Chapter 4

Sementara di luar, Hayato berjalan menembus hutan dan melihat sebuah papan nama berlampu dengan gambar tangan menuju ke bawah. Dia berlari menghampirinya dan masuk ke dalam gedung nya, di dalam dia melihat tabung seperti seluncur di kolam renang dengan warna warni yang meriah. Karena tujuan nya ke kota, dia langsung masuk meluncur ke dalam tabung. Selama meluncur dia berpikir,

“Aaah....hidupku jadi bergelombang lagi....kalau bukan karena Ren chan aku tidak mau melakukan ini........” Pikir nya sambil meluncur ke bawah.

Ketika sampai di ruangan di sebuah gedung di kota, dia melihat sekeliling ruangan, apa yang di katakan Akane memang benar, wajah nya terpampang di mana mana dengan tulisan di cari dan yang menemukan nya akan di beri hadiah. Hayato mulai berpikir dan melangkah keluar sambil memegang dagu nya. Tiba tiba langkah nya di hentikan oleh seorang pria yang kedua tangannya sudah di ganti dengan lengan implant bionik.

“Stop.....aku baru pernah melihat mu disini....” Pria berkacamata hitam itu mengangkat telapak nya menahan langkah Hayato.

“Oh iya, maaf, aku datang dari selatan, aku mau mengantar barang ke sini....ini barang nya.” Hayato mengambil sekeping chip dari saku nya.

Dia menaruh chip nya di telapak tangan pria itu dan menutup tangan pria itu sambil tersenyum. Wajah pria yang garang itu langsung tersenyum, dia membuka pintu dan mempersilahkan Hayato lewat. Begitu keluar dari gedung dan melihat kota, Hayato sedikit tercengang, karena meriah nya lampu lampu dan hologram di papan reklame yang tersebar di depan nya, gedung gedung tinggi yang terang, sebuah balon udara dengan televisi yang menampilkan iklan lewat di atas nya. Para penduduk berjalan di jalan jalan dan banyak sekali. Para pengendara motor berkeliling dan berteriak teriak supaya para pejalan kaki menyingkir dari jalan nya. Hayato mundur sedikit dan berdiri di sebelah pria besar yang membukakan nya pintu.

“Ossan, tanya, itu yang dipajang di dinding foto siapa ?” Tanya Hayato menunjuk foto Akane yang ada di samping nya.

“Wah...dia buronan nomor satu di sini, padahal waktu itu dia calon istri pewaris keluarga Kumamoto, penguasa kota ini dan yang menciptakan semua hiburan ini.” Jawab pria itu sambil menunjuk ke arah kota dengan lengan bionik nya.

“Heeee...calon istri ? kok malah jadi buron ?” Tanya Hayato penasaran.

“Dia membunuh pewaris satu satunya Kumamoto, banyak yang bilang katanya dia merampok dan menyiksanya sebelum di bunuh....lalu kabur dengan pria pujaan nya.” Bisik pria itu di telinga Hayato, tapi telapak tangan bionik nya ada di depan dada Hayato, siap menerima sesuatu.

“Hmmm begitu ya, aku perlu ke tempat Kumamoto sih, kemana jalannya, ossan ?” Tanya Hayato sambil menaruh sekeping chip di tangan yang ada di depan nya.

“Tinggal lurus saja dari sini....melewati pasar dan pertokoan, kamu akan ketemu gedung besar dan lebar di tengah.” Balas pria itu sambil memasukkan sesuatu ke saku nya.

“Sip, terima kasih ossan......bye bye....” Hayato melangkah menuju ke rumah Kumamoto.

Hayato berjalan lurus dengan santai sambil memegang tali tas punggung nya dengan kedua tangannya. Dia menoleh dan melihat kekerasan di mana mana, yang kuat menindas yang lemah, banyak perempuan yang menjajakan dirinya dan melakukannya di depan umum, banyak gerombolan geng yang duduk duduk sambil minum minum, menodong setiap orang yang lewat. Tiba tiba Hayato mencium wangi harum di dekatnya, dia berhenti dan menoleh ke kanan dan kiri mencari sumber wangi harum itu, dia melihat sebuah stand di pinggir jalan yang menjual semacam sate dari daging ayam (yakitori). Dia langsung menghampiri nya karena wangi harum itu berasal dari stand itu. Pedagang nya adalah seorang gadis yang telanjang berkulit coklat hanya di tutupi selembar celemek dan handuk melingkar di leher nya.

“Halo onii san, mau beli ?” Tanya pedagang itu.

“Wah ini makanan apa ?” Tanya Hayato yang baru pernah melihat makanan seperti itu.

“Ini sate daging ayam (yakitori).....di coba saja dulu onii san....” Goda pedagang itu.

Hayato mengambil satu tusuk dan memakannya, mata nya langsung berbinar dan dia memegang pipinya. Satu tusuk saja sangat nikmat baginya. Karena penasaran dia bertanya,

“Ini daging ? kok bisa ada daging ?” Tanya nya.

“Iya, ini daging ayam....onii san dari mana ? kalau di sini daging banyak onii san....” Jawab pedagang itu dengan suara terpatah patah, nafas terengah engah dan wajah merah merem melek.

Hayato penasaran dan dia melihat ke belakang counter, dia melihat seorang pria duduk di bawah, kepalanya berada di balik celemek pedagang itu. Hayato melihat wajah pedagang yang merah dan sangat menikmati nya.

“Ah rupanya begitu.....” Ujarnya dalam hati sambil menarik kembali kepalanya dan menyesal melihat nya.

“Wah nee san, aku beli 10 tusuk deh.....” Hayato mengambil sebuah chip lagi dari saku nya dan memberikan nya pada pedagang itu.

“Ah....ini bisa dapat 15, mau ?” Tanya pedagang itu sambil sedikit mendesah.

“Ok boleh saja......” Jawab Hayato supaya cepat selesai dan pergi.

Pedagang itu mengambil kantung dan memasukkan 15 tusuk sate ke dalam nya, kemudian memberikan nya pada Hayato.

“Ok nee san, terima kasih ya...bye...” Hayato mengangkat tangannya sambil tersenyum.

Dia meneruskan perjalanan nya sambil makan satu tusuk sate, tapi langkah nya terhenti karena dia di hadang oleh 5 orang berpakaian rompi jeans hitam yang sobek sobek, celana jeans belel, wajah penuh paku, anting, kalung, gelang dan segala macam aksesoris.

“Nii san, sepertinya kamu orang baru di sini ya.....” Tanya pria itu.

Hayato hanya melihat wajah pria itu sambil mengunyah sate dan mengangguk, kemudian dia menyodorkan bungkus sate nya menawarkan kepada pria itu. Pria itu menampik nya dan kantung nya terpental, dengan kakinya Hayato mencegah kantung itu jatuh dan melemparkan nya ke atas kemudian menangkap nya dengan cepat. Kantung sudah kembali di pegang nya dan dia menarik nafas lega.

“Huff...hampir saja, kalau tidak mau jangan di tampik yaaaa....” Ujar Hayato santai.

“Nii san, jangan bercanda, serahkan tas punggung mu...cepat.” Balas pria itu sambil mengambil salah satu tali tas punggung nya.

“Wah wah...maaf ya, kalau tas ini tidak boleh di pegang siapapun kecuali aku.” Hayato memegang tangan pria itu dan meremasnya.

“Aaaagh....” Pria itu jatuh berlutut dan berusaha melepaskan tangan Hayato yang menggenggam tangan pria itu. Seorang teman nya berusaha maju, Hayato melemparkan kantung sate ke atas, kemudian dengan tusuk sate yang di pegangnya dia melempar teman pria yang maju menyerang nya dan tusuk sate itu menancap di kening penyerang nya. Penyerang itu tumbang dengan kening mengeluarkan darah. Hayato menangkap kembali bungkus sate nya yang dia lontarkan ke atas dengan santai.

“Kyaaaaaaa.” Teriak seorang perempuan melihat pria yang tumbang dengan darah dari kening seperti air mancur.

Kondisi pasar langsung sepi meninggalkan Hayato, pria yang tangan nya di pegang oleh nya, pria yang tergeletak dengan kening seperti air mancur dan sisa teman mereka yang ragu antara maju atau mundur. Tak lama kemudian, pasukan tentara robot manusia datang mengepung Hayato dan pria yang di pegang nya sambil menodongkan senjata, sedangkan teman teman pria yang sedang di pegang langsung di bekuk oleh pasukan yang baru datang.

“Lepaskan orang itu dan angkat tangan....” Teriak seorang tentara dengan suara robot nya.

Hayato melepaskan tangan orang itu dan mengangkat kedua tangannya bersama dengan bungkus sate yang di pegang nya.

“Haaah....jadi panjang deh urusan....baru saja masuk kota.” Pikir Hayato dalam hati.

Hayato menyadari di atas nya ada sebuah drone kecil yang diam diam mengawasi dan mengamati kejadian yang di alami nya. Seorang tentara robot maju dan memeriksa tubuh Hayato, dia mengambil pisau dari jaket nya dan melepaskan tas punggung nya. Kemudian dia melipat tangan Hayato ke belakang dan memborgolnya. Hayato melihat ke arah drone di atasnya dan tersenyum sambil mengedipkan matanya, sebab dia tahu drone milik siapa itu. Para tentara mulai mendorong Hayato untuk berjalan mengikuti mereka. Drone masih mengikuti nya dari atas dan melihat semuanya. Para tentara membawa Hayato kesebuah bangunan yang lebar tapi pendek dan terlihat kumuh, begitu masuk, ternyata bangunan itu adalah sebuah penjara. Hayato di masukkan ke dalam sebuah sel setelah borgol nya di buka, dia melihat tentara yang mengambil pisau dan tas punggung nya menaruh kedua barang itu di sebuah meja persis di depan sel nya, kemudian Hayato berbaring di tempat tidur yang ada di dalam sel dengan santai dan menikmati sate yang masih di pegang nya. Sebuah drone mini masuk dari jendela sel dan hinggap di dada Hayato yang sedang berbaring sambil makan sate,

“Hei bodoh, kenapa kamu tidak melawan....” Ujar Akane melalui speaker drone.

“Hah jangan samakan aku dengan mu yang otak nya pendek.....aku mau bertemu dengan keluarga tunangan mu hehehe...” Balas Hayato.

“Haaaah tunangan ? dengar dari mana soal itu ?” Tanya Akane panik di drone.

“Dari ossan penjaga pintu, info yang berharga....” Jawab Hayato.

“Ah...ossan itu, dia tukang gosip...ga usah di percaya, anak keluarga itu memang melamarku tapi aku menolak dan karena dia memaksa ya kubunuh....” Akane menjelaskan.

“Nah ini nih...makanya aku jadi kena masalah karena ini, makanya kamu ga bisa turun karena ini juga, makanya otak jangan sumbu pendek....” Ujar Hayato memarahi Akane.

“Jangan ceramahi aku, sudah lah, aku turun, aku bebaskan kamu....” Ujar Akane.

“Hei...jangan, Ren chan gimana kalau kamu turun, ga mikir apa ? tenang saja, penjara seperti ini tidak bisa menghalangi ku, aku mau santai dulu sebentar.” Balas Hayato.

“Grrrr......awas ya kalau sampai ga bisa lolos.” Balas Akane geram.

“Heheh tenang tunangan chan.....” Ledek Hayato.

“Grrr awas kamu......” Akane menggerakkan drone nya untuk pergi, tapi Hayato menangkap nya.

“Hei, mau kemana ? sebentar lagi ada pertunjukan.....” Ujar Hayato.

“Pertunjukkan apa ?” Tanya Akane yang mendaratkan lagi drone nya.

“Sebentar lagi, mereka akan sampai......” Ujar Hayato yang mulai duduk di tempat tidur nya dan berdiri sambil merapihkan jaket nya. Dia menaruh drone milik Akane di pundak nya.

Dugaan Hayato benar, “Cklink...” Terdengar kunci pintu utama penjara di buka, seseorang masuk mendorong pintu nya dan berjalan ke dalam menuju sel yang di huni oleh Hayato.

“Siapa yang datang ?” Tanya Akane.

“Diam dulu bawel....” Jawab Hayato.

Langkah kaki semakin mendekat mendekati sel Hayato, seorang pria besar berpakaian sangat mencolok karena berwarna warni muncul dari balik dinding, dia menoleh melihat tas Hayato yang berada di meja.

“Hey....” Hayato memanggil pria itu.

“Kenapa malah di panggil ?” Tanya Akane.

“Diaaam bawel....” Bisik Hayato.

Pria itu menoleh dan melihat Hayato yang melambaikan tangan kepada nya sambil tersenyum dari balik sel. Pria itu tesenyum dan mendekati Hayato.

“Hmmm.....ara, ternyata bukan tamu sembarangan yang datang.” Ujar pria banci itu.

“Oh ? apa maksudmu ?” Tanya Hayato.

“Iya apa maksudnya ?” Tanya Akane ikut ikutan.

“Astaga, aku sudah bilang diam dulu....” Bisik Hayato sedikit kencang.

“Ara..ara ra ra, mengejutkan, kok kalian bisa bersama ?” Tanya pria itu.

“Nah kan dia jadi dengar....dasar bawel....” Ujar Hayato.

“Hehe maaf...aku penasaran.” Balas Akane.

“Ara yada, maaf, sebelum nya, selamat datang di kota barat, jendral dari timur, naga timur Seiryu, Ibusaki Hayato san......” Sapa pria itu kepada Hayato sambil menunduk.

“Apaaaaaaaa.....” Teriak Akane.

Hayato langsung mundur dan wajah nya berubah, identitas nya terbongkar di dalam penjara.

“Ara...tenang saja, aku bukan musuh.” Ujar pria itu.

“Siapa kamu, kenapa kamu bisa tahu aku ?” Tanya Hayato yang sudah memasang kuda kuda nya.

“Bukan cuma kamu, yang di drone kecil itu juga aku kenal, betulkan jendral dari selatan, burung api selatan Suzaku, Shikamori Akane san.” Jawab pria itu.

“Haaaaaaah....kamu membohongi ku ya ?” Teriak Hayato sambil menangkap drone yang mau melarikan diri dan menghadapkan kamera nya ke wajah nya yang memaksakan diri tersenyum.

“Hehehehe....sama sama, kamu juga bohong kan, ketahuan ya....pantas kamu bisa menahan tendangan ku hehehe. Lepasin dong, nanti rusak, aku tidak akan kabur.” Ujar Akane yang memohon karena khawatir drone nya tertangkap dan rusak.

“Siapa kamu sebenarnya ? tidak banyak orang yang tahu identitas asli ku kecuali dari timur.” Ujar Hayato sambil meletakkan kembali drone nya di bahu nya.

“Benar benar, siapa kamu ossan, yang tahu aku hanya orang orang dari selatan.” Tambah Akane.

“Ara yada, bukan ossan, tapi nee san, perkenalkan namaku Shigetsu Kirara.” Jawab pria itu dengan gaya bancinya.

“Shigetsu ? Harimau barat ? Byakko ?” Teriak Hayato dan Akane bersamaan.

“Yada...dia adik ku, bukan aku......aku' butuh bantuan kalian....cari adik ku Kazuya, dia menghilang entah kemana dan tentunya kalian tahu kan tidak banyak yang bisa mengalahkan nya, jadi dia tidak mungkin mati.”

Hayato langsung berpikir, jendral barat atau yang di sebut Byakko sang harimau barat, bermusuhan dengan nya, sebab musuh timur adalah barat.

“Hey, terima saja, supaya kamu cepat keluar....” Ujar Akane.

“Diam.....aku lagi berpikir.” Balas Hayato.

Kemudian Hayato mendekati pintu sel dan mendekatkan wajah nya ke Kirara dan memegang jeruji sel nya.

“Lalu untung nya buat ku apa ?” Tanya Hayato langsung pada maksudnya kepada Kirara dan melirik nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!