Setelah selesai mandi dan berpakaian, Hayato, Akane, Renai dan Kazuya naik ke dalam mobil. Penampilan mereka sedikit berubah, jaket Hayato di ganti walau sama sama warna hitam dengan dalaman merah, Akane juga mengganti jaket nya menjadi jaket hitam dengan lambang menyala di jaketnya, dalaman tank top abu abu dan celana pendek, Kazuya hanya mengenakan jaket lengan buntung karena lengan bionik nya nyangkut kalau pakai lengan panjang, dia juga tidak memakai kaus atau apapun di balik jaketnya, sehingga tubuh nya yang kekar terlihat jelas, Renai juga memakai dress lengan buntung milik anak kecil yang bermotif polkadot.
“Daisuke san, kita berangkat.” Ujar Hayato yang mengemudi.
“Baiklah, hati hati di jalan....” Daisuke melambaikan tangan nya.
Renai mengeluarkan kepala nya dari jendela dan melambai kepada Daisuke dan para penduduk lainnya yang mengantar mereka. Kazuya dan Akane yang duduk di bak belakang juga melambaikan tangan mereka. Mobil terus berjalan keluar dari gerbang desa dan langsung melintasi padang gurun untuk menuju kota utara. Di belakang, Akane melihat Kazuya yang sedang duduk santai sambil melihat ke belakang.
“Aniki tanya, tangan dan kaki itu dari kecil sudah seperti itu ?” Tanya Akane.
“Ya, aku cacat sejak lahir, tapi itu bukan halangan, nee san membuatkan lengan dan kaki ini untuk di pakai selamannya dan dua benda ini bukan benda biasa.” Balas Kazuya sambil melihat potongan lengan dan kaki bionik yang di berikan oleh Kirara.
“Tapi kenapa aniki bisa bersama Kumamoto ? kok bisa tertangkap ?” Tanya Akane lagi.
Kazuya bercerita kalau dia di undang oleh Kumamoto, tapi bukan sembarangan undangan melainkan tantangan. Kalau dia tidak menuruti nya, mereka mengancam akan menghancurkan klinik Kirara dan membunuhnya. Kazuya menurutinya dan dia masuk ke dalam jebakan yang sudah di pasang Kumamoto. Dia di racuni dan di bius, kemudian tangan kanan dan kaki kirinya di lepas, card nya di ganti menjadi card yang berfungsi untuk mengontrol pikiran seseorang, setelah itu dia tidak ingat apa apa lagi dan terbangun ketika tangan kaki bionik yang di pasang Kumamoto rusak karena bertarung dengan Hayato dan Akane.
“Jadi begitu ya.....” Gumam Akane.
“Kamu sendiri kenapa bisa sama Hayato ? timur bertemu selatan ?” Balas Kazuya.
Akane menceritakan apa yang terjadi, dari Renai di culik, dirinya yang mencari Renai sampai Hayato datang membawa Renai kembali kepada nya. Setelah itu, Renai tidak membiarkan Hayato pulang.
“Aku mengerti dan kamu mulai jatuh hati padanya.....” Balas Kazuya.
“Hah....jangan bercanda aniki, mana mungkin aku jatuh hati dengan pemulung itu.” Balas Akane.
“Haha...mulut mu berkata beda, tapi semua nampak di wajah merah mu.” Balas Kazuya.
“Aniki, jangan ledek dia terus, sumbu di kepala nya pendek....” Celetuk Hayato dari jendela sambil menoleh sedikit ke belakang.
“Grrrr.....awas kamu pemulung....” Balas Akane.
Akane melihat ke dalam jendela ruang pengemudi, ternyata Renai sedang tidur pulas di sebelah Hayato. Dia sedikit tersenyum melihat nya,
“Rena chan....anak yang aneh.” Gumam Akane.
“Ya, entah kenapa, dari awal pertemuan ku dengan Renai chan, aku merasa seperti sudah kenal dia dekat.” Balas Kazuya.
“Aniki juga ?” Tanya Akane.
“Sejak 3 tahun lalu, aku sempat ke selatan mencari Renai chan, tapi dia tidak ada dan keluarganya juga sudah tidak ada sekitar 6 bulan lalu, tapi begitu kembali aku malah di tangkap oleh Kumamoto.”
“Oh 6 bulan lalu aku sudah di barat bersama Rena chan....” Balas Akane.
“Hmm...begitu ya, berarti sama seperti Hayato yang tidak bertemu Genbu, kamu juga tidak bertemu dengan ku di sini.” Balas Kazuya.
“Iya benar....” Balas Akane sambil duduk dan memeluk lutut nya.
Ketiga nya terdiam, di benak mereka masing masing mulai ada pertanyaan, siapa sebenarnya Renai. Hayato yang berada di depan dan sedang menyetir, menoleh melihat Renai yang tertidur pulas di sebelah nya. Tangan nya menyingkirkan rambut Renai yang menutupi wajahnya dan dia tersenyum. Dia merasa sudah kenal Renai lama bahkan sebelum Renai datang ke kota timur dan tinggal bersama keluarga angkatnya. Hayato kembali melihat kedepan dan mengemudikan mobil nya dengan kencang supaya bisa sampai cepat ke utara.
***
Sementara itu, di kota selatan, seorang pria berjas rapi sedang berdiri di pelabuhan. Dia sedang memandangi lautan pasir yang terhampar luas menggantikan air yang seharus nya mengisi lautan. Sebuah kapal layar melayang, tiba di pelabuhan, beberapa orang berpakaian tentara tapi dengan corak loreng merah turun dari kapal layar di pasir itu. Pria yang berdiri tadi langsung menyambut nya,
“Selamat datang di kota selatan admiral.” Ujar nya sambil menjulurkan tangan nya.
“Terima kasih, langsung saja pada intinya, apa sudah ada kabar mengenai anak itu ?” Tanya pria beseragam yang di panggil admiral itu.
“Kami belum dapat balasan lagi dengan orang kami yang berada di kota utara. Tapi kami mendapat kabar, sepertinya anak itu sekarang ada di barat.” Ujar pria itu.
“Untuk menangkap anak kecil saja lama sekali.....baiklah, kita ada keperluan di timur, setelah kita kembali aku harap anak itu sudah di sini. Kaisar sudah tidak sabar. Kamu tentu mengerti kan....” Balas admiral.
“Aku mengerti, serahkan saja pada ku...” Balas pria itu.
Admiral berbalik dan dia memberikan perintah kepada anak buah nya. Tiba tiba dari kejauhan sebuah kapal induk yang melayang di atas pasir tiba, kapal besar itu langsung masuk ke pelabuhan. Pasukan tentara yang mengenakan seragam bercorak loreng merah turun dari kapal induk berserti beberapa mobil baja melayang dan tank yang melayang. Pria itu tersenyum melihat pasukan yang turun dari kapal induk dan mulai berjalan menuju kota.
***
Beberapa jam dalam perjalanan, akhirnya Hayato, Akane, Kazuya dan Renai sudah sampai di oasis yang berada di utara. Hayato masuk ke dalam hutan dan memarkir mobil nya di reruntuhan gedung tinggi tempat dia menaruh jeep sebelum nya. Setelah itu, dia mengajak Akane, Kazuya dan Renai menuju sebuah seluncur yang berada di gedung sebelah nya.
“Ayo masuk, kita ke apartemen ku dulu....” Ajak Hayato.
“Heee...beneran kamu punya apartemen....” Balas Akane.
“Hah...soal itu aku tidak bohong....ayo jalan.” Balas Hayato.
“Baik baik...tuan pemulung.” Balas Akane.
“Kalian akrab ya....” Ceteluk Kazuya.
“Siapa yang akrab ?” Teriak Hayato dan Akane.
“Mereka papa dan mama Rena....Kazu onii chan hehehe....” Ledek Renai.
“Grrrrr.....” Keduanya saling membuang muka mereka dan melipat tangan di dada.
“Ah...jangan berantem mulu papa, mama.....” Ledek Kazuya.
“Siapa papa mama...” Teriak Hayato dan Akane kompak.
Akhirnya Hayato masuk ke seluncuran yang berbentuk seperti pipa panjang itu. Di susul Akane dan Kazuya yang menggendong Renai. Mereka meluncur di dalam pipa itu dan akhirnya sampai ke sebuah gedung yang berada di kota. Ke empat nya melihat seorang penjaga bertubuh besar, mengenakan rompi hitam tangan buntung karena kedua lengan nya sudah menjadi lengan bionik yang besar. Dia sedang terdidur sambil bersender di dinding.
“Hey ossan.....ossan....kok tidur sih.” Hayato memukul mukul pipi nya untuk membangunkan nya.
“Eh..ah...siapa.....huh, Hayato ?” Tanya ossan yang baru saja membuka matanya.
“Ya, kok kaget, lagian jaga kok tidur...” Jawab Hayato.
“Kesini cepat.....” Ossan langsung berdiri dan menarik lengan Hayato.
“Eh eh...kenapa ossan ?” Tanya Hayato bingung.
“Kamu sekarang sedang di cari pengelola kota ini.....jangan keluar lewat depan, lewat belakang saja....” Jawab ossan sambil menarik Hayato ke pintu belakang.
Akane, Kazuya dan Renai yang melihat nya menjadi heran dan mengikuti Hayato yang di bawa ke belakang.
“Loh kalau lewat sini apartemen ku jadi jauh dong ?” Tanya Hayato.
“Sudah nurut saja....ini demi kebaikan mu, seluruh kota mencari mu, karena pengelola marah...” Ujar ossan sambil menjulurkan tangan nya.
Hayato yang melihat nya langsung merogoh jaket nya dan mengambil dua keping chip lalu meletakkan nya di tangan ossan itu..
“Ikuti jalan ini dan kamu akan sampai ke kedai Kurumi.....lewat jalan belakang, di sana saja dulu, aman. Cepat dan jangan menoleh, aku tidak mau kena masalah.” Ujar ossan sambil membukakan pintu di belakang.
Akhirnya Hayato, Akane, Kazuya dan Renai keluar lewat belakang gedung dan pintu di tutup. Jalan di belakang gedung itu sangat kumuh, banyak orang orang yang duduk di sana, entah mabuk atau meratap kehabisan uang.
“Hei pemulung, kamu kriminal ?” Tanya Akane.
“Enak saja, aku sendiri tidak tahu kok ada apa....” Balas Hayato.
“Trus Kurumi siapa ?” Tanya Akane.
“Oh Rena tahu.....obasan penjaga kedai yang main loncat loncat di sebelah kita kan onii chan ?” Renai menoleh kepada Hayato sambil tersenyum.
“Loncat loncat ?” Tanya Akane lagi.
“Dia duduk di pangkuan seorang ossan yang menangkap Rena, lalu ossan itu buka resleting dan obasan naik ke atas loncat loncat dan baunya aneh....” Jawab Renai polos.
“Ah....Ren chan....jangan cerita lagi ya....ahahaha.” Hayato menutup mulut Renai supaya berhenti cerita.
“Jadi yang di maksud Rena chan loncat loncat adalah hal ini ?” Tanya Akane sambil menoleh ke Hayato menggunakan kode lubang yang di tusuk dengan tangan nya.
“Ah....hehehehe....begitulah.” Balas Hayato.
Kazuya langsung menutup wajah nya dengan tangan nya dan menggelengkan kepalanya. Akane langsung maju menghampiri Hayato.
“Hoiiii...pemulung, kamu kasih lihat apa Rena chan....kenapa dia bisa bilang seperti itu....” Teriak Akane sambil mendorong Hayato ke dinding.
“Sabar sabar, saat itu aku baru bertemu Ren chan.....mereka melakukan nya di sebelah ku, aku bisa apa.....” Ujar Hayato.
“Iya benar onee chan....onii chan waktu itu lagi makan, ossan dan obasan duduk di sebelah nya.” Renai berusaha menolong Hayato.
“Ah Ren chan...sudah jangan cerita lagi.....”
“Kamu....di sebelah mu ada orang berbuat itu kamu makan dengan santai...apa isi otak mu hah....” Teriak Akane.
“Onee chan, waktu itu ossan itu mau membunuh Rena, yang membebaskan Rena itu onii chan, lagipula kalau obasan tidak meladeninya, Rena mungkin sudah mati.” Ujar Renai sambil menarik tangan Akane.
Akane langsung mundur dan terdiam, wajah nya terlihat geram dan dia berusaha menekan amarah nya. Lalu dia menarik nafas dan membuang nya.
“Ok lah, aku maafkan kali ini.....aku tidak akan permasalahkan lagi.” Ujar Akane sambil menyibakkan rambut merah nya.
“Kalian sepertinya melenceng jauh dari topik, harusnya yang kita permasalahkan di sini kan apa yang terjadi di kota ini, bukan masalah loncat loncat....” Ujar Kazuya.
“Aniki benar, ayo kita ke kedai Kurumi nee san dulu....” Ajak Hayato.
Ke empatnya langsung berlari menelusuri jalan seperti gang di belakang itu melewati orang orang putus asa yang duduk di dinding dinding nya. Hayato yang sudah tahu jalan belakang menuju ke kedai, memimpin di depan dan di ikuti oleh Akane juga Kazuya yang menggendong Renai di bahunya. Setelah berlari cukup jauh, Hayato mengajak mereka keluar gang yang berada persis di sebelah kedai Kurumi. Ketika mereka masuk ke dalam, Kurumi yang melihat Hayato datang langsung keluar dari balik dapur.
“Cepat ikut aku.....” Kurumi menarik tangan Hayato masuk ke dalam.
Kurumi menarik Hayato sampai ke dalam sebuah ruangan yang di pakai untuk menyimpan bahan makanan. Di depan ada sebuah box dari besi besar, Kurumi menekan tombol di box itu dan box itu bergeser, di bawah nya ada sebuah tangga turun,
“Cepat masuk, nanti aku susul, aku tutup kedai dulu...” Kurumi melepas celemek nya dan kembali keluar.
Hayato, Akane, Kazuya yang menggendong Renai, turun ke bawah dan berjalan di lorong yang cukup panjang.
“Um..kita dimana nih ?” Tanya Akane.
“Tidak tahu, aku juga baru pernah masuk ke sini....” Jawab Hayato.
“Sepertinya ada tangga naik di depan, tapi di sebelah kanan sebelum tangga ada pintu....” Tunjuk Kazuya.
“Ayo kita coba naik dulu.....” Ajak Hayato.
Akhirnya mereka berlari dan langsung naik tangga di ujung lorong. Ketika sampai di atas, mereka kaget ternyata mereka muncul di sebuah ruang yang sepertinya kamar operasi. Tiba tiba pintu ruangan di buka dan mereka kaget melihat siapa yang masuk.
“Hah...Chihiro san ?” Teriak Hayato, Akane dan Kazuya.
“Oh...kalian kenal adik kembarku ? aku bukan Chihiro, tapi Chisato, kalian siapa ? kalau kenal Chihiro berarti kalian dari barat ?” Tanya Chisato.
“Tempat apa ini ?” Tanya Kazuya.
“Ini klinik praktek dokter Giro....ada yang bisa ku bantu ?” Tanya Chisato.
Hayato dan Akane langsung menoleh kepada Kazuya yang juga sedang menoleh melihat keduanya. Ternyata lorong di bawah kedai Kurumi menyambung dengan klinik dokter Giro. Tiba tiba datang seorang pria paruh baya yang memakai jas dokter di belakang Chisato.
“Dokter Giro ?” Tanya Kazuya.
“Benar, aku dokter Giro, ada apa ini ribut ribut ?” Tanya dokter Giro.
Langsung saja Hayato menceritakan semuanya kepada dokter Giro dan kebetulan Kazuya memang mencari nya untuk memasangkan lengan kanan dan kaki kiri yang asli di buat oleh Kirara. Dia juga menceritakan hubungan Kazuya dengan Kirara.
“Hmmm begitu ya, berarti kalau kamu adik Kirara, kamu adalah harimau barat Byakko ?” Tanya dokter Giro.
“Benar dok, namaku Kazuya.” Jawab Kazuya.
“Coba lihat lengan mu.....”
Kazuya langsung menjulurkan lengan nya, dokter Giro langsung mengamati nya dari dekat menggunakan kacamatanya. Setelah itu dia menggelengkan kepalanya,
“Lebih baik buang lengan ini......ini barang illegal..mau aku cabutkan ?” Tanya dokter.
“Aku berniat menggantinya dengan lengan ini.” Kazuya memberikan lengan buatan Kirara kepada dokter Giro.
Dokter Giro langsung mengamati lengan itu dan wajah nya berubah, dia melihat nya dengan seksama semua komponen di lengan bionik itu. Setelah beberapa saat,
“Luar biasa, memang hebat Kirara, dia membuatkan ini khusus untuk mu, tapi sayang dia tidak punya card yang tepat untuk lengan ini. Aku bisa memasang nya dan membuat cardnya mau ?” Tanya dokter Giro.
“Oh sekalian kaki ini ?” Tanya Kazuya lagi.
Giro kembali mengamati kaki kiri Kazuya dan membandingkan nya dengan kaki kiri bionik buatan Kirara.
“Baiklah, sekalian aku kerjakan....” Jawab Giro.
“Lalu ongkos nya berapa dok ?” Tanya Kazuya.
“Tidak perlu ongkos, tapi tangan dan kaki kamu yang sedang di pakai itu untuk ku.” Jawab Giro.
“Sebentar dok.....di tangan ini tidak hanya ada satu card, ada tiga, boleh card yang dua nya untuk ku ?” Tanya Hayato sambil mengangkat tangan bionik Kazuya yang sedang di pakainya..
Dokter Giro langsung melepaskan tangan Kazuya dan mengambil 3 card dari dalam nya, dia melihat card card itu dan dia langsung tersenyum.
“Kamu mau menipu ku ya ? kamu pikir aku tidak tahu berapa harga card card ini, begini saja....1 card ini seharga dengan dua lainnya, aku berikan kamu yang 1 ini saja, bagaimana ?” Tanya Giro.
“Hehehe ketahuan ya dok, baiklah....aku terima....” Jawab Hayato.
Dokter Giro melemparkan card itu kepada Hayato yang langsung menyimpannya di saku jaket nya. Kazuya hanya geleng geleng kepala melihat Hayato.
“Itu buat apa ?” Tanya Akane sambil melihat wajah Hayato dari dekat.
“Setor dan dapat uang......mundur...kamu terlalu dekat.” Jawab Hayato sambil mendorong kepala Akane.
“Trus aku dapat apa ? kan kita menyelesaikan misi nya berdua....” Ujar Akane.
“Grrrr.....ya sudah, nanti bagi dua.....” Balas Hayato.
“Sip...thanks pemulung hehehe.” Balas Akane.
Giro mengamati rombongan yang ada di depan nya, akhirnya dia menyadari siapa Hayato dan Akane.
“Kalian kenapa bisa bersama ?” Tanya nya.
“Panjang ceritanya....” Jawab Hayato, Akane dan Kazuya bersamaan.
“Kalian sebaiknya turun lagi ke bawah, kamu Hayato kan, kamu sedang di cari di kota.” Tambah Giro.
“Apa yang sebenarnya terjadi di sini dok ?” Tanya Hayato.
“Panjang ceritanya, sudah cepat turun, aku tidak mau kena masalah di sini.....” Balas dokter.
“Kalian turun saja duluan, aku di sini, tidak masalah kan dok ?” Tanya Kazuya.
“Ya, yang di cari hanya Hayato saja....” Jawab Giro.
“Kamu benar benar bukan kriminal ?” Tanya Akane.
“Bukaaaaan.....aku sendiri tidak tahu.” Jawab Hayato.
Akhirnya mereka turun lagi ke bawah dan bertemu Kurumi yang sudah berada di bawah sambil melipat tangan di dada dan merokok.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments