Setelah itu, kepala desa memanggil mereka dengan tujuan ingin memberi hadiah untuk Hayato, Akane dan Renai, tentu saja Hayato dan Akane menolaknya. Mereka melihat Chihiro yang ada di sana karena dia sudah sadar. Kemudian, Hayato meminta ijin kepada kepala desa untuk bicara secara pribadi dengan Chihiro. Kepala desa mengijinkan nya dan memberikan mereka sebuah rumah untuk di pakai selama mereka ada di desa. Hayato, Akane, Renai dan Chihiro berpamitan dengan kepala desa dan keluar dari rumahnya untuk menuju rumah yang di berikan kepada mereka. Begitu sampai di depan rumah nya,
“Hah...ini rumah nya ?” Tanya Hayato yang melihat rumah berbentuk kotak dari besi.
“Kok kayak penjara ya....” Tambah Akane sambil melihat rumah nya.
“Saat ini tidak ada pilihan, kita masuk dulu....” Balas Hayato.
Mereka masuk ke dalam dan melihat ada perabotan lengkap di dalam nya dan cukup nyaman. Setelah semua duduk, barulah Chihiro menceritakan semua yang terjadi kepada dirinya dan klinik dokter Kirara. Nasib dokter Kirara belum di ketahui sebab Chihiro melarikan diri lebih dulu dan dia juga di kejar oleh anak buah Kumamoto. Chihiro juga menanyakan tangan dan kaki bionik yang di titipkan padanya oleh dokter Kirara, dia bermaksud mencari kedua benda itu karena kedua benda itu benda yang penting. Chihiro menjelaskan kalau tangan dan kaki bionik yang tampak seperti tangan dan kaki manusia asli, adalah tangan dan kaki khusus yang di buat oleh dokter Kirara untuk adiknya dan kedua benda itu tidak rusak. Setelah mendengar penjelasan Chihiro, Hayato mengeluarkan dua benda itu dari tas nya dan menaruhnya di meja dengan maksud mengembalikan kepada Chihiro. Tapi Chihiro menolak nya dan mengatakan kalau dua benda itu lebih aman bersama Hayato.
“Baiklah, untuk sementara ku pegang sampai bisa ku kembalikan kepada pemilik nya.” Ujar Hayato.
“Tapi apa yang terjadi dengan Byakko, kenapa dia memakai kaki dan tangan seperti ini ?” Tanya Akane.
“Oh dokter Kirara pernah becerita kalau adik nya sudah dari lahir tidak memiliki tangan kanan dari siku ke tangan dan kaki kiri dari lutut ke telapak kaki. Dari kecil sudah memakai tangan dan kaki bionik, tapi karena kekuatan nya luar biasa, dia sudah merusak banyak sekali tangan dan kaki bionik, makanya dokter membuatkan yang permanen untuk nya.” Jawab Chihiro.
“Jadi begitu....” Balas Akane.
“Aku harus kembali ke klinik, aku mau mengecek keadaan dokter disana, aku harap dia selamat....” Chihiro menundukkan kepalanya.
“Sabar Chihiro san......kita pasti akan kembali kesana....” Balas Hayato.
Hayato melihat sekeliling, dia melihat ada beberapa kamera tersembunyi di dalam ruangan, tapi dia diam saja.
“Hei Akane, kita di awasi, jangan membuat gerakan tidak perlu....” Ujar Hayato.
“Kenapa bilang pada ku ?” Tanya Akane.
“Karena otak mu pendek....” Jawab Hayato singkat.
“Grrrr....aku bener bener sebel sama kamu....” Balas Akane.
Renai mengangkat gelas nya ingin minum air yang di sediakan, tapi tangan nya di cegah oleh Hayato, dia mengambil kan botol air dari tas nya dan memberikan nya pada Renai. Hayato memperingatkan semuanya, jangan menyentuh apapun di dalam ruangan itu apalagi makanan dan minuman. Kemudian, dia mengajak semuanya berpura pura minum dan merebahkan kepala di meja, termasuk Chihiro. Dugaan Hayato benar, tak lama kemudian, salah satu lemari yang berada di ruangan bergeser, lima orang keluar dari balik lemari dan mendekati mereka. Hayato melirik melihat orang orang itu, ternyata mereka orang orang dari kota bawah dan membawa senjata. Melihat ke empat nya tidur, mereka mendekati meja makan tempat ke empatnya merebahkan kepala mereka. Seorang pria menjulurkan tangan nya ingin menyentuh Hayato, tapi Hayato menangkap tangan nya dan langsung meninju dagunya sampai orang itu terpental ke atas terbentur kencang di langit langit dari besi dan jatuh. Hayato langsung berbalik, menarik senjata orang yang ada di sebelah nya dan dengan sikutnya dia menyambut wajah orang yang di tarik padanya. Sementara Akane langsung melompat dan menendang split di udara mengenai wajah dua orang yang mendekati dirinya dan Renai. Kemudian dia berputar dan menendang wajah orang di depan nya yang sedang mendekai Chihiro sampai jatuh.
“Benar kan, ini jebakan.....mereka datang dari sana...ayo kita masuk ke sama, tapi tolong hancurkan semua kamera nya Akane.” Ujar Hayato.
Langsung saja Akane melompat dan menendangi semua kamera yang terlihat oleh nya. Hayato juga menghancurkan beberapa kamera yang benar benar tersembunyi. Setelah memastikan semua kamera hancur, mereka masuk ke dalam pintu yang ada tangga turun di balik lemari. Hayato menggendong Renai, Akane dan Chihiro turun menelesuri tangga. Setelah sampai di bawah, mereka berjalan menelusuri lorong yang canggih dengan dinding besi dan terang. Tidak seperti suasana desa yang mereka lihat di permukaan. Akhirnya setelah berjalan cukup lama, mereka tiba di ujung lorong yaitu sebuah pintu dari besi. Sepertinya untuk membuka pintu itu di butuhkan memindai telapak tangan. Chihiro maju ke depan,
“Serahkan padaku......”
Dia mengambil dari jas perawat nya sebuah botol kecil seperti cairan hand sanitizer. Dia menyemprotkan nya ke alat di sebelah pintu dan sensor alat itu berjalan seperti sedang memindai telapak tangan. Tiba tiba lampunya berubah dari merah menjadi hijau dan “Cklik.” Terdengar kunci pintu terbuka. Hayato mendorong pintu yang sudah terbuka dengan perlahan dan melihat ke dalam, karena sepi dan tidak ada orang, Hayato langsung membuka pintu dan menyuruh semuanya masuk ke dalam. Begitu di dalam, mereka menyadari kalau mereka berada di sebuah gudang penyimpanan. Banyak kotak kotak di meja dan di rak rak, Hayato melihat isi kotak itu, ternyata setiap kotak penuh berisi tumpukan card implant, setiap kotak ada tulisan mengenai apa fungsi card itu dan di kumpulkan di sebuah kotak besar berdasarkan kategori fungsi nya, Hayato mengambil sebuah card,
“Hmm...ini card implant illegal.” Gumam Hayato sambil mengamati card yang di ambil nya.
“Card itu apa ya ? aku belum tahu.” Tanya Akane.
“Kalau kita memakai tubuh bionik, paling tidak harus ada card yang menghubungkan syaraf eletronik di bagian tubuh bionik ke syaraf di tubuh kita jadi bisa beroperasi seperti tangan normal biasa. Tapi card ini langsung di tanam ke tubuh tanpa anggota tubuh bionik menggunakan alat tertentu, ingatkan cerita Daisuke san mengenai istrinya, dia di paksa memakai salah satu card ini....berbahaya dan illegal.” Jawab Hayato.
“Lalu fungsinya apa ?” Tanya Akane.
“Misal chip ini.....” Hayato mengambil sebuah card yang besarnya hanya sebesar kuku. “Card ini di tanam di telinga, jadi kita bisa berkomunikasi satu sama lain seperti menggunakan earplug atau walkie talkie.” Hayato menjelaskan.
“Wah jadi walaupun jauh bisa berkomunikasi gitu, sama seperti smartphone ?” Tanya Akane.
“Mirip, tapi bedanya ini seperti telepati, suaranya ada di kepala kita dan kita juga bicaranya di kepala kita. Tapi kita tidak bisa mengontrol nya. Semua yang kita pikirkan terdengar oleh lawan bicara kita. Dan kalau lawan bicara kita salah mengerti kita bisa saling bunuh dengan nya.” Jawab Chihiro menambahkan penjelasan Hayato.
“Berarti kalau kita mikir macam macam dan aneh aneh otomatis ketahuan dong...” Balas Akane.
“Kira kira seperti itu.” Balas Hayato.
“Kamu tahu banyak ya, Hayato.” Balas Akane.
“Hal seperti ini sudah biasa di timur, makanya kota timur masyarakat nya hancur karena hal hal seperti ini. Di sana card illegal begini sudah menjadi seperti candu, makanya aku hancurkan waktu aku di sana. Tidak sangka mereka malah di bawa kesini dan menjamur di sini. Aku melihat banyak di ruangan Kirara nee san waktu di klinik.” Jawab Hayato.
“Benar, kadang banyak pasien yang datang karena mau melepas card card seperti ini, tapi kenapa di bawah desa tadi banyak benda benda ini dan semua ini masih baru, belum pernah di gunakan.” Tambah Chihiro sambil berpikir.
Setelah itu, Hayato berdiskusi dengan Chihiro mengenai card card yang ada di beberapa kotak. Akane dan Renai berkeliling di ruangan itu, tiba tiba wajah Akane berubah menjadi merah setelah melihat tulisan di sebuah kotak penyimpanan card yang ada di depan nya. Melihat Akane yang bengong saja, Hayato menghampiri nya.
“Hei...kenapa ?” Hayato membaca tulisan di kotak penyimpanan.
“Ada juga yang seperti ini.....” Gumam Akane dengan wajah merah karena membayangkan yang tidak tidak.
“Ya, tapi ini sangat berbahaya, bayangkan saja setiap saat rasanya seperti berhubungan badan dan ejakulasi berkali kali. Bisa cepat mati kalau ga kuat.” Hayato menjelaskan.
“Bisa buat perempuan ?” Tanya Akane yang matanya tidak lepas dari kotak di depan nya.
“Loh biasanya yang pakai seperti ini perempuan...hah...jangan jangan....” Jawab Hayato sambil menoleh kepada Akane dengan pandangan meragukan.
“Ok stop....kita kesana....” Akane mendorong punggung Hayato.
“Hei jangan coba coba ya....repot kalau kamu mati gara gara hal seperti itu.” Hayato menoleh mengingatkan Akane yang mendorong nya.
“Tidak bakal aku coba...sudah diam.....” Balas Akane sambil terus mendorong punggung Hayato, walau dia terus melirik kotak itu.
Renai bingung mendengar pembicaraan Hayato dan Akane, karena memang dia tidak mengerti apa yang Hayato dan Akane bicarakan.
“Mereka bicara tentang apa ya....tapi ga apa apa lah kalau jadi makin akrab.” Pikir Renai dalam hati melihat keduanya yang saling dorong.
Tiba tiba mereka mendengar langkah kaki dan orang berbicara di depan ruangan. Sepertinya ada beberapa orang melewati ruangan tempat mereka berada. Hayato, Akane yang menggendong Renai dan Chihiro yang berada di belakang nya, berdiri merapat ke dinding di sebelah pintu. Hayato membuka pintunya secara perlahan, kemudian dia mengintik keluar. Benar rupanya, ada dua orang berpakaian seragam pekerja sedang berjalan sambil berbincang bincang melewati ruangan tempat mereka berada. Ketika dua orang itu berbelok, Hayato keluar dari ruangan dan menoleh ke belakang nya, dia langsung mengikuti dua orang tadi. Dia menengok dari balik dinding dan mengintip, ternyata di depan nya ada sebuah ruangan yang seperti pabrik dan yang di produksi di sana adalah card card illegal. Akane dan lainnya menyusul mengintip bersama Hayato, mereka melihat beberapa preman dan penjaga berpakaian rapi berjaga membawa senjata, sedangkan para pekerja memakai seragam pekerja, jumlah mereka cukup banyak. Hayato membaca tulisan dipakaian salah satu pekerja dari jarak jauh, tulisan nya adalah “Kuma corp.”
“Hmm dokter Kirara benar, ada sebuah desa yang di gunakan oleh Kumamoto untuk memproduksi card illegal.” Ujar Chihiro yang juga ternyata membacanya.
“Dia pernah mengatakan nya pada mu ya Chihiro san ?” Tanya Hayato.
“Iya, awal nya kita tidak curiga, tapi karena lama lama banyak pasien datang untuk melepas implant illegal, kita mulai menyelidiki nya dan mengarah pada keluarga Kumamoto, itulah sebab nya waktu itu Kazuya san pergi ke keluarga itu untuk bertanya, mereka ketakutan dan setelah itu mereka mengundang Kazuya san lagi, lalu dia menghilang.” Jawab Chihiro.
“Hmm begitu ya.....kita harus keluar dari sini...” Ujar Hayato.
“Ada yang datang.....” Tegur Akane.
Hayato melihat sekeliling, dia melihat saluran udara yang cukup besar dan sepertinya bisa di masuki manusia. Hayato melompat dan membuka tutup nya, kemudian dia turun dan langsung menggendong Chihiro naik ke atas, setelah Chihiro naik, berikutnya Renai, setelah Renai naik,
“Aku bisa sendiri....” Akane menendang dinding dan melompat naik.
“Haaa biarin biarin...sabar sabar....” Ujar Hayato yang menendang dinding lalu melompat masuk ke dalam saluran udara.
Hayato menutup kisi kisinya dan seorang penjaga lewat, kemudian Chihiro mulai bergerak maju di ikuti Renai dan Akane.
“Hey...jangan macam macam ya di belakang....” Akane sempat menoleh bicara dengan Hayato.
“Kamu yang mikir macam macam....semenjak melihat card tadi kamu jadi aneh...sudah cepat jalan....” Ujar Hayato geram.
Mereka merangkak di dalam saluran udara, di setiap kisi kisi mereka bisa melihat proses pembuatan card, karena mereka lewat di atas nya. Chihiro melihat ada pintu di ujung pabrik dari kisi kisi dan saluran udara itu mengarah pada pintu itu. Akhirnya dia memimpin jalan menuju kisi kisi udara di atas pintu itu. Dua orang penjaga berjaga di depan pintu. Setelah sampai ke atas pintu, Hayato mengambil sebuah chip koin dari saku nya dan dia menjatuhkannya melalui kisi kisi tepat di antara kedua penjaga itu berdiri. Ketika chip sampai di tanah, kedua penjaga itu menoleh melihat chip dan berusaha mengambil nya. Lalu Hayato melemparkan lagi dua buah chip ke tempat yang lebih jauh dan penjaga itu langsung pergi ke sana.
“Haha bodoh.....” Ujar Hayato sambil turun dari kisi kisi kemudian membantu Chihiro dan Renai turun.
“Hei bantu aku....” Bisik Akane.
“Bisa sendiri kan.” Balas Hayato.
“Grr awas ya kamu....” Akane melompat turun.
Ke empatnya langsung masuk pintu dan mereka tiba di sebuah ruangan seperti sebuah lab. Di tengah ruangan ada dua buah tabung yang berisi tangan kanan bionik dan kaki kiri bionik dengan bentuk yang canggih dan terlihat kuat. Ke empatnya melewati nya dan keluar dari pintu di belakang tabung itu, mereka berada di sebuah lorong seperti hotel dengan lantai yang di hiasi karpet merah dengan banyak pintu di kanan dan kiri mereka.
“Hahahahaha....” Terdengar suara tawa di depan mereka.
Ternyata asal suara itu dari sebuah ruangan di sebelah kiri yang pintunya terbuka sedikit. Hayato dan Akane mengendap ngendap ke sebelah pintu yang terbuka sedikit, Chihiro yang menggendong Renai menyusul mereka. Dari dalam ruangan terdengar suara dua orang yang sedang bicara dan salah satunya yang tertawa tadi. Hayato mengintip dari celah pintu, dia tidak bisa melihat orang yang duduk di balik meja kerja, tapi dia mengenali orang yang berdiri di depan meja kerja.
“Huh...benar juga, dia kepala desa itu....” Bisik Hayato.
“Mereka bicara apa ?” Tanya Akane berbisik.
“Tidak jelas, tapi jelas kepala desa itu yang ingin menangkap kita...” Jawab Hayato berbisik.
Dengan perlahan, mereka mendorong sedikit pintunya agar terbuka sedikit lebih lebar supaya pembicaraan di dalam terdengar.
“Hei gimana tim yang mau mengambil mereka ?” Tanya seorang pria yang sepertinya sedang menelpon seseorang.
“Ah...banyak alasan, pokok nya cepat kerjakan.” Terdengar suara pria itu membanting telepon nya.
“Seharusnya mereka sudah pingsan bos dengan minuman dan makanan yang kusediakan di sana....” Ujar kepala desa.
“Hah...semoga saja begitu, lalu geng yang kukirim itu di bantai mereka ?” Tanya bos itu.
“Iya bos, padahal sudah kusiapkan gadis gadis desa yang masih ada....” Balas kepala desa.
“Ah..itu tidak penting, yang penting tangkap anak itu, hidup atau mati, kalau mati kita hidupkan lagi dengan tubuh bionik.” Ujar bos itu.
Renai yang medengarnya langsung gemetar. Hayato dan Akane yang mendengarnya menjadi geram. Tapi Hayato menghentikan Akane karena Akane terlihat sudah mau maju menyerang.
“Tapi dua orang itu tidak bisa di remehkan bos.....” Ujar kepala desa.
“Hahahaha tenang saja, Byakko bekerja untuk ku, dia pasti bisa mengatasi dua orang itu.” Balas bos itu.
Chihiro yang mendengarnya langsung menutup mulutnya dengan tangan, dia tidak percaya kalau Kazuya berkerja untuk bos Kumamoto yang menyerang nya kemarin. Mendengar Byakko mau di utus oleh bos itu untuk menghadapi mereka, tentu saja Hayato dan Akane marah, keduanya menjadi sangat geram. Tanpa menunda lagi, keduanya berdiri,
“Chihiro san, titip Ren chan sebentar, kita akan segera kembali....” Ujar Hayato
“Tolong Chihiro san...” Tambah Akane.
“Onii chan...onee chan.....hati hati....” Ujar Renai.
“Ya.....” Jawab keduanya kompak.
Tanpa menunda lagi, keduanya langsung menendang pintu sampai menancap di dinding di sebrang nya dan masuk ke dalam. Keduanya berdiri di depan bos yang kaget dan berdiri di belakang meja nya. Sedangkan kepala desa langsung terjatuh dan terduduk di depan mereka karena ketakutan.
“Yo...bos....” Sapa Hayato dengan suara parau karena marah.
“Hahaha ternyata aku tidak perlu mencari lagi, kalian sudah ada di sini....bagus bagus......” Balas bos itu.
Akane yang melihat kepala desa sedang merangkak ke pintu langsung menendang nya dan kepala desa terbentur dinding sampai pingsan.
“Kalian pikir bisa masuk ke sini seenak nya dan keluar lagi ? mimpi kalian....”
Bos itu menekan sebuah remote, lemari di sebelah kanan Hayato dan Akane terbuka. Keduanya menoleh dan melihat sebuah tabung yang di dalam nya ada seorang berbadan kekar dan besar dengan rambut putih, tangan kanan dan kaki kirinya tidak ada. Pria di dalam tabung itu membuka matanya yang berwarna merah dan berbentuk seperti harimau. Tabung terbuka dan seluruh cairan membanjiri ruangan. Tiba tiba dua buah benda terbang melayang menghampiri pria yang masih berada di tabung, sebuah lengan kanan bionik langsung menempel di tubuh pria itu dan sebuah kaki kiri bionik juga menempel bersamaan dengan lengan bionik tadi. Pria itu turun keluar dari tabung dan berjalan ke depan Hayato dan Akane. Pria itu memasang kuda kuda nya, tentu saja, Hayato dan Akane juga memasang kuda kudanya bersiap menyerang. Pria itu berhadapan dengan Hayato dan Akane kedua belah pihak sudah siap menyerang.
“Hahahaha sekarang matilah kalian, hajar mereka Byakko kun...” Teriak bos itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments