Ketiga biarawati itu terus berceloteh kepada Hayato, Akane, Kazuya dan Harumi yang semakin geram mendengarnya. Akhirnya Harumi menggebrak meja dan membuat para biarawati itu terdiam,
“Maaf, kami tidak bermaksud apa apa, kami hanya tidak tega melihat Renai chan berkelana dengan umur masih semuda itu. Kami ingin berbuat sesuatu baginya.” Ujar Marie sambil melihat Renai yang sedang main dengan anak anak yang lainnya.
“Jadi menurut kalian, kita ber empat tidak bisa mendidik dia begitu ?” Tanya Akane dengan nada geram.
“Akane....sabar. Maaf, tapi kami tidak bisa memberikan Ren chan kepada kalian, Ren chan lebih aman bersama kami.” Balas Hayato tegas.
Tiba tiba ketiga biarawati di depan mereka menunduk dan menempelkan kepala mereka ke meja di tahan kedua tangannya.
“Mohon di pertimbangkan usulan kami, semjua ini demi kebaikan Renai chan.” Ujar ketiganya serempak.
Hayato, Akane, Kazuya dan Harumi jadi menoleh satu sama lain dan menghela nafas melihat ketiga biarawati di depan mereka. Tiba tiba seorang biarawati masuk ke dalam, dia mengatakan kalau di luar sudah banyak orang yang mengepung mereka, sepertinya mereka adalah geng yang sebelum nya di habisi. Biarawati itu juga mengatakan ada manusia raksasa yang memimpin mereka. Ketiga biarawati yang duduk di depan mereka berdiri dan berlari keluar dari bawah tanah. Hayato, Akane, Kazuya dan Harumi memanggil Renai supaya kembali pada merek. Renai datang menggandeng seorang anak laki laki yang sepertinya berumur lebih tua dari Renai. Para biarawati yang lain berlarian membawa senapan keluar dari,
“Mereka tadi bicara bisa melindungi kan ? kita lihat, aku malas menolong nya.” Ujar Harumi.
“Hmm benar juga, mereka bisa bicara besar dengan bilang Renai chan lebih aman di sini.....sementara kita diamkan saja dulu.” Tambah Kazuya.
“Sama aneki, aku juga malas keluar kalau begini.” Tambah Akane.
“Rasanya sepanjang perjalanan, baru kali ini kita berempat sepakat hehehe.”
Renai dan anak laki laki yang di gandeng nya melihat dengan heran karena ke empat nya terlihat tenang tenang saja dan sepertinya tidak mau bergerak. Renai dan anak laki laki itu saling menoleh dan melihat satu sama lain.
“Um...Haya onii chan, Kazu onii chan, Aka onee chan, Haru onee chan tidak mau menolong mereka ? Renai mau menolong mereka, kalau sampai orang orang itu masuk ke sini kan kasihan teman teman Renai yang di sana itu...” Ujar nya sambil menoleh kepada anak laki laki di sebelah nya.
“Onii chan tachi, onee chan tachi.....mohon tolong kami, aku tadi sudah melihat kekuatan kalian, kalau tidak mau menolong, tolong latih aku, aku harus melindungi semua yang ada di sini.” Ujar anak laki laki itu sambil menunduk.
Hayato, Akane, Kazuya dan Harumi melihat Renai dan anak laki laki itu, kemudian mereka melihat anak anak yang lain yang sedang meringkuk di sudut ruangan di kejauhan.
“Baiklah, Ren Ren benar, demi anak anak itu.” Harumi berdiri.
“Ayo....kita keluar...” Ajak Kazuya yang berdiri.
“Demi anak anak loh ya.....” Akane berdiri.
“Ok ok...ayo semua tunggu apa lagi, kita pesta...” Ajak Hayato sambil berdiri.
Renai bilang dia akan menunggu di dalam bersama anak anak yang lain, ke empat nya berjalan keluar, kemudian mereka melambaikan tangan,
“Kami pergi dulu....” Ujar ke empat nya bersamaan sambil membuka pintu.
Setelah pintu di tutup, Renai terduduk di kursi dan bernafas lega. Anak laki laki bingung melihat Renai yang santai dan tenang saja.
“Kok kamu tenang saja ?” Tanya nya.
“Ke empat nya sudah bergerak, jadi anggap saja sudah selesai hehehe.”
***
Hayato, Akane, Kazuya, Harumi keluar dari gedung. Mereka melihat para biarawati itu berjuang dengan menembaki para geng itu. Sebagian biarawati ada yang tertangkap dan di telanjangi, kemudian di gilir ramai ramai. Sedangkan ketiga biarawati yang duduk di depan mereka di dalam sedang di ikat di tiang dan dua orang sedang berusaha membuka pakaian mereka.
“Hah, begini mau melindungi.....” Ujar Harumi yang merubah tangan nya menjadi pedang lentur seperti cambuk.
Dari kejauhan, Harumi menyabetkan pedang nya yang seperti cambuk dan langsung memenggal kepala dua orang yang sedang mencoba membuka pakaian ketiga biarawati itu. Ketiga biarawati yang di ikat itu menoleh dan melihat ke empatnya sedang berjalan ke arah nya. Dengan mulut di ikat, ketiganya menangis melihat penolong sudah datang. Hayato, Akane, Kazuya dan Harumi melihat ada seorang berbadan sangat besar seperti raksasa dengan rambut berantakan, berkumis, tangan sebelahnya adalah lengan bionik yang ujung nya bukan tangan, melainkan kapak yang sangat besar.
Ke empatnya melompat dan dengan cepat menghabisi gerombolan geng yang berjumlah sekitar hampir 50 orang itu. Ketika yang tersisa hanya tinggal raksasa yang sedang duduk dan dua orang di sebelah nya yang juga berbadan besar, ke empat nya berdiri di hadapan raksasa itu.
“Hooo rupanya kamu King yang kesini...” Sapa Hayato.
“Haha naga timur Seiryu rupanya...masih hidup ya ternyata....” Balas King.
“Kenapa semua beramsumsi aku sudah mati....tidak sopan.” Ujar Hayato.
“Semua orang di timur tahu nya kamu sudah mati, tapi kamu akan mati di sini, jadi sama saja...” Balas King.
“Hooo begitu ya.....” Hayato berniat maju.
Tiba tiba pundak nya di pegang oleh Kazuya. Hayato menoleh dan melihat Akane juga Harumi sedang memelototi dirinya.
“Eh kenapa ?” Tanya Hayato.
“Jangan curang...” Jawab Akane.
“Enak saja mau maju sendiri...” Tambah Harumi.
“Ah kalau aku sih netral saja....” Tambah Kazuya tapi tangan nya ada di pundak Hayato.
“Ok ok...ada tiga, mau yang mana ?” Tanya Hayato.
“Loh bukan langsung tiga tiga nya ?” Tanya Akane.
“Oi merah, jangan serakah....” Jawab Harumi.
“Satu mana cukup, aneki juga gitu kan...” Balas Akane.
“Huh jangan samakan aku dengan kamu. Gimana kalau kamu lawan aku dulu, yang menang dapat tiga tiga nya.” Ujar Harumi.
“Sangat setuju....ayo mulai.” Balas Akane.
“Bletak.” Kepala Akane dan Harumi langsung di getok oleh Kazuya. Keduanya langsung jongkok dan memegang kepala mereka dengan kedua tangan nya.
“Maaf...sakit tahu.” Ujar Akane dan Harumi.
“Sudah sudah, kita jankenpong (hompimpa) saja.” Usul Hayato.
Akhirnya ke empatnya membentuk lingkaran dan memulai jankenpong nya. Para biarawati di belakang mereka menjadi tertegun melihat nya. Sedangkan King dan anak buahnya,
“Bos, mereka meremehkan kita....” Ujar salah satu anak buah nya.
“Kurang ajar mereka.....” Ujar anak buah yang lainnya.
Tapi wajah King menjadi pucat, rupanya dia mengenali rambut putih Byakko, kedua pedang Genbu dan rambut merah Suzaku.
“Me..mereka empat jendral....” Ujar King gemetar.
Tapi terlambat, pemenang jankenpong sudah di tentukan. Untuk anak buah di kanan di menangkan oleh Harumi, anak buah di kiri di menangkan oleh Hayato dan King di menangkan oleh Kazuya. Hanya Akane yang manyun karena tidak dapat. Tanpa menunda, Harumi langsung maju ke depan dan menantang anak buah di kiri.
“Hahahaha....rasakan ini. Kamu akan jadi sarang lebah.” Anak buah di kiri maju dan mengeluarkan senapan gattling nya.
Harumi melihatnya dengan tersenyum sinis dan memberi kode supaya dia menembak. Tanpa menunda lagi, anak buah itu langsung memberondong Harumi sambil tertawa tawa. Tapi Harumi bisa menangkis semua peluru itu dengan menyabetkan kedua pedang nya dengan kecepatan yang tidak bisa di lihat mata. “Sreeek..pling...pling.....” Peluru peluru itu berjatuhan di depan kaki nya dan wajah nya tetap tersenyum. Ketika peluru habis,
“Sudah ? oh aku juga sudah....” Ujar Harumi yang langsung membalikkan badan dan berjalan kembali.
“A...apa......siapa...ka....”
Belum selesai anak buah itu bicara, tubuh nya sudah terpotong potong menjadi potongan kecil dan dia mati seketika. Sekarang giliran Hayato, dia langsung maju dan menyuruh anak buah di kanan maju. Karena sudah takut dan putus asa, anak buah itu mengambil gergaji mesin dan langsung maju menerjang Hayato. Dengan gerakan cepat, Hayato mengadu tinju nya dengan mata gergaji mesin yang berputar kencang yang di tusukkan kepada dirinya dan mata gergaji itu langsung patah. Bagian mata gerjaji mesin yang patah dan masih berputar itu menuju ke kepala anak buah itu, patahan itu membelah kepalanya kemudian menancap di kepalanya. Anak buah itu langsung roboh tidak bernyawa lagi.
“Loh sudah ? ya ampun, cepet banget....” Ujar Hayato sambil berbalik dan berjalan dengan santai kembali ke barisan teman temannya.
Hayato tos dengan Kazuya yang melangkah maju ke depan dan berdiri di depan King yang sudah berdiri.
“Bum..bum...” King berlutut di depan Kazuya dengan tubuh nya yang besar sampai menimbulkan bunyi kencang, kemudian dia menyembah.
“Ampuuuuun....jangan bunuh aku.” Teriak nya.
“Hmm korban mu juga berteriak seperti kamu sekarang kan ?” Tanya Kazuya.
King mendongak dan dia langsung melompat menerjang Kazuya dengan kapak besar nya yang terayun dari atas mengarah ke kepala Kazuya. Dengan santai, Kazuya menangkis kapak besar itu dengan punggung tapak nya, sehingga kapak terpental ke atas dan dada King terbuka lebar. Dengan tapak di tangan yang sama, Kazuya memukul dada King dan dada King langsung berlubang berbentuk tapak. Kazuya menyingkir dan “Badoom.” Tubuh raksasa King jatuh terlungkup di tanah dengan lubang berbentuk tapak di punggung nya.
“Oi Hayato, kenapa dia bilang mau membunuh mu tadi ?” Tanya Kazuya.
“Oh itu, karena waktu itu aku berumur 8 tahun dan seimbang dengan nya hehe.” Jawab Hayato.
Melihat kawanan King dan bahkan King sendiri yang mereka takuti di bunuh semudah itu oleh empat orang asing yang menolong mereka, ketiga biarawati itu langsung mengerti dan mengurungkan niat mereka untuk menahan Renai di panti. Ke empat nya berjalan dengan santai kembali ke biara.
“Aku tidak dapat apa apa...” Ujar Akane bersungut sungut.
“Oi merah, kamu sudah dapat banyak tadi, kalau di jumlah dari kita berempat kamu paling banyak.” Balas Harumi.
“Ga tahu, ga ngitung... aku belum puas....” Ujar Akane.
“Huh...mau puas ? sini maju....” Balas Harumi.
“Siiiip....ayo aneki....” Balas Akane.
Tapi kemudian keduanya menoleh dan melihat Kazuya sudah mengangkat kedua tebasan nya siap menggetok kepala keduanya. Harumi dan Akane langsung mengurungkan niat mereka dan memegang kepala mereka dengan kedua tangan nya.
“Iya iya enggak....” Ujar keduanya serempak.
“Hahaha rasain.....” Ledek Hayato.
“Grrrr.....awas kamu nanti.” Ujar keduanya kompak.
“Yare yare...ntar akur, ntar berantem......” Gumam Kazuya.
Ke empatnya melangkah masuk ke biara bersama dengan para biarawati. Tidak ada biarawati yang terluka kecuali di telanjangi. Begitu sampai di dalam,
“Maafkan kami....” Ujar ketiga biarawati itu di belakang ke empat nya.
Hayato, Akane, Kazuya dan Harumi menoleh, mereka berbalik dan berdiri di depan ketiganya.
“Aku sudah tahu kekuatan kalian, benar Renai chan akan lebih aman bersama kalian.” Ujar Marie.
“Ya sudah lah, di maafkan...” Ujar Akane.
Hayato, Kazuya dan Harumi langsung menoleh melotot melihat Akane yang bicara seakan akan mewakili semuanya.
“Hohoo sebentar, enak saja kamu merah main bilang di maafkan mewakili kita.” Ujar Harumi.
“Kata kata mereka harus bisa di pertanggung jawabkan, tadi mereka mengatakan kalau kita di anggap tidak bisa mengurus Renai chan.” Ujar Kazuya.
“Oi paling tidak minta kompensasi sakit hati dong.....enak saja main bilang di maafkan.” Ujar Hayato.
Akane yang melihat diri nya di sudutkan langsung berpikir, tiga lawan satu sama dengan mati.
“Maaf..... keceplosan.” Ujar nya setelah berpikir.
“Jadi bagaimana supaya kalian bisa memaafkan kami ?” Tanya Marie.
“Minta makan, lapar.....habis itu di maafkan.” Teriak Hayato, Kazuya dan Harumi bersamaan.
“Oh sama baju ganti ya...dan mandi.” Tambah Akane.
Ketiganya kembali melihat Akane dan langsung memelototi nya kembali seperti sebelum nya, membuat Akane menjadi serba salah.
“Jangan serakah.....” Teriak ketiganya.
“Ga tau ah.....” Balas Akane ngambek.
Ketiga biarawati itu tersenyum, kemudian mereka langsung bicara dengan para biarawati yang lainnya. Marie kembali menghampiri mereka,
“Ayo aku antar ke kamar mandi....nanti di sediakan pakaian ganti juga.” Ujarnya sambil tersenyum.
“Horee menang....” Sorak Akane.
“Yare yare....” Gumam Hayato, Kazuya dan Harumi.
Ke lima nya langsung menuju kamar mandi dan para biarawati menyediakan pakaian ganti dan makanan. Akhirnya Hayato, Akane, Kazuya, Harumi dan Renai menginap selama dua hari di panti asuhan, untuk memastikan tidak ada lagi yang mengganggu mereka. Setelah itu, pagi pagi sekali, ke lima nya sudah siap di depan biara dengan menggunakan pakaian baru. Hayato memakai celana jeans hitam, sepatu boots sampai pergelangan kaki dan kaos hitam lengan buntung, di lapisi oleh rompi hitam dengan gambar naga biru di punggung nya. Kazuya mengganti jaket lengan buntung nya dan celana nya, dengan celana panjang jeans biru yang sobek di paha nya, kaus putih dan di lapisi jaket kulit milik pilot berwarna hitam dengan sepatu sneakers putih. Akane memakai celana pendek jeans biru dan memakai kaos hitam lengan buntung di lapisi jaket hitam baru dengan gambar sepasang sayap merah di punggung nya. Harumi juga mengganti pakaian nya dengan mengenakan celana pendek jeans, kaus putih di lapisi parka hitam lengkap dengan kerudung nya dengan lengan yang kepanjangan, di tambah sepatu sneakers. Renai juga berganti pakaian, dia memakai dress panjang berwarna biru kotak kotak sampai kaki, lengan buntung di lapisi jaket jeans, juga memakai sepatu sekolah dan topi baret warna putih. Hayato, Akane, Kazuya dengan Renai duduk di pundak nya dan Harumi berjalan menuju gerbang desa tempat mobil mereka di parkir untuk meneruskan perjalanan mereka ke kota timur. Semua biarawati dan anak anak panti mengantar mereka, kemudian melambaikan tangan. Ke limanya juga melambaikan tangan dan berangkat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments