“Jadi, sampai kapan kita akan seperti ini ?” Tanya Hayato.
Ke empat nya masih tidak bisa bergerak karena Renai yang semakin lelap tidurnya bahkan sekarang berbalik menghadap ke empatnya.
“Anda sudah diam di sofa selama 1 jam 22 menit 20 detik sampai saat ini....” Ujar Kate yang setia menunggu di depan sofa.
“Diam Kate.....” Ujar Hayato.
“Ya tunggu Renai chan bangun, mau gimana lagi....” Balas Kazuya.
“Makanya jangan banyak gerak pemulung....” Ujar Akane.
“Haaah...kita buang waktu percuma nih......” Tambah Harumi.
Akhirnya Hayato diam, dia menoleh melihat Akane di samping nya yang sedang memperhatikan Renai.
“Kenapa ya......aku kok kadang kesal dan sebal melihatnya, tapi....ada perasaan aneh ketika bersama nya.....hmm di lihat dari samping gini, ternyata si pengangguran ini cantik juga ya......(sadar) gah, Hayato, mikir apa kamu....lupakan....” Pikirnya sambil membenturkan kepalanya ke belakang sofa.
“Apa sih, ga bisa diem ya....” Akane menoleh melihat Hayato.
“Otak ku mulai ga beres.....” Balas Hayato.
Harumi menoleh, dia melihat Kazuya diam saja dan memejamkan mata, dia juga mendengar Kazuya menarik nafas dan membuang nya.
“Kamu ngapain bongsor ?” Tanya Harumi.
“Diam cebol, aku lagi mencoba bermeditasi....” Balas Kazuya sambil terpejam.
“Oh....gitu......eh...kenapa panggil aku cebol....” Balas Harumi.
“Aku ikut aniki saja deh....” Tambah Hayato yang mulai memejamkan matanya.
Akane yang melihat kanan dan kirinya memejamkan mata, akhirnya memulai juga meditasi nya. Karena tidak ada pilihan lain, Harumi juga akhirnya ikut bermeditasi. Tanpa sadar ke empat nya bermeditasi bersama sama, energi mereka keluar dari tubuh mereka.
“Bahaya....bahaya....menyingkir....” Ujar Kate sambil mundur dan pergi masuk ke kamar.
Ke empat nya tenggelam di dalam meditasi mereka dan mulai tidak sadarkan diri. Renai membuka sebelah matanya dan mengintip melihat ke empat nya. Dia tersenyum dan kembali tidur. Di dalam benak Hayato, dia merasakan dirinya sedang melatih jurus jurus nya, begitu juga Akane, Kazuya dan Harumi. Semuanya berlatih jurus di kepala mereka. Setelah beberapa jam, tiba tiba,
“Hayato onii chan......Akane onee chan.....Kazu onii chan....Haru onee chan....banguuun...” Teriak Renai.
Ke empatnya langsung tersentak bangun dan melihat Renai sudah duduk di meja yang ada di depan mereka.
“Ada apa Renai chan ?” Tanya Kazuya.
Renai tidak menjawab, dia hanya menunjuk ke luar jendela. Ke empatnya menoleh dan melihat ada asap membumbung tinggi di udara, tak lama kemudian ada benda jatuh bersama air deras yang turun dari atas dan terjadi ledakan di tengah kota.
“Apa yang terjadi ?” Harumi berdiri dan langsung berlari keluar.
Hayato, Akane dan Kazuya yang langsung menggendong Renai berlari keluar mengikuti Harumi. Di luar ternyata ada seorang anak buah Harumi yang menunggu dan berusaha mengetuk apartemen nya.
“Ada apa ?” Tanya Harumi.
“Ojousama, kota kita diserang....mereka menyerang dari permukaan....pasukan aneh menyerang kita.....” Jawab anak buah itu.
“Apa ?” Teriak Harumi.
Langsung saja Harumi berlari dan melompati gedung demi gedung untuk menuju lift tabung. Tentu saja Hayato, Akane dan Kazuya yang menggendong Renai mengikuti nya. Mereka langsung masuk lift tabung dan naik ke permukaan. Begitu sampai, mereka keluar dan melihat sebuah tank besar sedang menembaki oasis. Di sekeliling nya ada pasukan berseragam loreng merah dan bukan manusia melainkan android. Hayato menoleh, dia juga melihat ada beberapa pasukan menggunakan lambang militer dari kota timur dan gerombolan gangster yang dia kenal berasal dari kotanya.
Tanpa menunda lagi, ke empat nya langsung berpencar, Hayato langsung menuju ke arah gangster yang memakai seragam kotanya, ketika melihat Hayato, mereka langsung menembaki nya, Hayato melompat untuk menghindari tembakan dan mendarat di tengah tengah pasukan itu. Dia langsung meninju dan menghajar semua pasukan itu dengan lincah dan gerakan yang indah. Akane dan Harumi juga menghajar para pasukan android yang mengepung oasis dengan tendangan dan pedang mereka sambil menghindari hujan peluru ke arah mereka. Kazuya langsung berdiri di depan tank dan mengatupkan tapak nya, kemudian dengan cepat dia memukuli tank itu dengan tapak nya. Tank melayang itu terdorong mundur, tiba tiba Hayato yang sudah selesai datang dari atas, dia mendarat di laras meriam tank itu dan berlari ke pangkal nya. Dia meninju dengan cepat ke arah pangkal laras meriam itu. Setelah Hayato melompat mundur dan meninggalkan pangkal itu menjadi penyok, Harumi datang dan langsung menyabetkan pedang nya memotong laras meriam yang panjang itu. Akane menghujam kan kaki nya ketika mendarat dan membuat tank yang melayang menghantam tanah.
Setelah ke empat nya melompat ke belakang, tank itu meledak dan membunuh semua yang ada di dalam nya. Ke empat nya berjalan kembali menuju depan lift dengan Renai tetap duduk di bahu Kazuya dan menghampiri seorang gangster yang masih hidup.
“Hei....siapa yang mengutus kalian ?” Tanya Hayato.
“Ka..kamu masih hidup....naga timur Seiryu...” Balas gangster itu.
“Hah kenapa kamu berasumsi aku sudah mati..siapa yang mengutus mu ?” Balas Hayato dan kembali bertanya dengan geram.
“Iblis merah (red oni).....” Gangster itu mati karena sudah terluka parah.
Hayato melepasnya dan menoleh kepada yang lain. Akane, Kazuya dan Harumi mulai berpikir.
“Tembakan tank itu bisa menembus tanah di bawah oasis....” Ujar Kazuya.
“Itu senjata apa, aku baru lihat senjata seperti itu....mereka hanya menembaki oasis dan membuat ledakan di kota.” Tambah Akane.
“Mereka jelas pasukan dari timur, tapi apa artinya iblis merah....” Gumam Hayato.
“Aku juga baru lihat seragam loreng merah seperti itu...” Tambah Kazuya.
“Semua ikut aku, kita lihat dari kantor ku.....” Ajak Harumi.
Mereka semua langsung kembali masuk ke dalam lift tabung. Sampai di bawah, kota dalam keadaan banjir karena banyak air dari oasis yang masuk. Para petugas sedang berusaha menutup lubang di langit langit kota supaya air tidak masuk lagi. Harumi langsung mengajak Hayato, Akane, Kazuya dan Renai menuju gedung pemerintah di tengah kota. Begitu sampai mereka masuk ke dalam dan menuju sebuah ruangan yang berisi banyak sekali monitor yang di susun menjadi layar yang besar. Harumi langsung duduk dan menekan nekan keyboard nya. Seluruh monitor di depan mereka menampilkan pandangan satelit dan melihat oasis kota timur dari atas. Harumi memperbesar gambarnya dan banyak sekali pasukan berseragam loreng merah berkeliaran di hutan sekitar oasis, mereka bahkan berkemah di sana.
“Pasukan apa itu ? dari mana asal nya ? apa yang terjadi di timur ?” Tanya Hayato.
“Jujur saja, aku baru lihat pasukan tentara seperti itu dan mereka bukan android, tapi manusia yang di ubah sebagian menjadi robot. Coba aku perbesar.....” Ujar Harumi.
Harumi memperbesar gambar yang menyorot seorang tentara, ternyata benar, tentara itu manusia yang sebagian besar tubuhnya sudah menjadi mesin. Tapi ekspresi wajah nya tanpa ekpresi seperti manusia yang sedang di kendalikan.
“Tentara di atas tadi juga sama seperti itu.” Gumam Harumi.
“Iya benar, aku juga melihat salah satu tentara di atas tadi.” Tambah Akane.
“Hmm mereka datang dari mana ?” Gumam Kazuya.
“Sepertinya aku harus ke timur untuk membasmi nya sekaligus mencari tahu asal pasukan itu, jangan sampai mereka menyerang ke sini dan kota lainnya.” Ujar Hayato.
“Tapi ga apa apa kamu pulang ke timur lagi ?” Tanya Akane.
“Tidak masalah.....walau aku sudah terbiasa di sini. Lagipula semua ini terjadi karena aku pergi dari sana.” Jawab Hayato.
“Ok aku ikut.....” Balas Akane.
“Hah...mau ngapain ? kamu dan Ren chan sudah aman di utara...” Balas Hayato.
“Aku ikut.....” Tambah Akane sambil melotot melihat Hayato.
“Akane benar Hayato, kali ini kamu tidak bisa menghadapi pasukan sebanyak itu sendirian, lagipula kita tidak tahu mereka punya senjata apa lagi, terlalu berbahaya kalau sendirian.” Tambah Kazuya.
“Aduh....ya sudah lah, aku dan Akane pergi....puas kamu ?” Tanya Hayato kepada Akane.
“Hehe puas...” Jawab Akane.
“Loh.....yang bilang kalian pergi berdua saja siapa ?” Tanya Harumi.
“Eh...” Hayato dan Akane menoleh melihat Harumi yang duduk di kursi.
“Kenapa Eh.....tentu saja aku pergi, mereka sudah macam macam dengan kota ku dan aku harus menuntut balas. Lagipula.....aku belum mengucapkan terima kasih karena sudah membawa Ren Ren kembali kesini.....” Ujar Harumi sambil memutar kursi nya membelakangi keduanya.
“Hahaha benar, jangan lupakan aku ya, aku juga belum berterima kasih kepada kalian berdua yang sudah menolong ku, lagipula kalau aku diamkan suatu saat mereka juga akan menyerang barat.” Tambah Kazuya.
Hayato dan Akane saling melihat satu sama lain. Kemudian mereka juga melihat Renai yang sedang duduk di kursi yang berada di sebelah kursi Harumi.
“Kalau begitu baiklah, kita berempat pergi bersama sama....terima kasih aniki dan aneki....” Ujar Hayato sambil menunduk.
“Trus Rena ? kok Rena ga di ajak ?” Tanya Renai.
Ke empatnya langsung menoleh melihat Renai yang sedang minum minuman botol dan memandang mereka dengan matanya yang bulat berkaca kaca.
“Um...Rena chan di sini sama Kurumi nee san mau ga ?” Tanya Akane sambil jongkok di depan kursi Renai.
“Ga, Rena ikut....” Jawab Renai.
“Duh, mabok nih...tapi di banding di sini, memang sih Ren chan lebih aman kalau sama kita.” Gumam Hayato.
“Hmmm memang sih, ya sudah lah, gimana menurut mu ?” Tanya Kazuya kepada Harumi.
“Sebenarnya aku ingin Ren Ren di sini saja, tapi kemarin saja orang ku berkhianat, apalagi kalau aku pergi....ajak aja deh.” Jawab Harumi.
“Ya sudah, kita pergi ajak Ren chan....” Ujar Hayato.
“Hehehe asik......” Balas Renai.
“Rena chan, kita pergi bukan buat main main loh....kamu ngerti kan....” Tambah Akane.
“Iya Akane onee chan, Rena ngerti....” Balas Renai.
Akhirnya ke empatnya memutuskan pergi mengajak Renai. Harumi langsung mengadakan rapat dengan para anak buah nya. Sementara itu, Hayato, Akane, Kazuya dan Renai kembali ke apartemen dan bersiap siap pergi.
“Kate, kali ini ikut dengan ku ya....” Ujar Hayato.
Dia langsung mematikan Kate di belakang nya dan membuka kepala nya. Kemudian dia mengambil sebuah jam tangan yang ada di dalam tubuh Kate. Hayato memakai nya dan menyalakan nya.
“Selamat pagi Hayato sama....” Terdengar suara Kate dari jam tangan itu.
“Selamat pagi Kate, sekarang kita pergi seperti biasa ya.”
“Hmm aku juga bawa drone kecil ku deh....” Ujar Akane.
“Aku mau ke klinik dulu sebentar, sebelum berangkat periksa dulu.” Ujar Kazuya sambil keluar rumah.
“Tunggu aniki, aku ikut, sekalian pamit sama Kurumi nee san.” Hayato menyusul Kazuya keluar.
“Heeeei....jangan tinggalkan kami.....” Akane keluar membawa tas nya dan menggendong Renai.
Akane juga mengunci pintu dan langsung melompat turun bersama Renai. Setelah itu, mereka berjalan menuju kedai Kurumi dan klinik Giro. Ketika sampai kedai, ternyata Harumi sudah berada di depan kedai ingin masuk ke dalam. Akhirnya mereka bersama sama masuk ke dalam walau tulisan di depan kedai tutup.
“Nee san....kita datang...” Teriak Hayato sambil membuka pintu.
“Tch....selamat datang..tutup kan ?” Balas Kurumi.
“Iya tau....” Jawab Hayato dan Harumi bersamaan.
“Tch...duduk....” Balas Kurumi yang langsung berjalan ke dapur.
Mereka duduk dan seperti biasa, Hayato dan Harumi minta makan kepada Kurumi yang geram melihat nya. Tiba tiba, “Sreeeg.” Pintu di buka,
“Nee san....makan dong.....ah......ga jadi.....” Jengger kun masuk, tapi begitu melihat di dalam ada Hayato, Akane, Kazuya dan Harumi sedang duduk dan menoleh melihat nya begitu dia masuk, dia langsung mundur dan ingin lari keluar.
Harumi merubah tangan nya menjadi cambuk dan mengikat tubuh jengger kun lalu menarik tubuh nya mendekat ke tempat ke empat nya duduk.
“Mau kemana ?” Tanya Harumi.
“Aaaaaah...orang gila di sini semua.....” Teriak jengger kun.
“Siapa ?” Tanya Kazuya sambil menatap wajah jengger kun.
“Ma...maaf....” Ujar jengger kun takut.
“Boleh ku bunuh ?” Tanya Akane.
“Hoi...jangan, dia salah satu sumber penghasilan ku...benar tidak jengger kun.” Jawab Hayato.
“Kamu berkerja untuk ku saja jengger kun.......jaga keamanan kota ini selama kita pergi.” Ajak Harumi.
“Tidak terima kasih.....jangan bunuh aku...kalian mau pergi ?” Ujar jengger kun.
“Ya......” Jawab ke empat nya.
“Kamu tidak baca tulisan di depan tutup ?” Tanya Akane.
“Ba..baca kok.....” Jawab jengger kun ketakutan.
“Memang kalian baca ?” Tanya Kurumi sambil masak.
“Baca....” Jawab Hayato, Akane, Kazuya dan Harumi.
“Rena juga baca.....” Tambah Renai sambil mengangkat tangan nya.
“Ngomong ngomong kenapa dia di panggil jengger kun ?” Tanya Kazuya.
“Iya kenaapaaa...aku punya nama.” Tambah jengger kun.
“Lihat saja rambutnya aniki, kayak jengger ayam....” Jawab Hayato.
“Memang nama mu siapa ?” Tanya Kazuya.
“Kurosawa Jinkinatsu Gundo Ichinose Akira kun.” Jawab jengger kun.
“Alah ribet, namamu jengger kun....” Ujar ke empat nya ke empat nya.
“Iya iya...namaku jengger kun, puas...lepaskan aku dong....dan selamat jalan...” Ujar jengger kun yang akhirnya pasrah.
Harumi melepaskan nya dan jengger kun langsung lari keluar dari kedai. Hayato, Akane, Kazuya dan Harumi tertawa terbahak bahak melihat nya. Renai bengong tidak mengerti kenapa semuanya tertawa. Kurumi datang membawakan makanan untuk mereka dan mereka langsung berpamitan untuk pergi ke timur. Selesai makan, Kazuya pergi ke tempat dokter Giro sebentar untuk memeriksakan dirinya. Hayato, Akane, Harumi dan Renai menunggu Kazuya di kedai sambil berbincang bincang dengan Kurumi. Begitu Kazuya selesai, mereka langsung menuju lift tabung dan naik ke atas. Sampai di atas, anak buah Harumi sudah menyediakan mobil baja yang memakai roda dan mereka langsung berangkat ke timur.
“Haaah...akhirnya pulang ke timur...” Ujar Hayato yang duduk di depan.
“Memang tempat mu di sana kan....” Balas Kazuya yang menyetir mobil.
“Langitnya cerah....Rena chan langsung tidur.....” Ujar Akane sambil melihat Renai yang duduk di tengah.
“Ngapain kamu ngomongin langit, merah (panggilan khusus Harumi untuk Akane)....lagian jangan terlalu dekat dengan Ren Ren, sanaan syuh syuh....” Ujar Harumi sambil merangkul Renai.
“Cari mati ya aneki ?” Tanya Akane sambil melirik sinis melihat Harumi.
“Maju kamu merah, siap melayani kapan saja....” Balas Harumi.
“Stooop....jangan berantem napa, nanti saja di timur kalau mau ribut....” Teriak Hayato.
“Berisik....jangan teriak, nanti Ren Ren (Harumi) Rena chan (Akane) bangun.” Balas Harumi dan Akane kompak.
“Yare yare...sepertinya perjalanan ini bakal ramai....” Gumam Kazuya.
Akhirnya suasana di mobil menjadi berisik karena saling bedebat dan saling meledek. Renai yang tidur di tengah tersenyum senang mendengar nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments