BAB 13 #Bertemu Arzen

"Mommy!" Ara datang memeluk Ibunya.

"Hm, dari mana, sayang?" tanya Aizhe sambil menunggu lima anak kembarnya selesai memilih bahan-bahan pokok. Ia duduk di kursi tunggu bersama Ara, hanya berdua.

"Tadi Ala disitu, lihat daging ayam sama bebek. Mommy, ayo beli satu," rengek Ara manja.

"Baiklah, sini Mommy yang bantu Ara beli." Aizhe berdiri, sedangkan Ara, ia pun dengan senang hati berjalan dan menggandeng tangan Ibunya. Tak lupa, mengintai sosok Katherine.

"Masih jauh, sayang?" tanya Aizhe. "Nih, Mommy!" Ara meletakkan tangan Ibunya ke atas kaca lemari pendingin dan merasa lega karena tak ada Katherine. Ara yang kecil pun meminta Aizhe mengambil satu bebek.

"Ara, kasih tahu Mommy ya kalau ini bebek,"

"Baik, Mommy." Angguk Ara. Tak lama kemudian, Aizhe berhasil mendapat satu dan memasukkannya ke dalam kantong lain.

"Mommy, itu Kakak!" Tunjuk Ara lalu berlari ke arah lima kakaknya di kejauhan sana. "Ara, Ara, jangan lari, sayang." Aizhe dibuat panik sampai kantong bebeknya terjatuh.

"Hei, Nona, kau menjatuhkan belanjaan milik mu," panggil Arzen yang memungutnya. Aizhe diam sejenak, mencari sumber suara yang tiba-tiba diam dan hening. "Tuan, dimana anda?" tanya Aizhe.

Srek!

Aizhe kaget, tangannya diraih paksa dan orang itu memberikan kantong bebeknya.

"Tuan… anda dimana? Terima kasih sudah menolong saya," ucap Aizhe dan mencari-cari tetapi Arzen sudah hilang.

"Mommy, cari siapa di sini?" tanya enam anaknya datang dan sudah selesai memilih. Kini tinggal membayarnya.

"Axel, Nathan, Loye, Arzqa, Zee, kalian bersama Ara, kan?" tanya Aizhe lebih mencemaskan anak-anaknya dulu.

"Ala, disini Mommy!" sahut Ara kecil di bawah.

"Mommy, tadi calli siapa?" tanya Ara.

"Hm, itu, tadi ada orang yang bantu Mommy pungut ini, tapi orangnya hilang, kalian lihat dia barusan?" tanya Aizhe.

"Tidak, kami hanya melihat Mommy saja." Jawab mereka bersama.

"Hm, mungkin dia buru-buru, yuk, kita bayar ini dan pulang ke rumah."

"Siap, Mommy!" Mereka pun pergi dari sana. Sedangkan Arzen sedang diam di dalam mobilnya. Ia melarikan diri sampai nafasnya memburu.

"Apa yang terjadi padamu, Arzen?" tanya Katherine setelah masuk ke dalam mobil dan melihat Arzen yang pucat.

"Ma, aku mau pulang, hari ini aku kurang enak badan, kalau Mama mau jenguk Erina, Mama pergi saja sendirian." Arzen menyalakan mesin mobilnya. Katherine cemberut, gagal lagi. "Ya sudah, kita pulang saja."

Tiba di rumah, Arzen menuju ke kamarnya. Menjatuhkan diri dan melonggarkan sedikit dasinya. Gerah dan masih syok. Ia pun memejamkan mata, mencoba bernafas lebih baik dan merasakan ketenangan. Perlahan mengingat sesuatu di masa lalu. Di mana ia memaksa seorang gadis melayaninya dan menodainya dengan hasrat gila. Baginya dulu, itu menyenangkan, tapi bagi gadis itu, adalah kemalangan yang sangat buruk dan dapat memicu trauma yang berat.

"Siang, Tuan Muda," sapa Victor masuk.

"Kata Nyonya Katherine, anda kurang enak badan, apa yang telah terjadi? Kenapa tiba-tiba anda sakit?" Victor bertanya dan meletakkan alat medisnya. Mengecek detak jantung Arzen yang berdegup kencang. Victor pun dibuat kaget.

"Arghh!" Arzen meracau dan mengacak-acak rambutnya.

"Tuan Arzen, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Victor yang melihatnya depresi.

"Victor, sekarang lebih baik kau keluar." Tatap Arzen menunjuk pintu.

"Tetapi—"

"Keluar!" bentak Arzen dingin.

"Huh, baiklah." Victor terpaksa keluar. Membiarkan Arzen menenangkan dirinya dulu. Namun, yang terjadi, ia menghubungi Davis. Menceritakan sesuatu padanya.

"Halo, Pak, apakah acaranya sudah bisa diresmikan?" tanya Davis.

"Jangan, aku tidak mau bahas itu dulu," jawab Arzen.

"Lalu, mengapa anda menghubungi saya, Pak?" tanya Davis bingung.

"Da-davis, barusan aku ke swalayan menemani Mama belanja, dan…"

"Dan apa, Pak?" tanya Davis penasaran.

"Kau tahu, di sana aku melihat seorang wanita mirip dengan gadis yang aku sukai dulu!" tutur Arzen mengatakan rahasianya yang hanya diketahui oleh Davis sendiri.

"Gadis yang anda sukai dulu itu? Apakah dia buta?" tanya Davis memastikan terlebih dulu.

"So-soal itu, aku tidak tau, aku keburu pergi dan tidak memperhatikannya lagi, Davis," jawab Arzen duduk dan meneguk segelas air sampai habis.

"Hm, mungkin Anda salah lihat, gadis itu sudah lama meninggal, tidak mungkin hidup kembali," ucap Davis.

"Ta-tapi, suaranya persis, Davis!"

"Di dunia ini, ada 7 orang yang memiliki kemiripan kita, entah itu suara atau wajah, dan wanita itu mungkin salah satunya," ucap Davis tetap berpikir logis.

"Jadi, itu hanya orang lain atau aku sedang berhalusinasi?" tanya Arzen.

"Mungkin memang halusinasi, anda terlalu lelah, Pak," jawab Davis.

Arzen menghela nafas, lega rasanya sudah bertukar cerita pada Davis. "Terima kasih, Davis. Sekarang kita lanjutkan saja bahas anak kembar tadi, apakah kau sudah mendapat foto yang lebih jelas dan identitas mereka?" tanya Arzen kembali tenang. Sedangkan Victor, berdiri kebingungan mendengar obrolan Arzen. 'Wanita? Siapa yang sedang Arzen bahas barusan?' pikir Victor mulai penasaran.

"Ya, Pak. Saya telah menemukan alamatnya." Davis yang selalu tepat sasaran menjawab yakin-seyakinnya.

"Dan besok, saya berniat berkunjung ke sana, kira-kira anda ingin ikut, Pak?" tanya Davis. Arzen diam, berpikir-pikir dulu. 'Pergi atau tidak nih?'

.

Yuhuuu, apakah ini saatnya Arzen bertemu enam bibit jenius Aizhe?😁

Terpopuler

Comments

Suky Anjalina

Suky Anjalina

aku curiga nih sama arzen

2024-01-30

0

Rafanda 2018

Rafanda 2018

anak jenius uda tau mamanya buta di tnggal di mana jeniusnya thorrr

2023-10-15

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 #Enam Anak Kembar
2 Bab 2 #Mengalami Depresi
3 Bab 3 #Hadiah Dari Mommy
4 BAB 4 #Kapan Menikah?
5 BAB 5 #Keracunan
6 BAB 6 #Rumah Ericsson
7 BAB 7 #Sombong Dan Playboy
8 BAB 8 #Tuyul Aizhe
9 BAB 9 #Enam Bibit Unggul
10 BAB 10 #Ala Bukan Anak Halam!
11 BAB 11 #Ala Ndak Punya Papa, Om
12 BAB 12 #Dia Mirip Anakku
13 BAB 13 #Bertemu Arzen
14 BAB 14 #Menawarkan Pernikahan
15 Bab 15 #Punya Enam Anak Kembar?
16 BAB 16 #Om Ndak Boleh Masuk!
17 BAB 17 #Enam Anak Dalam Setahun
18 BAB 18 #Keluallkan, Ala!
19 BAB 19 #Daddy Mu Banyak Uang
20 BAB 20 #Mengusir Aizhe
21 BAB 21 #Pergi Kau Wanita Murahan!
22 BAB 22 #Ternyata Punya Suami Tampan
23 BAB 23 #Kita Mau Kemana, Om?
24 BAB 24 #Sebagai Ayah Biologis
25 BAB 25 #Kelahirannya Tidak Diinginkan
26 BAB 26 #Rasanya Menyakitkan
27 BAB 27 #Lepaskan! Aku Nggak Mau!
28 BAB 28 #Menjadi Teman Tidurku
29 BAB 29 #Aku Nggak Mau Dia Mati
30 BAB 30 #Mommy Kenapa Menangis?
31 BAB 31 #Melakukan Tes DNA
32 BAB 32 #Belum Yakin
33 BAB 33 #Menyuruh Arzen Menikah
34 BAB 34 #Iya, Om Tampan!
35 BAB 35 #Menangis Terharu
36 BAB 36 #Arzen Cemburu
37 BAB 37 #Dia Ayah Anakku?
38 Bab 38 #Menikahlah Denganku
39 Bab 39 #Panggil Sayang Dong
40 BAB 40 #Di-dia Papa Kalian
41 BAB 41 Daddy, Ini Apa?
42 BAB 42 Tak Sudi Punya Menantu Cacat!
43 BAB 43 Bermuka Dua
44 BAB 44 Anak Haram Kok Dibela
45 Bab 45 Hanya Setara Pembantu
46 BAB 46 Hampir Jatuh
47 BAB 47 Langsung Jadi Suami Tampan
48 BAB 48 ERROR BERJAMAAH
49 BAB 49 Kapan Mommy Melihat?
50 BAB 50 Cintaku Sebesar Matahari
51 BAB 51 Nenek Paling Galak
52 BAB 52 Apa Maksud Nenek?
53 BAB 53 Suka Gengsi
54 BAB 54 Kedatangan Erina
55 BAB 55 Itu Adalah Cinta
56 BAB 56 Mencurigakan
57 BAB 57 Ayo Mandi Sayang
58 BAB 58 Siapa Orang Tua Aizhe?
59 BAB 59 Anak Yang Dibuang
60 BAB 60 Takut Kebobolan
61 BAB 61 Permintaan Terakhir
62 Bab 62 Flashback Ericsson : Titipan Dari Tuhan
63 BAB 63 Anak Tuan Ericsson
64 BAB 64 Flashback Ericsson : Surat Terakhir
65 BAB 65 Polisi Mencari Arita
66 BAB 66 Kabar Bahagia
67 BAB 67 Permintaan
68 BAB 68 Takut Arita Meninggal
69 BAB 69 Cucu Baru Untuk Mama
70 BAB 70 Emosi
71 BAB 71 Dapat Cincin
72 BAB 72 Donor Mata Untuk Mommy
73 BAB 73 Membawa Aizhe Operasi
74 BAB 74 Meninggal
75 BAB 75 Pemakaman (ENDING)
76 BAB 76 EKTRA PART 1 : Mau Melahirkan
77 BAB 77 EKTRA PART 2 : Kelahiran Bayi Jenius [Last Part]
78 Novel Baru Istri Tawanan Tuan Kejam
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1 #Enam Anak Kembar
2
Bab 2 #Mengalami Depresi
3
Bab 3 #Hadiah Dari Mommy
4
BAB 4 #Kapan Menikah?
5
BAB 5 #Keracunan
6
BAB 6 #Rumah Ericsson
7
BAB 7 #Sombong Dan Playboy
8
BAB 8 #Tuyul Aizhe
9
BAB 9 #Enam Bibit Unggul
10
BAB 10 #Ala Bukan Anak Halam!
11
BAB 11 #Ala Ndak Punya Papa, Om
12
BAB 12 #Dia Mirip Anakku
13
BAB 13 #Bertemu Arzen
14
BAB 14 #Menawarkan Pernikahan
15
Bab 15 #Punya Enam Anak Kembar?
16
BAB 16 #Om Ndak Boleh Masuk!
17
BAB 17 #Enam Anak Dalam Setahun
18
BAB 18 #Keluallkan, Ala!
19
BAB 19 #Daddy Mu Banyak Uang
20
BAB 20 #Mengusir Aizhe
21
BAB 21 #Pergi Kau Wanita Murahan!
22
BAB 22 #Ternyata Punya Suami Tampan
23
BAB 23 #Kita Mau Kemana, Om?
24
BAB 24 #Sebagai Ayah Biologis
25
BAB 25 #Kelahirannya Tidak Diinginkan
26
BAB 26 #Rasanya Menyakitkan
27
BAB 27 #Lepaskan! Aku Nggak Mau!
28
BAB 28 #Menjadi Teman Tidurku
29
BAB 29 #Aku Nggak Mau Dia Mati
30
BAB 30 #Mommy Kenapa Menangis?
31
BAB 31 #Melakukan Tes DNA
32
BAB 32 #Belum Yakin
33
BAB 33 #Menyuruh Arzen Menikah
34
BAB 34 #Iya, Om Tampan!
35
BAB 35 #Menangis Terharu
36
BAB 36 #Arzen Cemburu
37
BAB 37 #Dia Ayah Anakku?
38
Bab 38 #Menikahlah Denganku
39
Bab 39 #Panggil Sayang Dong
40
BAB 40 #Di-dia Papa Kalian
41
BAB 41 Daddy, Ini Apa?
42
BAB 42 Tak Sudi Punya Menantu Cacat!
43
BAB 43 Bermuka Dua
44
BAB 44 Anak Haram Kok Dibela
45
Bab 45 Hanya Setara Pembantu
46
BAB 46 Hampir Jatuh
47
BAB 47 Langsung Jadi Suami Tampan
48
BAB 48 ERROR BERJAMAAH
49
BAB 49 Kapan Mommy Melihat?
50
BAB 50 Cintaku Sebesar Matahari
51
BAB 51 Nenek Paling Galak
52
BAB 52 Apa Maksud Nenek?
53
BAB 53 Suka Gengsi
54
BAB 54 Kedatangan Erina
55
BAB 55 Itu Adalah Cinta
56
BAB 56 Mencurigakan
57
BAB 57 Ayo Mandi Sayang
58
BAB 58 Siapa Orang Tua Aizhe?
59
BAB 59 Anak Yang Dibuang
60
BAB 60 Takut Kebobolan
61
BAB 61 Permintaan Terakhir
62
Bab 62 Flashback Ericsson : Titipan Dari Tuhan
63
BAB 63 Anak Tuan Ericsson
64
BAB 64 Flashback Ericsson : Surat Terakhir
65
BAB 65 Polisi Mencari Arita
66
BAB 66 Kabar Bahagia
67
BAB 67 Permintaan
68
BAB 68 Takut Arita Meninggal
69
BAB 69 Cucu Baru Untuk Mama
70
BAB 70 Emosi
71
BAB 71 Dapat Cincin
72
BAB 72 Donor Mata Untuk Mommy
73
BAB 73 Membawa Aizhe Operasi
74
BAB 74 Meninggal
75
BAB 75 Pemakaman (ENDING)
76
BAB 76 EKTRA PART 1 : Mau Melahirkan
77
BAB 77 EKTRA PART 2 : Kelahiran Bayi Jenius [Last Part]
78
Novel Baru Istri Tawanan Tuan Kejam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!