiri mereka

"Faro,Leta hanya makan disini, apakah dia sepupu mu? Biar dia pulang dengan ku saja" kata Daniel, Faro menatap Daniel tajam.

Yuda datang menghampiri tuan mudanya,

"Tuan begini saja,kau masuklah ke mobil soal nona Leta, nanti saya akan membawanya bersamamu" bisik Yuda menenangkan tuannya, Faro mengangguk setuju berlalu pergi keluar Restoran.

Leta sebal melihat Faro yang selalu suka sukanya dengan dirinya

"Maaf Pak Daniel,saya harus membawa nona Leta bersama saya" kata Yuda

"Karna nona Leta adalah maid tuan saya" lanjut nya menjelaskan, Daniel terkejut begitu pula para sahabat nya

"Waw ganteng ya bos nya Leta" bisik Chika ke Tiara, Tiara melotot ke chika

"Benar begitu taa?" Tanya Daniel ke Leta,Leta mengangguk

"Kalau begitu pulanglah,nanti kita akan bertemu lagi" ucap Daniel sambil tersenyum manis ke Leta,

Leta mengangguk berlalu pergi bersama Yuda.

Dari kejauhan Daniel melihat Leta berjalan bersama Yuda

"Gadis itu sangat manis,dia polos seperti nya anak baik baik" puji Daniel didalam hati

"Eh Chika kamu sama temen kamu,pulang sama supir kakak ya,kakak tidak ada waktu" ujar Daniel, Chika mengangguk

"Iya kak terima kasih ya atas hari ini,,da yuk raa!!" ,Tiara dan Chika meninggalkan tempat itu.

Daniel masuk ke ruangan tempat Leta dan teman temannya makan tadi,matanya tidak sengaja melihat boneka beruang yang ia dapatkan tadi di capit boneka

"Pasti Leta lupa ni,hah bagus dong,ini bisa sebagai alasan untuk bertemu dengannya lagi" kata Daniel.

Daniel pulang ke Apartemen nya sembari membawa boneka itu di tangannya.

Di mobil Faro,ia sangat marah

Ia sangat benci kenapa Leta harus berurusan dengan Daniel.

Sebenarnya Daniel adalah teman dekatnya,tapi semenjak Viola orang yang dicintainya selingkuh dengan Daniel ia menjadi sangat benci dengan Daniel.

Leta masuk di bangku belakang,ia terkejut melihat Faro sudah duduk didalam.

Hawa dingin terasa menusuk, Yuda masuk ke bangku kemudi,

"Yuda kau keluar lah dulu,ada yang mau aku bicarakan dengan maidku Leta" perintah nya, Yuda mengangguk keluar

"Apa kau puas bersama Daniel?" Tanyanya,Leta hanya diam tidak menjawab

"JAWAB!!!!!!!" Bentaknya,Leta tersentak,tapi ia hanya diam meneteskan air mata

"Kau tidak tau siapa itu Daniel haaa!!!!" Bentaknya lagi,

"Aku tau,aku tau siapa kak Daniel.." jawab Leta, Faro geram saat Leta menyebut Daniel kakak,ia mencengkram wajah Leta

"Kakak?" Tanyanya dengan kilat kemarahan dimatanya,Leta mengangguk kesakitan

"Iya,dia pria yang sangat baik,ramah,tidak angkuh dan juga tidak semena mena"

"KAU TAU APA HA!!!!!!" Bentaknya,menguatkan cengkraman nya,

"Dia adalah laki laki sampah yang beraninya tidur dengan pacar temannya!!" Lanjutnya,Leta menggeleng

"Tuan lepasin,ini sangat sakit tuan (hiksss... hiksss) " kata Leta kesakitan,Faro melepaskan cengkraman nya dengan kasar

"Kau tidak boleh dekat dengan Daniel" perintah Faro,Leta hanya terdiam menunduk

"APA KAU DENGAR?!!!!" Bentaknya lagi, Leta terdiam, menurut nya apa gunanya jawaban dirinya,hanya membuat Faro semakin marah.

Faro geram melihat Leta hanya diam seperti itu,ia pun menarik lengan Leta,mendekatkan wajah Leta dengan wajahnya,lalu ia mencium bibir Leta,**********..

Leta berontak,ia memukul dada bidang Faro tapi sang empu tidak peduli.

Ia tetap asik mencium bibir Leta,Leta menutup mulutnya rapat, Faro menggigit bibirnya,sehingga membuat Leta terpaksa membuka mulutnya.

Faro menikmati ciuman itu lain halnya dengan Leta

"Emmmmmm lepasin!!" Berontak Leta, Faro melepas tautan itu,Leta Ter engah engah,ia kehabisan oksigen

"Tuan apa yang kau lakukan?!!"

"Menciumu,lain kali setiap kau abaikan omongan ku,aku akan mencium mu lebih lama lagi"

"Ha itu first kiss ku,ciuman pertama ku...itu hanya untuk orang yang aku cintai.."

Leta marah,tapi Faro hanya menaikan bahu tanda ia tidak peduli,Leta geram melihat Faro.

"Aku sudah menduga pasti ini ciuman pertama nya,ia sangat tidak ahli, tapi bibirnya sangat manis...aku ketagihan akan rasa itu"batin Faro,

Faro menyuruh Yuda masuk, Yuda pun masuk duduk dibangku kemudi,ia kaget melihat bibir Leta bengkak

"Hmm maaf nona,bibir anda kenapa?apa disengat lebah?" Tanya Yuda penasaran

"Iya lebah galak!!" Jawabnya ketus, Yuda kaget,ia melirik kearah tuan nya,tuannya hanya duduk diam tak perduli

"Sudah Yuda jalan!!!" Perintah nya, Yuda pun menjalankan mobilnya,ia menganggap kejadian ini hanya angin lalu.

Sesampai di Apartemen, Leta berlalu pergi meninggalkan Faro,ia berjalan terlebih dahulu

"Sejak kapan kau jadi tidak tau sopan santun, bagaimana pun juga kau  itu maidku.. beraninya kau membelakangi ku begitu" ujar Faro, Leta berhenti dari jalannya,

Faro berjalan mendekati Leta, berjalan terus sehingga Leta mundur,hingga mentok di tembok.

Faro merapat kan tubuhnya dengan Leta,ia membelai wajah Leta, Leta merinding melihat kelakuan tuan nya,

"Tuan apa yang kau lakukan ini sungguh sangat tidak pantas" kata Leta mengingatkan

"Jadi apa yang pantas?" Tanya nya, Faro membelai Leta, Leta menghempaskan tangan Faro diwajahnya

"Kau tidak boleh melakukan ini padaku"

"Boleh" jawabnya cepat, Leta melotot heran melihat tuannya,rasanya lebih baik dia dimarahi habis habisan dari pada di perlakukan seperti ini.

"Aku ingin bibir mu lagi"

"TIDAK!!!"

"Aku ingin!" Kata Faro, Faro membelai Leta,memegang wajah Leta mendekat kan ke bibir nya,lalu ia ******* bibir Leta lagi,Leta berontak,memukul dada Faro,tapi pukulannya tidak membuat Faro berhenti.

"Emmmmm" desah Leta, Faro melepas tautan bibirnya

"Kau ini baru dua kali aku melakukan ini kau sudah ahli membalasnya" gurau Faro,

"lain kali aku akan mengajarimu agar kau tidak kehabisan nafas bagaimana?" Tanyanya,Leta menunduk malu

"Tuan apakah ini tidak dosa?" Tanya Leta dengan wajah polos nya

"Hahaha dosa lah" jawab Faro santai

"Tuan kau jangan lakukan ini lagi,aku janji akan berlaku sopan kepadamu,tapi aku tidak mau kau cium begitu"

"Teruslah tidak sopan kepadaku,aku senang menciummu" kata Faro tenang,menatap Leta lekat, Leta menunduk malu,pipinya sangat merah sekarang

"Sudahlah tuan,pokoknya aku tidak mau seperti ini lagi,cukup hari ini!!" Katanya, Faro hanya mengangguk lalu pergi berlalu meninggalkan Leta yang sedang menahan malu.

"Aaaaaa bibirku sudah tidak perawan, ternyata benar kata Chika,ciuman itu sangat nikmat" batin Leta polos

"Astaga itu dosa letaaa,,sadar!!" Batinnya lagi.

Ke esokan paginya Leta sarapan sendirian, karna Faro sudah berangkat pagi pagi sekali,karna ada meeting penting dengan para kolega nya.

Leta berangkat ke sekolah,hari ini adalah hari bagi raport atau pembagian nilai.

"Semoga nilaiku bagus" kata Tiara,

"Iya Ra bener,kalau nilai ku ga bagus semester ini,aku ga boleh keluar malam malam huhu" kata Chika, Leta hanya terdiam mengingat ciuman nya dengan Faro tadi malam,ia memegang bibir nya terus

"Hei Leta,kamu kok ga panik si? Terus kenapa megang bibir aja?" Tanya Chika, Leta menggeleng

"Aku panik"

"Panik? Kayaknya kamu ga mikir nilai ini deh,hayooo kamu mikirin kak Daniel yaa?" Goda Tiara

"Kayaknya kak Daniel suka deh sama kamu taaa" kata Chika asal, Leta yang sedang minum pun tersedak

"Uhukk.....uhukkk...."

"Yaelah grogi ni,sampai kesedak ahhahah" goda Tiara lagi,

"Chikaa itu tidak mungkin,aku dan kak Daniel itu bagaikan langit dan bumi,aku juga ga cantik..." Ujar Leta

"Kalau beneran iya gimana?" Tanya Chika lagi

"Ya mau gimana pasti Leta ga nolak laaa" jawab Tiara, Leta menyikut bahu temannya itu yang selalu menggodanya

"Eh Chik, majikan kamu ganteng banget si" ujar Chika,

"Biasa aja" ketusnya, dia tidak suka sahabat nya itu membahas Faro

"Dia itu ketus,angkuh.. pokonya perilakunya tidak sesuai dengan wajah nya.." lanjutnya,

"Aku tidak peduli dia jomblo kan?" Tanya Chika,

"Aku tidak tau,aku lihat ada foto wanita cantik dikamarnya,mungkin itu kekasihnya" jawab Leta,

"Ya sayang deh" kata Chika sedih.

Selang beberapa menit pembagian itu selesai,mereka mendapatkan nilai yang memuaskan.

"Aku mau ngajak kalian keluar si gays,tapi mami aku nyuruh aku pulang cepat" kata Tiara sedih

"Iya raaa,aku juga" sahut Chika, Leta hanya senyum kecil

"Ga papa gays,lain kali aja kita rayain nilai kita ini" ucap Leta,dua sahabat nya tersenyum.

Leta pamit duluan karna ia harus bekerja,temannya pun memakluminya.

Di Apartemen Faro, Leta mulai bekerja

Ia menyapu lantai dan mengepel dan juga membersihkan bathroom.

Sebenarnya Apartemen Faro ini sangat luas,tapi Leta menyanggupi untuk membersihkan semuanya, karna ia sangat butuh uang itu.

Leta sudah mahir dalam memasak masakan ala ala Eropa untuk sang tuan.

Ia mempelajari dengan baik, agar tuannya tidak perlu memanggil chef bintang lima ke Apartemen nya.

Saat Leta sedang asik mengelap TV besar itu bel pintu berbunyi

Ting nong....Ting nong.....

"Siapa? Hmm kalau tuan Faro tidak mungkin menekan bel" batin Leta penasaran,ia pun berjalan membuka pintu.

Saat membuka pintu yang pertama Leta lihat adalah seorang wanita cantik

"Kamu siapa?" Tanya wanita itu,Leta bingung

"Saya Leta" jawabnya,tapi wanita itu tidak memedulikan itu,ia menerobos masuk kedalam.

"Maaf mbak siapa ya?" Tanya Leta

"Saya Bella, sahabat nya Alfaro" jawabnya,

"Aduh ruangan ini sungguh tidak bersih dan tidak steril" katanya,Leta mengerutkan dahi

"Kau pasti maid disini,kau ini tau bersih bersih ga si? Ini kurang bersih tau" lanjut nya mengomeli Leta

"Maaf nona nanti akan kembali saya bersihkan"

"Ih nanti aku akan bilang ke Faro supaya kamu dipecat, pekerjaan kamu itu ga beres" kesal Bella, Leta hanya diam menunduk.

Bella membawa berbagai bahan makanan dikantong belanja,ia berjalan menuju dapur, mengeluarkan semua bahan di kulkas Faro,ia menaruh semua bahan yang ia bawa tadi kedalam kulkas tersebut,Leta hanya diam memerhatikan wanita itu.

"Ini apa yang kau masak?" Tanya Bella,saat Leta ingin jawab

"Ini tidak steril" potongnya,membuang semua masakan Leta ke dalam tempat sampah.

Leta terdiam melihat masakan yang ia masak dengan sepenuh hati tadi dibuang.

Tiba tiba Faro muncul

"Hai Bella" sapanya, Bella girang melihat Faro,ia langsung berlari memeluk Faro

"Faro.....aku sangat rindu padamu"

"Benarkah? "

"Iyaa" jawab Bella serius, Faro melepas pelukan itu

"Kenapa kau tidak mengabari ku kalau kau akan kembali dari Paris?" Tanya Faro

"Aku mau kasih kejutan,eh kamu kok tau aku di Apartemen mu?" Tanya Bella balik

"Mami mu tadi menelpon ku,katanya kamu uda sampai dari Paris,aku tebak pasti sekarang kamu datang ke Apartemen ku"

"Kau memang paling memahami ku Faro"

Katanya senang, Leta merasa terabaikan,ia ingin pergi dari tempat itu, hatinya terasa panas,ia tidak tau kenapa

"Hei kau mau kemana?apa kau tidak lihat tuanmu sedang ada tamu,buatkan minum untukku" perintah Bella,Faro diam menatap Leta,Leta melihat itu.

"Buatlah" perintah Faro, Leta mengangguk.

"Ayo Faro kita duduk diruang tamu" ajaknya menarik tangan Faro.

"Mereka seperti tidak sahabatan,tapi lebih tepatnya Saling memiliki perasaan" batin Leta,ia merasa sebal melihat Faro,tadi malam pria itu mencium nya,tapi sekarang apa, dia sudah bersama dengan wanita lain

"Tuan Faro memang hidung belang" batinnya.

Leta menghampiri dua orang yang sedang asik berbicara itu,Leta memerhatikan Faro yang ketika bicara dengan Bella tidak terlihat sama sekali kedinginan dan keketusan nya.

Leta meletakan minum itu dimeja,Leta tersenyum kecil melihat Faro sama sekali tidak memerhatikan nya,hanya fokus bicara dengan Bella.

Leta pergi meninggalkan Faro dan Bella,ia berjalan pergi ke dapur.

Sementara Faro dan Bella...

"Faro apakah kau benar tidak ingin menikah?"

"Tidak,aku tidak akan menikah"

"Hmm begitukah?, Faro aku ingin keluar..ayuk ajak aku jalan jalan"

"Aku sibuk bel,aku harus meeting sore ini"

"Ayolah Faro... pliesee sekali ini aja, lagian aku baru pulang dari luar negri,aku rindu semua hal yang ada disini" rayu Bella, Faro berpikir dengan keras

"Kalau kau tidak mau,aku akan bilang ke Tante kalau kau pelit waktu" ancam nya,

"Hei kau mengancam ku...oke baiklah ayo kita keluar" kata Faro menyetujui, Bella sangat senang.

Faro menelpon Yuda untuk membatalkan semua jadwal nya hari ini.

"Ayo Faro,keburu malam"

"Siap tuan putri" gurau nya, mereka tertawa bersama.

Leta memerhatikan itu semua,ia merasa sedih

Pukul 17:00 Leta bingung harus apa, pekerjaan nya sudah beres

"Aku harus apa yaa?hmm lebih baik aku keluar jalan jalan sebentar,pasti menyenangkan"

Leta berjalan keluar Apartemen.

Ia sempat bingung harus kemana,ia pun memutuskan berjalan jalan saja sendirian, menikmati angin sore hari.

Leta duduk dibangku taman sekitaran Apartemen,tiba tiba ada seseorang menyapanya

"Hai Leta",Leta melihat keasal suara ternyata itu Daniel.

"Eh kak Daniel,kok kakak disini?" Tanyanya

"Kebetulan lewat,kamu ngapain disini,oh iya lupa disini kan sekitaran Apartemen Faro" ujar Daniel, Leta mengangguk

"Kau sibuk?" Tanya Daniel

"Tidak,kebetulan pekerjaan ku sudah selesai,jadi aku bingung harus apa"

"Begitu,bagaimana kalau kau ikut ke mansion ku" ajak Daniel

"Mansion?"

"Ya rumah orang tua ku,mami ku ingin melihat mu" jawabnya, Leta bingung kenapa mami Daniel bisa tau dirinya

"Kau tidak usah bingung,kau tau sahabat mu Chika selalu membicarakan mu dengan mamiku,jadi akibatnya mamiku ingin bertemu denganmu...bagaimana kau mau?"

"Hmm apakah orang tua kakak tidak jijik melihatku?" Tanya Leta sedih

"Ha? Ya tidak dong,kamu ini manusia biasa sama seperti kami...uda deh ayo" ajaknya, Leta tersenyum kecil melihat kelembutan Daniel

"Kak Daniel emang baik,tidak seperti tuan Faro" batinnya memuji Daniel.

Sampailah Leta di Mansion Daniel.

Mansion Daniel tidak kalah mewah dari milik orang tua Faro.

"Ayo masuk" ajak Daniel, Leta berjalan beriringan dengan Daniel,ia memerhatikan semua dengan takjub.

Hingga mereka sudah memasuki dalam ruangan itu,

"Eh boy,kau bersama siapa?" Tanya seorang pria paruh baya

"Loh papi kok ga dikantor?" Tanya Daniel

"Iya papi sudah kembali, pekerjaan tidak terlalu banyak,eh siapa dia boy?" Tanya William

"Dia Leta ayah"

Leta berjalan menghampiri Papi Daniel lalu menyalaminya

"Iya iya,mami kamu itu di ruang tamu lagi baca majalah" kata nya, Leta tersenyum

"Oh oke pi..kami kesana dulu yaa"

"Hmm pergilah"

Daniel dan Leta berjalan menuju ruang tamu,Leta sangat takjub dengan segala Yang ada di mansion ini,waktu di mansion Faro ia tidak terlalu memerhatikan karna keburu dihina oleh mama Faro.

"Eh Daniel,ha pasti kamu Leta" mami Daniel bangkit langsung menarik Leta untuk duduk di sampingnya

" Ternyata kamu sangat cantik" puji mami Daniel,yaitu Dahlia

"Terima kasih Tante" jawab Leta,

"Daniel dia masih sangat muda ya?" Tanya nya ke putranya

"Iya kan sebaya si Chika mi" jawab Daniel heran, Daniel tiba tiba teringat kalau mami nya ini selalu menginginkan dia untuk menikah

"Semoga mami tidak mengatakan hal hal aneh ke Leta" batinnya

"Kamu cantik dan masih muda,bagaimana kalau kamu..."

"Ha mami aku lupa,aku ada meeting mendadak hari ini dikantor,ayo Leta kita harus segera pulang" potongnya,maminya melotot melihat putranya yang memotong pembicaraan nya

"Meeting?"

"Iya Mii,aku baru ingat"

"Hmm kalau gitu kak,ayo kita pergi.. Tante,Leta pergi yaaa" kata Leta,Dahlia mengangguk kecewa.

Daniel dan Leta bergegas pulang

William Papi Daniel menghampiri sang istri yang sedang menampilkan wajah kecewanya

"Ada apa sayang?" Tanyanya

"Lihatlah putra mu itu,aku yakin dia tidak ada meeting,tapi dia sedang lari dariku"

"Mami.. Daniel dan Leta itu baru mengenal, setidaknya kasih mereka waktu sedikit untuk saling memahami" jelasnya

"Papi lihat mi, seperti nya Daniel ada ketertarikan kepada Leta,papi yakin kalau emang mereka jodoh pasti mereka akan bersama" lanjutnya meyakinkan istrinya

"Iya kau benar sayang" Dahlia merasa tenang mendengar perkataan suaminya.

Sementara itu Daniel menurunkan Leta agak sedikit jauh dari lingkungan Apartemen Faro

"Kau yakin akan turun disini manis?" Tanyanya

"Iya kak,aku ga mau ngerepotin kakak,sudah ya terima kasih atas hari ini"

"Hmm iya manis,aku juga berterima kasih kepadamu"

Leta tersenyum manis ke Daniel, Leta bergegas keluar dari mobil dan berjalan menuju Apartemen.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!