BAB 16 #Om Ndak Boleh Masuk!

Sekarang Davis dan Arzen yang duduk di karpet lantai, tampak diam dan belum bicara karena Aizhe sedang berada di dapur. Ia menyiapkan jamuan kecil untuk tamunya dan belum mengenali Arzen.

"Hei, Nona manis, apa kamu tinggal di sini hanya bersama Ibumu?" tanya Davis di samping Arzen. Ia tampak risih karena karpet yang ia duduki cukup kotor dan bau. Benar-benar bukan tempat yang cocok untuknya. Sedangkan Davis, begitu tenang karena bisa memaklumi kondisinya.

"Mommy sama Kakak Acel, Natan, Loye, Aska, sama Zee, Om," jawab Ara sambil menunjukkan lima jari pendek tangannya. Sungguh anak yang menggemaskan!

Arzen mangut-mangut, cukup kagum mendengar nama mereka bagus-bagus dan tidak kampungan. Memang sombong!

"Terus, lima kakak Nona manis di mana?" Davis bertanya lagi.

"Di dalam kamall, melleka tidull, Om." Ara menunjuk kamar di belakang Arzen. Arzen berdiri, ingin masuk melihat mereka tetapi, Ara melarang, "Jangan! Om ndak boleh masuk."

"Hm, kenapa?" Arzen dan Davis semakin penasaran.

"Melleka nanti mallah, tellus suluh Om pellgi," ucap Ara jujur.

Arzen tersenyum smirk dan mengeluarkan lima lembar kredit. "Tak perlu melarang, kalau ada uang, mereka tidak akan marah. Uang adalah raja di sini," kata Arzen mengkibas-kibaskan kreditnya itu ke Ara.

Davis menggelengkan kepala, tak habis pikir Arzen masih bisa sombong di depan Ara. Kadang ia merasa kesal dan ingin memukulnya, tetapi Davis takut dipecat. Memang ia memegang rahasianya, tetapi tanpa bukti, tetap saja tak bisa. Tapi untuk sekarang, mungkin Davis akan berpikir 100x dulu.

Saat mau membuka knop, pintu kayu di depannya mendadak terbuka. Arzen mundur saat di hadapannya ada lima anak laki-laki berjajar. Davis berdiri, cukup syok karena dapat melihat wajah mereka dengan jelas.

Wajah yang berpaduan antara Arzen dan Aizhe. Tampan rupawan dan menakjubkan. "Akhhhh, kalian siapa?" Tunjuk Axel, Nath, Zee, dan Arzqa terkejut, kecuali Chloe yang diam. 'Oh, kenapa orang ini ada di sini? Apa mereka berhasil melacak aku?' pikir Chloe deg-degan.

"Hei, ada apa kalian semua teriak?" Aizhe datang, perlahan mendekati meja dan menaruh hati-hati jamuannya ke atas meja. Kemudian, "Ara," memanggil putrinya.

Lima anaknya berlari ke Aizhe. Mengelilingi Aizhe dan Ara. Merentangkan tangan dan melindunginya dari Arzen dan Davis.

"Hei, kenapa kalian berada di rumah kami?" tanya Axel sinis.

"Kalau kalian berani menyentuh Mommy dan Ara, lawan Arzqa dulu!" sahut Zee menunjuk Arzqa.

"Benar, kami tidak akan biarkan kalian seenaknya di rumah ini!" ujar Nathan.

"Be-betul." Chloe menyahut gugup. Membuat empat saudaranya serempak menoleh, karena Chloe tiba-tiba lemas, seolah bukan dirinya yang kemarin.

Ara berlari ke depan Arzen dan Davis. "Bellentti! Melleka itu tamu kita, Kakak." Ia menjelaskan siapa itu Arzen dan Davis.

"Tamu kita?" Lima anak itu bertatap-tatapan.

"Hei, Zee, kapan kamu mengundang mereka?" tanya Axel dan Nath.

"Hm, bukan aku." Zee menggelengkan kepala. Arzqa maju dengan berani kemudian menatap tajam. "Om, maaf, kami tidak menerima sumbangan hari ini. Om lebih baik berikan kepada orang lain yang jauh lebih membutuhkannya." Mengira Arzen dan Davis adalah orang dari yayasan anak yatim. Sedangkan Chloe, sudah tahu itu adalah Presdir Neo.

Davis berpaling muka, menahan tawa dianggap demikian. Sedangkan Arzen, wajah tampannya langsung merah padam. Mereka lucu tapi pintar bagaimana membuat tekanan darahnya naik. Tetapi, melihat dan mendengar Aizhe bicara dengan lemah lembut kepada anak-anaknya, membuat emosi Arzen mereda.

"Sayang, bukan seperti itu, mereka berdua dari perusahaan Neo. Ingin berbicara tentang kalian. Ayo, minta maaf pada mereka, sayang." Meski tak dapat melihat, Aizhe merasakan suasana hati tamunya sedang marah.

"Hm, baik, Mommy." Mereka langsung patuh dan membungkuk setengah badan. "Mohon maafkan kami, Om."

Davis tersenyum, merasa lega. Mereka anak-anak yang berbakti dan patuh. "Hei, Pak Arzen. Bibit anda sepertinya berhasil memberikan enam pewaris yang unggul dan jenius." Berbisik-bisik ke Arzen.

"Mari, Pak, duduk dan katakan kepada mereka," ajak Aizhe menyuruh dua tamunya. Mereka pun duduk berhadapan, kecuali enam anak jeniusnya duduk di samping Aizhe saja dan seolah-olah ogah berdekatan dengan Arzen dan Davis. Itu membuat Arzen merasa jengkel dan gemas.

Mula-mula, Davis menjelaskan tujuannya yang mau merekrut dua anak di dalam video On-tube. "Jadi, siapa yang ada di dalam video itu?" tanya Davis. "Saya, Om!" sahut Zee dan Arzqa yang duduk di paling belakang.

"Kalau begitu—" Belum juga selesai, dua anak itu menolak.

"Kami tidak mau." Dagu Davis turun, menganga dan tak sangka kesempatan besar ini ditolak secepat itu. Kalau Arzen, tak perlu dipikirkan lagi, dia sudah menebaknya di dalam hati.

"Kenapa menolak, sayang?" tanya Aizhe merasa heran juga.

"Mommy, kami takut, mereka pasti ada maunya, mereka pasti mau jual kami, terus ambil Mommy dari kita," tutur lima anak laki-lakinya menunjuk Arzen. Ara yang mendengarnya, ia menepuk jidat.

Davis tersenyum kecut, kemudian, "Tuan dan Nona kecil, tanpa menjual kalian, kami sudah banyak uang. Bahkan, kalau jatuh miskin, orang di sebelah saya tidak akan mungkin melakukan hal ilegal dan kejahatan itu."

"Tapi wajah dia, menyebalkan." Tunjuk lima anak kembar itu. Arzen mangut-mangut, berusaha sabar mendengar kicauan dari mulut-mulut kecil mereka.

"Sayang, jangan begitu. Mereka berdua, orang yang baik-baik." Tegur Aizhe lembut. Arzen mengangkat wajah, dan melihat Aizhe cukup lama. Perasaannya timbul rasa yang aneh. Baik? Orang yang memperkosa dia adalah baik? Justru, Arzen merasa ia adalah pria paling buruk di dunia setelah ayahnya.

Demi mengambil hati mereka, Davis menawarkan traktiran gratis. Membawa mereka keluar dari apartemen dan membeli apa yang mereka sukai. "Tolong, jaga mereka." Pesan Aizhe tak bisa ikut, karena tahu hanya akan memperlambat saja.

"Anda tenang saja, Nona." Davis mengangguk.

"Hei, Om! Kita dibawa makan gratis, bukan diculik, kan?" tanya Axel.

"Saya berjanji, tak akan ada seperti itu." Davis tersenyum. "Yeah, Ala mau makan bakso, esklim, kindelljo, sama malltabak!" pinta Ara senang. Davis terkejut, dan melihat isi dompetnya.

"Kenapa? Tak punya uang?" tanya Arzen di sampingnya.

"Anda tenang saja, Pak. Ini cukup." Davis tersenyum pasrah. Mereka pun pergi ke kedai makanan di pinggir jalan. Kecuali Arzen, berbalik badan dan kembali ke apartemen.

Aizhe yang membereskan atas meja, tiba-tiba kaget mendengar suara knop pintu dibuka. "Axel?" Tak ada yang menjawab.

"Loye, itu kamu, sayang?" Tak ada suara.

"Sayang, kalian sudah pulang?" Tetap saja hening.

"Sudahlah, mungkin cuman perasaanku saja." Memang sulit, rasanya kalau terlahir buta. Aizhe masuk ke dapur, mencari wastafel dan tak sadar bayangan hitam berdiri di belakangnya. "Ara? Kamu di sana, sayang?" Aizhe memanggil lagi,perasaannya semakin tidak enak malam ini. Keringat basah dan dingin membanjiri keningnya.

Terpopuler

Comments

Suky Anjalina

Suky Anjalina

lanjut

2024-01-30

0

Rafanda 2018

Rafanda 2018

maaf,,malas bacanya ,,,

2023-10-15

1

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

jangan jangan yg punya tanah apartemen yg datang dan mau berbuat jahat. semoga ibu dr kembar 6 baik'baik saja dan ada yang menolongnya kalau ada yang berniat jahat

2023-06-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 #Enam Anak Kembar
2 Bab 2 #Mengalami Depresi
3 Bab 3 #Hadiah Dari Mommy
4 BAB 4 #Kapan Menikah?
5 BAB 5 #Keracunan
6 BAB 6 #Rumah Ericsson
7 BAB 7 #Sombong Dan Playboy
8 BAB 8 #Tuyul Aizhe
9 BAB 9 #Enam Bibit Unggul
10 BAB 10 #Ala Bukan Anak Halam!
11 BAB 11 #Ala Ndak Punya Papa, Om
12 BAB 12 #Dia Mirip Anakku
13 BAB 13 #Bertemu Arzen
14 BAB 14 #Menawarkan Pernikahan
15 Bab 15 #Punya Enam Anak Kembar?
16 BAB 16 #Om Ndak Boleh Masuk!
17 BAB 17 #Enam Anak Dalam Setahun
18 BAB 18 #Keluallkan, Ala!
19 BAB 19 #Daddy Mu Banyak Uang
20 BAB 20 #Mengusir Aizhe
21 BAB 21 #Pergi Kau Wanita Murahan!
22 BAB 22 #Ternyata Punya Suami Tampan
23 BAB 23 #Kita Mau Kemana, Om?
24 BAB 24 #Sebagai Ayah Biologis
25 BAB 25 #Kelahirannya Tidak Diinginkan
26 BAB 26 #Rasanya Menyakitkan
27 BAB 27 #Lepaskan! Aku Nggak Mau!
28 BAB 28 #Menjadi Teman Tidurku
29 BAB 29 #Aku Nggak Mau Dia Mati
30 BAB 30 #Mommy Kenapa Menangis?
31 BAB 31 #Melakukan Tes DNA
32 BAB 32 #Belum Yakin
33 BAB 33 #Menyuruh Arzen Menikah
34 BAB 34 #Iya, Om Tampan!
35 BAB 35 #Menangis Terharu
36 BAB 36 #Arzen Cemburu
37 BAB 37 #Dia Ayah Anakku?
38 Bab 38 #Menikahlah Denganku
39 Bab 39 #Panggil Sayang Dong
40 BAB 40 #Di-dia Papa Kalian
41 BAB 41 Daddy, Ini Apa?
42 BAB 42 Tak Sudi Punya Menantu Cacat!
43 BAB 43 Bermuka Dua
44 BAB 44 Anak Haram Kok Dibela
45 Bab 45 Hanya Setara Pembantu
46 BAB 46 Hampir Jatuh
47 BAB 47 Langsung Jadi Suami Tampan
48 BAB 48 ERROR BERJAMAAH
49 BAB 49 Kapan Mommy Melihat?
50 BAB 50 Cintaku Sebesar Matahari
51 BAB 51 Nenek Paling Galak
52 BAB 52 Apa Maksud Nenek?
53 BAB 53 Suka Gengsi
54 BAB 54 Kedatangan Erina
55 BAB 55 Itu Adalah Cinta
56 BAB 56 Mencurigakan
57 BAB 57 Ayo Mandi Sayang
58 BAB 58 Siapa Orang Tua Aizhe?
59 BAB 59 Anak Yang Dibuang
60 BAB 60 Takut Kebobolan
61 BAB 61 Permintaan Terakhir
62 Bab 62 Flashback Ericsson : Titipan Dari Tuhan
63 BAB 63 Anak Tuan Ericsson
64 BAB 64 Flashback Ericsson : Surat Terakhir
65 BAB 65 Polisi Mencari Arita
66 BAB 66 Kabar Bahagia
67 BAB 67 Permintaan
68 BAB 68 Takut Arita Meninggal
69 BAB 69 Cucu Baru Untuk Mama
70 BAB 70 Emosi
71 BAB 71 Dapat Cincin
72 BAB 72 Donor Mata Untuk Mommy
73 BAB 73 Membawa Aizhe Operasi
74 BAB 74 Meninggal
75 BAB 75 Pemakaman (ENDING)
76 BAB 76 EKTRA PART 1 : Mau Melahirkan
77 BAB 77 EKTRA PART 2 : Kelahiran Bayi Jenius [Last Part]
78 Novel Baru Istri Tawanan Tuan Kejam
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1 #Enam Anak Kembar
2
Bab 2 #Mengalami Depresi
3
Bab 3 #Hadiah Dari Mommy
4
BAB 4 #Kapan Menikah?
5
BAB 5 #Keracunan
6
BAB 6 #Rumah Ericsson
7
BAB 7 #Sombong Dan Playboy
8
BAB 8 #Tuyul Aizhe
9
BAB 9 #Enam Bibit Unggul
10
BAB 10 #Ala Bukan Anak Halam!
11
BAB 11 #Ala Ndak Punya Papa, Om
12
BAB 12 #Dia Mirip Anakku
13
BAB 13 #Bertemu Arzen
14
BAB 14 #Menawarkan Pernikahan
15
Bab 15 #Punya Enam Anak Kembar?
16
BAB 16 #Om Ndak Boleh Masuk!
17
BAB 17 #Enam Anak Dalam Setahun
18
BAB 18 #Keluallkan, Ala!
19
BAB 19 #Daddy Mu Banyak Uang
20
BAB 20 #Mengusir Aizhe
21
BAB 21 #Pergi Kau Wanita Murahan!
22
BAB 22 #Ternyata Punya Suami Tampan
23
BAB 23 #Kita Mau Kemana, Om?
24
BAB 24 #Sebagai Ayah Biologis
25
BAB 25 #Kelahirannya Tidak Diinginkan
26
BAB 26 #Rasanya Menyakitkan
27
BAB 27 #Lepaskan! Aku Nggak Mau!
28
BAB 28 #Menjadi Teman Tidurku
29
BAB 29 #Aku Nggak Mau Dia Mati
30
BAB 30 #Mommy Kenapa Menangis?
31
BAB 31 #Melakukan Tes DNA
32
BAB 32 #Belum Yakin
33
BAB 33 #Menyuruh Arzen Menikah
34
BAB 34 #Iya, Om Tampan!
35
BAB 35 #Menangis Terharu
36
BAB 36 #Arzen Cemburu
37
BAB 37 #Dia Ayah Anakku?
38
Bab 38 #Menikahlah Denganku
39
Bab 39 #Panggil Sayang Dong
40
BAB 40 #Di-dia Papa Kalian
41
BAB 41 Daddy, Ini Apa?
42
BAB 42 Tak Sudi Punya Menantu Cacat!
43
BAB 43 Bermuka Dua
44
BAB 44 Anak Haram Kok Dibela
45
Bab 45 Hanya Setara Pembantu
46
BAB 46 Hampir Jatuh
47
BAB 47 Langsung Jadi Suami Tampan
48
BAB 48 ERROR BERJAMAAH
49
BAB 49 Kapan Mommy Melihat?
50
BAB 50 Cintaku Sebesar Matahari
51
BAB 51 Nenek Paling Galak
52
BAB 52 Apa Maksud Nenek?
53
BAB 53 Suka Gengsi
54
BAB 54 Kedatangan Erina
55
BAB 55 Itu Adalah Cinta
56
BAB 56 Mencurigakan
57
BAB 57 Ayo Mandi Sayang
58
BAB 58 Siapa Orang Tua Aizhe?
59
BAB 59 Anak Yang Dibuang
60
BAB 60 Takut Kebobolan
61
BAB 61 Permintaan Terakhir
62
Bab 62 Flashback Ericsson : Titipan Dari Tuhan
63
BAB 63 Anak Tuan Ericsson
64
BAB 64 Flashback Ericsson : Surat Terakhir
65
BAB 65 Polisi Mencari Arita
66
BAB 66 Kabar Bahagia
67
BAB 67 Permintaan
68
BAB 68 Takut Arita Meninggal
69
BAB 69 Cucu Baru Untuk Mama
70
BAB 70 Emosi
71
BAB 71 Dapat Cincin
72
BAB 72 Donor Mata Untuk Mommy
73
BAB 73 Membawa Aizhe Operasi
74
BAB 74 Meninggal
75
BAB 75 Pemakaman (ENDING)
76
BAB 76 EKTRA PART 1 : Mau Melahirkan
77
BAB 77 EKTRA PART 2 : Kelahiran Bayi Jenius [Last Part]
78
Novel Baru Istri Tawanan Tuan Kejam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!