BAB 17 #Enam Anak Dalam Setahun

"Bik, lihat Arzen? Kenapa jam segini dia belum pulang?" Katherin bertanya kepada pembantu yang tengah membantu memakai henna di atas jarinya. Meski bukan pengantin baru, henna adalah kesukaan Katherine.

"Saya nggak tahu, Nyonya," ucap pembantu.

"Ish, nggak biasanya dia pulang terlambat." Katherine mendesis sesal. Sedangkan Nyonya Arita, memakai kursi roda dan masih menghirup udara malam hari yang segar di luar rumah. Ia tidak mengkhawatirkan Arzen karena wanita berkuasa di rumah itu, mengira cucunya sedang mencari wanita di luar sana. Padahal yang terjadi, Arzen berada di dalam apartemen bersama Aizhe, hanya berdua. Presdir Neo itu, memandangi Aizhe berjalan sana sini. Sungguh keberadaannya tak disadari oleh Aizhe.

Arzen tampak bingung, mau bicara, tapi khawatir akan membuatnya pingsan, dan lagi, takut wanita itu mengenalinya dan menuntutnya ke penjara.

'Ck, kenapa aku harus takut? Aku kan punya banyak uang dan rumah! Aku tinggal menjelaskan kalau saat itu aku juga, khilaf.'

'Tapi, bagaimana kalau dia menolak uang ku??'

'Ah, benar! Aku berikan saja jaminan untuk anak-anak ini! Dia pasti bersedia memaafkan aku dan nggak mempermasalahkannya lagi!'

'Tapi, anak-anak ini sepertinya nggak sepolos anak di luar sana!'

'Apa yang harus aku lakukan?'

'Apa aku biarkan dia saja?'

'Tapi, aku nggak sejahat itu pada darah daging ku sendiri!'

'Sebentar, memang anak-anak itu adalah anak ku?'

'Bagaimana kalau mereka anak dari pria lain?'

'Tapi, wajah mereka berpaduan aku dan wanita ini.'

"Deg"

Arzen mematung, ketika mengangkat wajah dan melihat Aizhe duduk di hadapannya. Melihat ke depan, seperti sedang melihatnya juga.

'Apa dia benar-benar buta?'

Arzen melambaikan tangannya di depan Aizhe, tapi mata hitam itu tak bergerak mengikuti gerakan tangannya. Maka, Aizhe memang buta!

"Huff, semoga anak-anak ku tidak merepotkan dua pria itu," hembus Aizhe sedang menunggu mereka pulang.

'Hm, apa dia sungguh hanya sendirian merawat mereka?' gumam Arzen. Kemudian matanya, mencari foto orang lain. Tetapi, hanya ada bingkai kosong. Arzen pun kembali menatap Aizhe. Takjub pada wanita cantik miliknya. Perlahan, Aizhe menyandarkan kepalanya dan menghirup aroma yang wangi. "Orang-orang kaya itu pasti memakai parfum mahal, aromanya masih tertinggal di sini." Arzen tersanjung, mencium keteknya dan memang aroma parfumnya masih ada. Baru juga dua detik matanya beralih, Aizhe sudah tertidur di sana. Arzen memandangi sejenak wajah Aizhe dan perlahan pindah duduk. Mengamati body Aizhe yang ideal.

"Sudah enam tahun berlalu, dan kau juga sudah melahirkan enam anak dalam setahun, tapi body mu nggak begitu banyak berubah. Kau masih cantik jelita seperti dulu, saat pertama kali bertemu di dalam kereta." Arzen tanpa sadar, ia memuji Aizhe.

"Dih, apa sih, nih mulut! Kalau yang boing-boing langsung gerak sendiri!" Arzen menampol mulutnya, kemudian menatap bibir Aizhe yang ranum dan merah menawan.

Dengan perasaan berdebar-debar, Arzen menyikap helai rambut Aizhe ke belakang. Memandangi wajah oval, putih, bersih, mulus, dan lembut. Nyaris sempurna memang, tapi sayang, buta sejak lahir.

"Sial, kalau aku di sini terus, aku bisa hilang kendali seperti dulu." Arzen berdiri. Keluar mencari udara segar dan mengontrol hasratnya. Karena tak bisa tenang, ia mengambil sebatang rokok, lalu menenangkan diri sambil memandangi gugusan bintang di langit yang indah di depan apartemen Aizhe. Sedangkan anak-anak sedang berjalan pulang, dan sudah kenyang menghabisi isi dompet Davis.

"Om," panggil Zee menarik ujung jasnya.

"Ya?" Davis yang lesu, ia berhenti.

"Om, namanya, siapa?" tanya Zee.

"Saya, Davis dan orang yang bersama saya adalah Presdir Neo, Tuan Arzen." Davis menjawab dan tersenyum. Itu yang ia tunggu daritadi.

"Terus, kenapa orang itu tidak bicara?" tanya Arzqa.

"Orang itu bisu ya, Om?" Nath tiba-tiba menebak. Membuat Davis melompat kaget. "Bukan, dia tidak bisu. Hanya saja, malu bicara." Menjawab sesimpel itu. "Tapi, kata Ara, Om itu suka marah-marah di rumahnya," sahut Zee.

"Tuan Arzen, memang sedikit cerewet," ucap Davis jujur saja.

"Wah, seperti Ara dong!" Axel menunjuk ke belakang. Semua langsung diam terkejut. "Loye! Mana Ara?" Semua tak melihat adiknya.

"Loh, tadi ada di samping aku!" Chloe menunjuk.

"Celaka! Cepat, bantu om dan cari adik kalian!" perintah Davis cemas, dan takut terkena amarah dari Arzen kalau sampai putrinya hilang.

"ARAAAAA!!"

"ARRRRAAAA!!"

Mereka mencari Ara ke seluruh tempat di dekat apartemen susun. Tetapi, hasilnya nihil. Terpaksa, Davis membawa mereka pulang dan meminta Arzen membantunya.

BRAK!

"Apa?!!" Kaget Arzen, sampai rokok di mulutnya terjatuh, usai mendengar laporan Davis. Tak hanya dia, lima anaknya juga kaget melihat Arzen memukul besi pagar di sampingnya dengan emosi sampai penyok.

"Maaf, Pak Arzen. Ini kesalahan saya!" Davis membungkuk sedikit.

"Sudah, berhenti menyalahkan diri. Sekarang kerahkan semua bawahan datang kemari dan mencarinya sampai dapat! Jika tidak, apartemen ini akan saya gusur!" Davis terlonjat, begitupun anak-anak di sampingnya. Bahkan, penghuni lain yang keluar mendengar adanya keributan, mereka juga syok mendengar ucapan Arzen.

"Gusur? Hanya karena seorang anak cacat, pria itu ingin menggusur kita?" Mereka langsung masuk, menutup pintu rapat-rapat. Arzen melakukan itu, karena mengira ini adalah ulah sang peretas. Padahal aslinya, pelaku adalah pemilik tanah apartemen yang menculik Ara, saat Davis sibuk mengobrol dengan lima saudaranya.

"Hehehe, anak ini akan membuatku tajir. Menjualnya, pasti sangat mahal! Apalagi menjual semua kakaknya, bisa menjadikan aku nomor satu orang terkaya di kota ini." Pria jahat itu, tertawa dan memandangi tubuh kecil Ara yang ia sekap ke dalam gudang yang bau dan gelap. Melihat mata Ara yang unik, ide gilanya merusak hati dan kejiwaannya.

.

Ditangkap sama Arzen, jangan nangis ya Pak😏

Terpopuler

Comments

Suky Anjalina

Suky Anjalina

🥰

2024-01-30

0

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

kalau kamu sampai melakukan apa yang kamu rencanakan siap siap nangis darah kalau sang Daddy dr kembar sampai tau

2023-06-16

3

Latifahsv

Latifahsv

lanjutt thorr

2023-06-04

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 #Enam Anak Kembar
2 Bab 2 #Mengalami Depresi
3 Bab 3 #Hadiah Dari Mommy
4 BAB 4 #Kapan Menikah?
5 BAB 5 #Keracunan
6 BAB 6 #Rumah Ericsson
7 BAB 7 #Sombong Dan Playboy
8 BAB 8 #Tuyul Aizhe
9 BAB 9 #Enam Bibit Unggul
10 BAB 10 #Ala Bukan Anak Halam!
11 BAB 11 #Ala Ndak Punya Papa, Om
12 BAB 12 #Dia Mirip Anakku
13 BAB 13 #Bertemu Arzen
14 BAB 14 #Menawarkan Pernikahan
15 Bab 15 #Punya Enam Anak Kembar?
16 BAB 16 #Om Ndak Boleh Masuk!
17 BAB 17 #Enam Anak Dalam Setahun
18 BAB 18 #Keluallkan, Ala!
19 BAB 19 #Daddy Mu Banyak Uang
20 BAB 20 #Mengusir Aizhe
21 BAB 21 #Pergi Kau Wanita Murahan!
22 BAB 22 #Ternyata Punya Suami Tampan
23 BAB 23 #Kita Mau Kemana, Om?
24 BAB 24 #Sebagai Ayah Biologis
25 BAB 25 #Kelahirannya Tidak Diinginkan
26 BAB 26 #Rasanya Menyakitkan
27 BAB 27 #Lepaskan! Aku Nggak Mau!
28 BAB 28 #Menjadi Teman Tidurku
29 BAB 29 #Aku Nggak Mau Dia Mati
30 BAB 30 #Mommy Kenapa Menangis?
31 BAB 31 #Melakukan Tes DNA
32 BAB 32 #Belum Yakin
33 BAB 33 #Menyuruh Arzen Menikah
34 BAB 34 #Iya, Om Tampan!
35 BAB 35 #Menangis Terharu
36 BAB 36 #Arzen Cemburu
37 BAB 37 #Dia Ayah Anakku?
38 Bab 38 #Menikahlah Denganku
39 Bab 39 #Panggil Sayang Dong
40 BAB 40 #Di-dia Papa Kalian
41 BAB 41 Daddy, Ini Apa?
42 BAB 42 Tak Sudi Punya Menantu Cacat!
43 BAB 43 Bermuka Dua
44 BAB 44 Anak Haram Kok Dibela
45 Bab 45 Hanya Setara Pembantu
46 BAB 46 Hampir Jatuh
47 BAB 47 Langsung Jadi Suami Tampan
48 BAB 48 ERROR BERJAMAAH
49 BAB 49 Kapan Mommy Melihat?
50 BAB 50 Cintaku Sebesar Matahari
51 BAB 51 Nenek Paling Galak
52 BAB 52 Apa Maksud Nenek?
53 BAB 53 Suka Gengsi
54 BAB 54 Kedatangan Erina
55 BAB 55 Itu Adalah Cinta
56 BAB 56 Mencurigakan
57 BAB 57 Ayo Mandi Sayang
58 BAB 58 Siapa Orang Tua Aizhe?
59 BAB 59 Anak Yang Dibuang
60 BAB 60 Takut Kebobolan
61 BAB 61 Permintaan Terakhir
62 Bab 62 Flashback Ericsson : Titipan Dari Tuhan
63 BAB 63 Anak Tuan Ericsson
64 BAB 64 Flashback Ericsson : Surat Terakhir
65 BAB 65 Polisi Mencari Arita
66 BAB 66 Kabar Bahagia
67 BAB 67 Permintaan
68 BAB 68 Takut Arita Meninggal
69 BAB 69 Cucu Baru Untuk Mama
70 BAB 70 Emosi
71 BAB 71 Dapat Cincin
72 BAB 72 Donor Mata Untuk Mommy
73 BAB 73 Membawa Aizhe Operasi
74 BAB 74 Meninggal
75 BAB 75 Pemakaman (ENDING)
76 BAB 76 EKTRA PART 1 : Mau Melahirkan
77 BAB 77 EKTRA PART 2 : Kelahiran Bayi Jenius [Last Part]
78 Novel Baru Istri Tawanan Tuan Kejam
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1 #Enam Anak Kembar
2
Bab 2 #Mengalami Depresi
3
Bab 3 #Hadiah Dari Mommy
4
BAB 4 #Kapan Menikah?
5
BAB 5 #Keracunan
6
BAB 6 #Rumah Ericsson
7
BAB 7 #Sombong Dan Playboy
8
BAB 8 #Tuyul Aizhe
9
BAB 9 #Enam Bibit Unggul
10
BAB 10 #Ala Bukan Anak Halam!
11
BAB 11 #Ala Ndak Punya Papa, Om
12
BAB 12 #Dia Mirip Anakku
13
BAB 13 #Bertemu Arzen
14
BAB 14 #Menawarkan Pernikahan
15
Bab 15 #Punya Enam Anak Kembar?
16
BAB 16 #Om Ndak Boleh Masuk!
17
BAB 17 #Enam Anak Dalam Setahun
18
BAB 18 #Keluallkan, Ala!
19
BAB 19 #Daddy Mu Banyak Uang
20
BAB 20 #Mengusir Aizhe
21
BAB 21 #Pergi Kau Wanita Murahan!
22
BAB 22 #Ternyata Punya Suami Tampan
23
BAB 23 #Kita Mau Kemana, Om?
24
BAB 24 #Sebagai Ayah Biologis
25
BAB 25 #Kelahirannya Tidak Diinginkan
26
BAB 26 #Rasanya Menyakitkan
27
BAB 27 #Lepaskan! Aku Nggak Mau!
28
BAB 28 #Menjadi Teman Tidurku
29
BAB 29 #Aku Nggak Mau Dia Mati
30
BAB 30 #Mommy Kenapa Menangis?
31
BAB 31 #Melakukan Tes DNA
32
BAB 32 #Belum Yakin
33
BAB 33 #Menyuruh Arzen Menikah
34
BAB 34 #Iya, Om Tampan!
35
BAB 35 #Menangis Terharu
36
BAB 36 #Arzen Cemburu
37
BAB 37 #Dia Ayah Anakku?
38
Bab 38 #Menikahlah Denganku
39
Bab 39 #Panggil Sayang Dong
40
BAB 40 #Di-dia Papa Kalian
41
BAB 41 Daddy, Ini Apa?
42
BAB 42 Tak Sudi Punya Menantu Cacat!
43
BAB 43 Bermuka Dua
44
BAB 44 Anak Haram Kok Dibela
45
Bab 45 Hanya Setara Pembantu
46
BAB 46 Hampir Jatuh
47
BAB 47 Langsung Jadi Suami Tampan
48
BAB 48 ERROR BERJAMAAH
49
BAB 49 Kapan Mommy Melihat?
50
BAB 50 Cintaku Sebesar Matahari
51
BAB 51 Nenek Paling Galak
52
BAB 52 Apa Maksud Nenek?
53
BAB 53 Suka Gengsi
54
BAB 54 Kedatangan Erina
55
BAB 55 Itu Adalah Cinta
56
BAB 56 Mencurigakan
57
BAB 57 Ayo Mandi Sayang
58
BAB 58 Siapa Orang Tua Aizhe?
59
BAB 59 Anak Yang Dibuang
60
BAB 60 Takut Kebobolan
61
BAB 61 Permintaan Terakhir
62
Bab 62 Flashback Ericsson : Titipan Dari Tuhan
63
BAB 63 Anak Tuan Ericsson
64
BAB 64 Flashback Ericsson : Surat Terakhir
65
BAB 65 Polisi Mencari Arita
66
BAB 66 Kabar Bahagia
67
BAB 67 Permintaan
68
BAB 68 Takut Arita Meninggal
69
BAB 69 Cucu Baru Untuk Mama
70
BAB 70 Emosi
71
BAB 71 Dapat Cincin
72
BAB 72 Donor Mata Untuk Mommy
73
BAB 73 Membawa Aizhe Operasi
74
BAB 74 Meninggal
75
BAB 75 Pemakaman (ENDING)
76
BAB 76 EKTRA PART 1 : Mau Melahirkan
77
BAB 77 EKTRA PART 2 : Kelahiran Bayi Jenius [Last Part]
78
Novel Baru Istri Tawanan Tuan Kejam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!