Bab 3 #Hadiah Dari Mommy

"Terima kasih sudah bantu kami, Tante," ucap Axel kepada tetangga baiknya yang mau pulang. "Sama-sama, jangan sungkan kalau kalian butuh bantuan. Pergilah minta pada Tante." Tetangganya tersenyum kemudian pulang ke apartemennya.

Usai menutup pintu, Axel berkumpul dengan yang lain.

"Kakak…" lirih Ara dan berdiri di dekat pintu kamar yang terbuka.

"Ara, kamu jangan takut, Dokter sudah pergi." Mereka berlima tersenyum melihat Ara sudah keluar.

"Tellus, Mommy sekallang bagaimana? Apa Mommy sudah sembuh?" tanya Ara lalu duduk di samping Aizhe.

"Kata Dokter, tidak perlu cemas. Mommy hanya kecapean. Ara jangan nangis lagi," jawab Nath dan menghibur Adiknya yang paling kecil.

"Sudah jam lima sore, kita makan duluan yuk!" ujar Zee yang sudah lapar.

"Sebentar! Kalian tunggu di sini, biar aku dan Arzqa yang menyiapkan makan malam." Axel berdiri dan menarik si adik kelima pergi ke dapur.

Tok tok tok…

Mendengar ketukan pintu, Ara langsung pindah duduk di dekat Zee dan Chloe. "Hei, Nath. Berdiri dan lihat siapa itu," suruh Chloe ke adik ketiga. "Siap!" Nath bergegas melihatnya.

"Siapa itu, Kak?" tanya Ara. "Hm, tidak tahu, tapi mungkin tetangga yang datang minta bantuan kita lagi," jawab Zee dan melihat tangannya dipegang erat oleh Ara, serta ia merasakan adiknya ketakutan.

Dua menit kemudian, terdengar pintu ditutup. Nath pun datang dan membawa sebuah rantang kecil. "Woaah, apa yang kamu bawa, Nath?" tanya Axel dan Arzqa yang datang untuk memanggil mereka makan.

"Hehe… malam ini kita dapat makanan gratis dari Tante tadi." Nath meletakkan rantang itu di depan mereka. Langsung saja, suara perut mereka saling bersahut-sahutan melihat lauk rendang berisi paha ayam yang lezat. Termasuk Ara mengelus perutnya yang rata, dan melihat wajah bahagia penuh syukur dari kelima kakaknya yang lucu. Seolah-olah tak pernah merasakan daging ayam sebelumnya.

"Hei, Axel. Bawa saja nasi dan piringnya ke sini!"

"Iya, nih… ambil bagian kalian!" Axel membagi ketujuh piringnya. Duduk rapi dan sopan di dekat Aizhe. Mereka sebenarnya mau menunggu Aizhe bangun, tapi mendengar perut Ara sudah keroncongan, mereka akhirnya mengizinkan adik kecil mereka makan dulu.

"Hm, kenapa Inalla saja yang makan?" Ara bertanya, karena paha ayam hanya diberikan untuknya, sedangkan yang satu disisihkan untuk Aizhe.

"Ara, 'kan harus cepat besar. Kalau tidak makan banyak-banyak, Ara nanti tidak kenyang dan susah tidur. Nih, makan saja, dek." Walaupun harus menelan ludah berkali-kali, mereka tetap kekeh memberikan ayamnya kepada Ara.

"Telima kasih, Ala senang punya lima kakak sepellti kalian." Ara mengecup pipi Axel kemudian mencicipi makanannya duluan. Sementara mereka berlima hanya makan campuran nasi dengan air kuah dari rendang saja. Tiba-tiba, di suapan terakhir Nath, Aizhe menggeliat perlahan.

"Mommy!" panggil Ara pelan. Chloe dan Zee yang selesai duluan, berdiri dan membantu Ibunya duduk. Tanpa mendengar cerita dari mereka, Aizhe paham dirinya telah pingsan lagi.

"Mommy." Mereka memeluk tubuh lemah Aizhe, kecuali Chloe yang hanya tersenyum lega. Setelah suasana kembali normal dan tenang, Axel dan Arzqa berdiri untuk membereskan piring mereka.

"Hm, kalian habis makan ya?" tanya Aizhe mencium aroma rendang di tangan Ara. "Hm, Iya! Kami dapat rendang dari tetangga, Mommy. Sekarang kami sudah kenyang, giliran Mommy yang makan," ucap Zee dan Nath.

"Mom, ini Chloe bawa ayam," sahut Chloe datang dan seketika Zee dan Nath segera berebutan untuk menyuapi Aizhe.

"Biar aku saja, kemarin kamu sudah dapat giliran," kata Nath ketus.

"Tidak, yang kemarin diambil sama Axel!" Tolak Zee.

Melihat keduanya berdebat, Chloe merebut piring di tangan Zee dan mendengkus sebal. "Daripada kalian berdua, mendingan Ara yang suapin Mommy." Nath dan Zee cemberut, karena Chloe selalu ikut campur ke dalam perdebatan mereka, tapi kalau ia sudah bicara, tak ada yang berani membantah.

"Puff … tak perlu bertengkar, kalian boleh bergantian suapin Mommy." Aizhe menegur ketiga putranya. Tapi ujung-ujungnya tetap Ara.

Selesai makan, Axel dan Arzqa datang memberi obat.

"Hm, dari mana kalian beli obat ini?" tanya Aizhe sebelum makan obat itu.

"Dari Om, Dokter!" Jawab mereka serempak.

"Bayar?"

"Tidak, ini gratis, Mommy."

"Syukurlah, kalian bertemu Dokter yang baik." 

Aizhe pun memakannya, kemudian meneguk setengah air putih dari Arzqa. Setelah itu, memanggil putri kecilnya. "Ara, sini, sayang."

"Kenapa, Mommy?" tanya Ara mendekat. Kelima anak laki-laki Aizhe juga mendekat. Mereka pun kaget melihat Aizhe melepas anting-anting emas dari telinganya. "Ara, ini ada hadiah kecil dari Mommy, Ara terima ya, sayang."

"Hm, ndak usah. Mommy saja yang pakai," tolak Ara cepat.

"Hmm, jangan ditolak, sayang. Mommy nanti sedih kalau Ara tolak," lirih Aizhe lesu.

"Tapi ini hadiah telakhill dali Nenek buwat Mommy," ucap Ara memandangi anting-anting cantiknya.

"Sayang, Ara kan sudah besar. Lebih cantik dan manis kalau pakai ini, ambil ya, sayang," mohon Aizhe.

"Tapi, Mom, Ara belum pernah tindik telinga," kata mereka berlima. Aizhe menunduk murung dan merasa payah menjadi seorang Ibu. Hal itu saja dia tak bisa mewujudkannya, apalagi menjamin kehidupan mereka di masa depan.

Melihat Aizhe diam, Ara mengambil anting-anting Ibunya. "Mommy, Ala bellubah pikillan! Ala mawu simpan ini!" Aizhe tersenyum getir. Ia pun mendekap Ara dan kelima anak laki-lakinya. la merasa senang dan terharu kepada mereka yang paham kekurangannya. Kalau saja tak ada mereka, hidup Aizhe sangat hampa dan kesepian. "Terima kasih, sayang."

Terpopuler

Comments

Suky Anjalina

Suky Anjalina

kasihan banget mereka

2024-01-30

0

Rama 'Rooney' Budiyanto

Rama 'Rooney' Budiyanto

tisu mana tisu,,,

2023-08-03

1

Alya Yuni

Alya Yuni

Tetp semangat

2023-06-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 #Enam Anak Kembar
2 Bab 2 #Mengalami Depresi
3 Bab 3 #Hadiah Dari Mommy
4 BAB 4 #Kapan Menikah?
5 BAB 5 #Keracunan
6 BAB 6 #Rumah Ericsson
7 BAB 7 #Sombong Dan Playboy
8 BAB 8 #Tuyul Aizhe
9 BAB 9 #Enam Bibit Unggul
10 BAB 10 #Ala Bukan Anak Halam!
11 BAB 11 #Ala Ndak Punya Papa, Om
12 BAB 12 #Dia Mirip Anakku
13 BAB 13 #Bertemu Arzen
14 BAB 14 #Menawarkan Pernikahan
15 Bab 15 #Punya Enam Anak Kembar?
16 BAB 16 #Om Ndak Boleh Masuk!
17 BAB 17 #Enam Anak Dalam Setahun
18 BAB 18 #Keluallkan, Ala!
19 BAB 19 #Daddy Mu Banyak Uang
20 BAB 20 #Mengusir Aizhe
21 BAB 21 #Pergi Kau Wanita Murahan!
22 BAB 22 #Ternyata Punya Suami Tampan
23 BAB 23 #Kita Mau Kemana, Om?
24 BAB 24 #Sebagai Ayah Biologis
25 BAB 25 #Kelahirannya Tidak Diinginkan
26 BAB 26 #Rasanya Menyakitkan
27 BAB 27 #Lepaskan! Aku Nggak Mau!
28 BAB 28 #Menjadi Teman Tidurku
29 BAB 29 #Aku Nggak Mau Dia Mati
30 BAB 30 #Mommy Kenapa Menangis?
31 BAB 31 #Melakukan Tes DNA
32 BAB 32 #Belum Yakin
33 BAB 33 #Menyuruh Arzen Menikah
34 BAB 34 #Iya, Om Tampan!
35 BAB 35 #Menangis Terharu
36 BAB 36 #Arzen Cemburu
37 BAB 37 #Dia Ayah Anakku?
38 Bab 38 #Menikahlah Denganku
39 Bab 39 #Panggil Sayang Dong
40 BAB 40 #Di-dia Papa Kalian
41 BAB 41 Daddy, Ini Apa?
42 BAB 42 Tak Sudi Punya Menantu Cacat!
43 BAB 43 Bermuka Dua
44 BAB 44 Anak Haram Kok Dibela
45 Bab 45 Hanya Setara Pembantu
46 BAB 46 Hampir Jatuh
47 BAB 47 Langsung Jadi Suami Tampan
48 BAB 48 ERROR BERJAMAAH
49 BAB 49 Kapan Mommy Melihat?
50 BAB 50 Cintaku Sebesar Matahari
51 BAB 51 Nenek Paling Galak
52 BAB 52 Apa Maksud Nenek?
53 BAB 53 Suka Gengsi
54 BAB 54 Kedatangan Erina
55 BAB 55 Itu Adalah Cinta
56 BAB 56 Mencurigakan
57 BAB 57 Ayo Mandi Sayang
58 BAB 58 Siapa Orang Tua Aizhe?
59 BAB 59 Anak Yang Dibuang
60 BAB 60 Takut Kebobolan
61 BAB 61 Permintaan Terakhir
62 Bab 62 Flashback Ericsson : Titipan Dari Tuhan
63 BAB 63 Anak Tuan Ericsson
64 BAB 64 Flashback Ericsson : Surat Terakhir
65 BAB 65 Polisi Mencari Arita
66 BAB 66 Kabar Bahagia
67 BAB 67 Permintaan
68 BAB 68 Takut Arita Meninggal
69 BAB 69 Cucu Baru Untuk Mama
70 BAB 70 Emosi
71 BAB 71 Dapat Cincin
72 BAB 72 Donor Mata Untuk Mommy
73 BAB 73 Membawa Aizhe Operasi
74 BAB 74 Meninggal
75 BAB 75 Pemakaman (ENDING)
76 BAB 76 EKTRA PART 1 : Mau Melahirkan
77 BAB 77 EKTRA PART 2 : Kelahiran Bayi Jenius [Last Part]
78 Novel Baru Istri Tawanan Tuan Kejam
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1 #Enam Anak Kembar
2
Bab 2 #Mengalami Depresi
3
Bab 3 #Hadiah Dari Mommy
4
BAB 4 #Kapan Menikah?
5
BAB 5 #Keracunan
6
BAB 6 #Rumah Ericsson
7
BAB 7 #Sombong Dan Playboy
8
BAB 8 #Tuyul Aizhe
9
BAB 9 #Enam Bibit Unggul
10
BAB 10 #Ala Bukan Anak Halam!
11
BAB 11 #Ala Ndak Punya Papa, Om
12
BAB 12 #Dia Mirip Anakku
13
BAB 13 #Bertemu Arzen
14
BAB 14 #Menawarkan Pernikahan
15
Bab 15 #Punya Enam Anak Kembar?
16
BAB 16 #Om Ndak Boleh Masuk!
17
BAB 17 #Enam Anak Dalam Setahun
18
BAB 18 #Keluallkan, Ala!
19
BAB 19 #Daddy Mu Banyak Uang
20
BAB 20 #Mengusir Aizhe
21
BAB 21 #Pergi Kau Wanita Murahan!
22
BAB 22 #Ternyata Punya Suami Tampan
23
BAB 23 #Kita Mau Kemana, Om?
24
BAB 24 #Sebagai Ayah Biologis
25
BAB 25 #Kelahirannya Tidak Diinginkan
26
BAB 26 #Rasanya Menyakitkan
27
BAB 27 #Lepaskan! Aku Nggak Mau!
28
BAB 28 #Menjadi Teman Tidurku
29
BAB 29 #Aku Nggak Mau Dia Mati
30
BAB 30 #Mommy Kenapa Menangis?
31
BAB 31 #Melakukan Tes DNA
32
BAB 32 #Belum Yakin
33
BAB 33 #Menyuruh Arzen Menikah
34
BAB 34 #Iya, Om Tampan!
35
BAB 35 #Menangis Terharu
36
BAB 36 #Arzen Cemburu
37
BAB 37 #Dia Ayah Anakku?
38
Bab 38 #Menikahlah Denganku
39
Bab 39 #Panggil Sayang Dong
40
BAB 40 #Di-dia Papa Kalian
41
BAB 41 Daddy, Ini Apa?
42
BAB 42 Tak Sudi Punya Menantu Cacat!
43
BAB 43 Bermuka Dua
44
BAB 44 Anak Haram Kok Dibela
45
Bab 45 Hanya Setara Pembantu
46
BAB 46 Hampir Jatuh
47
BAB 47 Langsung Jadi Suami Tampan
48
BAB 48 ERROR BERJAMAAH
49
BAB 49 Kapan Mommy Melihat?
50
BAB 50 Cintaku Sebesar Matahari
51
BAB 51 Nenek Paling Galak
52
BAB 52 Apa Maksud Nenek?
53
BAB 53 Suka Gengsi
54
BAB 54 Kedatangan Erina
55
BAB 55 Itu Adalah Cinta
56
BAB 56 Mencurigakan
57
BAB 57 Ayo Mandi Sayang
58
BAB 58 Siapa Orang Tua Aizhe?
59
BAB 59 Anak Yang Dibuang
60
BAB 60 Takut Kebobolan
61
BAB 61 Permintaan Terakhir
62
Bab 62 Flashback Ericsson : Titipan Dari Tuhan
63
BAB 63 Anak Tuan Ericsson
64
BAB 64 Flashback Ericsson : Surat Terakhir
65
BAB 65 Polisi Mencari Arita
66
BAB 66 Kabar Bahagia
67
BAB 67 Permintaan
68
BAB 68 Takut Arita Meninggal
69
BAB 69 Cucu Baru Untuk Mama
70
BAB 70 Emosi
71
BAB 71 Dapat Cincin
72
BAB 72 Donor Mata Untuk Mommy
73
BAB 73 Membawa Aizhe Operasi
74
BAB 74 Meninggal
75
BAB 75 Pemakaman (ENDING)
76
BAB 76 EKTRA PART 1 : Mau Melahirkan
77
BAB 77 EKTRA PART 2 : Kelahiran Bayi Jenius [Last Part]
78
Novel Baru Istri Tawanan Tuan Kejam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!