My Haters To Be My Wife
" Andra, I love you!"
" Andra, marry me!"
" Andra, senyum dong!"
Teriakan para penggemar memenuhi depan kantor JD Advertising saat Andra memperpanjang kontrak dengan JD Advertising dan Naure Outdoor. Di sana ada Juna Dewantara selaku founder dari Naure Outdoor dan Aditya Bratasena Selaku presiden direktur JD Advertising.
Sudah 3 tahun ini Andra menjadi brand ambasador dari Naure Outdoor. Naure Outdoor atau NO adalah sebuah brand dari alat-alat olah raga outdoor yang meliputi tas, sepatu, jaket dan lain-lain.
Andra yang seorang traveler tentu sangat cocok untuk menjadi brand ambasador nya. NO juga mensupport segala alat yang diperlukan Andra dalam bertraveling. Serial produk baru yang NO keluarkan saat dipakai Andra dalam acara traveling nya pasti langsung sold out.
Sungguh the power of famous person. Andra Suma, siapa yang tidak mengenalnya. Akun instagramnya bahkan memiliki sekitar 30 juta pengikut. Setiap postingannya bisa mendapatkan like lebih dari 2 juta like.
Maka dari itu banyak pemilik brand- brand produk yang menginginkan Andra menjadi endorser produk mereka. Tapi Andra sendiri tidak serta merta mau menerima semua endorsement itu. Di akan memilih sesuai apa yang ia mau dan sesuai dengan dirinya.
Pernah suatu ketika Andra diminta mengiklankan pengencang payuudara. Tentu saja pria itu menolak mentah-mentah.
" Emang dia kira buah dadaa gue bisa kenceng gitu. Kagak mikir nih orang. Masa cowok suruh ngiklanin begituan."
Kembali lagi di depan kantor JD Advertising. Sungguh mereka tidak menyangka jika antusiasme masyarakat terlebih para fans garis keras Andra yang menamai mereka Andraholic itu ternyata sudah standby dari pagi.
" Bang Jun, ni yang bener aje kenapa jadi rame gini?" tanya Andra kepada Juna.
" Laah mene ketehe. Situ nanyeaaa?" jawab Juna sekenanya.
Sedangkan Adit, tentu dia hanya menggeleng pelan. Dia tahu kepopuleran Andra seperti apa tapi dia sungguh tidak menyangka akan seperti ini.
" Parah lo Ndra, bikin ricuh kantor gue."
" Eh nyet, emang gue tahu bakalan kayak gini. Kan gue nggak woro-woro bakalan kesini. Ini pasti ulah Si Juned."
Pria yang bernama asli Junaidi yang tidak lain adalah asisten Andra itu hanya bisa pasrah menerima tatapan maut dari bosnya.
Mampus gue. Bisa abis gue setelah ini, gumam Junaidi.
Andra ( Rafandra Suma Dwilaga) nih bos, si paling warm di keluarganya. Pict by pint.
Si Juned 🤭
🍀🍀🍀
" Sialan lo Juned. Lo ye bener-bener bikin gue nggak bisa gerak tadi."
Andra terlihat kesal. Saat ini mereka sudah berada di apartemen pribadi milik Andra. Jika banyak pekerjaan begini dia akan tinggal di apartemen. Baru saat week end dia akan pulang ke kediaman Dwilaga untuk berkumpul dengan saudara, ipar, dan keponakannya.
" Bos sumpah bukan Juned bos yang bocorin jadwal bos hari ini ke media."
" Ned, gue nggak pernah masalahin soal fans. Tapi kadang gue agak repot aja soalnya mereka kadang diluar kendali. Kayak tadi ada yang jatuh pingsan. Duuh gue kan ngeri. Maka dari itu gue nggak pernah share jadwal gue biar kejadian-kejadian kayak gitu nggak terulang setiap kali gue show up."
Junaidi mengangguk mengerti dengan setiap apa yang dikatakan oleh bos nya. Tapi sungguh bukan dia yang meng-up schedule sang bos. Junaidi sebenarnya menaruh curiga kepada Restu, manager dari Andra. Tapi dia tidak mau mengatakan hal tersebut kepada Andra karena dia pun tidak memiliki buktinya.
" Udahlah nggak usah dipanjangin. Tapi tadi lo yakin nggak ada apa-apa di TKP?"
" Aman bos. Juned yakin 100%."
Andra lalu membaringkan tubuhnya. Menjadi seorang entertain sebenarnya bukanlah salah satu wish list nya. Tapi rupanya Tuhan memberikan itu padanya. Maka Andra berusaha dengan senang hati menjalani. Dari sekian banyak fans nya ia yakin pasti memiliki haters juga. Dunia ini tidak akan sempurna jika tidak seimbang jika tidak saling melengkapi. Ada pengagum maka pasti ada pembenci. Andra tentu tahu itu. Tapi sebisa mungkin Andra menghadapi para pembencinya dengan senyuman. Pembawaan Andra yang hangat, ramah, dan menyenangkan membuat dia begitu disukai tapi juga dibenci.
Alah sok kecakepan. Sok imut. Sok care, sok ramah dan sok-sok yang lain. Andra tentu kenyang akan ucapan-ucapan tersebut.
" Oh iya Ned, dimana Restu?"
" Ehmm, Bang Restu tadi langsung cabut setelah acara di JD Advertising kelar. Tapi doi nggak ngomong sih mau kemana."
" Ooh oke, ntar biar gue tanya ke dia. Gue week end pokoknya mau free. Waktunya gue kumpul ma keluarga gue. Hishh, kangen gue ma ponakan-ponakan gue itu."
Yang Juned tahu Andra memang seorang family man. Dia lebih memprioritaskan keluarganya dibanding apapun. Pernah suatu ketika ada job besar untuknya, tapi Andra menolak mentah-mentah karena tanggal job nya bertepatan dengan tanggal ulang tahun Yasa, sang keponakan. Hal tersebut tentu membuat Restu sang manager kesal. Tapi bagaimanapun juga keputusan selalu ditangan Andra. Dia yang punya tubuh maka hak dia untuk mengambil pekerjaan atau tidak.
🍀🍀🍀
" Hei, udahlah ngapain sih masih ngikutin dia mulu. Kan gue udah minta lo dari kapan tahu."
" Entahlah, aku masih belum bisa ninggalin dia."
Dua orang sedang berbicara santai di sebuah kafe siang itu sambil menikmati minuman dingin yang sudah tersaji di meja. Sebuah ruangan privat dipilih agar mereka bisa berbicara dengan bebas tanpa khawatir di dengar orang lain ataupun paparazi.
Terlihat salah seorang dari mereka tengah mengeluhkan sesuatu. Wajahnya tampak lesu dan juga kesal. Berulang kali orang di depannya menepuk pelan bahunya agar lebih merasa tenang.
" Gimana lo mau nggak, gue jamin lo bakalan lebih enak sama gue."
Orang tersebut hanya diam dengan sesekali meneguk capuccino ice kesukaannya. Ia tentu belum bisa memberi keputusan apapun. Dalam hatinya ia masih dilema akankah pergi atau tetap tinggal.
" Ya udah lo pikirin dulu. Gue musti balik. Bentar lagi gue ada pemotretan. Inget pikirin baik-baik tawaran gue. Ini nggak akan jadi dua kali loh ya. Hanya ke lo gue mau ngomong gini."
Pria berambut blonde itu meninggalkan seseorang disana sendirian yang masih termenung. Hingga panggilan ponsel menyadarkannya dari lamunan.
" Lo dimana?"
" Aah sorry Ndra, aku tadi pulang bentar ada urusan."
" Oke deh. Ya udah kalau lo mau istirahat. Lagian udah nggak ada kegiatan apapun hari ini. Thanks ya Res, lo udah ngaturin semua jadwal gue."
" Sama-sama Ndra."
Restu membuang nafasnya kasar setelah menutup sambungan ponselnya dengan Andra. Ia kembali menimbang tawaran dari pria tadi. Restu merasa dilema dengan apa yang sekarang dihadapkan kepadanya. Ia pun mengacak kasar rambutnya.
" Arghhh!!! Asli bingung. Apa aku harus resign dan terima tawaran dia ya."
TBC
Hai hai hai
Othor datang lagi nih, kali ini bawa si paling anget di keluarga Ayah Aryo. Tenang, ini bukan sekuel kok jadi meskipun langsung baca ini dan belum baca dua kakak kulkas 12 & 15 pintu tetep nggak masalah.
Happy reading, semoga suka ya. Terimakasih, matursuwun, gumawo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Nur Bahagia
terlalu imut.. ga ada kesan cowo yg suka berpetualang di alam bebas 🙏😅
2024-10-22
0
Eli Elieboy Eboy
𝚙𝚒𝚗𝚍𝚊𝚑 𝚔𝚎 𝚜𝚒𝚗𝚒 𝚕𝚊
𝚓𝚞𝚍𝚞𝚕 𝚢𝚐 𝟷 𝚞𝚍𝚑 𝚜𝚎𝚕𝚎𝚜𝚊𝚒
2024-10-07
0
Anonymous
.
2024-07-04
0