Setelah berjalan beberapa jam naik mobil, mereka sampai di sebuah oasis yang berada di timur. Kazuya memarkir mobil dan menyembunyikan nya di balik pepohonan. Ke lima nya turun dan mulai bersiap siaga karena pasukan loreng merah itu berada di permukaan bukan di dalam kota. Ke empatnya melompat ke pohon besar dan berjalan masuk ke dalam hutan sambil membawa Renai. Mereka melompat dari satu pohon ke pohon lain dan akhirnya tiba di sebuah tanah luas yang di kelilingi reruntuhan gedung. Ke empatnya melihat dari atas pohon,
“Aneki, harusnya di sini kan pasukan itu berada ?” Tanya Hayato.
“Iya benar, aneh....menghilang kemana mereka.” Jawab Harumi.
“Banyak bekas kendaraan sih di bawah, apa mereka sudah pergi ya aneki ?” Tanya Hayato lagi.
“Gawat, mungkin tidak mereka menyerang utara ?” Gumam Harumi yang langsung mengeluarkan tablet nya dan mencoba menghubungi anak buah nya di kota utara.
Sementara itu, Akane dan Kazuya yang berada di pohon di sebrang Hayato dan Harumi melihat ke bawah, mereka melihat beberapa orang berpakaian ala samurai yang sepertinya dari besi. Akane memberi kode kepada Hayato untuk melihat ke bawah. Hayato melihat ke bawah,
“Wah benar rupanya, keluarga itu masih ada, kurang ajar.....maaf aneki, aku turun.” Ujar Hayato yang langsung melompat turun.
“Hei...tungg....ah sudahlah.” Harumi yang sedang menelpon juga melompat turun.
Akane dan Kazuya bersama Renai di pundak nya juga melompat turun. Ke empatnya langsung berdiri di depan beberapa tentara berpakaian samurai besi.
“Halooo....” Sapa Hayato.
“Seiryu.....ti..tidak mungkin.....” Teriak salah satu prajurit itu.
“Serang mereka serang....” Teriak seorang berpakaian samurai besi warna merah yang sepertinya pemimpin mereka.
Para samurai itu mengeluarkan senapan mesin mereka dan mulai menembaki ke empatnya. Tapi ke empatnya menghilang dan langsung mengahajar para samurai besi itu satu persatu sampai hancur. Semua pasukan samurai besi itu adalah robot yang di kendalikan oleh manusia dari dalam kota. Yang tersisa hanyal seorang samurai besi yang berwarna merah. Ke empatnya mendekati samurai itu, langsung saja samurai besi itu menyerang dengan mencabut pedang nya dan menebas dari atas ke bawah. Harumi langsung menangkis tebasan nya dan menusuk dada samurai besi itu dengan pedang nya.
“Apa ini ? siapa kalian, mau apa kalian di sini ?” Tanya suara di speaker yang ada di balik topeng samurai nya.
“Kemana pasukan yang ada di sini, berpakaian loreng merah.” Tanya Harumi.
“Dor.” Terdengar suara tembakan kencang dari speaker, tubuh robot samurai itu langsung lunglai dan tidak bergerak lagi, sepertinya pengemudi nya di tembak di kota bawah. Tiba tiba saja kepala samurai yang sudah lemas itu mendongak, tangannya terangkat dan tubuhnya berputar kencang seperti baling baling.
“Cebol awas....” Teriak Kazuya.
Kazuya langsung maju dan mengankis pedang yang berputar menuju Harumi dengan tangan bionik nya. Pedang itu patah tapi tubuh nya masih berputar, kemudian Kazuya menghentakkan kaki dan maju memukulkan tapak nya ke tubuh robot yang masih berputar kencang. Robot itu langsung hancur dan berantakan jatuh ke tanah.
“Maaf...aku lengah....kamu tidak apa apa bongsor ? Ren Ren ?” Tanya Harumi.
“Aman onee chan hehe.” Jawab Renai.
“Tidak masalah...hanya lengan bionik ku saja menjadi tergores.” Tambah Kazuya.
Harumi sempat melihat wajah Kazuya dan menoleh membuang wajah nya. Hayato dan Akane mendekati mereka.
“Ada jejak mobil di sana, ayo kita ikuti....” Ujar Hayato.
Akhirnya mereka mengikuti jejak yang sepertinya jejak mobil baja yang menggunakan roda menuju keluar oasis. Setelah sampai di luar oasis, mereka melihat jejak itu mengarah ke tempat yang berlawanan dengan tempat mereka datang. Kazuya jongkok memeriksa jejak nya.
“Kalau melihat arah jejak ini, mereka pergi ke selatan.” Ujar nya sambil menoleh mengikuti jejak.
“Gimana kalau kita ke dalam kota untuk memastikan nya.” Usul Hayato.
“Langsung hampiri keluarga Kaneshiro.” Tambah Harumi.
“Ok ok...yuk.” Ajak Akane.
Hayato memimpin jalan di depan, dia mengetahui letak letak gedung yang ada lift tabung atau seluncur untuk masuk ke kota. Akhir nya mereka sampai di sebuah reruntuhan bangunan kotak yang pintu nya tertutup. Hayato membuka pintu nya,
“Permisi.....” Ujar nya seraya membuka pintu lebih lebar lagi.
Di dalam dia melihat seorang penjaga paruh baya yang gemuk, penjaga itu sedang tertidur dan mendengkur. Hayato menghampiri nya dan melihat wajah nya,
“Halooooo ossaaaan, apa kabaaaar ?” Hayato menepuk punggung penjaga itu dengan kencang.
Penjaga itu tersungkur jatuh ke depan. Kazuya, Akane dan Harumi menggelengkan kepala mereka.
“Adu duh...siapa sih....eh...bocchan ? ini bener bocchan ?” Tanya penjaga itu sambil berusaha berdiri karena badan nya gemuk.
“Iya bener ossan...apa kabar ? jaga kok tidur ossan ?” Tanya Hayato.
“Aduh bocchan......baik bocchan, aku pikir bocchan sudah mati, soalnya gosip nya begitu. Kemana saja selama ini ? kota jadi kacau ga ada bocchan.” Ujar penjaga itu sambil memegang pundak Hayato dan menangis.
“Maaf ossan, aku terpaksa pergi lama. Gara gara ada kura kura ngumpet selama tiga tahun....” Ujar Hayato.
“Heh...maksud mu aku ? cari mati ?” Tanya Harumi.
“Maaf aneki hehehe.....” Jawab Hayato.
“Hahahaha......” Akane tertawa kencang.
“Yare yare.....” Ujar Kazuya sambil tersenyum.
“Wah teman teman nya bocchan ya...silahkan, selamat datang, mau masuk bocchan ?” Tanya penjaga itu.
“Boleh kan ?” Tanya Hayato.
“Boleh dong, masa bocchan mau masuk tidak boleh, ayo teman temannya bocchan sekalian.” Penjaga itu memukul dinding.
Di balik dinding itu ada sebuah lift tabung yang sudah siap turun. Sebelum turun, Hayato melemparkan sekeping chip koin kepada penjaga yang langsung menangkap nya. Hayato, Akane, Kazuya, Harumi dan Renai masuk ke dalam dan langsung turun ke bawah.
“Hmm kamu terkenal di sini rupanya....” Ujar Akane sambil melihat wajah Hayato.
“Tapi aku di anggap sudah mati....” Balas Hayato.
“Siapa ya yang menyebarkan gosip itu, cari saja sekalian.” Tambah Kazuya.
“Ingat tujuan utama cari tahu soal pasukan itu di keluarga Kaneshiro. Aku sudah dapat kabar dari anak buahku, sepertinya benar mereka ke selatan dan kota utara aman.” Balas Harumi mengingatkan.
“Tapi aku rasa yang menyebarkan gosip aku sudah mati, keluarga yang sama dengan tujuan kita.” Balas Hayato.
“Ok sekalian....hehehe....” Ujar Akane sambil mengadu kepalan dengan tapak nya.
“Tapi kalau mereka ke selatan, kota kita hancur dong Aka onee chan ?” Tanya Renai.
“Oh benar juga ya....biarin....ga penting.” Jawab Akane.
“Memang kamu tidak mau pulang ke selatan apa ?” Tanya Hayato.
“Tidak, kepikiran pun tidak...” Jawab Akane.
“Karena banyak yang mau menikahi onee chan di selatan onii chan....” Jawab Renai.
“Hooo begitu....jadi itu alasan kaburnya....” Balas Harumi sambil nyengir.
“Aaaaa Rena chan, kenapa bilang begitu.....” Akane menutup wajah nya.
“Hmmm orang orang itu pada buta apa emang ga tahu ya ?” Gumam Hayato.
“Maksud kamu apa hah ?” Tanya Akane yang mendadak menoleh pada Hayato.
“Ya ini maksud dia, otak pendek dan berdarah panas....” Tambah Kazuya.
“Hahahahahaha puas aku rasanya.” Harumi tertawa dengan kencang.
“Kenapa tertawa aneki, kura kura ngumpet.” Balas Akane.
“Cari mati ?” Tanya Harumi.
“Yuuuuk.....udah gatel dari tadi.” Jawab Akane.
“Bletak.” Lagi lagi keduanya kena getok, tapi kali ini Kazuya menggetok Harumi, sedangkan Hayato menggetok Akane. Keduanya langsung memegang kepala mereka dengan kedua tangan nya karena kesakitan.
“Iya iya enggak....lama lama bego nih di getok mulu....” Ujar Akane.
“Iyaaaaaa kapooook..jangan getok lagi.” Tambah Harumi.
“Ok....” Ujar Hayato dan Kazuya bersamaan.
“Bletak.” Kazuya menggetok kepala Hayato yang akhirnya juga ikut memegang kepalanya dengan kedua tangan nya.
“Kok aku di getok juga aniki.” Ujar Hayato heran.
“Kamu awal mula nya.....” Balas Kazuya.
“Oh...maaf hehehe...” Balas Hayato.
Begitu sampai, ke limanya langsung membuka pintu gedung dan keluar. Di depan mereka ada sebuah kota yang sangat canggih, seluruh bangunan terlihat seperti terbuat dari besi dan berlampu yang sangat terang, papan reklame ada di mana mana menawarkan produk produk barang elektronik dan implant. Bayak pertokoan yang menjual pakaian, makanan dan senjata api. Banyak juga klinik klinik untuk praktek dokter dokter lepas yang tidak tergabung di rumah sakit. Banyak orang lalu lalang dengan bermacam macam pakaian dan tubuh mekanik. Tapi ketika menoleh ke kanan, semua bagian kota hancur hanya ada beberapa lampu yang menyala dan banyak nyala api unggun di jalan, di sekitar api unggun yang berada di dalam tong itu banyak orang bekumpul untuk mencari kehangatan.
“Kota hancur sebagian....tapi tidak semua. Pasti ulah Hayato....” Ujar Kazuya.
“Hati hati ya di sini, banyak penipu.....” Ujar Hayato.
“Sama kayak kamu....” Balas Akane.
“Huh...coba saja kalau mau menipu ku....” Tambah Harumi.
“Ren chan mana ?” Tanya Hayato.
Ke empat nya langsung sibuk mencari Renai yang tiba tiba hilang, mereka menoleh dan melihat Renai sedang terdiam memandangi sebuah neon box yang mengiklankan sebuah taman bermain. Hayato, Akane, Kazuya dan Harumi berlari menghampiri Renai yang masih memandangi neon box reklame itu.
“Jangan jalan terpisah dari kami ya Ren chan, di sini bahaya.” Ujar Hayato.
“Kamu lihat apa Ren Ren ?” Tanya Harumi.
“Um...itu taman bermain kan ? sepertinya seru.” Tanya Renai.
“Iya benar...kamu mau kesana ya ?” Tanya Akane.
“Hmm ide yang bagus....” Gumam Kazuya.
“Apanya bagus, kita ke sini mau cari keluarga Kaneshiro kan...” Balas Harumi.
“Baca nama taman bermainnya cebol.” Balas Kazuya.
Harumi langsung membaca nama taman bermain nya, nama taman bermain itu Kaneshiro play land. Dia langsung menoleh melihat Kazuya yang sedang melirik nya sambil tersenyum.
“Taman bermain itu memang punya mereka, mereka menyelubungkan praktek pembuatan implant dan card illegal di bawah taman bermain. Tadinya taman bermain itu ada di sana.” Ujar Hayato sambil menunjuk bagian kota yang hancur.
“Hah benar kan, kota hancur itu akibat ulah mu.” Balas Kazuya.
“Berarti memang harus kesana cari petunjuk, kamu memang pintar Ren Ren....” Ujar Harumi sambil mengelus kepala Renai.
“Hehehe asiiik....kita main.” Ujar Renai.
“Eh...kita kan bukan.....ah masa bodoh lah, ayo main Rena chan hehehe.” Balas Akane.
Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke taman bermain itu. Mereka langsung berjalan menuju taman bermain. Hayato memakai kacamata dan topi supaya tidak ada yang mengenali nya, dia berjalan di depan sambil menggandeng Renai karena sudah tahu seluk beluk kota timur. Setelah berjalan cukup lama, akhirnya mereka sampai di depan taman bermain itu. Di dalam terlihat banyak sekali permainan, seperti kincir besar, jet coaster, arena menembak, rumah hantu dan lain lain dengan lampu yang terang dan indah,
“Woaaaah....keren...” Gumam Renai melihat dari depan.
“Yuk masuk....” Ajak Hayato.
Ke lima nya masuk ke dalam setelah membeli tiket yang harganya tiga keping chip koin untuk ke lima nya. Begitu sampai di dalam, mereka melihat seorang pria yang terlihat sedang kebingungan. Dia berbicara dengan beberapa orang lain yang sepertinya staff taman bermain yang terlihat sibuk. Pria itu tiba tiba menoleh dan melihat Akane juga Harumi yang memasang kerudung nya. Pria itu langsung berlari mendekati Akane dan Harumi.
“Halo.....maaf tapi boleh minta bantuan kalian ?” Tanya pria itu.
“Hah...bantuan apa ?” Tanya Harumi galak.
Pria itu mengeluarkan sebuah kartu nama digital dari kantung nya dan memberikan nya pada Harumi dan Akane. Keduanya melihat kartu nama itu, tulisan nya berisi, KS production, idol agency.
“Lalu ?” Tanya Akane.
“Kami kurang orang untuk tampil malam ini, kalian bisa bantu ya.....” Ujar pria itu.
“Maksudnya tampil ?” Tanya Akane.
“Ada dua orang idol kami yang sedang sakit dan tidak bisa pentas di sini, tapi kita tidak bisa membatalkan konsernya, bisa tidak kalian mengisi kekosongan itu, sebagai talent baru tentunya....” Jawab pria itu.
“Gimana aneki ?” Tanya Akane yang sudah tertarik.
“Hmm....kita berdua ?” Tanya Harumi sambil menunjuk dirinya dan Akane di sebelah nya.
“Iya, berdua....” Jawab pria itu.
“Hmm baiklah, sepertinya darurat.” Balas Harumi yang akhirnya juga tertarik dan sedikit lupa tujuan awal nya.
“Ok, aku juga....” Balas Akane.
“Sebentar, ada bayaran nya dong...karena kan harus....” Belum selesai Hayato bicara.
“Tenang saja....pasti ada dong, tapi mungkin tidak sebesar kalau bergabung sih. Mohon bantuan kalian ya......” Pria itu menunduk dan mengatupkan tangan di atas kepalanya.
“Iya kami bantu....” Ujar Akane.
“Dan kamu diam.....” Ujar Harumi menunjuk ke Hayato.
“Ok ok....terserah saja.” Balas Hayato.
“Yare yare, tapi ya boleh lah buat hiburan, iya kan Renai chan. Asal jangan lupa saja tujuan utama kita.” Ujar Kazuya kepada Renai yang duduk di pundak nya.
“Hehe iya onii chan, aku mau lihat Aka onee chan dan Haru onee chan menyanyi.....” Ujar Renai.
“Eh nyanyi ?” Akane dan Harumi sambil menoleh kepada Renai.
“Nah makanya aku minta bayaran.......” Ujar Hayato sambil melipat kedua tangannya di belakang kepala.
Belum sempat Akane dan Harumi protes, pria itu langsung menarik tangan Akane dan Harumi untuk pergi menuju panggung yang ada di samping mereka. Akhirnya keduanya pasrah di tarik dan pergi bersama pria itu meninggalkan Hayato, Kazuya dan Renai
“Memang mereka bisa nyanyi ? kalau teriak sih aku akui hebat....” Ujar Hayato.
“Lihat saja ntar.....” Balas Kazuya.
Karena pertunjukan masih dua jam lagi, Hayato, Kazuya dan Renai berkeliling bersama di taman hiburan, selain melakukan penyelidikan, mereka juga menemani Renai yang ingin mencoba wahana wahana bermain. Walau terus melakukan penyelidikan, Hayato dan Kazuya senang karena melihat Renai yang terlihat sangat senang dan berjalan di tengah menggandeng keduanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments