Hayato mengajak Renai berjalan menelusuri reruntuhan gedung gedung tinggi jaman dulu yang sudah menjadi fosil. Dia masuk ke dalam sebuah gedung yang memiliki jendela besar, di dalam, ada sebuah mobil jeep kuno yang masih menggunakan roda di tutupi terpal, dia membukanya, lalu dari dalam tasnya dia mengganti baterai nya. “Brum...brum..” Mobil menyala, Hayato menaikkan Renai ke dalam mobil, dia memakaikan jubah berkerudung dan masker kepada Renai karena mereka akan melewati padang gersang yang luas, dia mulai menjalankan mobil nya dan pergi dari kota. Di perjalanan,
“Ok, sekarang di mana rumah mu Ren chan, aku antar kamu kesana saja....” Ujar Hayato sambil mengemudikan mobil nya.
“Sebenarnya aku di kota bawah tanah di barat bersama onee chan, aku di tangkap ketika pulang dari belanja di kota.” Jawab Renai.
“Oh kamu punya onee chan ?” Tanya Hayato.
“Iya, aku selalu sama onee chan, tapi onii chan, kalau onii chan mengantar ku ke rumah ku sekarang, pekerjaan nya bagaimana ?” Tanya Renai.
“Sejak awal tidak ada pekerjaan Ren chan, dia mau mencelakai mu dan aku yang di anggap bukan siapa siapa, lalu semua kesalahan akan terlimpah pada ku dan dia lolos, kalau kita tidak pergi, Kurumi nee san juga akan menjadi korban dan aku tidak mau itu.” Jawab Hayato santai sambil menyetir.
“Kok onii chan bisa tahu niat pria itu ?” Tanya Renai.
“Dari awal masuk saja niat nya tidak bagus kok, yah aku bisa merasakan nya haha. Ngomong ngomong, kamu umur berapa Ren chan ?” Jawab Hayato sekaligus balik bertanya.
“Aku umur 10 tahun. Onii chan hebat, seperti onee chan....kuat juga seperti onee chan...hehe.” Ujar Renai.
“Wah aku mungkin kalah sama onee chan mu, aku tidak sehebat yang kamu pikirkan...” Balas Hayato.
“Tidak onii chan, aku kagum sama onii chan, aku sekarang hanya berdua sama onee chan, dia benar benar sayang padaku, sekarang dia pasti bingung mencari ku, seluruh keluarga kita sudah di bunuh, tapi onee chan sudah membalaskan dendam kta. Kasihan onee chan sendirian.” Ujar Renai sambil menunduk sedih.
Hayato hanya menoleh sebentar dan terdiam, tangan nya mengelus kepala Renai yang di tutupi kerudung. Tiba tiba dia menekan gas nya dan memacu mobil nya dengan kencang, Renai kaget sedikit terlompat dari kursinya dan memegang sabuk pengaman nya.
“Eh...onii chan.. ?” Tanya nya sambil menoleh melihat Hayato.
“Kita cepat cepat ya.....kasihan onee chan mu menunggu.” Ujar Hayato sambil tersenyum dengan kedua tangan nya di setir.
Mobil melaju kencang menuju kota barat tempat tinggal Renai sekarang bersama onee chan nya, wajah keduanya terlihat ceria tapi Renai terus memandangi wajah Hayato yang sedang menyetir sambil tersenyum.
“Matanya.....sama seperti onee chan....merah.” Pikir Renai dalam hati.
***
Sementara itu di kota bawah tanah tempat tinggal Hayato, pria yang memberikan pekerjaan pada Hayato. “Plaaak.” Pria itu menampar anak buah nya sampai anak buah nya jatuh. Dia menggigit ibu jarinya.
“Kurang ajar, dia bukan orang sembarangan rupanya....hei, terus kejar mereka, jangan sampai mereka lolos.....kalau sampai mereka bertemu putri keparat itu bisa gawat.” Teriak pria itu panik.
Tiba tiba di belakang nya terdengar langkah kaki, pria itu langsung menoleh dan tidak melihat siapa siapa, tapi tiba tiba sebuah pedang melintang di lehernya, seorang wanita berdiri di belakang nya.
“Wah wah....anak itu lolos ? kamu melanggar perintah ku ?” Tanya seorang wanita di belakang nya.
“A..ampun....Harumi sama....aku pasti bisa menemukan anak itu...beri aku kesempatan....jangan bunu.....argggh....” Teriak pria itu.
Sebuah pedang tipis menembus punggung nya sampai ke dada nya dari belakang dengan pedang melintang di lehernya.
“Masalah anak itu saja kamu sudah salah....tapi kesalahan fatal mu adalah memanggil nama depan ku seenak nya...paham.” Ujar Harumi sambil meletakkan dagunya di bahu pria itu.
Harumi menarik pedang nya dan menedang pria yang sudah mati itu sehingga jatuh terlungkup di tanah. Kemudian dia mendekati anak buah pria itu di belakang nya.
“Hei...ceritakan kenapa bisa lolos ?” Tanya Harumi.
Anak buah itu langsung bercerita kejadian di kedai, nama pria yang membawa anak kecil itu dan caranya meloloskan diri yang tidak seperti manusia. Harumi tersenyum tapi wajahnya yang cantik terlihat marah mendengar cerita anak buah itu, dia mengangkat tangannya dan menusukkan pedang nya ke leher anak buah itu sampai menembus ke belakang nya. Harumi menarik pedang nya dan anak buah itu jatuh tak bernyawa lagi. Harumi menjilati pedang nya yang belumuran darah sambil tersenyum.
“Kirisawa Hayato....menarik hehehe.....muncul juga kamu akhirnya.” Gumam nya.
***
Karena hari sudah mendekati malam, Hayato memarkir mobil nya di tepi tebing dan dia berjalan sambil menggendong Renai, membawanya ke sebuah oasis kosong di padang pasir. Di sekitar oasis itu banyak sekali pohon besar yang tumbuh, menjadikan nya mirip seperti hutan kecil di tengah padang pasir. Hayato melompat dan berlari naik ke atas pohon besar yang rindang. Dia berencana tidur di atas pohon bersama Renai, dia mengambili tanaman lain yang merambat mengelilingi pohon dan akar akar sulur pohon itu kemudian menganyam nya menjadi hammock untuk Renai, dia sendiri tidur di tali yang di anyam nya dari akar sulur dan tanaman rambat dan membentangkan nya di sebelah hammock Renai.
“Onii chan tidur nya pakai tali ?” Tanya Renai sambil mengintip dari dalam hammock yang sengaja di buat cukup besar oleh Hayato.
“Ah aku sudah biasa seperti ini.....” Jawab Hayato.
“Benar benar sama seperti onee chan....dia juga bisa tidur di tali....” Balas Renai.
“Haha jangan samakan aku dengan onee chan mu terus, kalau mendengar ceritamu, jelas dia jauh lebih hebat dari ku.”
“Tidak ah...sama....” Ujar Renai.
“Ya..ya...sama...sudah yuk, kita tidur, sudah malam.” Hayato menutup pembicaraan nya sambil berbalik walau dia sedang berbaring di atas tali.
“Iya, selamat tidur onii chan...huaaam.” Renai menguap.
Hayato yang melihat nya tersenyum, dia melihat Renai yang memejamkan mata sambil berusaha tidur. Tiba tiba dia mendengar suara motor dalam jumlah banyak mendekat ke arah nya, Hayato langsung turun dari tali dan melompat ke pohon sebelah. Dia melihat banyak sekali motor melayang yang pengendaranya memakai pakaian exo skeleton ketat dan berpelindung lengkap dengan helm yang menutupi seluruh wajah nya.
“Hmmm....tentara kota utara, kenapa mereka mengejar sampai ke sini ?” Tanya nya dalam hati.
Hayato terus mengamati nya, para tentara itu berhenti di dekat mobil nya yang di parkir di dekat oasis. Mereka memeriksa mobil Hayato dan menggeledahnya, melihat mobil nya di acak acak tentara, Hayato melompat mendekati mobil nya dari pohon ke pohon secara diam diam dan tidak bersuara. Tiga orang tentara turun dari motornya dan mulai memasuki hutan bersama dengan senjata dan senter nya. Hayato mengikuti nya, ketika ketiganya sudah sampai agak ke dalam, dia turun dan dengan tinju nya dia melumpuhkan tentara yang di belakang. Dua tentara yang di depan langsung berbalik dan menembak Hayato, dengan sigap Hayato memundurkan tubuh nya kebelakang dan peluru melewati nya, kemudian dia bangun kembali dan langsung meninju seorang tentara di perutnya, sebelum tentara yang tersisa sadar, Hayato memutar tubuh nya dan menghantam helm tentara itu sampai hancur dengan punggung tangan nya. Wajah tentara itu langsung terlihat oleh Hayato dan ternyata tentara itu bukanlah manusia melainkan android.
“Sudah kuduga.....pasti pengurus kota yang mengirim nya, tapi kenapa mereka mengincar Ren chan ?” Tanya sambil berpikir ketika melihat wajah tentara yang terbuat dari besi itu.
Tiba tiba dari belakang nya terlihat sinar senter mengarah ke segala arah dan mendekat kepadanya. Hayato melompat kembali naik ke atas pohon. Dia kembali mengamati para tentara yang menghampiri ketiga teman nya yang sudah tumbang di hajar Hayato.
“Hmm datang tiga lagi ya, berarti sudah semua nih.....tinggal sisa satu yang ada di mobil. Baiklah.....”
Hayato turun kembali dan langsung memutar kepala tentara yang di belakang, kemudian sebelum tubuh tentara itu jatuh, dia melompat ke semak semak. “Blugh..” Ketika tubuh tentara itu menyentuh tanah dan mengeluarkan suara jatuh, kedua teman nya langsung menoleh dan menodongkan senter mereka bersamaan dengan senjata mereka. Keduanya mendekati teman mereka yang baru jatuh itu dan memeriksanya. Hayato keluar dari semak dan langsung menendang tentara yang berdiri dan tangan nya menangkap senjata dari tentara satunya. Hayato berbalik dan meninju ke atas mengenai tentara yang senjatanya terpegang sampai terlepas, kemudian bersalto kebelakang dan mendarat persis di belakang tentara yang baru bangun, kembali dia memutar lehernya sampai kepalanya menghadap ke wajah nya.
“Beres...sekarang tinggal yang di mobil....”
Hayato berjalan perlahan lahan dan mengendap ngendap, dia melihat seorang tentara sedang menjaga mobil nya. Dengan gerakan super cepat, dia sudah berada di bawah tentara itu dan menyapu kaki tentara di depan nya dengan kaki nya. Tentara yang hilang keseimbangan itu terjatuh ke belakang, senjatanya menembak ke atas ke arah pepohonan, dengan lutut nya Hayato menghantam punggung nya sampai hancur dan meninju kembali tubuhnya supaya jatuh kencang ke tanah.
“Gawat....Ren chan....”
Karena khawatir, Hayato langsung melompat ke atas pohon dan berlari melompati pohon demi pohon menuju pohon tempat Renai tidur. Sesampainya di pohon itu, ternyata Renai aman, tembakan ke atas barusan tidak mengenainya, Hayato bernafas lega, kemudian dia menggendong Renai dan melipat hammock nya, juga melepas tali yang dia pakai untuk tidur. Hayato membawa Renai turun dari pohon dan dengan perlahan dia berjalan menuju mobil nya supaya Renai tidak terbangun. Setelah sampai, dia meletakkan Renai di kursi sebelah pengemudi dan memakaikan sabuk pengaman nya. Dia sendiri langsung duduk di kursi kemudi dan menyalakan mobilnya. Hayato meneruskan perjalanan nya menuju kota bawah tanah yang berada di barat.
“Bagaimana mereka bisa tahu kita ada di sini.....” Pikir nya.
***
Sementara itu, di sebuah ruangan gelap yang hanya berisi monitor layar lebar yang terdiri dari banyak monitor yang di susun, seorang wanita sedang mengamati sebuah monitor di ujung yang menampilkan mobil Hayato yang berjalan dari atas seperti gambar satelit.
“Huh ternyata benar, yang bernama Hayato itu memang dia....hahaha nama yang sama, memang bodoh dia hanya mengganti nama keluarganya...aku biarkan saja anak itu sama dia, ini benar benar menarik, aku menantikan kamu kembali hahaha....” Ujar Harumi sambil terus mengamati monitor.
Tiba tiba seorang berpakaian prajurit masuk ke dalam, dia langsung memberi hormat pada Harumi.
“Ojousama, seluruh tentara kita hancur, pria itu melarikan diri, apa mau kita kejar lagi ?” Tanya prajurit itu.
“Tidak perlu, mau utus berapa banyak tentara mesin pun tidak akan bisa mengalahkan nya, hanya aku yang bisa mengalahkan nya, biarkan saja, selidiki semua tempat, selidiki motif penembakan kemarin yang membuat kita kehilangan anak itu dan membuat pria itu kabur. Cari pengkhianat di kota kita.” Ujar Harumi memerintahkan anak buah nya.
“Siap ojousama...(tau mau di selidiki, kenapa kemarin pelaku nya di bunuh, ada ada saja ojousama nih).” Pikir anak buah nya dalam hati, tapi tanpa sadar dia bergumam dengan suara super pelan.
“Bicara apa kamu ?” Tanya Harumi.
“Eh...tidak ojousama...permisi...”
Anak buah itu memberi hormat dan kemudian dia keluar ruangan dengan cepat sebelum menjadi korban. Harumi memutar kembali kursinya dan kembali melihat monitornya.
“Hmm arah nya ke barat....di barat ada orang itu...” Ujar nya dengan wajah geram.
Entah apa yang dia maksud, apakah dia ada di pihak Hayato atau bukan masih belum jelas. Dia terus melihat monitor di depan nya tanpa berkedip dengan tangan terlipat di dada nya.
***
Hayato terus melaju menuju kota barat tempat yang di katakan Renai kepadanya tanpa berhenti sama sekali. Hari sudah menjelang pagi, Hayato menemukan sebuah reruntuhan gedung yang cukup tinggi muncul dari permukaan tanah gersang. Dia turun dari mobil, kemudian berdiri di depan gedung itu, dia menghirup nafas panjang dan menahan nya, dia memasang kuda kudanya dan menarik tinjunya ke pinggang, “Haaat...” Hayato melayangkan tinjunya yang di tarik ke pinggang nya dan dinding di depan nya hancur, lubang yang besar ternganga di dinding itu. Hayato kembali ke mobil nya dan mengarahkan mobil nya masuk ke dalam dinding itu, dia mematikan mesin nya, kemudian mulai beristirahat dengan meregangkan tubuh nya dan mulai menguap.
“Anooo....onii chan kuat sekali....” Ujar suara di sampingnya.
Hayato langsung menoleh dan melihat Renai sedang melihat dirinya dengan matanya yang bulat dan lucu. Renai terus mengamati wajah Hayato yang terlihat sedikit kebingungan,
“Onii chan sebenarnya siapa ?” Tanya Renai.
“Ah...hahaha...bukan siapa siapa.....” Jawab Hayato sambil cengengesan.
Hayato berbalik dan merebahkan kursinya, kemudian dia menutup matanya dengan kedua lengan nya, Renai kembali menyender ke kursinya. Tapi kepalanya miring dan wajah nya terus melihat Hayato yang sudah bersiap tidur. Terlihat senyuman lebar di wajah Renai yang terus melihat Hayato. Saat ini, wajah Renai tidak terlihat seperti anak kecil, melainkan seperti orang dewasa yang sedang berpikir di kepalanya,
“Tidak salah lagi, akhirnya aku menemukan mu, Hayato onii chan hehe......berarti dengan Akane onee chan sudah dua, tinggal dua lagi.” Ujar Renai di dalam hatinya sambil tersenyum lebar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments