Cyber Masters

Cyber Masters

Chapter 1

“Awas kamu....aku tidak akan membuat mu menang dan melepaskan mu....:”

Seorang pria muda berpenampilan seperti pendekar bela diri kuno yang bertangan kosong maju menerjang dan menyerang menggunakan tinju nya. Musuh nya adalah seorang wanita yang sepertinya pendekar bela diri kuno yang menggunakan tendangan sebagai senjatanya.

“Haha....sampai kapan pun kamu tidak akan bisa mengalahkan ku.”  Ujar pendekar wanita itu sambil maju menyerang.

Keduanya bertemu dan langsung mengadu antara tinju melawan telapak kaki. Suara menggelegar terdengar akibat benturan dua tenaga besar mereka, gelombang benturan nya meluluhlantakkan bukit bukit di sekitarnya. Pendekar pria muda itu tersenyum, begitu juga pendekar wanita muda itu. Setelah berbenturan keduanya mundur menjaga jarak. Dari belakang keduanya terdengar suara riuh yang ramai, pasukan tentara maju menyerang dari belakang pria muda itu, begitu juga dari belakang wanita muda itu, pasukan nya maju menyerang. Dua orang yang beradu sebelum nya itu rupanya adalah dua orang jendral dari negara yang berbeda.

Pria muda itu melompat tinggi di susul oleh wanita muda musuh nya. Di udara keduanya langsung beradu pukulan dan tendangan, sementara kedua pasukan di belakang mereka bertempur di bawah mereka.

“Hahaha ini menyenangkan....sayang hari ini semua berakhir....” Ujar pria muda itu sambil terus menyerang dengan tinju dan telapak nya, sambil menangkis tendangan musuh nya.

“Hahaha kamu benar....memang sayang berakhir hari ini...aku masih senang bertarung dengan mu.” Balas wanita muda itu sambil terus menyerang dengan tendangan nya dan menangkis pukulan musuh nya.

“Aku juga....semoga bisa kita teruskan di tempat lain.....” Ujar pria muda itu.

“Harapan ku juga sama....” Balas wanita muda itu.

“Selamat tinggal musuh ku yang terkuat....sampai jumpa lagi di kehidupan selanjut nya. Aku mencintai mu.” Ujar keduanya bersamaan.

Keduanya menoleh ke atas dan ternyata matahari sudah di atas mereka. Dunia itu hancur karena bertabrakan dengan matahari.

***

Bumi, tahun 7020, di sebuah unit apartemen kumuh, seorang pemuda terbangun, dia memegang kepala nya dengan tangan dan duduk di tempat tidurnya.

“Aaah...lagi lagi mimpi itu....” Gumam nya.

“Selamat pagi Hayato sama.....” Sapa suara wanita kaku sebuah robot berbentuk selongsong peluru yang memiliki kaki dengan roda dan tangan mekanik.

Pemuda itu menoleh dan melihat robot itu sudah di samping nya. Dia melihat layar yang ada di dada robot itu.

“Astaga sudah jam segini, kenapa kamu tidak membangunkan ku Kate.” Tegur Hayato sambil turun dari tempat tidurnya dan berlari ke kamar mandi.

“Maaf Hayato sama, aku sudah membangunkan kamu sejak 1 jam 20 menit 12 detik yang lalu.”

Balas artificial intellegence yang memiliki tipe K-473. Hayato memanggil nya Kate dan memprogram nya demikian supaya mudah. Hayato keluar dari kamar mandi dengan menyeka rambutnya yang pendek dan hitam. Walau masih ada rambut yang berdiri di belakang karena bekas tidur, dia tidak perduli, dia memakai jaket hitam nya dan mengambil tas punggung nya.

“Aku pergi Kate....” Ujar nya sambil duduk memakai sepatunya di depan pintu.

“Baik, hati hati di jalan dan semoga harimu menyenangkan.” Balas Kate.

Hayato keluar dari unit apartemen nya dan berlari ke lift, dia menekan nekan tombol nya supaya lift cepat naik. Kaki nya mulai mengetuk ngetuk lantai sambil menunngu lift. Dia terus memperhatikan jam tangan nya dengan wajah yang sedikit cemas.

“Ah lama....”

Akhirnya dia membuka jendela dan melompat keluar. Hayato jatuh dari lantai 12 tempat unit nya berada, tapi dia menendang dinding dan bersalto menuju tiang pemancar di depan nya kemudian menendang nya lagi untuk kembali ke dinding gedung apartemen nya. Dia berlari menuruni dinding, ketika sudah hampir sampai di bawah, dia kembali menendang dinding nya dan bersalto untuk turun di jalan raya.

“Hup...huff...ayo ayo cepat.”

Hayato berlari menerobos para pejalan kaki yang sedang berjalan di depan nya. Dia terus berlari dengan zig zag menghindari pejalan kaki, kadang dia melompati mobil berbentuk kapsul yang melayang di udara. Tapi langkahnya terhenti karena dia di hadang oleh beberapa orang pengendara sepeda motor melayang di depan nya. Seorang pria besar yang jauh lebih besar dari nya turun dari motor dan melihat nya dengan wajah geram.

“Hayato....kita selesaikan hari ini.” Ujar pria itu.

“Aaah...aku tidak punya waktu melayani mu jengger kun....minggir.”

“Hey, namaku bukan jengger kun....” Teriak pria itu.

“Hah tapi rambutmu seperti jengger.......jengger kun, cepat minggir, aku benar benar tidak punya waktu.”

“Kurang ajar......”

Pria yang di panggil jengger kun itu langsung melayangkan tinju nya yang besar kepada Hayato. Tanpa menunda lagi, Hayato mengangkat tangannya dan mengacungkan jari telunjuk nya, tinju pria besar itu di tahan nya hanya dengan satu jari telunjuk nya.

“Haaah....cuma segini....payah....” Hayato menusukkan telunjuk sebelah nya ke ulu hati pria itu.

Pria itu langsung muntah dan jatuh berguling guling di tanah dengan wajah sangat kesakitan sambil memegang dada nya. Hayato langsung jongkok di depan pria yang sedang mengerang kesakitan sambil memegang dada nya.

“Latihan lagi ya....hehe....” Hayato menekan sekali lagi tempat yang pertama dia tusuk.

Nafas pria itu mulai teratur dan kembali tenang walau masih terbaring di tanah. Hayato berdiri dan membersihkan jeans bagian lutut nya. Kemudian dia berjalan ke motor pria itu yang di parkir di depan nya, di motor itu ada sebuah tas pinggang yang di ikat di stang motornya. Hayato membuka tas itu dan mengambil sebuah chip yang di gunakan sebagai mata uang jaman sekarang dari dalam tas nya.

“Aku ambil ini ya....terima kasih kerja sama nya....” Hayato mengantungi chip di kantung jaket nya dan kembali berlari.

Teman teman pengendara motor pria itu langsung menyingkir dan membiarkan Hayato berjalan melewati mereka.

“Terima kasih ya.....” Teriak Hayato sambil berlari.

Para pengendara itu hanya bisa tertegun tanpa bicara apa apa melihat bos mereka terlungkup di tanah dan Hayato yang sudah lari jauh. Hayato berlari tanpa berhenti, akhirnya dia sampai di sebuah gedung yang terbuat dari besi dengan sebuah reklame hologram di atas nya yang bertuliskan implant center. Di dalam banyak sekali manusia yang bagian tubuhnya sudah menjadi mekanik atau masih manusia hanya saja dia memakai peralatan yang tertanam di lengan atau badan nya. Hayato langsung menuju counter yang sudah mau di tutup.

“Tunggu.....sebentar.....” Teriak Hayato sambil mengambil benda sejenis memory card dari tas nya dalam jumlah yang banyak yang di namakan implant card. Sejenis card yang di gunakan untuk memogram implant yang di pasang di tubuh dan menghubungkan nya dengan syaraf manusia, kemudian menyelaraskan nya dengan fungsi otak, sehingga pemakai implant bisa menggunakan implant nya seperti menggunakan tubuh sendiri.

“Maaf, sudah waktunya tutup, silahkan datang lagi besok.....” Ujar petugas counter dengan wajah sinis sambil menutup counter nya.

“Yaaaaaaah.....aku tidak makan deh....aduh gimana nih, aku lapar....” Gumam Hayato yang putus asa sambil menoleh melihat  perut nya dan mengusap perut nya.

Hayato berjalan gontai keluar dari gedung itu, dia merogoh kantung nya dan menemukan chip yang diambilnya tadi dari pria besar itu.

“Huh...semua gara gara jengger kun nih, untung saja dia bayar hehehe....aku makan di tempat nee san saja deh.”

Hayato kembali berlari, akhirnya dia tiba di kedai yang sedikit jelek dengan lampu remang remang dan papan nama yang miring di depan nya. “Sreeek.” Hayato membuka pintu nya.

“Haloo nee san.....minta makan dong....aku belum kehabisan kan.” Teriak Hayato sambil mengangkat tangannya.

Seorang wanita berumur sekitar 25 tahunan yang sedang merokok dengan pakaian kaus dan celemek berdiri. Wanita itu melihat Hayato dengan sinis,

“Enak saja minta makan, bayar dulu hutang mu kemarin. Makan kali ini bayar ga ?” Tanya wanita itu.

“Maaf nee san....Segini cukup kan ?” Balas Hayato sambil melemparkan chip besar yang dia ambil dari pengendara motor tadi, dia menyentilnya sehingga chip itu terbang ke tangan wanita itu.

“Huh...ya sudah cukup, lain kali tepati janji mu....duduk dimana saja, aku buatkan makanan.” Ujar wanita itu sambil menaruh chip itu di dalam celemek nya yang kotor dan berminyak.

Selagi menunggu makanan nya, Hayato yang duduk di bar, melihat sekeliling, dia melihat suasana kedai yang remang remang dengan lampu tabung panjang yang kelap kelip dan miring. Etalase kedai itu juga terlihat lusuh dan kotor.

“Makin jelek aja nih kedai Kurumi nee san....kenapa ga di rapihin, gimana mau dapat pelanggan kalau gini.” Hayato berkomentar sambil menopang dagu nya dengan tangan dan siku di meja.

“Huh, pelanggannya model seperti kamu yang kadang bayar kadang tidak, bagaimana aku bisa dapat untung....” Balas Kurumi.

“Oh..benar juga ya.....” Balas Hayato.

“Lalu, gimana kerjaan scavenger mu ?” Tanya Kurumi.

“Yah begitulah, aku terlambat setor barusan, aku lagi mengumpulkan komponen komponen implant di junkyard.....” Ujar Hayato.

“Hah...yang penting hati hati saja, aku dengar persaingan di sana ketat dan gampang sekali membunuh orang dengan alasan sepele.” Balas Kurumi sambil mengangkat wajan nya dan memasak.

“Hehehe tenang nee san....” Ujar Hayato sambil mengangkat kedua tangan nya dan menaruhnya di belakang kepala.

“Grekkk.” Tiba tiba kedai di buka, seorang pria berpakaian jas hitam yang terlihat seperti orang kaya masuk ke dalam. Dia di kawal oleh dua pengawal yang memakai pakain kantor dengan membawa tongkat listrik.

“Hey, aku mau ambil bayaran bulan ini.....”

“Maaf, aku belum ada uang.....baru dapat ini.....” Kurumi melemparkan chip yang di berikan Hayato sebelum nya.

Pria itu membuka tangan mekanik milik nya dan menangkap nya. Dia mengamati chip itu dengan melihatnya ke atas ke arah lampu.

“Masih kurang.....” Teriak pria itu sambil menyimpan chip di saku jas nya.

“Maaf belum ada uang lagi......gimana ?” Tanya Kurumi.

“Hah...ya sudah yang biasa saja.” Jawab pria itu.

“Duduk dulu, tunggu aku selesai masak.” Balas Kurumi.

Pria itu langsung duduk di sebelah Hayato yang terlihat sedang memainkan sumpit di meja. Pria itu mengamati Hayato yang duduk di sebelah nya dengan pandangan yang meremehkan. Kurumi memberikan sepiring makanan kepada Hayato, yaitu makanan kesukaan Hayato, nasi goreng, kemudian Kurumi keluar dari belakang bar, dia melepaskan sesuatu berupa kain berbentuk segitiga dari balik celemek nya, lalu dia langsung duduk di pangkuan pria yang juga sudah siap dengan membuka risleting celana nya. Kurumi terlihat naik turun dengan wajah santai sambil terus merokok dan memeluk pria itu. Hayato tidak memperdulikan nya dia tetap makan dengan tenang dan menikmati nya. Melihat Hayato yang santai saja menyantap makanan di sebelahnya, pria itu menoleh.

“Hei kamu, mau perkerjaan tidak ?” Tanya pria itu.

“Hmmm....pekerjaan apa dulu dan berapa bayaran nya.....” Jawab Hayato sambil makan.

“Pekerjaan nya mudah, hanya mengantar barang...tapi harus lewat atas...aku tidak pernah melihat mu di sekitar sini, dari mana kamu datang ?” Tanya pria itu.

Hayato tidak menjawab karena mulut nya sedang penuh, dia hanya menunjuk ke atas dengan telunjuk nya.

“Ok, gimana mau ga ?” Tanya pria itu.

“Barang nya ?” Tanya Hayato.

Pria itu menoleh kepada anak buah nya dan mengangguk. Anak buah nya keluar dari kedai. Tak lama kemudian anak buah nya masuk kembali membawa seorang gadis yang terlihat masih kecil dengan mulut di ikat. Hayato menoleh dan melihat kembali ke makanan nya.

“Tidak mau....barang nya merepotkan.” Ujar Hayato sambil menyuap kembali makanan nya.

Pria itu menyuruh anak buah nya memperlihatkan bayarannya. Seorang anak buah yang membawa koper maju ke depan dan membuka kopernya di samping Hayato. Di dalam koper itu penuh dengan chip berbentuk koin logam sehingga tas itu kelihatan berat dan sesak. Hayato melirik melihat nya, kemudian dia menoleh dan melihat piring nya lagi untuk meneruskan makanya.

“Semuanya ?” Tanya Hayato sambil makan.

“Ya, kamu cukup antar dia ke kota selatan.” Jawab Pria itu.

“Haaaaah.....baiklah, aku lakukan, pembayaran di muka. Letakkan barang dan bayaran di samping ku.” Balas Hayato sambil menunjuk kursi kosong di sebelah nya.

Anak buah pria itu langsung mendorong anak kecil itu dan mendudukkan nya di kursi sebelah Hayato, tas nya di taruh di meja persis di depan anak itu.

“Ok sepakat ya......tenang saja, nanti di sana ada penghubung kami, siapa nama mu ?” Tanya pria itu.

“Hayato.....Kirisawa Hayato.” Jawab Hayato.

Kurumi yang sudah selesai turun dari pangkuan pria itu dan membersihkan semuanya dengan celemek nya. Pria itu menaikkan risleting nya dan berdiri, dia menjulurkan tangannya kepada Hayato mengajak nya bersalaman. Melihat tangan pria itu basah dan belepotan, Hayato menjabat ibu jari nya yang terlihat paling bersih.

“Baiklah, aku pergi dulu. Aku akan info penghubung ku di sana untuk mencari mu.”  Ujar pria itu sambil merapikan jasnya.

“Ok ok.....di jamin beres.” Balas Hayato sambil melambai.

“Bulan depan aku kembali lagi, siapkan uang nya ya.....” Pria itu berbicara kepada Kurumi kemudian berbalik dan berjalan keluar.

Hayato sudah selesai makan dan minum minuman yang di sediakan. Setelah itu, dia mengambil koper berisi chip koin dan membukanya. Dia mengambil segenggam chip koin dan memasukkan nya ke saku jaket nya.

“Nee san, makanan nya enak seperti biasanya. Ini, pegang saja.....perbaiki tuh lampu biar suasana terang dan banyak pelanggan...tapi terutama perbaiki pintu nya habis ini.” Hayato memberikan kopernya pada Kurumi sambil tersenyum.

Anak kecil yang berada di sebelah nya tertegun, dia heran Hayato dengan mudah nya memberikan koper berisi chip koin itu kepada penjaga kedai.

“Hah...baiklah, terima kasih, ingat kamu baru 17 tahun, jangan mati di luar sana....” Balas Kurumi.

“Sip nee san....aku pergi dulu, yuk ojo chan, peluk leher ku erat erat.” Hayato jongkok di depan gadis cilik itu.

Gadis kecil itu langsung merangkul leher Hayato dan naik ke pelukan nya di depan. Hayato memegang erat gadis kecil itu.

“Ok, siap siap ya, pegangan yang erat....dadah nee san....” Hayato langsung melompat menendang pintu.

Di luar sudah menunggu orang orang yang menodongkan senapan ke kedai. Hayato melesat menuju orang di depan nya dan melompat menginjak wajahnya untuk melompat lebih tinggi lagi dan mencapai drone di atas nya, kemudian dia melompati dari satu drone ke drone lain. Para pengepung nya langsung menembaki nya dengan senapan dan menghancurkan drone mereka sendiri. Hayato menghindari tembakan, dia berlari di dinding dan naik ke atas gedung, kemudian dia terus berlari melompati gedung demi gedung. Gadis kecil yang memejam kan mata karena ketakutan mulai membuka matanya. Dia melihat wajah Hayato yang ganteng dan tersenyum sambil berlari menggendong dirinya.

“Hebat....onii chan ini hebat, sama seperti onee chan....” Pikir nya sambil memandang wajah Hayato.

Hayato terus berlari menuju sebuah gedung yang masih jauh di depan untuk naik ke permukaan. Sementara itu di dalam kedai,

“Huh selalu kalau dia datang seperti ini.....yah selama dia bayar tidak masalah.” Pikir Kurumi sambil menopang dagu nya dan merokok, tapi di wajah nya tersungging senyuman yang lebar.

Hayato akhirnya sampai di gedung, keduanya langsung masuk ke dalam dan naik ke permukaan menggunakan lift yang berbentuk seperti tabung. Hayato jongkok dan membukakan ikatan mulut gadis kecil itu.

“Halo....nama mu siapa ?” Tanya Hayato.

“Shirako Renai....” Jawab gadis kecil itu.

“Ok...aku Hayato, panggil saja Hayato, salam kenal Ren chan.”  Hayato menjulurkan tangannya sambil tersenyum.

Renai mengangkat tangannya, tapi tangannya langsung di tarik Hayato dan tembakan langsung menghujani tempat Renai berdiri barusan.

“Hehe tegang ya....tenang saja tidak apa apa, aku akan melindungi mu....” Ujar Hayato sambil menggendong Renai.

“Terima kasih onii chan....” Jawab Renai yang masih tegang dengan perlahan di telinga Hayato.

Lift sampai di permukaan dan terbuka. Ternyata kota tempat tinggal Hayato barusan berada di dalam tanah. Kondisi di permukaan bumi sudah menjadi padang pasir walau langit masih biru dan cerah, semua ini disebabkan bencana jatuhnya meteor 1000 tahun lalu. Di atas kota yang di tinggali Hayato merupakan oasis dengan banyak pepohonan seperti hutan dan reruntuhan gedung gedung bertingkat sewaktu manusia masih di permukaan yang tertanam di dalam tanah. Saat ini, Hayato belum menyadari nya kalau pertemuannya dengan Renai adalah awal dari takdirnya.

Terpopuler

Comments

SifSyikSilSheza

SifSyikSilSheza

sebelum tabrakan manusia sudah mati kena panas matahari

2023-06-11

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!